Interview

Subuh hari Nia sudah bangun dari tidurnya. Setelah mandi Nia lalu memakai kemeja berwarna pink muda dan rok hitam. Nia menambahkan scraft bermotif bunga-bunga untuk mempermanis penampilannya. Tak lupa Nia memakai make up tipis dan menyisir rapi rambut panjangny.

Sepatu high heels pun sudah Nia siapkan sejak semalam. Nia pun menyemprotkan parfum ke tubuhnya, tidak banyak agar tidak terlalu menyengat. Nia sudah minta Papa untuk mengantarkannya ke Bank A tempat interview dan Papa pun menyetujuinya.

Sarapan sudah siap di meja makan. Mama sudah menyiapkan roti bakar dan segelas susu untuk sarapan. Papa, Mama, Nia dan kakak Nay pun sarapan bersama. Nesya tidak ikut sarapan karena masih tertidur pulas di kamarnya.

Sebelum berangkat Nia pamit dengan Mama. Diciumnya pipi Mama dan meminta didoakan Mama agar diterima bekerja.

"Doa Mama selalu menyertai kalian keluarga Mama yang Mama sayangi" Mama pun mengelus rambut Nia. Mama mengantar Papa dan Nia sampai depan rumah, sementara Kakak Nay berangkat kerja dijemput tunangannya.

Didalam mobil Papa banyak memberi nasihat agar lolos seleksi wawancara. Papa juga menasihati jika sudah diterima bekerja.

"Nanti kamu akan merasakan pengalaman pertama mencari uang. Tidak semudah saat kamu minta uang sama Papa Mama. Mencari uang itu sulit. Terkadang sampai sudah keluar keringat juga keluar air mata. Tapi satu pesan Papa, dimanapun kamu bekerja sifat yang harus kamu pegang teguh adalah kejujuran. Dengan jujur kamu akan dipercaya orang. Itu modal kamu. Kalau pekerjaan, selama kamu mau belajar pasti kamu bisa kok." Ceramah Papa panjang lebar.

Karena berangkat masih pagi, jalanan masih lengang belum ada kemacetan. Tibalah Nia di Bank A, Nia langsung menuju lantai basement tempat interview dilaksanakan. Setelah menitipkan KTP dan menukarnya dengan Id Card di resepsionis, Nia dipersilahkan masuk. Sudah ada beberapa pelamar yang menunggu di kursi tunggu.

Sambil menunggu waktu interview Nia membuka hpnya. Seperti biasa ada sms dari pacarnya Ronald.

Pagi sayang. Sudah sampai Bank A belum?

Nia pun membalas sms yang dikirimkan Ronald

*Pagi juga. Aku baru sampai nih di Bank A.

Pergi sama siapa ke Bank A?

Sama Papa. Tadi aku dianterin. Kamu sudah di kantor apa masih di jalan*?

*Sudah di kantor sayang. Nanti pulangnya mau aku jemput ga?

Kamu mau jemput? Memangnya kamu ga kerja?

Tenang saja. Aku kan kerjanya fleksibel. Nanti kamu sms aja ya kalau sudah selesai. Kebetulan kantor aku dekat dengan Bank A.

Yaudah nanti aku sms. Udah dulu ya, Afri baru datang nih*.

Mereka pun mengakhiri berbalas sms. Nia lebih suka sms-an dari pada telepon. Karena Nia masih malu-malu jika berbicara langsung dengan Ronald. Maklum mereka kan baru beberapa hari pacaran.

Nia senang akhirnya Afri datang. Karena daritadi Nia hanya sendirian saja. Nia bukan tipikal orang yang langsung mudah membaur karena Nia agak pemalu. Tak lama bagian hrd memanggil para pelamar satu per satu untuk di wawancara. Sambil menunggu dipanggil Nia mengobrol dengan Afri.

"Nia nanti pulang interview kita nongkrong di mall yuks" ajak Afri

"Maaf Ri aku ga bisa. Aku mau jalan"

"Sama siapa?"

