Lamaran

Tanpa terasa seminggu sudah berlalu. Hari yang dinantikan Nia sekeluarga akhirnya datang juga. Hari ini adalah hari dimana keluarga Ronald akan melamar Nia. Segala persiapan sudah dilakukan oleh Mama, Nia dan Nesia. Mereka sudah bersiap-siap dari subuh hari. Pembagian tugas pun dilakukan. Nesia seperti biasa bagian beres-beres rumah, sementara Nia membantu Mama belanja ke pasar lalu masak di dapur.

Papa juga tidak tinggal diam, merapikan taman depan rumah dan meyapu halaman pun dilakukan. Kak Nay tidak ikut membantu karena ternyata setelah menikah langsung hamil jadinya tidak boleh terlalu capek oleh dokter.

Nia kebagian membuat cemilan. Puding cokelat, risoles, pastel dan kue bolu tape dibuatnya. Nia memang jago membuat kue karena Mama sering mengajarinya. Mama dulu pernah kerja di toko kue sebelum menikah dengan Papa, setelah menikah Mama memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga, namun ilmu membuat kuenya masih sering diterapkan dan diajarkan ke Nia.

Jam 12 semua persiapan sudah siap. Nia pun pamit untuk mandi dan berdandan. Air dingin yang mengguyur kepala Nia terasa sangat segar, setelah dari subuh sibuk berjibaku di pasar dan dapur. Nia bahkan sampai sabunan beberapa kali supaya wangi. Nia mengeringkan tubuh dan rambutnya. Hair dryer digunakan agar rambutnya cepat kering. Nia memakai baju kebaya yang sempat dibelinya sepulang kerja di butik langganan Mama. Kebaya berwarna peach membuat kulit Nia lebih bersinar lagi, sangat cocok. Kali ini Nia tidak memakai bedak bayi, namun berdandan seperti saat di kantor. Dengan lipstik warna pink muda membuat tampilan Nia lebih fresh. Diliriknya jam di dinding, menunjukkan pukul 1 siang, sebentar lagi saatnya akan tiba.

Benar saja, Ronald dan keluarganya pun tiba. Suara mobil yang berhenti didepan rumah pertanda sang tamu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Nia pun keluar kamar untuk menyambut keluarga Ronald.

Om Dino mengucapkan salam, Papa dan Mama pun menyambut kedatangan calon besan. Setelah saling bersalaman, Papa pun mempersilahkan tamunya masuk dan duduk. Nesia dengan sigap menyediakan minuman dan makanan yang sudah disiapkan. "Wah adikku ini rajin sekali, nanti Kakak kasih uang jajan kalau kakak gajian" gumam Nia dalam hati.

Kedua keluarga pun saling memperkenalkan diri. Ronald datang bersama Mama Sri, Rena, Om Dino, Tante Mia istrinya Om Dino dan Agus anaknya Om Dino yang seumuran dengan Rena. Setelah memperkenalkan diri Papa mempersilahkan para tamu untuk minum dan menikmati hidangan.

Nia memperhatikan sejak tadi Mama Sri hanya diam saja sambil matanya memperhatikan rumah Nia. Rumah yang Nia tempati adalah hasil kerja keras Papa. Rumah sederhana dengan 3 buah kamar tidur dan sebuah kamar mandi. Hanya 1 lantai dengan dengan sedikit halaman untuk parkir mobil dan taman mini.

Papa bukanlah pengusaha melainkan hanya seorang PNS jujur, selama bekerja Papa tidak pernah korupsi jadi apa yang dimiliki adalah murni kerja keras Papa. Ketiga anaknya sangat bangga memiliki ayah seorang Papa. Tak ada anaknya yang dimanjakan, semua sudah biasa hidup seadanya tanpa kemewahan.

