Di aula kampus, Nia dan Fitri sedang menunggu Resti, Nur dan Afri mengambil toga. Hari ini jadwal pengambilan undangan dan toga untuk wisuda. Seusai mengambil toga mereka janjian untuk ketemuan di depan aula sebelum akhirnya makan siang bareng di warteg langganan mereka, 'Warteg Bude'.
Fitri yang sudah lama bersahabat dengan Nia melihat perubahan di wajah Nia. Wajah Nia sekarang sedang berseri-seri setelah membaca sma yang masuk. Dengan penasaran Fitri menanyakan apa yang membuat Nia bahagia.
"Kamu kenapa Ni, bahagia bener kayaknya. Sms dari siapa sih?" Nia yang sedang senyum-senyum akhirnya menyadari keberadaan Fitri disampingnya. Saking sibuknya sms-an bahkan Nia tidak menyadari kalau Fitri sudah diduduk disampingnya menunggu sahabat-sahabatnya yang lain.
"Ah nggak dari siapa-siapa kok" Nia berbohong namun bukan Fitri namanya kalau tidak bisa membedakan mana saat Nia jujur dan bohong.
"Yaelah masih kaku aja sama aku Ni. Aku tuh sohib kamu, ya aku tau lah pasti sma dari seseorang"
"Hmm... iya ya kamu pasti tau kan kita sahabatan hehehe..."
"Nah makanya cerita itu sms dari siapa sampai bikin kamu cengar-cengir terus." Fitri masih penasaran sebelum pertanyaannya dijawab oleh Nia.
"Sabar atuh Fit. Tapi kamu jangan cerita sama yang lain ya. Janji?"
"Iya, janji"
"Aku sms-an sama Ronald. Yang waktu itu ketemu di kantin setelah sidang"
"Sidang? Ronald kakaknya Rena?" tanya Fitri memastikan.
"Iya bener. Jadi tuh......." Nia pun menceritakan tentang sms dari Ronald sampai Ronald mengajak Nia untuk nonton. Fitri mendengarkan dengan seksama cerita Nia.
"Kalau aku denger dari cerita kamu, kok aku ngerasanya kalau Ronald tuh gombal banget ya?" tanya Fitri.
"Ya, agak gombal sih. Emang kenapa Fit?" Nia pun penasaran.
"Setau aku nih ya Ni, bukan bermaksud berburuk sangka sama Ronald. Cuma kan kamu tau kalau aku punya banyak temen cowok. Dari yang bener sampao gak bener. Biasanya, cowok tuh kalau gombal tipikal cowok kecentilan"
"Ah masa sih?" Nia tidak percaya dengan ucapan Fitri.
"Iya bener. Coba deh kamu pikir, kalau tuh cowok bisa gombal sama kita apa gak mungkin dia juga akan gombal ke cewek lain? Gombal tuh kan kayak habit alias kebiasaan" Sedang asyik menjelaskan eh ketiga sahabat mereka datang.
"Sssstt.. mereka datang, jangan bilang-bilang apa yang aku ceritain ya" ancam Nia.
"Iya aku ga bilang-bilang. Tapi kamu inget kata-kataku ya, jangan mudah percaya sama kegombalannya." Nia pun mengangguk tanda setuju.
Setelah personil genk mereka kumpul, mereka lalu melangkahkan kaki menuju warteg kesayangan mereka. Ah pasti rasa khas warteg itu akan mereka rindukan lagi saat sudah lulus nanti.
******
Sesampainya Nia dirumah, Nia langsung memberikan undangan wisuda kepada mama. Mama membaca isi undangan dengan seksama, sementara Nia sedang meluruskan kakinya yang pegal karena perjalanan pulang dari kampus macet dan panas.
"Jadi kita wisuda di JCC hari sabtu besok ya jam 9 pagi. Wah kita harus berangkat pagi-pagi banget nih karena pasti macet deh. Kamu juga Nia harus bangun subuh karena nanti pas tukang rias datang kamu sudah mandi jadi tinggal di make up saja. Lama loh buat nyanggul rambut panjangmu itu." pesan mama. Sementara Nia hanya iya-iya saja karena sudah keletihan. Tiba-tiba Nia ingat kalau Ia punya janji nonton dengan Ronald pas hari sabtu juga bersamaan dengan wisuda. Dengan gerakan cepat Nia langsung sms Ronald.
*Siang Mas
Siang juga cantik
Maaf mas aku mau batalin janjian kita nonton sabtu ini.
Loh memang kenapa? Kamu mau pergi sama yang lain ya?
