Rumah Ronald-2

Setelah Mama Ronald dan Rena pergi meninggalkan rumah untuk memberitahu Om Dino, suasana canggung melingkupi Ronald dan Nia. Mereka tidak pernah berada dalam ruangan berdua saja seperti hari ini. Nia berpura-pura melihat hp nya siapa tau ada pesan ada misscall yang masuk, namun hp nya sunyi senyap seperti kuburan. Ronald juga bingung mau berbuat apa, tapi suasana kaku ini harus dicairkan. Ronald pun berinisiatif mengeluarkan album foto masa kecilnya.

"Sayang, mau lihat album foto keluarga aku ga?" tanya Ronald.

"Wah boleh tuh. Aku mau lihat foto-foto jadul kamu kayak gimana" Nia pun senang akhirnya ada pokok bahasan daripada diam-diaman kayak gini. "Sebentar ya aku ambilkan dulu" Ronald lalu beranjak dari duduknya dan mengambil koleksi album foto yang tertata rapi di lemari. Tak lama Ronald pun datang membawa beberapa buah album. Ronald lalu memberikan album itu ke Nia "Nih coba lihat-lihat foto aku".

Nia pun membuka-buka lembaran foto dimulai dari Ronald kecil. "Iih kamu gemesin banget waktu kecil" kata Nia saat melihat foto Ronald yang belepotan bedak khas emak-emak jaman dulu.

"Emang sekarang gak gemesin lagi? Justru sekarang tambah gemesin tau" Ronald pun menyombongkan diri. Nia masih membolak balik lembaran foto sampai berganti album. Tibalah Nia pada foto semasa SMP Ronald. Namun Nia bingung Ronald yang mana, karena ada beberapa cowok di foto tersebut.

"Mas kalau di foto ini Mas yang mana ya?"

"Oh itu yang kedua"

"Yang kedua mana sih Mas? Ini tuh banyak orang tau."

"Yang kedua yang rambutnya cepak"

Nia mencari sesuai petunjuk Ronald namun masih bingung karena ada lebih dari 20 cowok yang foto. Rambutnya juga rata-rata cepak. Nia pun mulai menggerutu karena tidak bisa menemukan hanya dengan 2 clue saja.

"Ih banyak yang cepak. Aku bingung liatnya. Terus kedua dari mana, dari atas, kanan, kiri apa gimana?"

"Sini Mas kasih tau" Ronald pun bangun dari kursinya dan duduk di samping Nia. Ronald lalu menunjukkan foto dirinya yang nyempil diantara sekian banyak orang. Nia pun gregetan karena kesal ternyata fotonya hanya seuprit.

"Pantesan aja aku ga nemu. Kecil banget fotonya. Nyempil lagi. Ih kamu mah ngerjain aku aja." Ronald pun tertawa terbahak-bahak melihat kegusaran Nia. Ronald makin gemas dengan ngambeknya Nia. Setelah berhenti tertawa karena tidak mau Nia makin ngambek, Ronald pun tidak tahan melihat kecantikan Nia.

Dikecupnya pipi kanan Nia. Nia yang kaget dengan yang dilakukan Ronald reflek langsung menengok ke Ronald. Justru membuat Ronald tak bisa menahan godaan dari bibir Nia yang memerah. Ronald lalu ******* bibir Nia lembut. Nia yang belum pernah berciuman sempat kaget namun saat merasakan lembutnya ciuman Ronald, Nia pun membiarkan dan menikmati ciuman pertamanya.

Ronald yang senang karena Nia tidak menolak ciumannya pun mulai mencium Nia dengan panas. Tangan Ronald pun mulai bergerilya menyapu wajah Nia lalu turun ke leher Nia. Ronald semakin haus menikmati bibir Nia yang ranum, hasrat Ronald menuntut lebih, namun saat Nia kehabisan nafas Ronald pun menghentikan ciumannya.

Ronald lalu tersenyum nakal ke arah Nia. Lalu mengangkat Nia duduk dipangkuannya dan mencium lagi Nia dengan penuh nafsu. Nia pun sudah belajar cara membalas ciuman Ronald. Bibir mereka berpagut, tak lupa sesekali Nia mengambil nafas agar ciuman tidak terhenti seperti sebelumnya. Nia merasakan sesuatu yang menegang dibawah roknya. Agak kaget namun dibiarkannya saja. Tangan Ronald kembali bergerilya, kali ini mulai meraba payudara Nia. Nia yang kaget langsung melepas ciuman Ronald. Tak lama suara klakson mobil pun terdengar di depan pagar. Nia dan Ronald kembali duduk di bangku terpisah sambil pura-pura melihat lagi album kenangan.