Nia sebenarnya kurang suka dengan Mama Sri karena memandang sinis dengan kondisi rumahnya. Ia ingin berkata : walau rumah kami sederhana namun Papa mampu menyekolahkan kami bertiga sampai mengenyam bangku kuliah. Namun Nia hanya diam saja tak mengatakan isi hatinya. Yang membuat Nia yakin menikah dengan Ronald adalah Ronald akan hidup terpisah dari Mama dan adiknya. Ya, Ronald sudah membeli sebuah rumah di salah satu cluster. Itu yang membuat Nia yakin Mama Sri tidak akan ikut campur dengan rumah tangganya nanti.

Pembicaraan pun memasuki tahap serius, cukup sudah basa-basi dan perkenalan dirinya. Sekarang mereka membahas rencana pernikahan. Sesuai permintaan Ronald, Om Dino menyampaikan bahwa Ronald ingin secepatnya menikah. Nia lalu meminta menunggu 2 bulan lagi, karena peraturan kantor tidan boleh menikah sebelum pengangkatan karyawan dan Nia akan diangkat menjadi karyawan tetap 2 bulan lagi, itupun jika penilaiannya bagus. Kedua keluarga pun setuju saja.

Kemudian mereka membahas tentang resepsi pernikahan dan adat yang digunakan. Setelah rembukan akhirnya setuju kalau akan diadakan di gedung (sesuai permintaan Mama Sri karena rumah Nia tidak akan cukup menampung banyak tamu) dan diadakan tanpa adat jadi pernikahan nasional saja. Mama Sri mewakili pihak laki-laki akan menanggung semua biaya resepsi, padahal Papa sudah menawarkan untuk patungan, namun ditolak. Ya sudahlah toh tidak rugi juga begitu pikir Nia.

Pembahasan resepsi pun selesai. Papa mempersilahkan para tamu untuk makan siang bersama. Semua menikmati masakan Mama karena memang Mama sangat jago masak. Selesai makan Papa dan Om Dino masih mengobrol tentang banyak hal, mulai dari ekonomi sampai cerita masa muda, cepat sekali mereka akrab. Mama juga berusaha mengakrabkan diri dengan Mama Sri namun hanya Tante Mia yang menanggapi dengan santai, Mama Sri lebih banyak diam. Mama berfikir mungkin calon besannya memang orang yang pendiam jadi agak susah mengakrabkan diri.

Om Dino pamit untuk pulang setelah dirasanya hari sudah sore dan menjelang maghrib. Mereka sepakat akan saling berkomunikasi demi kelancaran resepsi pernikahan anak-anak mereka. Mama Nia tak lupa membawakan sedikit makanan dan kue untuk dibawa pulang, sebagai balasan karena keluarga Ronald sudah datang dengan membawa parcel berisi buah dan kue tart.

"Aku pulang dulu ya. Kita ketemu lagi sabtu depan ya untuk nyari WO" pamit Ronald. "Iya Mas" Nia melambaikan tangan saat mobil pergi meninggalkan depam rumah Nia. Papa pun masuk kembali kedalam dan diikuti oleh Mama dan Nia. Nesia yang berinisiatif membereskan rumah setelah tamu pulang karena tau Mama dan kakaknya sudah lelah.

"Wah adik kakak rajin banget. Hebat. Ga sia-sia deh punya adik kayak gini" puji Nia disambut dengan tepuk tangan Papa dan Mama. "Iih apa sih. Kan Nes kasian liat kalian semua kecapean jadi Nes inisiatif aja bersihin rumahnya" Kedua jempol tangan Nia pum terangkat. "Baguusss.. Tenang adikku sayang, nanti gaji pertama kakak akan traktir kamu makan di Hana****." janji Nia.

Mata Nesia pun berbinar-binar "Bener ya?" Nia pun mengangguk. "Asyikkkkk.... makan all you can eat.. cihuy... "

"Papa sama Mama ga diajak nih? cuma Nesia aja" Papa pun tak mau kalah ingin diajak juga. Sambil membusungkan dan menepuk dadanya Nia berkata dengan sombongnya "Tenang, kalian semua Nia traktir. Kita makan sepuasnya" Mama pun berjingkrak senang "Yey Mama juga diajak. Asyik." Mereka pun tertawa bersama. Sungguh hangatnya keluarga Nia.