"Hmm.. sama seseorang"

"Iya siapa?" Afri masih penasaran

"Sama Ronald" jawab Nia malu-malu.

"Ronald? Kakaknya Rena?" Nia hanya mengangguk menjawab pertanyaan Afri.

"Kok bisa? Memang kamu akrab sama Ronald? Eh tunggu deh, kamu jangan-jangan emang lagi pdkt lagi sama Ronald atau terbalik ya Ronald yang pdkt sama kamu?"

Nia menarik nafas dalam sebelum menjawab pertanyaan Afri. Dihembuskannya nafas panjang lalu bersiap menjawab pertanyaan Afri.

"Sebenarnya Aku sama Ronald udah resmi pacaran" Nia pun menutup mukanya dengan kedua tangan karena malu.

Afri pun bengong seakan tak percaya akan jawaban Nia. "Pacaran? sejak kapan?"

"Sejak hari minggu kemarin. Mas Ronald juga memberi aku bunga mawar waktu kita wisuda." Afri mengingat-ingat saat wisuda. Nia memang membawa sebuket mawar namun Afri dan teman-teman mengira mawar tersebut dari keluarga Nia. Nia kemudian menceritakan awal mula kedekatan mereka. Sedang asyiknya bercerita tiba-tiba nama Nia dipanggil oleh Hrd. Nia pun masuk ke ruangan interview.

******

Ronald sudah menunggu di dalam mobil sedannya di parkiran Bank A. Ronald terlihat tampan dengan memakai kacamata sunglass dan kemeja biru muda. Nia pun menghampiri mobil Ronald.

Ronald keluar dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Nia. Setelah Nia masuk Ronald pun mengemudikam mobilnya menuju mall C yang letaknya tidak jauh.

Mobil pun memasuki pelataran parkir mall. Setelah memarkirkan mobil Ronald pun menggandeng tangan Nia memasuki mall. Awalnya Nia terlihat malu-malu, namun genggaman tangan Ronald yang nyaman membuat Nia merasa terlindungi.

Ronald mengajak Nia makan siang di restaurant Jepang. Sebelum duduk Ronald menarik kursi buat Nia. Sungguh spesial Ronald memperlakukan Nia. Menambah nilai + dimata Nia.

Mereka pun mengobrol sambil menunggu makanan tiba. Ronald menanyakan bagaimana rasanya interview pertama kali dan beberapa pertanyaan lain. Nia juga ingin bertanya pada Ronald namun masih ragu. Ronald sepertinya melihat keraguan di wajah Nia yang penuh pertanyaan.

"Hmm.. daritadi aku terus nih yang nanyain kamu. Memangnya ga ada yang kamu ingin tau dari aku?" tanya Ronald.

"Tau aja kalau aku mau nanya mas?"

"Kan aku punya telepati sama kamu" Nia pun hanya tersipu-sipu.

"Mas aku mau tanya tapi jangan marah ya"

"Iya, kan tadi mas yang nyuruh kamu nanya apa aja sama Mas."

"Sebenarnya Mas Ronald kerja apa sih? kok bisa bebas kerjanya? Aku jadi pengen deh kayak Mas." Nia pun menyeruput minumannya yang baru saja tiba bersama makanan yang mereka pesan.

"Oh nanya itu toh. Ga bakal marahlah kamu nanya kayak gitu mah. Mas kerja jadi PB alias Personal Banker. Tugas Mas ya nyari nasabah yang mau nabung atau membuka deposito di bank makanya waktu kerja Mas fleksibel." Nia masih melihat Ronald dengan banyak pertanyaan. Ronald pun tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi muka Nia.

"Ayo nanya apalagi. Gak apa-apa sayang kamu nanya aja. Kan kamu pacar aku, kita kan dalam masa perkenalan lebih dekat lagi. Mau nanya apa? Nanya umur aku?"

