Ronald Pradiptha

Setelah mengetuk pintu Nia pun melangkah masuk kedalam ruang sidang. Tiga orang penguji sudah siap menguji Nia, salah satunya adalah dosen pembimbing.

"Selamat pagi bapak dan ibu penguji. Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Karunia Dwi Putri dengan nomor induk mahasiswa 131290. Saya akan mempresentasikan skripsi saya yang berjudul.............." Nia pun mempresentasikan skripsinya dengan tenang dan jelas agar para penguji tau bahwa Nia sudah menguasai materi skripsinya.

Setelah sesi presentasi selesai dimulailah sesi tanya jawab. Para penguji masing-masing mengajukan pertanyaan yang harus Nia jawab. Nilai yang akan diperoleh tergantung bagaimana kecakapan dan kemampuan menguasai skripsi yang Nia miliki. Terkadang dosen pembimbing membantu jika pertanyaan yang diajukan dosen penguji dianggap terlalu sulit untuk mahasiswa yang dibimbingnya, namun tak jarang sang dosen pembimbing juga ikut-ikutan menekan mahasiswanya sehingga malah bikin mahasiswa tambah grogi.

Semua pertanyaan para penguji berhasil dijawab oleh Nia. Setelah mengucapkan salam penutup Nia pun keluar dari ruang sidang dengan penuh senyum puas dan menunggu hasil sidangnya setelah makan siang. Apapun hasilnya yang penting sudah usaha.

Karena banyak berpikir yang menguras tenaga dan pikiran membuat Nia merasa sangat lapar. Setelah mengirimkan sms ke Fitri yang mengatakan bahwa Ia menunggu di kantin karena sudah tak tahan menahan lapar.

Di dalam kantin lumayan ramau. Sambil mencari meja kosong Nia memesan mie ayam bakso dan es teh manis kemudian duduk di meja paling pojok. Sambil menunggu pesanan datang Nia membuka hp nya dan kebetulan ada pesan masuk dari Fitri.

Nanti kita berempat nyusul. Masih mau liat yang lain sidang. Tunggu saja di kantin.- Fitri

Oke. Aku makan duluan ya.- Nia

Pesanan pun datang, Nia menuangkan saos cabai yang banyak berharap rasa pedas bisa menghilangkan rasa pusing karena sidang. Nia pun makan dengan nikmatnya sampai ada suara laki-laki di depannya.

"Permisi, boleh numpang ikut makan di meja ini? Soalnya kantin ramai dan meja ini saja yang kosong." Nia mengangkat kepalanya melihat sekitar kantin yang ramai, pantas saja tidak dapat duduk. Karena Fitri cs masih lama datangnya maka Nia mempersilahkan laki-laki didepannya untuk bergabung di meja yang sama.

"Oh silahkan. Kebetulan temen saya masih sidang jadi belum datang sekarang. Duduk saja dan makan disini" kata Nia sambil tersenyum ramah.

Melihat wajah Nia yang cantik dengan senyumnya membuat laki-laki itu pun takjub. Ia pun duduk dan menunggu pesanan makanannya datang. Diamatinya mahasiswa cantik yang sedang kepedesan makan mie ayam, namun tidak mengurangi sedikitpun kecantikannya sama sekali.

"Mbak juga habis sidang?" tanya laki-laki itu memulai percakapan.

"Iya mas. Saya baru saja selesai sidang. Mas nya mahasiswa disini juga? " Nia pun mengamati laki-laki didepannya. Tidak pernah Ia bertemu dengan laki-laki ini selama kuliah disini.

'Sepertinya bukan mahasiswa deh soalnya rapi banget kayak karyawan kantoran' gumam Nia dalam hati. Laki-laki didepannya lumayan juga. Manis dan terlihat mapan.

"Saya bukan mahasiswa disini. Kebetulan saya lagi nganterin adik saya sidang hari ini. Kamu jurusan apa?"

