Pagi hari ini Nia sudah bercermin didepan kaca beberapa kali. Dengan memakai seragam baru Nia terlihat sangat cantik. Tak lupa Ia memakai makeup karena syarat wajib menjadi customer service adalah memakai make up.
Hari ini hari pertama Nia bekerja. Setelah menjalani test kesehatan dan training selama seminggu akhirnya Nia dapat langsung terjun ke lapangan. Nia di tempatkan di Kantor Cabang Utama yang berlokasi di daerah Sudirman. Untuk berangkat kerja Nia bareng dengan Papa karena kantor Papa juga di daerah Sudirman. Lumayan irit ongkos karena Nia belum terima uang gaji.
Setelah sarapan dan memastikan tidak ada yang tertinggal Nia dan Papa pun berangkat kerja. Jalanan masih lancar saat Nia keluar komplek, namun saat ingin masuk toll mulailah terjadi kepadatan. Nia agak cemas karena takut terlambat di hari pertamanya kerja. Papa yang melihat kekhawatiran Nia pin tersenyum.
"Yang mau kerja hari pertama grogi banget, santai sajalah. Memang kayak gini situasi jalanan tiap hari" Papa tetap fokus melihat jalanan.
"Kayak gini Pa tiap hari? pantesan aja Papa berangkat pagi terus tiap hari" kata Nia.
"Iyalah. Kerja tuh ga seenak yang kamu bayangkan. Berangkat dan pulang kerja capek di jalan macet. Di kantor banyak masalah, ya diomelin atasanlah, ya masalah dengan kerjaan, ya diomelin sama customerlah, ya masalah sama rekan kerjalah pokoknya banyak deh. Tapi kamu harus tetap teliti dan jujur. Dimana pun kamu kerja modalnya ya 2 itu. Inget ya Nak." pesan Papa pada Nia.
Setelah melalui kemacetan yang lumayan akhirnya sampailah mobil Papa di kantor Nia. Setelah mencium tangan Papa, Nia pun melangkah memasuki gedung Bank A tempat Ia bekerja.
Setelah absen, Nia pun oleh bagian HRD diperkenalkan ke teman-teman satu bagian dengannya. Selesai perkenalan Nia pun menempati tempat duduk Customer Servicenya. Hari pertama Nia bekerja berjalan dengan lancar. Nia pun cepat membaur dengan rekan satu bagiannya.
Selesai bekerja Nia menunggu Papa menjemputnya pulang sambil duduk di tangga lobby. Sambil memijit-mijit kakinya yang pegal seharian menggunakan high heels Nia pun sambil merenung. Berarti inilah yang dirasakan Papa selama ini. Sulitnya mencari uang, namun Nia dengan gampangnya suka menghamburkan uang orangtuanya. Dalam hati Nia dipenuhi rasa penyesalan, dan berjanji tidak akan menghamburkan uang Papa lagi.
Tak lama Papa pun menjemputnya. Nia pun menuruni anak tangga dan masuk ke dalam mobil. Perjalanan pulang ternyata lebih macet daripada perjalanan berangkat kerja. Nia yang belum terbiasa berulang kali menghembuskan nafas berat.
Sesampainya dirumah Nia langsung mandi dan tidur, padahal Mama sudah menyuruh Nia makan malam terlebih dahulu. Namun rasa lelah seharian bekerja membuat Nia lebih memilih langsung tidur saja. Nia bahkan tidak membuka hp nya.
*******
Tidur malam yang cukup membuat Nia terbangun di pagi hari dengan segar. Setelah rapi Nia pun ikut bergabung untuk sarapan dengan Papa dan Kak Nay.
"Kenapa kamu ga makan semalam Ni?" sambil menghidangkan telur dadar Mama bertanya kepada Nia.
Nia pun mengambil piring dan menyendok nasi. " Nia capek Ma mau langsung tidur aja. Sekarang Nia udah seger lagi nih dah siap untuk bekerja kembali.
Sambil menikmati kopi Papa pun ikut menyimak percakapan pagi ini. Tak lama Papa membuka topik baru yaitu pernikahan Kak Nay yang akan berlangsung 2 minggu lagi.
"Persiapan pernikahan kamu gimana Nay? Undangan sudah siap belum? Sudah harus disebar dari sekarang loh"
"Sudah kok Pa. Nanti malam mau Nay ambil Pa" jawab Kak Nay sambil memakan sarapannya. Mama pun ikut bergabung di meja makan karena sudah selesai menyiapkan sarapan.
