Tanpa terasa sudah 2 minggu Nia bekerja sebagai karyawan di Bank A. Nia sudah mulai terbiasa dengan lingkungan kerjanya, dengan teman-temannya yang terkadang penuh persaingan di dunia kerja dan yang tulus berteman dengannya, juga dengan atasannya yang baik namun tegas.
Perlahan Nia mulai belajar sulitnya mencari uang, jadi lebih menghargai dalam menghabiskannya juga. Nia berniat saat gajian nanti akan mentraktir keluarganya juga berniat mulai menabung kalau perlu membuka tabungan rencana yang seperti deposito. Setelah pembicaraan waktu itu di telpon dengan Mas Ronald, Nia mulai memikirkan tentang menikah muda. Jadi Nia berniat menabung untuk pernikahannya. Ah sudah berangan-angan saja Nia padahal Ronald pun belum Ia perkenalkan dengan orangtuanya.
Keluarga Nia dirumah sedang sibuk mempersiapkan pesta pernikahan Kak Nay dan Mas Bima. Walau menggunakan jasa wedding organizer tetap saja harus dipantau langsung. Undangan sudah disebar. Catering dan gedung serta keperluan lain seperti rias pengantin, baju pengantin bahkan souvenir pun sudah siap. Hari minggu besok pesta akan diadakan. Nia pun ingin memperkenalkan Mas Ronald dengan keluarganya. Nia merasa saatnya sudah tepat mengingat hubungannya dengan Mas Ronald yang sudah lebih dari 1 bulan.
Nia sudah mengundang Mas Ronald lewat telepon saat malam mereka teleponan saling melepas rindu. Mas Ronald pun senang akhirnya Nia mau memperkenalkannya dengan keluarga Nia. Itu artinya Nia mau juga berhubungan serius dengannya. Ronald pun berniat akan memperkenalkan Nia kepada keluarganya setelah resepsi nanti.
Untunglah pesta pernikahan Kak Nay dilaksanakan pada hari sabtu malam. Jadi Nia tidak perlu ijin tidak masuk kerja keesokan harinya karena pasti akan capek, selain itu Nia juga belum mendapat jatah cuti tahunan.
*****
Resepsi pernikahan Kak Nay pun berlangsung dengan meriah. Saat memasuki gedung sudah terpajang foto prewed Kak Nay dan Mas Bima dengan tema black and white yang sudah mereka siapkan sendiri berdua tanpa sepengetahuan keluarga, mereka memang ingin merencanakan pernikahan dengan ide dan konsep mereka sendiri tanpa campur tangan orangtua.
Warna merah dan gold sangat dominan sesuai tema acara mereka. Gaun pengantin Kak Nay dan Mas Bima juga berwarna merah maroon. Gebyok atau dekorasi pelaminan yang berwarna putih dan penuh bunga segar membuat pengantin terlihat seperti raja dan ratu sehari.
Catering pun sudah tertata dengan rapi beserta 8 buah gubukkan. Ada kambing guling, Zupa soup, Sate ayam, dimsum, soto betawi, siomay, bakso dan es krim. Memang gubukkannya banyak karena acara malam hari lebih cocok banyakkan gubukkan dibanding makanan utama.
Nia dan keluarga pun sudah di makeup dan memakai seragam yang membedakannya dengan para tamu undangan. Nia memakai seragam kebaya berwarna peach. Diantara yang lain sudah tentu Nia lah yang paling cantik, karena wajah bule kakeknya hanya Nia yang menuruninya.
Waktu menunjukkan pukul 7 malam. Pesta pernikahan pun dimulai, setelah siangnya akad nikah sudah dilaksanakan. Para tamu pun mulai berdatangan. Setelah pembawa acara mempersilahkan perwakilan keluarga memberi sambutan acara pun dimulai setelah pembacaan doa.
Sebagian dari tamu undangan ada yang langsung menyalami pengantin, ada juga yang langsung makan, selain karena masih penuh antrian untuk salaman juga takut kambing gulingnya kehabisan. Mama dan Papa pun terlihat sumringah menyalami para kerabat yang datang memberi ucapan selamat.