Nia lalu mandi dan mengganti bajunya. Tak lama Ia pun tertidur dengan lelap. Sungguh panjang hari ini. Lelahnya.....

Terpopuler

Comments

Numa Echizen

Numa Echizen

kayaknya manta Ronald udah punya calon lain deh...

2021-06-27

0

KOCAK GAMING

KOCAK GAMING

deg2an konfliknye apaan neh

2021-06-08

0

Erni Komariah

Erni Komariah

kok ga langsung cerai aja...diulas dari pertama yaa

2021-04-06

2

lihat semua
Episodes
1 Mentari itu bernama Nia
2 Ronald Pradiptha
3 Sms
4 Lamaran Nay
5 Wisuda Nia
6 Sunday Date
7 Melamar Pekerjaan
8 Interview
9 Sesi Tanya Jawab
10 Karyawan Baru
11 Pernikahan Kak Nay
12 Ini Ronald Pacar Nia
13 Rumah Ronald-1
14 Rumah Ronald-2
15 Berbohong
16 Lamaran
17 Persiapan Pernikahan
18 Wedding Day
19 Malam Pertama
20 Pekerja Kantoran dan Ibu Rumah Tangga
21 Rumah Mertua
22 Rumah Mama Tercinta
23 Tragedi di pagi hari
24 Selamat Jalan Mama
25 Back to the realty
26 Menguping
27 Perdebatan
28 Berantem
29 Konsultasi ke dokter kandungan
30 Konflik- 1
31 Konflik-2
32 Utang Budi
33 Perjanjian
34 Menjemput istri
35 Cek Lab
36 Ingkar-1
37 Ingkar-2
38 Ronald-1
39 Ronald-2
40 Ronald-3
41 Ronald-4
42 Ronald-5
43 Ronald-6
44 Ronald-7
45 Ronald-8
46 Ronald-9
47 Ronald-10
48 Hasil Cek Lab
49 Berubah Sikap
50 Teman Kak Nay-1
51 Teman Kak Nay-2
52 Teman Kak Nay-3
53 Curiga
54 Pesan Papa
55 Air mata Papa
56 Wisuda Nesia
57 Makan Siang Bersama Anita
58 Reuni
59 Strategi
60 Teman Curhat
61 Permintaan Maaf
62 Minggu Pagi
63 Dunia itu sempit
64 Daniel
65 Janjian
66 Stalking
67 Bukti Perselingkuhan
68 Mencari Keberadaan Nia
69 Menenangkan Diri
70 Resort Mewah
71 Penyesalan
72 Merasa Kehilangan
73 Dua Sisi-1
74 Dua Sisi-2
75 Emosi Papa
76 Permintaan Maaf-1
77 Permintaan Maaf-2
78 Skak Mat
79 Tamu Dadakan
80 Seblak bikin ngakak
81 Berita
82 Selamat Jalan, Pa.....
83 Amarah & Cemburu
84 Surat Panggilan
85 Maaf... Maaf...Maaf....
86 Sidang Cerai
87 Putusan Cerai
88 Gosip
89 Harta
90 Berkunjung ke Rumah Calon Mertua
91 Another Problem
92 Fakta atau gosip?
93 Pernikahan Keduaku
94 Bukan Malam Pertama
95 Hari Kedua
96 Pindah Rumah
97 Hidup Baru-1
98 Hidup Baru-2
99 Hidup Baru-3
100 Hot Session
101 Fungsi Tanda Merah
102 Aku di Jakarta kamu di Bali....
103 Meong...
104 Weekend with Mama-1
105 Weekend with Mama-2
106 Ngedate
107 Resign
108 Takdir
109 Bali-1
110 Bali-2
111 Hi all
112 Bali-3
113 Bali-4
114 Bali-5
115 Bali-6
116 Bali-7
117 Bali-8
