Prosedur Pengamanan SinMart

Jidan Sin menggunakan pakaian santai dan topi saat menuju mall SinMart utama, tak ada satupun karyawan yang mengenalinya. Ia berkeliling di setiap sudut mall tersebut, melihat dan mencari tahu keadaan disana. Benar seperti yang dikatakan Kalfi, jika SinMart utama dijaga dengan baik oleh orang orang kepercayaan kakeknya.

"Mohon maaf pak, anda sejak tadi sudah kami perhatikan. Anda hanya berkeliaran di sekitar mall, dan membuat kami curiga." ujar sekuriti disana.

Jidan Sin menghadapi sekuriti itu. "Apa ada aturan jika pengunjung tak boleh berkeliling mall?" tanyanya tanpa membuka topinya.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan anda, tapi beberapa toko merasa terganggu dengan kedatangan anda. Anda masuk, mengecek setiap barang tanpa membeli satupun barang disini. Dan aku sudah mengikuti anda sejak tadi, dan benar saja anda hanya berkeliling mengganggu konsumen lain." jawab sekuriti itu.

Jidan tertawa. "Anda bekerja dengan sangat baik pak. Baiklah, aku tak akan mengganggu lagi, aku permisi keluar." ujarnya.

"Mohon maaf, tidak semudah itu. Anda harus ikut kami ke pos untuk melakukan pemeriksaan." perintah sekuriti.

"Aku tak melakukan kesalahan apapun, dan tidak ada barang yang aku curi. Bagaimana anda ingin melakukan pemeriksaan?" tanya Jidan.

"Maaf pak, ini sudah menjadi prosedur standar mall kami. Jika anda terbukti tak bersalah, anda bisa meninggalkan mall ini." jawab sekuriti.

Jidan menghela nafasnya. Jadi sekuriti dan karyawan SinMart utama ini benar benar sangat teliti. Setelah 4 tahun aku memegang SinMart, ini pertama kalinya aku memasuki SinMart utama dengan pakaian biasa. Tapi apakah konsumen tak merasa dihakimi jika prosedur ini terus dilakukan. pikir Jidan Sin.

"Aku ingin bertemu pak Kalfi." ujar Jidan.

"Pak Kalfi siapa?" tanya sekuriti.

"Tentu saja pak Kalfi direktur SinMart, siapa lagi yang ingin aku temui." jawab Jidan.

"Bagaimana anda bisa mengenal direktur SinMart? Anda semakin mencurigakan." ujar sekuriti.

Jidan sebenarnya sudah kehilangan kesabaran, tapi ia tak ingin membuat keributan lebih lama lagi, mengingat para pengunjung mall mulai memperhatikan mereka.

"Baiklah kita sekarang ke pos." ujar Jidan.

Sekuriti mempersilahkan Jidan mengikutinya ke pos pengamanan. Sesampainya ia di pos, Jidan langsung membuka topinya. Ia tak ingin berlama-lama berdebat dengan sekuriti. Sekuriti itu belum melihatnya.

"Apa selalu seperti ini prosedur SinMart utama pada konsumen atau pengunjung mall yang hanya melihat lihat?" tanya Jidan.

Sekuriti berbalik dan menatap Jidan. Matanya terbelalak dan wajahnya memucat saat tahu siapa yang ia bawa ke pos pengamanan. Siapa yang tak tahu wajah tampan si kembar Sin yang terkenal. Sekuriti itu segera berlutut di depan Jidan.

"Mohon ampuni aku pak, aku tak mengenali anda." ujarnya.

"Bangunlah, aku tak suka orang lain berlutut di depanku." ujar Jidan.

"Pak Ji." ujar Kalfi. "Jadi pria mencurigakan yang ditangkap itu pemilik SinMart." ujarnya seraya tertawa.

"Maafkan atas kesalahanku pak." ujar sekuriti itu lagi.

"Sudahlah cukup, aku bosan menanggapi pengamanan disini. Sejak kapan prosedur ini dilakukan, ini akan membuat konsumen dan pengunjung mall ketakutan pak Kalfi." ujar Jidan.

"Lebih baik kita ke kantor sekarang pak Ji." ajak Kalfi.

Jidan berdiri dari tempat duduknya. "Kau jangan takut pak, aku memahami pekerjaanmu." ujarnya pada sekuriti itu.

Sekuriti itu mengangguk tapi wajahnya masih sangat pucat karena takut. Jidan meninggalkan pos pengamanan menuju kantornya bersama Kalfi.

*****

General manager terkejut saat tahu jika pak Presdir yang dibawa ke pos pengamanan. Hampir semua karyawan sibuk saat tahu Presdir mereka ada di mall utama.

Jidan dan Kalfi sampai di ruang kantor.

"Maaf atas ketidaknyamanan anda pak, kami pantas di hukum karena tak mengenali anda." ujar Roger, general manager SinMart utama.

"Lupakan saja pak Roger, aku kemari memang hanya berkeliling, aku tak bekerja di akhir pekan." jawab Jidan.

"Tapi tetap saja kami sangat bersalah pada anda pak Ji." jawab Roger.