Jlebb... kok Mas Ronald bisa tau ya apa yang ingin Nia tanyakan. Muka Nia yang seperti tertangkap basah karena ketahuan membuat Ronald makin tertawa terpingkal-pingkal. Tawa Ronald membuat pengunjung restoran melihat mereka berdua. Nia pun hanya menunduk menahan malu dengan muka memerah. Melihat Nia yang memerah wajahnya membuat Ronald makin menyukai kecantikan alaminya.

Terpopuler

Comments

Momy Haikal

Momy Haikal

aku udah lama malah gak gunain sms di hp ku

2022-08-28

0

Sylvia Violetta

Sylvia Violetta

kok masih sms-an ya ... belum ada whatsapp ya ...?

2022-01-31

1

Tarry Lestarry

Tarry Lestarry

cowok kok lemes bgt 😂😂......,cool dikit ngapa

2021-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Mentari itu bernama Nia
2 Ronald Pradiptha
3 Sms
4 Lamaran Nay
5 Wisuda Nia
6 Sunday Date
7 Melamar Pekerjaan
8 Interview
9 Sesi Tanya Jawab
10 Karyawan Baru
11 Pernikahan Kak Nay
12 Ini Ronald Pacar Nia
13 Rumah Ronald-1
14 Rumah Ronald-2
15 Berbohong
16 Lamaran
17 Persiapan Pernikahan
18 Wedding Day
19 Malam Pertama
20 Pekerja Kantoran dan Ibu Rumah Tangga
21 Rumah Mertua
22 Rumah Mama Tercinta
23 Tragedi di pagi hari
24 Selamat Jalan Mama
25 Back to the realty
26 Menguping
27 Perdebatan
28 Berantem
29 Konsultasi ke dokter kandungan
30 Konflik- 1
31 Konflik-2
32 Utang Budi
33 Perjanjian
34 Menjemput istri
35 Cek Lab
36 Ingkar-1
37 Ingkar-2
38 Ronald-1
39 Ronald-2
40 Ronald-3
41 Ronald-4
42 Ronald-5
43 Ronald-6
44 Ronald-7
45 Ronald-8
46 Ronald-9
47 Ronald-10
48 Hasil Cek Lab
49 Berubah Sikap
50 Teman Kak Nay-1
51 Teman Kak Nay-2
52 Teman Kak Nay-3
53 Curiga
54 Pesan Papa
55 Air mata Papa
56 Wisuda Nesia
57 Makan Siang Bersama Anita
58 Reuni
59 Strategi
60 Teman Curhat
61 Permintaan Maaf
62 Minggu Pagi
63 Dunia itu sempit
64 Daniel
65 Janjian
66 Stalking
67 Bukti Perselingkuhan
68 Mencari Keberadaan Nia
69 Menenangkan Diri
70 Resort Mewah
71 Penyesalan
72 Merasa Kehilangan
73 Dua Sisi-1
74 Dua Sisi-2
75 Emosi Papa
76 Permintaan Maaf-1
77 Permintaan Maaf-2
78 Skak Mat
79 Tamu Dadakan
80 Seblak bikin ngakak
81 Berita
82 Selamat Jalan, Pa.....
83 Amarah & Cemburu
84 Surat Panggilan
85 Maaf... Maaf...Maaf....
86 Sidang Cerai
87 Putusan Cerai
88 Gosip
89 Harta
90 Berkunjung ke Rumah Calon Mertua
91 Another Problem
92 Fakta atau gosip?
93 Pernikahan Keduaku
94 Bukan Malam Pertama
95 Hari Kedua
96 Pindah Rumah
97 Hidup Baru-1
98 Hidup Baru-2
99 Hidup Baru-3
100 Hot Session
101 Fungsi Tanda Merah
102 Aku di Jakarta kamu di Bali....
103 Meong...
104 Weekend with Mama-1