"Katering gimana? Terus gedung gimana?" tanya Mama penasaran.
" Udah siap kok Ma semuanya. Nay kan udah atur sama Mas Bima. Persiapan tinggal 20 persen lagi. Tinggal nunggu sablonan di souvenir sama fitting baju pengantin lagi" dan percakapan pun harus selesai karena Mas Bima sudah datang dan Nia harus berangkat kerja.
*****
Jam makan siang pun tiba, Nia dan dua temannya di bagian teller pun makan bersama. Mereka makan siang di food court mall yang letaknya tak jauh dari kantor mereka dan hanya 5 menit saja berjalan kaki.
Food court saat jam istirahat lumayan penuh. Agak sulit mencari tempat duduk. Setelah memesan makan siang di kf* Nia pun mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk. Kedua temannya masih mengantri di kasir.
Nia melihat ada lambaian tangan kearahnya. Nia seakan tidak percaya siapa yang melambaikan tangan. Ya, siapa lagi kalau bukan Mas Ronald tercinta.
"Mas Ronald, wah kebetulan banget ketemu disini" sapa Nia. Ronald pun tersenyum senang melihat kekasih hatinya ada disini.
"Iya aku lagi ada meeting di mall ini jadi sekalian saja makan siang. Kamu sombong ya sama Mas. Di sms ga dibales, telepon ga diangkat. Ga kangen apa sama aku?"
"Maaf Mas semalam aku ngantuk banget jadi pulang kerja langsung tidur. Terus di kantor kan aku ga boleh main hp jadi belum sempet baca sms kamu" jawab Nia.
"Terus?"
"Terus apa ya Mas?" Nia pun bingung dengan pertanyaan Ronald.
"Terus kangen ga sama Mas? Udah 2 minggu nih kita ga ketemuan" Ronald pun mulai merajuk manja.
"Oh kangen. Iya Mas aku kangen sama kamu. Bener deh. Jangan ngambek ya" Nia mulai membujuk Ronald.
Saat sedang bercanda tawa serasa dunia milik berdua yang lain ngontrak, kedua teman Nia datang menghampiri. Nia pun mengenalkan Ronald dengan kedua temannya.
"Mas Ronald, ini Santy dan Dian. Mereka teman satu kantor aku. Ini Mas Ronald... pacar aku" kata Nia. Ronald pun mengulurkan tangan mengenalkan diri. Mereka pun makan bersama satu meja karena tempat duduk lain sudah penuh. Selesai makan Nia pun pamit dengan Ronald karena harus kembali bekerja. Jam makan siang yang hanya satu jam saja sangatlah singkat dan Nia tak mau sampai telat masuk.
Nia pun pamit dengan Ronald dan berjanji akan menelepon Ronald nanti malam. Nia pun kembali ke kantor dan berkutat lagi dengan pekerjaannya melayani nasabah dengan sepenuh hati.
********
Malam hari Nia pun menepati janjinya untuk menghubungi Ronald. Nia mengirim sms yang langsung ditelepon oleh Ronald.
*Malam Cantik.
Malam juga Mas
Lagi apa? Udah makan belum?
Udah. Mas Ronald lagi apa?
Mas lagi nonton tv nih. Sambil mikirin kamu. Habis tadi Mas masih kangen udah harus pisah lagi sama kamu.
Ya kan tadi Mas udah ketemu sama aku
Masih kurang. Kamu tuh bikin nagih. Bawaannya pengen ketemu kamu terus. Ah, aku nikahin juga nih biar bisa ketemu terus setiap hari*.
Nia pun terdiam karena kaget dengan perkataan Ronald. Nikah? Mereka pun ngobrol kembali.
Setelah selesai teleponan dengan Ronald, Nia pun membayangkan jika benar-benar menikah dengan Ronald. Nia sampai tertidur sambil tersenyum karena membayangkan indahnya jadi istri Ronald Pradiptha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Rinnie Hassan Azhoeri
kesian ya klw nia di.bohongin sama ronald
2022-02-21
0
Rinnie Hassan Azhoeri
kesian ya klw nia di gombalin s
2022-02-21
0
Rofia
Bima Ferdiansyah mungkin calon kakaknya Nia.... kemarin Ferdi,sekarang Bima
2021-09-30
1