Kalfi justru tertawa. "Kau membuat kehebohan pak Ji. Pak Roger silahkan anda kembali bekerja, aku akan bicara pada pak Ji." ujarnya.

Pak Roger mengangguk dan pamit keluar ruangan.

"Sejak kapan ada prosedur pengamanan seperti itu kak?" tanya Jidan.

"Maafkan aku Ji, aku tak mengatakannya padamu. Aku melakukan itu untuk menghindari kemungkinan besar pesaing masuk dan merusak SinMart." jawab Kalfi.

"Tapi prosedur seperti itu akan membuat konsumen dan pengunjung ketakutan kak." ujar Jidan.

Kalfi menggeleng. "Tentu saja kami hanya akan melakukan itu pada konsumen mencurigakan, sama persis seperti yang kau lakukan tadi. Berkeliling, memegang, memeriksa tanpa membeli." jawabnya.

"Aku tahu kau lebih lama bergabung di perusahaan kakek. Tapi aku sebagai seorang Presdir merasa terbuang karena aku tak mengetahui apa apa." kata Jidan.

Kalfi menghela nafasnya. "Ji, aku tak membuangmu. Kau tahu mengapa akhir pekan ini aku ada disini, prosedur ini baru dimulai hari ini. Jika berjalan dengan baik, aku akan melaporkan semuanya padamu. Dan sangat tidak beruntung, justru kau yang mengalami prosedur pengamanan ini pertama kali." ujarnya.

Jidan tertawa. "Aku sudah habis kesabaran saat menghadapi sekuriti itu, tapi aku melihat sekeliling dan pengunjung mulai menatap kami. Sialan, ini hukuman buatku karena meninggalkan Jo ke tempat gym." ujarnya.

Kalfi menyipitkan matanya. "Kau meninggalkan Jo ke tempat gym, bukankah biasanya kalian pergi bersama. Apa kalian mulai berkelahi lagi?" tanyanya.

Jidan menggeleng. "Tidak kak, aku hanya ingin Jo mulai mandiri dengan membawa mobil sendiri. Selama ini ia selalu mengikutiku. Bagaimana ia akan membawa kekasihnya untuk berkencan, jika ia terus bersamaku. Tapi sungguh aneh, Jo sangat menyukai gym. Tapi ia memutuskan berenang seharian tanpa menyusulku. Dan aku baru sadar, selama 4 tahun terakhir sejak ia menjadi seorang CEO, jika ia keluar meeting selalu mengajak supir perusahaan. Kak, bukankah ia bisa mengendarai mobil?" tanya Jidan.

Kalfi mengangguk. "Tentu saja ia bisa mengendarai mobil, saat itu akulah yang membawanya untuk belajar berkendara. Lalu apa yang membuatmu kebingungan?" tanya Kalfi.

"Bisakah kakak cari tahu, mengapa ia tak ingin berkendara sendiri." ujar Jidan.

"Kau memang kakak yang baik Ji, kau sangat menyayangi adikmu. Aku akan mencari tahu ada apa dengan Jo." jawab Kalfi.

"Terima kasih kak, oh ya jangan pecat sekuriti tadi. Aku takut pak Roger memecatnya, ia sudah cukup ketakutan saat melihat wajahku. Itu bukan kesalahannya, tapi ia hanya menjalankan tugasnya dengan baik." pinta Jidan.

Kalfi mengangguk. "Tentu saja." jawabnya. "Kapan kalian ke rumah, Jenny (istri Kalfi) selalu menanyakan kalian dan putraku juga sangat merindukan kalian." sambungnya.

"Kak Jenny berlebihan, aku tak mengunjunginya baru satu minggu. Aku akan mengajak Jo nanti malam kerumahmu jika ia mau." jawab Jidan.

"Jenny lebih menyayangi kalian daripada aku, hampir setiap hari yang ia tanyakan hanya keadaan si kembar Sin." ujar Kalfi masam.

Jidan tertawa mendengarnya. "Ia bertanya karena jarang bertemu kami kak, jika kakak jarang bertemu mungkin kak Jenny akan menanyakan kakak." godanya.

"Maksudmu aku harus jauh dari istri dan anakku, tidak akan." jawab Kalfi.

Jidan kembali tertawa. "Aku sangat iri pada kalian, kalian saling mencintai seperti mami dan papi."

"Kau pun akan mengalami hal yang sama Ji." ujar Kalfi.

Jidan mengangguk. "Baiklah, hari semakin sore. Aku akan kembali ke rumah. Aku akan menghubungimu jika Jo mau aku ajak menemui kak Jenny dan Kevin (putra Kalfi)."

"Oke, kau hati hati dijalan Ji. Sampaikan salamku pada Jo." ujar Kalfi.

Jidan kembali mengangguk dan meninggalkan mall SinMart utama itu. Tapi ia memakai topinya lagi, agar tidak menarik perhatian.