105 Weekend with Mama-2
106 Ngedate
107 Resign
108 Takdir
109 Bali-1
110 Bali-2
111 Hi all
112 Bali-3
113 Bali-4
114 Bali-5
115 Bali-6
116 Bali-7
117 Bali-8
118 Bali-9
119 Bali-10
120 Bali-11
121 Bali-12
122 Bali-13
123 Bali-14
124 Bali-15
125 Bali-16
126 Bali-17
127 Bali-18
128 Bali 19
129 Pengumuman
130 Bermuka Dua
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Mentari itu bernama Nia
2
Ronald Pradiptha
3
Sms
4
Lamaran Nay
5
Wisuda Nia
6
Sunday Date
7
Melamar Pekerjaan
8
Interview
9
Sesi Tanya Jawab
10
Karyawan Baru
11
Pernikahan Kak Nay
12
Ini Ronald Pacar Nia
13
Rumah Ronald-1
14
Rumah Ronald-2
15
Berbohong
16
Lamaran
17
Persiapan Pernikahan
18
Wedding Day
19
Malam Pertama
20
Pekerja Kantoran dan Ibu Rumah Tangga
21
Rumah Mertua
22
Rumah Mama Tercinta
23
Tragedi di pagi hari
24
Selamat Jalan Mama
25
Back to the realty
26
Menguping
27
Perdebatan
28
Berantem
29
Konsultasi ke dokter kandungan
30
Konflik- 1
31
Konflik-2
32
Utang Budi
33
Perjanjian
34
Menjemput istri
35
Cek Lab
36
Ingkar-1
37
Ingkar-2
38
Ronald-1
39
Ronald-2
40
Ronald-3
41
Ronald-4
42
Ronald-5
43
Ronald-6
44
Ronald-7
45
Ronald-8
46
Ronald-9
47
Ronald-10
48
Hasil Cek Lab
49
Berubah Sikap
50
Teman Kak Nay-1
51
Teman Kak Nay-2
52
Teman Kak Nay-3
53
Curiga
54
Pesan Papa
55
Air mata Papa
56
Wisuda Nesia
57
Makan Siang Bersama Anita
58
Reuni
59
Strategi
60
Teman Curhat
61
Permintaan Maaf
62
Minggu Pagi
63
Dunia itu sempit
64
Daniel
65
Janjian
66
Stalking
67
Bukti Perselingkuhan
68
Mencari Keberadaan Nia
69
Menenangkan Diri
70
Resort Mewah
71
Penyesalan
72
Merasa Kehilangan
73
Dua Sisi-1
74
Dua Sisi-2
75
Emosi Papa
76
Permintaan Maaf-1
77
Permintaan Maaf-2
78
Skak Mat
79
Tamu Dadakan
80
Seblak bikin ngakak
81
Berita
82
Selamat Jalan, Pa.....
83
Amarah & Cemburu
84
Surat Panggilan
85
Maaf... Maaf...Maaf....
86
Sidang Cerai
87
Putusan Cerai
88
Gosip
89
Harta
90
Berkunjung ke Rumah Calon Mertua
91
Another Problem
92
Fakta atau gosip?
93
Pernikahan Keduaku
94
Bukan Malam Pertama
95
Hari Kedua
96
Pindah Rumah
97
Hidup Baru-1
98
Hidup Baru-2
99
Hidup Baru-3
100
Hot Session
101
Fungsi Tanda Merah
102
Aku di Jakarta kamu di Bali....
103
Meong...
104
Weekend with Mama-1
105
Weekend with Mama-2
106
Ngedate
107
Resign
108
Takdir
109
Bali-1
110
Bali-2
111
Hi all
112
Bali-3
113
Bali-4
114
Bali-5
115
Bali-6
116
Bali-7
117
Bali-8
118
Bali-9
119
Bali-10
120
Bali-11
121
Bali-12
122
Bali-13
123
Bali-14
124
Bali-15
125
Bali-16
126
Bali-17
127
Bali-18
128
Bali 19
129
Pengumuman
130
Bermuka Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!