Setelah mendapat aba-aba dari satpam, aku melajukan mobilku, mengikuti motor Arsen meninggalkan kampus. Tak berapa lama, kami pun sampai di dalam sebuah komplek perumahan, di depan rumah yang modelnya sama dengan rumah kanan kirinya.
"Aku udah chat pemilik rumah, dia sedang jalan ke sini," kata Arsen sembari melepas helmnya. Aku bisa mendengar suaranya, karena aku telah membuka kaca mobilku.
Aku mengamati rumah yang di maksud Arsen, kecil tapi sepertinya nyaman. Berada di komplek perumahan yang lumayan sepi, aku yakin rumah ini akan menjadi tempat yang aman dari orang yang mungkin akan mengenali kami.
“Di rumah ini ada berapa kamar?” tanyaku pada Arsen, saat ini dia telah duduk di dalam mobilku.
“Aku juga belum lihat sih bagian dalam rumah ini, aku mau kamu sendiri yang nentuin nanti. Apa kamu suka atau enggak,” jawab Arsen.
Aku mengangguk setuju. Tak berapa lama seorang ibu-ibu berhenti di depan pagar rumah yang akan kami lihat.
“Itu pemilik rumahnya.” Arsen turun dari mobil, dan aku pun mengikutinya.
“Sudah lama menunggu ya?” tanya ibu itu sambil membuka gembok pagar rumahnya.
“Baru saja kok, Bu.” Arsen menjawab dengan senyum ramahnya.
“Saya Sari, pemilik rumah ini.” Ibu pemilik rumah itu mengulurkan tangannya.
“Saya Arsen, dan ini istri saya Kimmora.” Aku dan Arsen pun bergantian salaman dengan Bu Sari.
Setelah pintu pagar terbuka, kami pun masuk. Aku bisa melihat dengan jelas bagaimana rumah ini begitu terawat, bersih, dan yang pasti nyaman. Ada pohon rambutan juga di halaman depannya, membuat rumah ini tampak teduh dan sejuk.
Ibu itu membuka pintu depan rumahnya, menampilkan ruang tamu yang kecil namun begitu nyaman. Aku heran rumah sebagus ini kenapa disewakan.
“Oh iya, kalian benar-benar suami istri kan?” tanya ibu pemilik rumah.
“Em, iya Bu, dia beneran istri saya.” Arsen menjawab dengan malu-malu, sangat jelas dengan raut wajahnya yang tiba-tiba memerah.
“Kalau memang kalian suami istri, besok tolong berikan foto kopi buku nikah dan aslinya ya, saya tidak ingin ada pasangan kumpul kebo, apalagi kalian kan masih sangat muda.” Bu Sari mengajak kami untuk masuk dan melihat bagian dalam rumah.
Arsen mengangguk setuju. Buku nikah? Aku bahkan tak pernah menyimpan buku nikah itu. Pasti Arsen yang telah menyimpannya, karena seingatku setelah kami menikah aku langsung meninggalkan Arsen menuju kamarku.
“Rumah ini ada dapur lengkap dengan peralatan masaknya, kamar mandi satu, kalau kamar ada dua, tapi saya minta jangan ajak pasangan bukan suami istri ke sini ya,” pesan Bu Sari saat membuka kamar pertama, yang bersebelahan dengan kamar kedua.
Aku melihat kamar pertama ini sudah dilengkapi dengan tempat tidur, meja rias, dan juga lemari pakaian. Aku memutuskan untuk masuk ke dalam kamar, mencoba membuka jendela kamar yang aku harap tak bermasalah. Ku buka perlahan jendela itu, dan berhasil.
“Aku oke sama rumah ini, tapi aku pilih kamar ini ya, kamu tidur di kamar sebelah aja,” kataku pada Arsen.
Arsen hanya terdiam, sementara Bu Sari terlihat sedikit bingung.
“Jadi kalian ini suami istri atau bukan, kenapa tidak tidur satu kamar?” tanya Bu Sari yang pasti curiga dengan kata-kata yang kuucap tadi.
Aku jadi salah tingkah dan bingung sendiri dengan pertanyaan Bu Sari. Aku benar-benar menyesali ucapan dari mulutku sendiri. Aku melirik Arsen, berharap dia akan memberikan penjelasan yang bisa diterima oleh Bu Sari.
Arsen yang terlihat sedikit salah tingkah, akhirnya ikut masuk ke kamar. Tangan kekarnya memeluk pundakku.
“Sayang, kamu gimana sih? Kalau masih marah jangan diperlihatkan ke orang lain dong, nanti Bu Sari bisa mikir macam-macam. Udah ya, marahnya, lagian udah dapat yang cocok kan rumahnya, lebih dekat dari kampus,” Arsen terkekeh, tangannya kini memeluk pinggangku dengan erat.
Kenapa sih Arsen peluk-peluk gini, pasti dia lagi cari kesempatan. Dasar Arsen, mentang-mentang suami, apa iya harus peluk-peluk begini, aku kan tidak terbiasa. Dilihatin Bu Sari, tidak malu apa.
🌹🌹🌹
...Malu nggak sih gengs? Othor kok malah seneng ya 😄😄. Bang Arsen Othor mau juga dipeluk....
Oh ya, terima kasih banyak yg udah ngirim vote dan hadiahnya.. yg belum Othor selalu sabar menunggu 😄😄😄
oke, see you tomorrow gengs, readers kece👋👋 ❤❤ jangan lupa ritual jejaknya, like dan komentarnya 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Uwie Yanti
woi kimy yg ada klo loe dipeluk Dion br malu..... arsen mo ngangkangin loe juga sah aja kale......😤
2023-11-09
2
Desy Rs Azuz
Makanya neng ati2 kalo omong
2023-09-10
0
Desy Rs Azuz
Wo ya jelas gak lah, wong sdh halal kok
2023-09-10
0