Bukan kok mas. Aku baru dapat undangan kalau wisuda kampusku hari sabtu juga. Jadi bentrok deh. Diundur aja jadi hari minggu gimana?
Oh wisuda. Yaudah gak apa-apa. Kita mundur hari minggu aja. Kirain kamu mau pergi sama yang lain gitu.
Ga kok mas tenang aja. See u ya hari minggu...
Iya cantik*
Nia menghembuskan nafas lega, syukurlah bisa di pending. "Loh kok aku jadi ngarepin banget jalan sama Ronald? apa aku udah mulai suka?" gumam Nia dalam hati.
*****
Tanpa terasa hari sabtu yang dinanti akhirnya datang juga. Nia sudah bangun dari subuh buta untuk mandi dan di make up. Selama ini Nia jarang sekali makeupan. Kuliah pun hanya pakai bedak bayi dan lipgloss, itu pun sudah cantik. Dengan full makeup saat ini Nia terlihat sangat cantik. Wajah bule nya terlihat sangat cocok dengan kebaya warna merah yang dipakainya.
Semua keluarga Nia sudah siap untuk menghadiri wisuda Nia. Dengan mengendari mobil kijang milik papa mereka semua berangkat ke JCC Senayan Jakarta.
Ruang wisuda di JCC terlihat sangat besar dan megah. Ratusan mahasiswa mahasiswi yang akan di wisuda hari ini tersenyum sumringah, puas dengan hasil kuliah mereka selama ini dan hari inilah penantian yang mereka tunggu, hari dimana mereka akan mendapat gelar dibelakang nama mereka.
Semua wisudawan dan wisudawati diarahkan oleh koordinator lapangan untuk berbaris sesuai dengan jurusan masing-masing. Acara dibuka dengan pembacaan doa, kata sambutan dari Rektor dan perwakilan dosen serta paduan suara. Satu persatu mahasiswa dipanggil ke panggung untuk diresmikan wisudanya.
Selesai acara wisuda semua sibuk dengan foto keluarga masing-masing. Sudah disediakan ruangan untuk berfoto bersama keluarga dengan latar belakang biasanya buku-buku seperti di perpustakaan. Nia tersenyum diapit oleh kedua orangtua dan kedua saudaranya sambil memegang bukti kelulusan dan patung wisuda. Ada dua sesi foto, saat memakai toga dan ketika toga dibuka dan memakai kebaya.
Setelah selesai foto keluarga Nia memberikan kebebasan kepada Nia untuk berfoto bersama sahabat-sahabatnya tersayang. Mereka saling mengucapkan selamat sambil cipika cipiki. Kemudian sesi foto bersama pun dimulai. Entah berapa banyak foto yang Nia dan keempat sahabatnya ambil. Selesai foto Nia berniat menghampiri keluarganya yang sudah menunggunya di parkiran mobil. Saat hendak berjalan keluar gedung tiba-tiba ada seorang pria yang mencegatnya dengan mengulurkan sebuah buket bunga mawar merah nan cantik. Ya, dia adalah Ronald.
"Selamat ya cantik..." Ronald pun memberikan buket mawar yang dipegangnya ke Nia. Nia terkejut menerima buket bunga tersebut, senyum di wajahnya pun mengembang makin membuat Ia tampak cantik.
"Wah mas Ronald. Terimakasih ya. Cantik banget mawarnya." Nia tersenyum malu-malu sambil mencium wangi mawar merah.
"Iya dunk, kan mawarnya ga mau kalah cantik sama kamu" Ronald masih terus memandang Nia seakan takjub akan kecantikannya.
"Ih gombal deh. Ternyata mas Ronald datang juga ya di wisuda Rena?" tanya Nia.
"Sebenernya aku datang karena mau melihat kamu Ni. Ternyata ga sia-sia aku kesini. Kamu cantik pake banget lagi." Nia tertawa mendengar gombalan Ronald.
Ronald pun mengajak Nia foto bareng. Setelah foto bareng mereka pun berpisah karena keluarga Nia sudah menunggu di parkiran untuk makan bersama merayakan kelulusan Nia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Welda Arsy❤
duhhh bisa aja bikin novel begian😁rasa nya kembali ke tahun yang lalu🤭 apalagi kalu dibeliain pulsa sma pcr sendiri senang minta ampun😅
2023-04-11
0
Little_Bee
nyimaakkk
2022-01-23
1
Yani Maryani
memang cewek itu klu pertama di puji cowok bikin suka dan melambung nih
2021-11-02
0