Kediaman Kalfi

Jidan sampai di rumahnya lalu segera masuk ke kamar untuk mandi, jam makan malam sudah hampir tiba. Ia masih belum melihat Jordan keluar dari kamarnya.

"Jo... waktunya makan malam." teriak Jidan.

Tak lama Jordan keluar dan menghampiri kakaknya di ruang makan.

"Apa kau senang setelah membuat keributan di mall SinMart utama?" tanya Jordan.

"Kau tahu darimana? Kau mengawasiku?" tanya Jidan.

"Tentu saja aku tahu, aku CEO SinMart." jawab Jordan.

"Aku tak membuat keributan, aku menyembunyikan identitasku. Tapi kak Kalfi sedang melakukan prosedur pengamanan baru, dan aku terjebak di sana." jawab Jidan.

"Kau sangat bodoh sebagai seorang Presdir. Tentu saja kau berkunjung di mall manapun jika melakukan hal itu, kau akan dibawa ke pos pengamanan." ejek Jordan.

"Kau menguliahiku Jo, aku tak bodoh. Mereka sedang teliti." elak Jidan.

"Yah terserahlah." jawab Jordan sambil mengunyah makanannya.

"Kak Jenny ingin bertemu dengan kita, apa kau mau ikut?" tanya Jidan.

Jordan mengangguk. "Aku juga merindukan Kevin."

"Baiklah, kau kirim pesan pada mami agar menghubungi kita setelah sampai di rumah kak Kalfi sejam lagi." perintah Jidan.

Jordan mengangguk, keduanya menyelesaikan makan malam mereka. Jordan mengirim pesan pada Sherly, sedangkan Jidan mengirim pesan pada Kalfi.

Keduanya sudah bersiap berangkat, Jidan melemparkan kunci mobil pada Jordan.

"Kau yang mengemudi." pinta Jidan.

"Aku mulai mengantuk, aku takut membahayakan perjalanan kita." jawab Jordan seraya melempar kunci itu kembali pada kakaknya.

Jidan menyipitkan matanya, ia benar benar curiga pada adiknya. "Jo, kau kenapa?" tanyanya.

"Cepatlah, ini semakin larut. Kita akan mengganggu waktu istirahat kak Kalfi dan keluarganya." jawab Jordan seraya masuk ke dalam mobil.

Jidan menghela nafasnya dan ikut masuk ke mobilnya. Keduanya menuju kediaman Kalfi, perjalanan hanya satu jam. Rumah mewah itu dikelilingi bunga lavender. Sangat cantik, bunga kesukaan Jenny sedang bermekaran di sekitar rumahnya.

Jenny menyambut kedatangan mereka, ia memeluk Jidan dan Jordan bergantian. Sedangkan putra mereka Kevin sudah berada di gendongan Jordan. Kevin memang lebih dekat dengan Jordan, anak usia 8 tahun itu masih suka meminta gendong padanya.

"Kalian sibuk sekali, sampai sampai melupakan kami." ujar Jenny sambil membawa keduanya masuk.

"Kami sibuk dengan pembukaan SinMart ketiga kak, tentu saja kami sibuk." jawab Jidan.

"Kevin turun sayang, kasian oppa Jo." ujar Jenny. Kevin memang memanggil mereka dengan sebutan oppa.

Kevin menggeleng.

"Biarkan saja kak, kami saling merindukan." jawab Jordan.

Jenny menghela nafasnya. "Kalian belum makan malam kan?" tanyanya.

"Sudah." jawab keduanya bersamaan.

"Kalian sengaja datang kemari setelah makan malam, kalian tak mau mencicipi masakanku lagi." ujar Jenny kesal.

"Bukan begitu kak, pelayan sudah memasak makan malam, mubajir jika terbuang." jawab Jidan. "Dimana kak Kalfi?" tanyanya.

"Ia sedang ganti pakaian, sebentar lagi ia turun." jawab Jenny.