118 Bali-9
119 Bali-10
120 Bali-11
121 Bali-12
122 Bali-13
123 Bali-14
124 Bali-15
125 Bali-16
126 Bali-17
127 Bali-18
128 Bali 19
129 Pengumuman
130 Bermuka Dua
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Mentari itu bernama Nia
2
Ronald Pradiptha
3
Sms
4
Lamaran Nay
5
Wisuda Nia
6
Sunday Date
7
Melamar Pekerjaan
8
Interview
9
Sesi Tanya Jawab
10
Karyawan Baru
11
Pernikahan Kak Nay
12
Ini Ronald Pacar Nia
13
Rumah Ronald-1
14
Rumah Ronald-2
15
Berbohong
16
Lamaran
17
Persiapan Pernikahan
18
Wedding Day
19
Malam Pertama
20
Pekerja Kantoran dan Ibu Rumah Tangga
21
Rumah Mertua
22
Rumah Mama Tercinta
23
Tragedi di pagi hari
24
Selamat Jalan Mama
25
Back to the realty
26
Menguping
27
Perdebatan
28
Berantem
29
Konsultasi ke dokter kandungan
30
Konflik- 1
31
Konflik-2
32
Utang Budi
33
Perjanjian
34
Menjemput istri
35
Cek Lab
36
Ingkar-1
37
Ingkar-2
38
Ronald-1
39
Ronald-2
40
Ronald-3
41
Ronald-4
42
Ronald-5
43
Ronald-6
44
Ronald-7
45
Ronald-8
46
Ronald-9
47
Ronald-10
48
Hasil Cek Lab
49
Berubah Sikap
50
Teman Kak Nay-1
51
Teman Kak Nay-2
52
Teman Kak Nay-3
53
Curiga
54
Pesan Papa
55
Air mata Papa
56
Wisuda Nesia
57
Makan Siang Bersama Anita
58
Reuni
59
Strategi
60
Teman Curhat
61
Permintaan Maaf
62
Minggu Pagi
63
Dunia itu sempit
64
Daniel
65
Janjian
66
Stalking
67
Bukti Perselingkuhan
68
Mencari Keberadaan Nia
69
Menenangkan Diri
70
Resort Mewah
71
Penyesalan
72
Merasa Kehilangan
73
Dua Sisi-1
74
Dua Sisi-2
75
Emosi Papa
76
Permintaan Maaf-1
77
Permintaan Maaf-2
78
Skak Mat
79
Tamu Dadakan
80
Seblak bikin ngakak
81
Berita
82
Selamat Jalan, Pa.....
83
Amarah & Cemburu
84
Surat Panggilan
85
Maaf... Maaf...Maaf....
86
Sidang Cerai
87
Putusan Cerai
88
Gosip
89
Harta
90
Berkunjung ke Rumah Calon Mertua
91
Another Problem
92
Fakta atau gosip?
93
Pernikahan Keduaku
94
Bukan Malam Pertama
95
Hari Kedua
96
Pindah Rumah
97
Hidup Baru-1
98
Hidup Baru-2
99
Hidup Baru-3
100
Hot Session
101
Fungsi Tanda Merah
102
Aku di Jakarta kamu di Bali....
103
Meong...
104
Weekend with Mama-1
105
Weekend with Mama-2
106
Ngedate
107
Resign
108
Takdir
109
Bali-1
110
Bali-2
111
Hi all
112
Bali-3
113
Bali-4
114
Bali-5
115
Bali-6
116
Bali-7
117
Bali-8
118
Bali-9
119
Bali-10
120
Bali-11
121
Bali-12
122
Bali-13
123
Bali-14
124
Bali-15
125
Bali-16
126
Bali-17
127
Bali-18
128
Bali 19
129
Pengumuman
130
Bermuka Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!