"Kak JiJo... Bagaimana pembukaan mall ketiga?" tanya Zean Sin.
Mereka sedang melakukan panggilan video.
"Mengapa kau ada bersama mami dan papi, bukankah kau sibuk sebagai polwan?" tanya Jidan Sin.
"Aku cuti untuk menemani mereka, kapan kalian pulang?" tanya Zean lagi.
"Tahun depan, jika pekerjaan kami lancar." jawab Jordan Sin.
"Bawalah kak Kalfi dan keluarganya. Aku merindukannya." ujar Zean.
"Jika kami semua ke Indonesia, lalu bagaimana dengan SinMart? Kau datanglah ke Amerika Zean." ujar Jidan.
"Aku sulit meminta cuti, setidaknya satu bulan jika aku mau ke Amerika dan bertemu kalian." jawab Zean.
"Salahmu sendiri memilih pekerjaan itu Zean. Kau tak mau ikut kami mengurus SinMart." kata Jordan.
"Jangan mulai lagi Jordan, hanya Zean yang menjadi kebanggaan papi." ujar Tora Sin.
"Yah aku salah lagi, baiklah pi aku tahu Zean anak kesayanganmu." jawab Jordan.
"Siapa bilang kalian bukan anak kesayangan papi, kalian tetap putra terbaik kami." kata Sherly.
"Mami selalu saja membela papi. Kalian sehat kan?" tanya Jidan.
"Seperti yang kalian lihat, kami sangat sehat nak. Kalianlah yang harus menjaga diri kalian." jawab Sherly.
"Mereka sehat kak, tapi mami semakin bawel." ujar Zean.
Sherly menarik telinga Zean sampai ia berteriak. Si kembar hanya tertawa melihat itu.
"Menikahlah dengan Brian, kau sangat cocok dengan pria itu." ujar Jidan.
"No, pria yang sangat usil." jawab Zean.
"Bukankah kau juga usil, aku pikir kalian cocok." kata Jordan.
"Kalian yang harus menikah terlebih dahulu. Apa kalian sudah menemukan wanita idaman?" tanya Zean.
Jidan dan Jordan Sin saling berpandangan. Sherly lebih peka dari yang lainnya.
"Oh tidak, jangan katakan itu sayang. Kalian harus mencari dua wanita." ujar Sherly.
Tora Sin dan Zean menatap ibunya bingung. Keduanya ikut terbelalak setelah memahaminya.
"Tidak kak JiJo, kalian tak boleh memiliki selera yang sama. Ada banyak wanita di Amerika." ujar Zean.
"Kami tak mengatakan apapun pada kalian, mengapa kalian seperti itu." ujar Jordan.
"Kau tidak bisa berbohong pada mami." ujar Sherly.
"Kami baru tertarik, wanita itu sangat imut." jawab Jordan.
"Tidak, jika kalian memperebutkannya." ujar Tora.
"Oke, oke... Sekarang sudah semakin larut. Kami harus tidur sekarang, bye..." ujar Jidan.
"Tunggu mami belum selesai Ji." ujar Sherly.
Tora menggeleng. "Biarkan mereka tidur mi, jaga kesehatan kalian." ujarnya seraya mematikan laptopnya.
*****
"Tidak boleh, jika mainan itu sudah biasa. Tapi ini seorang wanita pi." ujar Sherly setelah mereka bersantai.
"Mami tenang saja, mereka semakin dewasa. Tak mungkin akan berkelahi gara gara seorang wanita." ujar Tora.
"Papi benar mi, kak JiJo tak mungkin melakukan itu. Jika itu terjadi, aku yang akan menembak kaki mereka." ujar Zean.
"Kau sembarangan mengatakannya Zean. Mami harus menghubungi Kalfi." ujar Sherly.
Keduanya menggeleng. "Disana larut malam, kau akan mengganggu Kalfi beristirahat." ujar Tora.
"Ya Tuhan, aku hanya takut pada Ji dan Jo. Ini perselisihan yang akan menghancurkan mereka." jawab Sherly.
"Mami tenang saja, mereka baru tertarik." kata Zean.
"Dari tertarik akan berubah menjadi perasaan yang lebih besar Zean." kata Sherly. "Mami harus kesana." sambungnya.
Tora dan Zean justru tertawa. "Katakan saja jika mami ingin liburan kesana." kata Tora.
Sherly menekuk wajahnya dan itu membuat Tora takut. Zean meninggalkan mereka, ia tak ingin ikut campur masalah orang tuanya.