Nia kebagian tugas mengawasi di meja penerima tamu. Among tamu sudah dilakukan oleh saudara sepupunya, Nia hanya mengawasi saja. Saat Nia sedang membantu Among tamu memberikan souvenir tiba-tiba ada suara yang dikenalnya menyapa.
"Cantik banget sih penerima tamunya" Nia langsung menengadahkan kepalanya melihat sang pemilik suara. Tak lain dan tak bukan dialah Mas Ronald.
"Ih bisa aja Mas" jawab Nia malu-malu yang langsung di cie...cie in oleh kedua sepupunya. Nia pun meninggalkan meja penerima tamu karena akan menemani Mas Ronald.
"Kamu jadi pagar ayu saja sudah cantik begini sayang apalagi kalau kamu jadi pengantin yang duduk disana sama aku" mulailah Ronald memuji Nia.
"Mulai deh gombal lagi" gumam Nia.
"Ih siapa yang gombal. Orang bener kok. Aku tuh lagi membayangkan kamu jadi pengantin pasti cantik pake banget deh. Makin ga sabar deh aku" jawab Ronald. Digenggamnya tangan Nia sambil mengantri untuk bersalaman dengan pengantin. Nia pun menemani karena akan memperkenalkan dengan keluarganya.
"Ga sabar ngapain mas?" tanya Nia lagi pura-pura ga ngerti maksud ucapan Ronald. Biasalah cewek suka tarik ulur.
"Ga sabarlah pengen ngajak kamu ke pelaminan. Kamu mau kan?" ajak Ronald.
"Kok ngajaknya kayak lagi ngajak main layangan aja Mas. Nyok mau main layangan ga?" gerutu Nia.
"Oh jadi kamu nantangin nih? Maunya diajakin resmi? Oke, kamu jual Mas beli" Ronald pun berkata dengan penuh semangat. Baru Nia mau menjawab ternyata mereka sudah mau bersalaman dengan keluarga Mas Bima.
Kak Nay dan Mas Bima melihat tangan Nia yang digandeng mesra, mereka pun segera mengerti bahwa itu adalah pacar Nia. Ronald pun memperkenalkan diri sekaligus mengucapkan selamat kepada kedua mempelai pengantin. Selanjutnya giliran Mama dan Papa yang menatap penuh tanya ke arah Nia. Nia pun memperkenalkan Ronald ke Mama Papa sebagai pacarnya. Sebelum Mama Papa berkata panjang lebar Nia langsung mengajak Ronald turun karena antrian sudah mulai panjang.
Nia juga mengenalkan Ronald dengan Nesia adiknya. Lalu Nia menemani Ronald untuk mengambil makanan. Ronald tidak bosan-bosannya memandang wajah cantik Nia. Tak sabar Ronald ingin mengajak Nia juga ke pelaminan.
Pesta pun selesai pukul 10 malam. Padahal diundangan hanya sampai jam 9 malam saja namun karena jalanan macet jadi ada saja tamu yang datang telat. Ronald pun pamit untuk pulang dan berjanji akan kerumah Nia untuk memperkenalkan diri langsung ke orang tua Nia.
Semua sudah lelah dan letih dengan pesta hari ini. Mama dan Papa yang punya segudang pertanyaan untuk Nia pun sudah kehabisan tenaga setelah menyalami banyak tamu.
Sesampainya di rumah Nia pun membersihkan make up lalu berganti baju. Begitupun dengan Mama dan Nesia. Kak Nay tidak pulang hari kerumah lagi, melainkan akan tinggal di rumah yang dibeli oleh Mas Bima sebelum mereka menikah. Sekarang anak Mama dan Papa yang tersisa di rumah tinggal 2 orang yaitu Nia dan Nesia.
Sebelum tidur Nia memikirkan kata-kata Mas Ronald yang ingin bersanding dengannya di pelaminan. Membayangkannya saja Nia sudah bahagia sekali. Namun Nia sebel kenapa kalau memang mengajak menikah Mas Ronald tidak melamarnya seperti di drama korea? Ini malah ngajakkin tanpa basa basi. Rasa lelah pun membuat Nia langsung tertidur lelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Stefannie Elizabeth
ini temanya black and white... atau gold dan merah sich thor ?
2022-03-01
0
Siti Komariah
sejauh ini aku syukaaa
2021-06-09
1
rusdi rumuar
lanjut
2021-04-18
0