Mereka semua mengangguk tapi tak ada satupun yang tahu siapa sebenarnya yang dimaksud Direktur SinMart.
"Pria ini adalah general manager SinMart pertama." ujar Kalfi.
Tentu saja semuanya terkejut, pria itu sangat tua. Tak mungkin menjadi mata mata di VilMart.
"Tunggu pak Kalfi, bagaimana pak Roger itu bisa menjadi seorang mata mata, usianya tidak muda lagi?" tanya Jordan.
"Maafkan aku baru mengatakannya, mungkin ini seharusnya tetap menjadi rahasia sesuai keinginan mendiang kakek Lee Bo Sin. Tapi sepertinya sudah saatnya aku mengatakan pada para pemegang saham demi kepentingan SinMart. Sebenarnya pak Roger memiliki putra bernama Marcell. Ia adalah general manager utama SinMart sebenarnya dari 9 tahun yang lalu, karena pak Roger yang berkeliaran selama ini sudah pensiun. Putra pria itu sudah mengetahui perusahaan SinMart jauh sebelum si kembar Sin mengambil alih. Marcell adalah pria yang mengurus SinMart sejak usianya baru 17 tahun, ia hanya home schooling tapi kecerdasannya melebihi anak anak seusianya. Tentu saja banyak yang belum tahu soal pria itu karena kalian hanya mengenal pak Roger sebagai general manager SinMart utama. Dan tentu saja tak akan ada yang tahu jika Marcell bekerja di SinMart, jadi kita bisa mengirimnya ke VilMart dengan prestasi dan kecerdasannya." ujar Kalfi.
Semuanya tercengang mendengar penjelasan Kalfi, termasuk si kembar Sin.
"Apa gunanya kami sebagai Presdir dan CEO, jika kami tak tahu soal Marcell?" tanya Jidan.
"Maafkan aku pak Ji, kakek Sin meminta merahasiakan semua ini. Marcell adalah penjaga SinMart dan kalian berdua." kata Kalfi. "Marcell masuk." panggilnya.
Seorang pria tampan masuk ke ruangan meeting, pria itu mirip sekali dengan pak Roger. Tingginya lebih dari si kembar Sin, dan umurnya sekitar 26 tahun. Semuanya terbelalak saat melihat pria itu masuk.
"Bukankah anda penjaga toko salah satu kios didalam mall SinMart utama?" tanya salah satu pemegang saham, karena memang Marcell menyamar sebagai penjaga toko disana.
Marcell mengangguk. "Selamat pagi jelang siang semuanya, mohon maaf untuk pak Ji dan pak Jo telah mengejutkan kalian. Perkenalkan aku Marcell, putra dari pak Roger, usiaku 26 tahun, aku adalah general manager SinMart utama pengganti pak Roger. Aku sudah memegang SinMart utama selama 9 tahun tanpa ada satupun yang tahu karena aku menyamar sebagai penjaga toko pakaian di salah satu kios mall SinMart utama. Tapi tujuanku bekerja dengan baik dan menjaga SinMart utama demi keluarga Sin dan ratusan karyawan SinMart." ujarnya.
Jidan mempersilahkan Marcell duduk di dekatnya, salah satu pemegang saham berpindah ke tempat duduk yang lain.
"Apa kau tahu saat aku ditangkap di SinMart utama karena berkeliaran tanpa membeli, kalian sedang melakukan prosedur pengamanan baru. Dan akulah korban pertama kalian." ujar Jidan.
Marcell tersenyum. "Maaf atas ketidaknyamanan anda pak Ji, saat itu akulah yang salah. Aku yang menyuruh sekuriti mengawasi anda. Saat itu penyamaran anda hampir sempurna sehingga kami tak mengenali anda." jawabnya.
Semuanya justru tertawa, karena mereka mendengar cerita tentang penangkapan Presdir itu.
"Baiklah kita kembali ke pokok pembahasan lagi." ujar Jidan. "Jadi apa yang harus kita lakukan pak Marcell?" tanyanya.
"Tentu saja aku harus meminta izin kalian semua untuk memasuki VilMart. Mereka tak mungkin tahu jika aku bekerja di SinMart, karena kalian pun sangat terkejut. Dan tak perlu kalian ragukan lagi soal kesetiaanku pada SinMart. Kakek Sin adalah orang yang telah menyelamatkan keluarga kami." jawabnya.
"Bagaimana pak Jo?" tanya Jidan.
"Kita lakukan sesuai rencana, aku selalu percaya pada perasaanku. Dan pak Marcell adalah pilihan yang tepat." jawab Jordan.
Semuanya mengangguk, jika Jordan sudah mengambil keputusan siapapun pasti akan setuju walaupun pria itu terkadang kekanak-kanakan. Marcell mulai menjelaskan rencananya yang sangat matang, ternyata pria itu sangat paham apa yang harus ia lakukan untuk menjebak VilMart.
