Senyuman Jidan Sin

Sore itu Jordan Sin bersiap siap berangkat ke sebuah restoran tempat klien ingin bertemu, saat baru melangkah ke pintu lift, kakaknya Jidan Sin menghampirinya.

"Tunggu Jo." panggil Jidan.

Jordan dan Marie berhenti mendengar suara Presdir. Jordan menoleh, ia mengangkat sebelah alisnya. "Ada apa lagi pak Presdir?" tanya Jordan.

Jidan menatap Marie, tentu saja sekertaris itu paham apa yang ingin Presdir katakan, jadi ia pamit pada Jordan untuk naik lift terlebih dahulu.

"Aku ingin minta maaf." ujar Jidan Setelah sekretaris itu menghilang.

Jordan menautkan alisnya. "Apa aku tak salah dengar? Seorang Ji meminta maaf padaku." jawab Jordan.

"Aku sudah salah paham padamu, aku minta maaf. Aku harap kau tidak memperpanjang masalah ini, karena kita akan membuat mami khawatir." ujar Jidan.

Jordan tertawa. "Kau yang memulainya kak, aku tak melakukan itu. Aku sudah bilang padamu, jika kita tertarik pada Ae-Ri biarkan wanita itu yang memilih. Mengapa kau takut aku main dibelakangmu?" tanya Jordan.

"Aku sudah minta maaf, terserah kau mau apa. Aku kembali ke rumah terlebih dahulu." ujar Jidan.

"Terserahlah, aku masih banyak pekerjaan." jawab Jordan seraya memasuki pintu lift.

Jidan menghela nafasnya saat pintu lift itu tertutup. Tiba tiba ia merasa jauh dari adiknya sendiri. Jidan kembali ke ruang kantornya untuk mengambil kunci mobilnya.

Terserah bagaimana Jo pulang ke rumah, aku tak ingin bersamanya. gumam Jidan.

Mereka memang hanya membawa satu mobil saja jika ke perusahaan. Tapi tentu saja di perusahaan ada mobil yang lain untuk bekerja, seperti sekarang Jordan pergi menemui klien di luar. Ia menggunakan mobil perusahaan bersama supir.

Jidan Sin menuju ke pintu lift dan ingin kembali ke rumahnya. Saat baru sampai di tempat parkir. Ia berubah pikiran, ia justru ingin menemui Ae-Ri di mall SinMart ketiga. Jidan mengendarai mobilnya sendiri menuju mall tersebut.

Satu jam perjalanan akhirnya ia sampai disana, dengan tatapan kosong ia menatap mall itu.

Aku sudah gila, untuk apa aku kemari. Jika mereka tahu seorang Presdir datang kemari tanpa pemberitahuan dan hanya seorang diri, bukankah itu akan mengundang banyak tanya para karyawan. gumam Jidan Sin.

Ia menghidupkan mobilnya lagi, dan mulai berputar meninggalkan mall tersebut. Mobilnya berhenti secara tiba-tiba karena ia melihat Ae-Ri baru keluar dari mall itu dan sedang menunggu taksi.

Ini kesempatan aku untuk mengetahui tentang wanita itu. gumam Jidan lagi.

Ia menghampiri Ae-Ri dan membuka jendela mobilnya. "Ae-Ri..." sapa Jidan.

Ae-Ri terbelalak. "Pak Jo." ujarnya.

Jidan kesal karena Ae-Ri mengira ia Jordan. "Aku Jidan Sin." kata Jidan datar.

Ae-Ri kembali terbelalak, wajahnya memucat karena kesalahannya lagi. "Pak Presdir, anda pak Ji." tanyanya.

Jidan mengangguk. "Kau ingin pulang, masuklah biar aku antar." ujarnya.

Ae-Ri menggeleng. "Terima kasih pak Ji, aku naik taksi saja." jawabnya.

"Ayolah, aku kebetulan lewat sini sambil melihat keadaan mall dari jauh, tak disangka aku melihatmu. Naik saja aku akan mengantarmu." ujar Jidan lagi.

"Tapi pak..."

"Aku tak memaksa." potong Jidan tapi wajahnya terlihat sangat kesal.

Ae-Ri yang serba salah akhirnya mengangguk, lalu ia naik kedalam mobil itu.

"Maaf jika aku merepotkan." ujar Ae-Ri.

"Tidak apa-apa Ae-Ri, dimana tempat tinggalmu?" tanya Jidan.

Ae-Ri menyebutkan alamatnya pada Jidan, Jidan mengangguk dan membawa Ae-Ri menuju ke alamat itu. Ae-Ri menatap wajah Jidan.

Benar benar tak ada bedanya dengan pak Jordan, hanya saja pria ini lebih dewasa dan sangat serius. pikir Ae-Ri.

"Apa wajahku sangat menarik?" tanya Jidan karena ia tahu sedang dipandangi oleh Ae-Ri.

"Ah, tidak... Maaf..." jawab Ae-Ri.

Jidan tersenyum, lagi lagi Ae-Ri terbelalak.