"Saya jurusan ekonomi. Memang adiknya jurusan apa mas?" tanya Nia penasaran.

"Jurusan hukum. Oia kita belum kenalan. Namaku Ronald. Boleh tau nama kamu siapa? Kan ga enak kalau ngobrol tapi ga kenal nama, ya kan?" Ronald pun mengulurkan tangannya.

"Nia" jawab Nia sambil menyalami tangannya.

"Oh iya adikku namanya Rena. Kenal ga?" Ronald bertanya sambil menikmati makanannya.

"Rena Pradiptha?"

"Iya benar"

"Kenal kok. Kebetulan pernah sekelas waktu masih awal kuliah. Karena beda jurusan makanya ga sekelas lagi"

"Hmm.. ada yang marah ga ya, aku makan bareng sama kamu? Takutnya ada pacar kamu disini nanti jadi salah paham" tanya Ronald.

"Tenang aja aku ga punya pacar kok, alias jomblo" jawab Nia sambil terkekeh-kekeh.

"Ah masa sih ga punya pacar? tapi nomor hp punya kan?" gombal Ronald. Nia hanya tersenyum malu mendengar gombalan Ronald. Untunglah mie ayam super pedasnya sudah habis, kalau tidak bisa keselek dia.

"Loh kok diem aja, ga boleh nih minta nomor hp nya?" tanya Ronald dengan gigih.

"Boleh ko, boleh. Tapi mintanya sama Rena aja ya." Nia pun mulai strategi tarik ulur agar Ronald makin penasaran. Saat Ronald ingin meminta lagi nomor hp Nia datanglah keempat sahabat tersayang Nia.

"Wuih.. ternyata lagi ngobrol sama yang ganteng nih. Pantesan aja betah sendirian di kantin" kata Nur menggoda Nia.

"Ih apa sih. Oia Nur kenalin ini Ronald, kakaknya Rena Pradiptha temen sekelas kamu." Nia memperkenalkan Ronald dengan keempat sahabatnya.

"Oh kakaknya Rena toh. Kirain lg pedekate sama Nia" goda Nur

"Ya itu sih sekalian kalau Nia nya mau" perkataan Ronald lantas mengundang sahabat Nia yang lain untuk menggoda Nia. Namun kedatangan Rena menghentikan becanda mereka.

Ronald pun pamit karena harus kembali ke kantor setelah mengantar Rena pulang.

"Lumayan tuh Ni. Kayaknya naksir kamu deh" Afri berusaha menggoda Nia lagi.

"Iya lumayan Ni. Nanti kan kamu bisa jadi saudara ipar dengan Rena" Resti juga tak mau kalah untuk jadi mak comblang.

"Apaan sih. Tadi tuh Ronald ikut duduk disini karena penuh ga ada tempat duduk" jawab Nia sambil tersipu malu.

"Tadi tukeran nomor hp ga?" tanya Fitri

"Ga tukeran kok. Nih periksa aja hp aku klo ga percaya."

"Iya kita percaya kok"

"Yaudah, jadi makan ga? Apa kalian udah kenyang karena sidang?" tanya Nia

"Jadi" jawab mereka kompak. Keempat sahabat Nia pun langsung bergegas memesan makanan yang diinginkan sementara Nia tetap menjaga meja agar tidak ditempati mahasiswa lain.

*****

Sepulang kuliah mama sudah menyambut kedatangan Nia di rumah. Baru saja Nia melangkahkan kaki ke dalam rumah, sudah dihujani bermacam pertanyaan.

"Gimana sidangnya Ni? Bisa? Pertanyaannya susah ga? Terus lulus ga? Dapat nilai berapa?" Nia pun tertawa ngakak mendengar pertanyaan mama yang panjang lebar.

"Sabar atuh Ma. Ini banyak bener pertanyaannya. Satu persatu Nia jawab kok" jawab Nia sambil mencuci tangannya dan mengambil minum sementara mama terus mengekori dari belakang.