*****

Happy Reading All...😘

Terpopuler

Comments

Imasela Maulizza

Imasela Maulizza

di tunggu up selanjut nya Thor
semangat💪

2020-03-30

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Pertemuan
3 Perasaan Orang Tua
4 Perusahaan SinMart
5 SinMart Ketiga
6 Awal Perselisihan
7 Senyuman Jidan Sin
8 Tumbuhnya Perasaan Ae-Ri
9 Akhir Pekan
10 Prosedur Pengamanan SinMart
11 Kediaman Kalfi
12 Penyakit Panik Jordan
13 Kecemburuan Jidan
14 Kejadian Menakutkan
15 Kepanikan Jidan
16 Kekesalan Jordan
17 Kepercayaan Lee Bo Sin
18 Pria Rahasia Lee Bo Sin
19 Keberangkatan Sherly dan Tora
20 Kejutan membuat Panik
21 Tangisan Si Kembar Sin
22 Melepas Kerinduan
23 Pertemuan Keluarga Kalfi
24 Kebodohan Aerum
25 Kemarahan Sherly
26 Janji Si Kembar Sin
27 Kemesraan Tora Dan Sherly
28 Kerinduan Ae-Ri
29 Lagi lagi Aku Berdebar
30 Perkembangan SinMart
31 Rahasia Ae-Ri
32 Sulit Melepaskan Ae-Ri
33 Kemenangan SinMart
34 Pertemuan Kim dan Ae-Ri
35 Kenyataan Sebenarnya
36 Persiapan Pesta
37 Kembalinya Ae-Ri
38 Welcome to Los Angeles
39 Pertemuan Aerum dan Jordan
40 Jordan Berubah
41 Pemilik VilMart Sebelumnya
42 Bertemu Pemilik VilMart
43 Perkenalan Aerum di SinMart kedua
44 Pesta SinMart
45 Kesalahan
46 Ketidaktenangan Jidan
47 Penolakan Aerum
48 Kekacauan Sin
49 Kebenaran
50 Kekecewaan Jordan
51 Usaha Jidan
52 Keikhlasan Jordan
53 Keinginan Aerum
54 Keputusan Akhir
55 Kebimbangan
56 Keberanian Jidan
57 Lamaran Jordan Sin
58 Perjuangan Jidan Sin
59 Jidan, Semangat!!!
60 Perjuangan Jidan
61 Perbedaan Sifat Ae-Ri dan Aerum
62 Rencana Kedua Jidan
63 Kecemburuan Ae-Ri
64 Pengakuan Ae-Ri
65 Kebahagiaan Jidan
66 Pernikahan Termegah
67 Malam Pengantin Jidan (17+)
68 Malam Pengantin Jordan (17+)
69 Brian & Zean
70 THE END
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
Awal Pertemuan
3
Perasaan Orang Tua
4
Perusahaan SinMart
5
SinMart Ketiga
6
Awal Perselisihan
7
Senyuman Jidan Sin
8
Tumbuhnya Perasaan Ae-Ri
9
Akhir Pekan
10
Prosedur Pengamanan SinMart
11
Kediaman Kalfi
12
Penyakit Panik Jordan
13
Kecemburuan Jidan
14
Kejadian Menakutkan
15
Kepanikan Jidan
16
Kekesalan Jordan
17
Kepercayaan Lee Bo Sin
18
Pria Rahasia Lee Bo Sin
19
Keberangkatan Sherly dan Tora
20
Kejutan membuat Panik
21
Tangisan Si Kembar Sin
22
Melepas Kerinduan
23
Pertemuan Keluarga Kalfi
24
Kebodohan Aerum
25
Kemarahan Sherly
26
Janji Si Kembar Sin
27
Kemesraan Tora Dan Sherly
28
Kerinduan Ae-Ri
29
Lagi lagi Aku Berdebar
30
Perkembangan SinMart
31
Rahasia Ae-Ri
32
Sulit Melepaskan Ae-Ri
33
Kemenangan SinMart
34
Pertemuan Kim dan Ae-Ri
35
Kenyataan Sebenarnya
36
Persiapan Pesta
37
Kembalinya Ae-Ri
38
Welcome to Los Angeles
39
Pertemuan Aerum dan Jordan
40
Jordan Berubah
41
Pemilik VilMart Sebelumnya
42
Bertemu Pemilik VilMart
43
Perkenalan Aerum di SinMart kedua
44
Pesta SinMart
45
Kesalahan
46
Ketidaktenangan Jidan
47
Penolakan Aerum
48
Kekacauan Sin
49
Kebenaran
50
Kekecewaan Jordan
51
Usaha Jidan
52
Keikhlasan Jordan
53
Keinginan Aerum
54
Keputusan Akhir
55
Kebimbangan
56
Keberanian Jidan
57
Lamaran Jordan Sin
58
Perjuangan Jidan Sin
59
Jidan, Semangat!!!
60
Perjuangan Jidan
61
Perbedaan Sifat Ae-Ri dan Aerum
62
Rencana Kedua Jidan
63
Kecemburuan Ae-Ri
64
Pengakuan Ae-Ri
65
Kebahagiaan Jidan
66
Pernikahan Termegah
67
Malam Pengantin Jidan (17+)
68
Malam Pengantin Jordan (17+)
69
Brian & Zean
70
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!