"Kevin, kau rindu pada oma dan opa di Indonesia tidak?" tanya Jidan.

Kevin mengangguk. "Dimana mereka?" tanyanya.

Jidan tertawa. "Tentu saja mereka di Indonesia, kita lakukan video call." jawabnya seraya membuka laptopnya yang mereka bawa.

Saat mulai melakukan panggilan, Kalfi bergabung bersama mereka. Semuanya berkumpul sambil menunggu jawaban telpon.

"Hai oma..." teriak Kevin saat pertama kali layar laptop itu menampilkan wajah Sherly.

"Hai cucu oma, sudah lama sekali kita tidak saling berbicara." ujar Sherly.

"Hai Kevin, kau semakin tampan." ujar Tora.

"Hai pak inspektur, kapan opa datang menemuiku lagi?" tanya Kevin.

"Tahun depan, oppa JiJo kembali ke Indonesia. Jadi kami tak ke Amerika dulu, kau ikutlah bersama mereka." ujar Tora.

"Sayang sekali, kegiatan sekolahku semakin padat. Aku baru bisa ikut jika sudah libur saat musim panas opa. Oppa JiJo, bisakah kalian ke Indonesia saat liburan musim panas?" tanya Kevin.

Jidan dan Jordan saling berpandangan, lalu keduanya mengangguk bersamaan. Tentu saja, Kevin langsung berteriak kegirangan membuat semuanya tertawa.

"Kau tak izin dengan mama Kev." ujar Jenny. Kevin seketika berhenti berteriak lalu menciumi ibunya membuat semuanya tertawa melihat rayuannya. "Hai tante, om... Kalian sehat kan?" tanyanya.

"Hai Jen, kami sehat. Bagaimana dengan kalian?" tanya Sherly.

"Kami juga sangat sehat." jawab Jenny.

"Syukurlah, kami sering menelpon Kalfi. Tapi kami tidak pernah berhubungan denganmu Jen. Saat kami menelpon pasti suamimu itu sedang bekerja." ujar Tora.

"Kalfi memang sangat sibuk om." ujar Jenny.

"Datanglah liburan bersama si kembar, kau tak pernah berkunjung ke Indonesia." pinta Sherly.

"Aku ingin sekali, tapi jika si kembar ke Indonesia lalu kami ikut, bagaimana SinMart?" kata Jenny.

"Kalian berdua ikutlah bersama si kembar, biar aku yang disini." ujar Kalfi.

"Yeeee..." ujar Kevin senang, tapi Jenny sepertinya sangat enggan meninggalkan suaminya.

"Aku akan pikirkan lagi, dimana Zean?" tanya Jenny.

"Ia sudah bertugas, minggu lalu ia cuti untuk bersama kami. Tapi sekarang ia sudah kembali." jawab Sherly.

"Aku sangat merindukan gadis cantik itu." ujar Jenny.

"Zean semakin usil, ia sama sekali tidak dewasa." ujar Sherly.

"Tapi tidak saat bertugas sayang, putri kita sangat bertanggungjawab." ujar Tora.

"Baiklah pak inspektur, ia memang putri kebanggaanmu." kata Sherly.

Semuanya tertawa lagi mendengar keduanya.

"Kalfi, bagaimana si kembar? Mereka tak membuat masalah lagi kan?" tanya Sherly.

Kalfi menggeleng.

"Oh ayolah mi, kami ada disini. Bagaimana kami membuat masalah." ujar Jordan.

Sherly mengangkat bahunya. "Mami tetap merasa ada yang tidak beres dengan kalian berdua."

"Kami baik baik saja." jawab Jidan.

"Itulah yang selalu mami inginkan." ujar Sherly. "Kevin, bukankah ini semakin larut. Mengapa kau belum tidur." sambungnya.

"Oppa JiJo baru datang, mereka sangat sibuk. Jadi aku ingin bersama mereka lebih lama. Di Indonesia jam berapa sekarang oma?" tanya Kevin.

"Jam sepuluh pagi." jawab Sherly.