"Berkat doa mama, sidang hari ini berjalan lancar, pertanyaannya juga jadi mudah karena Nia kan udah belajar dari kemarin-kemarin jadi sudah menguasai materi. Jadinya Nia dapat nilai A ma. Hebat kan?" mama yang mendengar penjelasan Nia langsung memeluk Nia dan mengucapkan selamat. Senyum bahagia dan bangga pun terpancar dari wajah mama. Ah senangnya hati Nia bisa membahagiakan hati mama. "Sabar ya Ma, nanti Nia akan membahagiakan papa dan mama" tekad Nia dalam hati.

Terpopuler

Comments

Welda Arsy❤

Welda Arsy❤

baru baca thorrr,, kayak seru nih

2023-04-11

1

merti rusdi

merti rusdi

jadi pengen makan mie ayam

2022-06-15

0

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

lagu westlife bnyk kenanganya.... mencari jt diri

2022-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 Mentari itu bernama Nia
2 Ronald Pradiptha
3 Sms
4 Lamaran Nay
5 Wisuda Nia
6 Sunday Date
7 Melamar Pekerjaan
8 Interview
9 Sesi Tanya Jawab
10 Karyawan Baru
11 Pernikahan Kak Nay
12 Ini Ronald Pacar Nia
13 Rumah Ronald-1
14 Rumah Ronald-2
15 Berbohong
16 Lamaran
17 Persiapan Pernikahan
18 Wedding Day
19 Malam Pertama
20 Pekerja Kantoran dan Ibu Rumah Tangga
21 Rumah Mertua
22 Rumah Mama Tercinta
23 Tragedi di pagi hari
24 Selamat Jalan Mama
25 Back to the realty
26 Menguping
27 Perdebatan
28 Berantem
29 Konsultasi ke dokter kandungan
30 Konflik- 1
31 Konflik-2
32 Utang Budi
33 Perjanjian
34 Menjemput istri
35 Cek Lab
36 Ingkar-1
37 Ingkar-2
38 Ronald-1
39 Ronald-2
40 Ronald-3
41 Ronald-4
42 Ronald-5
43 Ronald-6
44 Ronald-7
45 Ronald-8
46 Ronald-9
47 Ronald-10
48 Hasil Cek Lab
49 Berubah Sikap
50 Teman Kak Nay-1
51 Teman Kak Nay-2
52 Teman Kak Nay-3
53 Curiga
54 Pesan Papa
55 Air mata Papa
56 Wisuda Nesia
57 Makan Siang Bersama Anita
58 Reuni
59 Strategi
60 Teman Curhat
61 Permintaan Maaf
62 Minggu Pagi
63 Dunia itu sempit
64 Daniel
65 Janjian
66 Stalking
67 Bukti Perselingkuhan
68 Mencari Keberadaan Nia
69 Menenangkan Diri
70 Resort Mewah
71 Penyesalan
72 Merasa Kehilangan
73 Dua Sisi-1
74 Dua Sisi-2
75 Emosi Papa
76 Permintaan Maaf-1
77 Permintaan Maaf-2
78 Skak Mat
79 Tamu Dadakan
80 Seblak bikin ngakak
81 Berita
82 Selamat Jalan, Pa.....
83 Amarah & Cemburu
84 Surat Panggilan
85 Maaf... Maaf...Maaf....
86 Sidang Cerai
87 Putusan Cerai
88 Gosip
89 Harta
90 Berkunjung ke Rumah Calon Mertua
91 Another Problem
92 Fakta atau gosip?
93 Pernikahan Keduaku
94 Bukan Malam Pertama
95 Hari Kedua
96 Pindah Rumah
97 Hidup Baru-1
98 Hidup Baru-2
99 Hidup Baru-3
100 Hot Session
101 Fungsi Tanda Merah
102 Aku di Jakarta kamu di Bali....