"Maaf sayang, tapi rasa khawatirmu itu belum terjadi. Jangan marah lagi padaku, jika putra kita berselisih karena wanita, aku janji akan membawamu kesana." rayu Tora.
"Kau sama sekali tak membantuku, dulu kita menghadapi banyak senjata karena pekerjaanmu. Kali ini aku tak ingin anak anak kita menghadapi senjata dalam keluarganya sendiri." ujar Sherly.
Tora menarik Sherly ke pelukannya. "Aku tak akan membiarkan itu terjadi sayang. Jordan dan Jidan tumbuh semakin dewasa, aku yakin mereka tak mungkin melakukan kesalahan hanya karena satu wanita." jawab Tora.
"Kau masih ingat kan, saat mereka kecil. Keduanya memiliki selera yang sama. Sampai aku harus membelikan mereka mainan yang sama persis. Tapi setelah itu, mereka tetap merebutkan satu mainan yang sama. Dan selalu membuat mereka berkelahi. Aku sangat takut pi." ujar Sherly.
Tora Sin tahu apa yang dirasakan istrinya, memang tak mudah menghadapi si kembar. Ia ingat saat istrinya kesulitan membesarkan kedua putranya sebelum Zean lahir. Dan itulah yang membuat Tora Sin mengirimkan putranya bersekolah ke Amerika. Walaupun Sherly sempat menolaknya karena takut kehilangan mereka. Tapi pada akhirnya, si kembar tetap pergi dan Sherly sering sekali ke Amerika sampai ayah Tora meninggal dunia.
"Aku tahu apa yang kau rasakan sayang, anak anak kita semakin besar. Percayalah pada mereka." ujar Tora.
Sherly memang akan tenang jika Tora sudah berbicara seperti itu. Ia mengangguk dan merebahkan kepalanya pada pundak suaminya. Umur mereka memang sudah tidak muda lagi, tapi rasa cinta mereka tak pernah berubah. Tora bahkan semakin mencintainya.
*****
Tiga hari lagi Zean akan kembali bekerja. Ia sangat senang melihat kedua orangtuanya selama 4 hari ini. Keduanya sehat dan tak pernah berselisih. Ia sangat mencintai keduanya.
Paman Ario benar, papi dan mami saling mencintai. Di usia mereka yang tak muda lagi, aku masih bisa merasakan besarnya perasaan itu. Terutama papi, papi sangat takut kehilangan mami. Saat mami menekuk wajahnya karena kesal, papi berusaha menghiburnya. Aku sangat beruntung memiliki orang tua seperti mereka. Seandainya paman Ario dan paman Darko masih hidup, mereka pasti sangat senang melihat papi dan mami. Paman Ario meninggal saat bertugas, sedangkan paman Darko tak bisa melawan penyakitnya. Tapi keduanya pasti berada di surga melihat papi bersama mami masih bahagia. pikir Zean.
Zean Sin pernah dijodohkan dengan putra dari Ario dan Darko, tapi Zean dan putra sahabat Tora itu sama sama menolak, jadi mereka tak meneruskan perjodohan itu. Putra Ario sudah menjadi anggota kepolisian berpangkat Inspektur Dua di Jakarta, sedangkan putra Darko juga bertugas sebagai Brigadir polisi di Kalimantan. Namun Tora dan keluarga sahabatnya itu tak memaksakan keinginan anak anak mereka.
Dan Zean sekarang masih dijodohkan dengan putra dokter Jack, walaupun Zean selalu menolaknya. Tapi Zean juga selalu berhubungan dengan Brian. Tora dan Jack tahu akan hal itu, jadi mereka membiarkan keduanya menjalani persahabatan terlebih dahulu. Dan biarkan waktu yang akan menjawab hubungan itu.
Zean menatap sekitar rumah orang tuanya yang sebagian besar masih perkebunan. Suasana di desa Tulang Bawang memang masih sangat sejuk dibanding kota Bandar Lampung. Sebagai anggota polisi yang belum memiliki jabatan tinggi, ia hanya bisa berusaha untuk terus membanggakan ayahnya. Zean memejamkan matanya sambil menikmati udara segar di sekitar rumah orang tuanya itu walaupun hari semakin siang.
*****
Happy Reading All...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Ainur Cutee
wah rupa ny ank alm om Darko tugas di Kalimantan, q jg asal dr Kalimantan😁😁
2020-12-18
2
Ata Utumu
aku suka smua novel mu Thor 😍😍😍
2020-07-09
6
Indahini29
ceritanya bgus thor😉😉.
oh iya thor kisah zean di buat juga thor penasaran juga dengan kehidupan zean 😀😀
2020-05-04
2