Kevin mengangguk-anggukan kepalanya.

"Baiklah kami tidak akan mengganggu waktu pertemuan kalian, disana semakin larut. Kalian mengobrol lah, JiJo jangan pulang larut." ujar Tora. "Kalfi, kami terus mempercayakan si kembar padamu. Keduanya belum dewasa, mereka masih membutuhkan bimbinganmu." pinta Tora pada Kalfi.

"Tentu saja om, aku pasti menjaga keduanya. Jaga kesehatan kalian." jawab Kalfi.

"Papi berlebihan, aku dan kak Ji sudah dewasa. Kami bisa mengatasi masalah sendiri." ujar Jordan.

"Tidak, kalian harus diawasi Kalfi. Mami akan terus bertanya padanya tentang kalian." ujar Sherly.

"Baiklah, kami tak akan membuat kalian khawatir. Kalian beristirahat yang cukup." ujar Jidan.

Sherly dan Tora mengangguk. "Sampai jumpa cucu oma yang tampan." ujar Sherly.

"Bye oma..." jawab Kevin.

Mereka mengakhiri sambungan video call itu, lalu melanjutkan obrolan santai lagi. Malam semakin larut, Kevin akhirnya tertidur di pangkuan Jordan.

"Sepertinya sudah waktunya kami kembali." ujar Jidan.

"Tak bisakah kalian menginap disini?" tanya Jenny.

Keduanya menggeleng. "Kami lebih suka tidak mengganggu kalian." ujar Jordan.

"Omong kosong, terakhir kali kalian menginap disini saat umur kalian baru 15 tahun, itu hampir 10 tahun yang lalu." ujar Kalfi.

"Oh ayolah kak, kami sudah dewasa. Kami lebih baik tinggal di rumah sendiri." kata Jidan.

"Sebentar aku memindahkan Kevin terlebih dahulu ke kamarnya." ujar Kalfi seraya menggendong tubuh putranya dari pangkuan Jordan.

Beberapa menit kemudian, keduanya pamit kembali ke rumah mereka. Lagi lagi Jordan tak ingin mengendarai mobil itu. Kali ini, Kalfi juga memperhatikan keanehan pada Jordan.

"Aku akan mencari tahu." bisik Kalfi pada Jidan.

Jidan mengangguk dan masuk ke kursi pengemudi. Mereka meninggalkan rumah mewah milik Kalfi.