103 Meong...
104 Weekend with Mama-1
105 Weekend with Mama-2
106 Ngedate
107 Resign
108 Takdir
109 Bali-1
110 Bali-2
111 Hi all
112 Bali-3
113 Bali-4
114 Bali-5
115 Bali-6
116 Bali-7
117 Bali-8
118 Bali-9
119 Bali-10
120 Bali-11
121 Bali-12
122 Bali-13
123 Bali-14
124 Bali-15
125 Bali-16
126 Bali-17
127 Bali-18
128 Bali 19
129 Pengumuman
130 Bermuka Dua
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Mentari itu bernama Nia
2
Ronald Pradiptha
3
Sms
4
Lamaran Nay
5
Wisuda Nia
6
Sunday Date
7
Melamar Pekerjaan
8
Interview
9
Sesi Tanya Jawab
10
Karyawan Baru
11
Pernikahan Kak Nay
12
Ini Ronald Pacar Nia
13
Rumah Ronald-1
14
Rumah Ronald-2
15
Berbohong
16
Lamaran
17
Persiapan Pernikahan
18
Wedding Day
19
Malam Pertama
20
Pekerja Kantoran dan Ibu Rumah Tangga
21
Rumah Mertua
22
Rumah Mama Tercinta
23
Tragedi di pagi hari
24
Selamat Jalan Mama
25
Back to the realty
26
Menguping
27
Perdebatan
28
Berantem
29
Konsultasi ke dokter kandungan
30
Konflik- 1
31
Konflik-2
32
Utang Budi
33
Perjanjian
34
Menjemput istri
35
Cek Lab
36
Ingkar-1
37
Ingkar-2
38
Ronald-1
39
Ronald-2
40
Ronald-3
41
Ronald-4
42
Ronald-5
43
Ronald-6
44
Ronald-7
45
Ronald-8
46
Ronald-9
47
Ronald-10
48
Hasil Cek Lab
49
Berubah Sikap
50
Teman Kak Nay-1
51
Teman Kak Nay-2
52
Teman Kak Nay-3
53
Curiga
54
Pesan Papa
55
Air mata Papa
56
Wisuda Nesia
57
Makan Siang Bersama Anita
58
Reuni
59
Strategi
60
Teman Curhat
61
Permintaan Maaf
62
Minggu Pagi
63
Dunia itu sempit
64
Daniel
65
Janjian
66
Stalking
67
Bukti Perselingkuhan
68
Mencari Keberadaan Nia
69
Menenangkan Diri
70
Resort Mewah
71
Penyesalan
72
Merasa Kehilangan
73
Dua Sisi-1
74
Dua Sisi-2
75
Emosi Papa
76
Permintaan Maaf-1
77
Permintaan Maaf-2
78
Skak Mat
79
Tamu Dadakan
80
Seblak bikin ngakak
81
Berita
82
Selamat Jalan, Pa.....
83
Amarah & Cemburu
84
Surat Panggilan
85
Maaf... Maaf...Maaf....
86
Sidang Cerai
87
Putusan Cerai
88
Gosip
89
Harta
90
Berkunjung ke Rumah Calon Mertua
91
Another Problem
92
Fakta atau gosip?
93
Pernikahan Keduaku
94
Bukan Malam Pertama
95
Hari Kedua
96
Pindah Rumah
97
Hidup Baru-1
98
Hidup Baru-2
99
Hidup Baru-3
100
Hot Session
101
Fungsi Tanda Merah
102
Aku di Jakarta kamu di Bali....
103
Meong...
104
Weekend with Mama-1
105
Weekend with Mama-2
106
Ngedate
107
Resign
108
Takdir
109
Bali-1
110
Bali-2
111
Hi all
112
Bali-3
113
Bali-4
114
Bali-5
115
Bali-6
116
Bali-7
117
Bali-8
118
Bali-9
119
Bali-10
120
Bali-11
121
Bali-12
122
Bali-13
123
Bali-14
124
Bali-15
125
Bali-16
126
Bali-17
127
Bali-18
128
Bali 19
129
Pengumuman
130
Bermuka Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!