"Baiklah, itu sangat bagus. Aku pikir itulah cara satu satunya untuk mencari bukti kejahatan VilMart." ujar Jidan.
Meeting pun akhirnya selesai, semuanya akhirnya menyetujui hasil akhir dari pertemuan itu. Satu per satu mereka meninggalkan ruang meeting. Kecuali si kembar, Kalfi dan Marcell.
*****
Setelah beberapa saat si kembar banyak bertanya pada Marcell, kini mereka teringat saat kakek Sin pernah mengatakan jika mereka akan terus dijaga walaupun jika suatu saat kakeknya meninggal dunia. Dan pria itu ternyata adalah Marcell.
Marcell meninggalkan ruangan dan kembali ke SinMart utama. Sedangkan si kembar masih berbicara pada Kalfi.
"Lepaskan situasi formal, kita tinggal bertiga saja. Aku perlu mendengar penjelasan darimu kak Kalfi." ujar Jidan.
"Aku tahu kalian masih tak percaya apa yang terjadi. Tapi itulah kenyataannya, pak Roger adalah sahabat kakek Sin. Saat kalian masih berumur 11 tahun, Marcell mengikuti ayahnya ke perusahaan SinMart. Awalnya putra pak Roger itu tak menarik perhatian kakek, tapi saat itu ada masalah pada SinMart. Dan kalian harus tahu, Marcell lah yang mengatasi masalah itu dan membuat kakek terkejut. Sejak saat itu Marcell secara resmi diangkat sebagai general manager SinMart utama menggantikan ayahnya yang memang sudah ingin berhenti bekerja. Pengangkatan itu hanya di depan aku dan kakek. Kakek ingin Marcell menjadi rahasia utama perusahaan dan menjaga kalian di belakang. Kakek Sin sangat menyayangi kalian. Tapi rahasia ini diketahui oleh orang tua kalian dan juga orang tuaku." kata Kalfi.
"Kalian memang luar biasa bisa menjaga rahasia SinMart selama ini, tapi kami terkesan sangat tidak berguna di depan para pemegang saham." ujar Jordan.
Kalfi menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang menganggap kalian seperti itu, oh ayolah JiJo lupakan semuanya. Sekarang kalian bahkan para pemegang saham sudah tahu siapa Marcell. Kita harus bersatu demi perusahaan yang dibangun kakek Sin. Jangan lengah sedikitpun dan membiarkan musuh kita masuk dengan mudah untuk menghancurkan SinMart." jawab Kalfi.
Jidan dan Jordan mengangguk. "Mungkin kita memang harus mengendalikan perasaan kesal kita Jo." ujar Jidan.
Jordan mengangguk. "Baiklah lupakan saja." jawabnya.
"Kak Kalfi sudah mengatur jam bertemu psikiater?" tanya Jidan.
"Oh ya ampun aku hampir lupa memberitahu kalian, setelah makan siang di rumah sakit Ronald Reagan temui dokter Francisca." jawab Kalfi.
"Sialan, kalian justru membahas tentangku. Aku baik baik saja." ujar Jordan.
"Tidak..." jawab Jidan dan Kalfi bersamaan.
"Kalian berdua memang gila." kata Jordan.
"Apakah kau ingin mengajak kekasihmu pergi dengan supir, sungguh memalukan Jo." ejek Jidan.
Kalfi tertawa mendengarnya. "Kakakmu benar Jo, zaman sekarang tak mungkin berkencan dengan taksi." ujarnya.
"Aku menyerah, tapi aku tak ingin dianggap gila." jawab Jordan.
Jidan dan Kalfi tertawa. "Itu tak mungkin Jo, pertemuan ini juga rahasia. Orang luar tak boleh tahu jika kau menemui psikiater. Aku takut jabatanmu dicopot sebagai CEO." ujar Jidan.
Kalfi menggeleng. "Aku tak akan membiarkan jabatan CEO pindah tangan, kalian tenang saja. Perusahaan ini milik keluarga Sin, itu tak akan berubah sampai kapanpun." ujarnya.
"Terima kasih kak." jawab Jordan.
Kalfi mengangguk. "Sudah saatnya kita makan siang, tapi aku akan kembali ke rumah sakit Santa Claus untuk mengunjungi wanita kalian." goda Kalfi.
Wajah si kembar memerah karena malu. Kalfi tertawa melihat keduanya tertunduk malu, ia pamit keluar ruangan sedangkan Ji dan Jo akan makan siang bersamaan.
*****
Happy Reading All...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Ainur Cutee
thor di eps brp adik ny ae- RI dtg????
2020-12-19
1
Rizky Nuzula
gemeeeessss bgt sm si kembar
2020-04-20
1