Benci Jadi Cinta

S E L A M A T M E M B A C A

Mohon.. maaf kalau agak lelet Up nya ya... maklum efek signal juga tau kenapa tiba tiba ilang, entah ngumpet, entah isoman ya itu signal susaaaah amat di rumah author...

kalau pun ingin protes juga mau protes siapa coba ya?? hu hu hu pengen nanges nanges bawang author ini mah.. syebel masak sinyal ini ke hempas banjir? atau ke hempas hujan?? au ahk pusing author

lanjut yuk bismillah semoga para readers suka, dan smoga syukur syukur ada sedikit manfaat dr apa yg aku tulis ini ya...

S E L A M A T M E M B A C A

sembari menunggu pesanan mereka datang mereka ngobrol santai. tapi lebih tepatnya bukan ngobrol sih karena disini Dara yang banyak bawelnya maksudnya bawel karena sangat perhatian sama Liza.

"Liz, kenapa juga sih udah segede itu tidak ngajuin cuti aja kamu ini?" tanya nya.

"sayang banget lah kalau ngajuin sekarang nanti setelah melahirkan cuti aku jadi berkurang karena sudah aku ambil sebelumnya."

"iya juga sih, tapi apa mas Hasan tidak hawatir lihat perut kamu udah gede gini tetap bekerja?" beo Dara lagi

"ya kamu tau sendiri gimana mas Hasan, jelas hawatir lah Ra.. mangkanya aku berasa sekrg orang didekat aku berubah jadi pada bawel.. hehehehe.." candanya sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tenganya.

"ck.. itu bukan bawel tapi perhatian Liiizz... herran deh.."

"iya tau perhatian, gitu aja manyun.."

"lagian kamu enggak kesusahan apa dengan perut segede itu?" tanya Dara lagi.

"enggak malah aku menikmatinya."

"hah?? menikmati?" sentak Dara kaget

"iya Kerja itu sebuah kenikmatan yang tiada terkira rasanya. Tapi banyak orang yang malas bekerja karena dirinya tidak mau merasakan kenikmatan tersebut.. jadi walaupun hamil jangan jadikan alasan untuk bermalas malasan."

"bijak bijak.."

"wooee...!! bagus ya kalian lupa sama gue.. main ninggalin gue, enggak tanya gue udah makan siang apa belum..huu.." cicit Angga dengan sebal karena merasa di abaikan oleh dua wanita cantik didepan nya

"ck, gitu aja sewot kayak anak p e r a w a n lagi P M S aja kamu..." ejek Dara, yang mana mreka selalu tak pernah bisa akur kalau lagi ketemu atau lagi bareng bareng kayak gini nih macam tikus dan kucing saja.

"ehm.. kayaknya kalian jodoh deh.." cletuk Liza sembari cekikikan melihat tingkah dua sahabatnya itu.

"Dara malah memanyunkan bibirnya yang artinya dia sedang mode merajuk."

"ehh.. itu bibir kamu kenapa Ra, kok maju gitu, Liza semakin terkekeh geli melihat tingkah Dara yang menurutnya sangat lucu itu."

sedangkan Angga hanya diam seolah tanpa dosa..dan tak lama Liza negur Angga,

"Nga.. buruan pesen gih bengong aja, nanti keburu habis jam istirahat makan siang nya nanti kita tinggal kamu teriak lagi.."

"iya aku sudah pesan, tinggal nunggu aja palingan bentar lagi sampai.." timpal Angga dengan santainya tanpa memperhatikan wajah Dara yang sangat kesal.

"yuk Ra, lanjut makan nya jangan manyun aja tuh bibir, nanti keburu di s o s o r lalat baru tau rasa kamu.

"ck,.. ish bumil ini ada ada aja masak lalat bisa n y o s o r kayak bebek dong.." timpal Dara

"puuft.. bebek teriak bebek dong.." sahut Angga jenaka.

"Terserah lah gue laper..." sahut Liza cuek.

"ck, kamu kakeknya bebek tau tidak sih.." sewot Dara.

"Yaelaaaa Liz dari tadi itu m u l u t kerja terus untuk melunakkan makan apa enggak capek.. dasar bumil satu ini," ucapnya lagi dengan heran sembari geleng geleng kepala.

"noh makanan kamu udah datang Nga.. jangan berantem mulu beneran cinta nanti kalian..." kekeh Liza

"ih.. Ogah.." jawab Dara dan Angga serentak.

"idih kompak amat sih.. so sweett.." ucap Liza lebay menggoda kedua sahabatnya.

"Kalian tahu tidak sih bertengkar atau berdebat bisa disebut salah satu tanda perhatian?" Tanya Liza kepada Dara dan Angga

"Kalian berdua pasti sering melihat atau mendengar tentang teman atau siapalah yang berantem dengan pasangannya hanya karena hal kecil macam kenapa nge-game terus atau kenapa bolos kuliah kan?" tanya Liza kembali

Dan pertanyaan itu hanya di angguki saja oleh Dara dan Angga.

"Nah, itu adalah contoh perdebatan sebagai tanda perhatian. Jadi sebelumnya memang kalian berdua ini sudah saling perhatian sebelumnya..."

"Jadi penjelasan logisnya adalah karena intensitas pertemuan yang tinggi jadinya timbul rasa-rasa yang seperti itu. Ciyee..."

jawab Liza lagi sambil menahan tawa melihat ekspresi Dara dan Angga.

"Lizaa.!!" teriak Angga dan Dara barengan.