*****

Happy Reading All...😘

Terpopuler

Comments

Ainur Cutee

Ainur Cutee

waahhhhh keluarga yg harmonis

2020-12-19

1

Imasela Maulizza

Imasela Maulizza

🤗🤗

2020-03-31

1

Heppy Meylani Sembiring Milala

Heppy Meylani Sembiring Milala

lanjut thor ...
semngat

2020-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Pertemuan
3 Perasaan Orang Tua
4 Perusahaan SinMart
5 SinMart Ketiga
6 Awal Perselisihan
7 Senyuman Jidan Sin
8 Tumbuhnya Perasaan Ae-Ri
9 Akhir Pekan
10 Prosedur Pengamanan SinMart
11 Kediaman Kalfi
12 Penyakit Panik Jordan
13 Kecemburuan Jidan
14 Kejadian Menakutkan
15 Kepanikan Jidan
16 Kekesalan Jordan
17 Kepercayaan Lee Bo Sin
18 Pria Rahasia Lee Bo Sin
19 Keberangkatan Sherly dan Tora
20 Kejutan membuat Panik
21 Tangisan Si Kembar Sin
22 Melepas Kerinduan
23 Pertemuan Keluarga Kalfi
24 Kebodohan Aerum
25 Kemarahan Sherly
26 Janji Si Kembar Sin
27 Kemesraan Tora Dan Sherly
28 Kerinduan Ae-Ri
29 Lagi lagi Aku Berdebar
30 Perkembangan SinMart
31 Rahasia Ae-Ri
32 Sulit Melepaskan Ae-Ri
33 Kemenangan SinMart
34 Pertemuan Kim dan Ae-Ri
35 Kenyataan Sebenarnya
36 Persiapan Pesta
37 Kembalinya Ae-Ri
38 Welcome to Los Angeles
39 Pertemuan Aerum dan Jordan
40 Jordan Berubah
41 Pemilik VilMart Sebelumnya
42 Bertemu Pemilik VilMart
43 Perkenalan Aerum di SinMart kedua
44 Pesta SinMart
45 Kesalahan
46 Ketidaktenangan Jidan
47 Penolakan Aerum
48 Kekacauan Sin
49 Kebenaran
50 Kekecewaan Jordan
51 Usaha Jidan
52 Keikhlasan Jordan
53 Keinginan Aerum
54 Keputusan Akhir
55 Kebimbangan
56 Keberanian Jidan
57 Lamaran Jordan Sin
58 Perjuangan Jidan Sin
59 Jidan, Semangat!!!
60 Perjuangan Jidan
61 Perbedaan Sifat Ae-Ri dan Aerum
62 Rencana Kedua Jidan
63 Kecemburuan Ae-Ri
64 Pengakuan Ae-Ri
65 Kebahagiaan Jidan
66 Pernikahan Termegah
67 Malam Pengantin Jidan (17+)
68 Malam Pengantin Jordan (17+)
69 Brian & Zean
70 THE END
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
Awal Pertemuan
3
Perasaan Orang Tua
4
Perusahaan SinMart
5
SinMart Ketiga
6
Awal Perselisihan
7
Senyuman Jidan Sin
8
Tumbuhnya Perasaan Ae-Ri
9
Akhir Pekan
10
Prosedur Pengamanan SinMart
11
Kediaman Kalfi
12
Penyakit Panik Jordan
13
Kecemburuan Jidan
14
Kejadian Menakutkan
15
Kepanikan Jidan
16
Kekesalan Jordan
17
Kepercayaan Lee Bo Sin
18
Pria Rahasia Lee Bo Sin
19
Keberangkatan Sherly dan Tora
20
Kejutan membuat Panik
21
Tangisan Si Kembar Sin
22
Melepas Kerinduan
23
Pertemuan Keluarga Kalfi
24
Kebodohan Aerum
25
Kemarahan Sherly
26
Janji Si Kembar Sin
27
Kemesraan Tora Dan Sherly
28
Kerinduan Ae-Ri
29
Lagi lagi Aku Berdebar
30
Perkembangan SinMart
31
Rahasia Ae-Ri
32
Sulit Melepaskan Ae-Ri
33
Kemenangan SinMart
34
Pertemuan Kim dan Ae-Ri
35
Kenyataan Sebenarnya
36
Persiapan Pesta
37
Kembalinya Ae-Ri
38
Welcome to Los Angeles
39
Pertemuan Aerum dan Jordan
40
Jordan Berubah
41
Pemilik VilMart Sebelumnya
42
Bertemu Pemilik VilMart
43
Perkenalan Aerum di SinMart kedua
44
Pesta SinMart
45
Kesalahan
46
Ketidaktenangan Jidan
47
Penolakan Aerum
48
Kekacauan Sin
49
Kebenaran
50
Kekecewaan Jordan
51
Usaha Jidan
52
Keikhlasan Jordan
53
Keinginan Aerum
54
Keputusan Akhir
55
Kebimbangan
56
Keberanian Jidan
57
Lamaran Jordan Sin
58
Perjuangan Jidan Sin
59
Jidan, Semangat!!!
60
Perjuangan Jidan
61
Perbedaan Sifat Ae-Ri dan Aerum
62
Rencana Kedua Jidan
63
Kecemburuan Ae-Ri
64
Pengakuan Ae-Ri
65
Kebahagiaan Jidan
66
Pernikahan Termegah
67
Malam Pengantin Jidan (17+)
68
Malam Pengantin Jordan (17+)
69
Brian & Zean
70
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!