Inilah perbedaan pak Jordan dengan pak Jidan, disenyumnya. Ada daya tarik tersendiri pada senyum pak Ji. Tapi mengapa pak Ji menyembunyikan senyumnya. pikir Ae-Ri.

"Kau tinggal dengan siapa?" tanya Jidan membuyarkan lamunannya.

"Bersama mamiku." jawab Ae-Ri.

"Jadi kau dan keluargamu tinggal di Amerika. Aku pikir keluargamu di Korea Selatan." kata Jidan.

"Darimana anda tahu jika aku berasal dari Korea Selatan?" tanya Ae-Ri.

"Tentu saja seorang Presdir harus membaca semua cv para karyawannya. Dan aku hampir mengingat semua nama dan asal para pekerja SinMart." jawab Jidan.

Ae-Ri mengangguk, Jidan benar tentu saja ia harus tahu orang orang yang bekerja dengannya. "Keluargaku hanya tinggal ayah dan adik saja, mereka masih di Korea Selatan. Aku tinggal bersama ibu angkatku yang aku panggil mami." ujar Ae-Ri menjelaskan semuanya pada atasannya.

Jidan menganggukkan kepalanya. "Aku pikir kau bersama keluarga kandungmu. Sudah berapa lama kau di Amerika?" tanya Jidan.

"Sudah hampir 10 tahun pak." jawab Ae-Ri.

"Wah, selama itu kau disini. Tapi sayang kita tak pernah bertemu. Aku disini sudah 14 tahun." kata Jidan.

"Aku sudah tahu pak." ujar Ae-Ri. Kata kata itu sama persis seperti yang dikatakan pak Jo. pikir Ae-Ri.

Jidan menyipitkan matanya lalu bibirnya terangkat sedikit seperti menahan kekesalan. "Sepertinya pak Jo banyak bicara denganmu." ujarnya.

Ae-Ri menggeleng. "Tidak banyak pak, setelah rapat ia hanya bertanya asalku seperti yang anda lakukan sekarang." jawabnya. "Pak Ji, berhenti di depan saja. Rumahku tak jauh dari sini." sambungnya.

Jidan menepikan mobilnya, ia tersenyum lagi pada Ae-Ri membuat jantung wanita itu berdebar-debar. "Senang berkenalan denganmu Ae-Ri, boleh aku bertanya tentang pribadi?" tanyanya.

Ae-Ri mengangguk. "Silahkan pak."

"Apakah kau sudah memiliki pasangan?" tanya Jidan.

Ae-Ri menggeleng membuat Jidan tersenyum lebih lebar lagi. "Terima kasih jawabannya, selamat beristirahat." ujarnya.

"Terima kasih pak, selamat jalan dan hati-hati." jawab Ae-Ri.

Jidan mengangguk dan mulai memutar mobilnya. Sepanjang perjalanan ia terus tersenyum, tentu saja ada kesempatan untuknya mendekati Ae-Ri karena wanita itu tak memiliki kekasih. Perjalanan dari rumah Ae-Ri ke rumahnya sangatlah jauh. Tapi Jidan tetap senang melakukan itu.

Wanita itu sangat cantik dan imut, juga sangat cerdas mengingat umurnya yang masih sangat muda tapi sudah memiliki gelar dan beberapa prestasi, pak Robert benar benar pintar dalam memilih karyawan.

Dua jam perjalanan, ia akhirnya sampai ke rumahnya. Rumah mewah yang ditinggalkan kakeknya Lee Bo Sin. Saat ia sampai didalam, ternyata adiknya Jordan sedang menunggu dan menatapnya dengan tajam.

"Apa ini yang kau katakan pulang duluan? Aku sampai terlebih dahulu setelah menemui klien, ini sudah malam kak. Kau pulang tadi sore dari perusahaan, kemana saja kau?" bentak Jordan.

"Apa aku perlu melaporkan semuanya padamu?" jawab Jidan. "Aku lelah dan ingin mandi." sambungnya seraya menuju kamarnya di lantai atas.

"Aku belum selesai kak Ji." teriak Jordan tapi kakaknya tak mau mendengar.

Jordan hanya menggerutu kesal dan masuk ke kamarnya juga. Tapi ia masih curiga jika kakaknya menemui Ae-Ri setelah pulang dari perusahaan.