"ya udah ya.. aku duluan, kalian nikmati waktu kalian berdua saja, aku tidak mau ganggu.." kekeh Liza sembari berlalu meninggalkan Dara dan Angga yang bengong.

sepeninggalnya Liza, Angga ganti menggoda Dara dengan menimpali kata kata Liza barusan..

"ehm, apa iya perkataan Liza tadi benar ya.. apa kamu suka merhatiin aku diam diam.." tanya nya sambil memicingkan mata

"Nah, kalau kamu pikir sering bertengkar artinya jodoh seperti yang FTV tunjukkan, itu keliru. Sebab, faktornya tidak hanya dari satu sisi saja, karena perlu faktor lain yang mengikuti. Kalau itu bisa jadi faktor utama, semua orang pasti berusaha bertengkar sama Afgan dong biar bisa bertengkar terus berjodoh." cicit Dara se enaknya

"ngimpi aja kamu sama Afgan, yang ada Afgan nya yang takut sama kamu.." sahut Angga.

ingat bahwa kalau mau pacaran sama seseorang itu harus ada kesepakatan kedua belah pihak, tidak boleh ada pemaksaaan. Kuncinya adalah kedua pihak memang bersedia untuk saling bersama, dan itulah faktor utamanya.

"Intinya, jangan langsung kepedean kalau kamu sering bertengkar sama aku, lalu ada orang lain yang memberikan komentar awas, nanti jodohmu loh, yang ada nanti kamu baper, tapi aku cuma anggep sahabat, hehehe.." kekeh Angga

"ck,.. terserah lah.. penting situ happy dan Eike happy.."

"udahan yuk, bubar balik kerja lagi.. mepet nih 5 menit lagi habis jam istirahatnya."

"hmmm.." jawab Angga dengan gumaman saja karena mulutnya penuh dengan makanan.

***

"sudah kencan dadakannya? ciee.. ciee..." goda Liza saat Dara sudah balik ke meja kerjanya..

"ck," Dara hanya menyebik kan bibirnya saja karena kesal dengan candaan dari Liza.

tak terasa setelah sekian lama berkutat dengan layar datar di depan nya Dara dan Liza akhirnya bisa bernafas lega karena jam pulang telah tiba.

mereka dengan semangatnya berkemas dan merapikan meja nya, dan bergegas pulang ke rumah masing masing dan bisa beristirahat degan nyaman..

apalagi bumil sudah pegal pegal rasanya badan ingin berendam dan rebahan di kasur empuknya.

lain dengan Dara dan Liza ada seorang di tempat lain yang menggerutu sebal karena meskipun sudah jam pulang kantor tapi dia masih berkutat dengan banyak nya lembaran lembaran di atas meja yang masih menggunung, ya dia baru saja dapat tambahan pekerjaan dari sang bos,

"huh.. kapan selesai nya kalau begini ceritanya, pekerjaan bukan nya selesai malah semakin menumpuk saja.." desah nya

ya maklum saja dia adalah sekertaris jadi mau nggak mau harus siap dengan pekerjaan dadakan kayak gini.

laki laki ini selalu menggerutu tapi tangan nya tak berhenti masih menari diatas keyboard komputer nya dengan serius.

ya laki laki itu adalah Angga, sahabat dari Dara dan Liza.. meskipun mereka bertiga bekerja di atap yang sama tapi mereka beda unit, beda dengan Dara dan Liza memang satu unit dan pekerjaan nya tidak begitu seperti Angga yang notabennya adalah sekertaris bos..

"untung masih bujang jadi hayuk aja kerjaan menggunung, anggep saja lagi healing dengan komputer.." gumamnya sembari terkekeh geli dengan pikiran konyolnya.

dirumah Liza langsung menuju kamar dan segera ke kamar mandi untuk segera mandi karena sudah gerah, maklum ibu hamil bawaan nya gerah mulu..

disiapkan nya air hangat di bath up dengan tambahan sabun kemudian berendam sejenak sembari mengurangi rasa lelahnya.

Liza akui memang semenjak hamil dia mudah lelah, tapi walaupun begitu tidak menyurutkan semangatnya untuk bekerja, dan untungnya lagi di sana ada Dara dan Angga yang mana mereka berdua menjadi mood booster Liza dengan tingkah lucu dan konyol dari kedua sahabatnya itu.

lima belas menit sudah Liza mengakhiri acara berendam nya, dia segera bilas dan bersiap siap karena sebentar lagi Hasan suaminya segera pulang kerja dan Liza ingin menyambut dan menyiapkan segalanya ya walaupun sudah ada Asisten rumah tangga tapi untuk kebutuhan pribadi suaminya dia siapkan sendiri,.

ting..

tung..

ting..

tung..

pasti itu mas Hasan pulang..

"ma-ss sudah..." ucapnya terbata tatkala yang datang bukanlah Hasan sang suami

hayo hayo siapa itu yang datang kok Liza kayak kaget gitu ada yang tau nggak...

coba tebak,?

maafkan author kalau alurnya sedikit kagak nyambung apa gimana gitu, author lagi kurang fit, tapi tetap mencoba up karena sudah lama banget kagak up nanti readers malah kabur dan proteas..

maaf ya sekali lagi,

bantu kasih boom like, vote dan komen donk readers..

trimkash ya...🙏🏻

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

kisah yang menarik thor semangat terus

2022-10-18

0

Fenti

Fenti

memang ya benci dan cinta beda² tipis

2022-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!