*****

Happy Reading All...😘

Terpopuler

Comments

Fransiska Siba

Fransiska Siba

sumpah ceritanya lucu yg ini, tp unik

2022-03-28

0

Ainur Cutee

Ainur Cutee

cih ileh pak Ji modus ny kebangetan,,,wlwpun mrka sllu betengkar tp mrka pny sisi ksih sayang yg luar biasa,,,

2020-12-19

2

imasela

imasela

wah-wah.
kira" siapa yg di pilih ya ji atau jo
semangat Thor

2020-03-22

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Pertemuan
3 Perasaan Orang Tua
4 Perusahaan SinMart
5 SinMart Ketiga
6 Awal Perselisihan
7 Senyuman Jidan Sin
8 Tumbuhnya Perasaan Ae-Ri
9 Akhir Pekan
10 Prosedur Pengamanan SinMart
11 Kediaman Kalfi
12 Penyakit Panik Jordan
13 Kecemburuan Jidan
14 Kejadian Menakutkan
15 Kepanikan Jidan
16 Kekesalan Jordan
17 Kepercayaan Lee Bo Sin
18 Pria Rahasia Lee Bo Sin
19 Keberangkatan Sherly dan Tora
20 Kejutan membuat Panik
21 Tangisan Si Kembar Sin
22 Melepas Kerinduan
23 Pertemuan Keluarga Kalfi
24 Kebodohan Aerum
25 Kemarahan Sherly
26 Janji Si Kembar Sin
27 Kemesraan Tora Dan Sherly
28 Kerinduan Ae-Ri
29 Lagi lagi Aku Berdebar
30 Perkembangan SinMart
31 Rahasia Ae-Ri
32 Sulit Melepaskan Ae-Ri
33 Kemenangan SinMart
34 Pertemuan Kim dan Ae-Ri
35 Kenyataan Sebenarnya
36 Persiapan Pesta
37 Kembalinya Ae-Ri
38 Welcome to Los Angeles
39 Pertemuan Aerum dan Jordan
40 Jordan Berubah
41 Pemilik VilMart Sebelumnya
42 Bertemu Pemilik VilMart
43 Perkenalan Aerum di SinMart kedua
44 Pesta SinMart
45 Kesalahan
46 Ketidaktenangan Jidan
47 Penolakan Aerum
48 Kekacauan Sin
49 Kebenaran
50 Kekecewaan Jordan
51 Usaha Jidan
52 Keikhlasan Jordan
53 Keinginan Aerum
54 Keputusan Akhir
55 Kebimbangan
56 Keberanian Jidan
57 Lamaran Jordan Sin
58 Perjuangan Jidan Sin
59 Jidan, Semangat!!!
60 Perjuangan Jidan
61 Perbedaan Sifat Ae-Ri dan Aerum
62 Rencana Kedua Jidan
63 Kecemburuan Ae-Ri
64 Pengakuan Ae-Ri
65 Kebahagiaan Jidan
66 Pernikahan Termegah
67 Malam Pengantin Jidan (17+)
68 Malam Pengantin Jordan (17+)
69 Brian & Zean
70 THE END
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
Awal Pertemuan
3
Perasaan Orang Tua
4
Perusahaan SinMart
5
SinMart Ketiga
6
Awal Perselisihan
7
Senyuman Jidan Sin
8
Tumbuhnya Perasaan Ae-Ri
9
Akhir Pekan
10
Prosedur Pengamanan SinMart
11
Kediaman Kalfi
12
Penyakit Panik Jordan
13
Kecemburuan Jidan
14
Kejadian Menakutkan
15
Kepanikan Jidan
16
Kekesalan Jordan
17
Kepercayaan Lee Bo Sin
18
Pria Rahasia Lee Bo Sin
19
Keberangkatan Sherly dan Tora
20
Kejutan membuat Panik
21
Tangisan Si Kembar Sin
22
Melepas Kerinduan
23
Pertemuan Keluarga Kalfi
24
Kebodohan Aerum
25
Kemarahan Sherly
26
Janji Si Kembar Sin
27
Kemesraan Tora Dan Sherly
28
Kerinduan Ae-Ri
29
Lagi lagi Aku Berdebar
30
Perkembangan SinMart
31
Rahasia Ae-Ri
32
Sulit Melepaskan Ae-Ri
33
Kemenangan SinMart
34
Pertemuan Kim dan Ae-Ri
35
Kenyataan Sebenarnya
36
Persiapan Pesta
37
Kembalinya Ae-Ri
38
Welcome to Los Angeles
39
Pertemuan Aerum dan Jordan
40
Jordan Berubah
41
Pemilik VilMart Sebelumnya
42
Bertemu Pemilik VilMart
43
Perkenalan Aerum di SinMart kedua
44
Pesta SinMart
45
Kesalahan
46
Ketidaktenangan Jidan
47
Penolakan Aerum
48
Kekacauan Sin
49
Kebenaran
50
Kekecewaan Jordan
51
Usaha Jidan
52
Keikhlasan Jordan
53
Keinginan Aerum
54
Keputusan Akhir
55
Kebimbangan
56
Keberanian Jidan
57
Lamaran Jordan Sin
58
Perjuangan Jidan Sin
59
Jidan, Semangat!!!
60
Perjuangan Jidan
61
Perbedaan Sifat Ae-Ri dan Aerum
62
Rencana Kedua Jidan
63
Kecemburuan Ae-Ri
64
Pengakuan Ae-Ri
65
Kebahagiaan Jidan
66
Pernikahan Termegah
67
Malam Pengantin Jidan (17+)
68
Malam Pengantin Jordan (17+)
69
Brian & Zean
70
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!