Mama Ronald, Rena dan Om Dino tak lama kemudian memasuki rumah. Sementara dua anak manusia yang habis bercumbu mesra masih menstabilkan detak jantung mereka yang berdetak kencang. Wajah mereka pun masih memerah. Nia lalu meneguk minuman yang disediakan.

"Nia, ini Om nya Ronald. Om Dino namanya. Dino, ini calon istri Ronald." Mama Ronald pun memperkenalkan Nia dengan Om Dino.

"Nia" keduanya pun berjabat tangan "Dino"

"Rena, tolong ambilkan minuman untuk Om" pinta Mama Ronald. Rena pun langsung beranjak ke dapur untuk membuatkan teh manis, tak lama Rena datang membawa teh manis lalu menghidangkannya. Ponsel Rena pun berdering dan Rena ijin tidak ikut percakapan karena ternyata telepon dari kantornya.

"Jadi tadi Mama Ronald sudah cerita sama Om tentang niat kalian berdua untuk menikah. Rencananya nanti Om sama keluarga Ronald akan datang kerumah Nia untuk melamar secara langsung sekalian perkenalan keluarga. Tadi Mama Ronald sama Om sudah sepakat kalau akan kerumah kamu hari minggu besok, bisa apa tidak?" Om Dino menanyakan dengan tegas namun tidak memaksakan.

"Mama Papa tadi bilang sama aku kalau mau datang mereka siap kapan saja tapi asalkan dikabari jadi bisa siap-siap" jawab Nia yakin.

"Baiklah kalau begitu, nanti kamu bilang ke orangtua kamu ya kalau kami sekeluarga akan datang hari minggu sekitar jam 1 siang."

"Iya Om"

"Oke kalau begitu sudah deal dengan harinya. Sekarang Om mau nanya sama Ronald, kamu sudah melamar Nia secara pribadi belum?"

"Sudah dong Om."

"Kapan?"

"Hari ini" Semua mata langsung tertuju kepada Ronald.

"Sudah Om duga. Pasti bicara dengan keluarga Nia juga mendadak kan?"

"Iya Om. Ronald tadi langsung melamar Nia didepan orangtuanya terus dijalan Ronald ngelamar Nia langsung" jawab Ronald dengan tenang.

"Kamu tuh kebiasaan deh Nal kalau ada apa-apa tuh rembukan dulu sama keluarga eh ini langsung saja to the point"nasehat Om Dino.

"Ronald udah bilang kok Om sama Mama. Ronald bilang kalau Ronald sudah punya pilihan dan mau menikah terus hari ini Ronald kenalin Nia ke Mama."

"Tapi kalian yakin kan dengan pernikahan ini?" tanya Om Dino lagi memastikan. Nia dan Ronald pun mengangguk yakin.

"Baiklah kalau kalian sudah yakin Om bisa apa. Toh yang menjalani kalian berdua. Satu pesan Om, jaga pernikahan kalian baik-baik. Pernikahan itu sakral. Sekali seumur hidup. Salinglah menyayangi sampai maut memisahkan kalian." pesan Om Dino.

"Iya Om" jawab Nia dan Ronald yakin. Ronald lalu menggenggam tangan Nia.

"Lalu coba ceritakan sama Om mengenai perkenalan kalian" Nia dan Ronald pun menceritakan awal pertemuan mereka sampai akhirnya memutuskan untuk menikah secepatnya. Mereka pun juga tertawa saat Om Dino menceritakan kisah lucu tentang pernikahannya. Namun disudut lain Mama Ronald hanya terdiam saja, tidak ikut dengan kebahagiaan mereka.

Terpopuler

Comments

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

untung dateng keluarga nya klo kagak udh ambyaaaarrrr Nia n Ronaldo

2022-05-16

0

Zezen

Zezen

lha nyosor aja loe kaya soang..
pait..pait jgn oleng Nia buaya kayaknya nih

2022-02-12

0

Felisha Almaira

Felisha Almaira

wuih ada apa neh ma mama Ronald???

2021-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Mentari itu bernama Nia
2 Ronald Pradiptha
3 Sms
4 Lamaran Nay
5 Wisuda Nia
6 Sunday Date
7 Melamar Pekerjaan
8 Interview
9 Sesi Tanya Jawab
10 Karyawan Baru
11 Pernikahan Kak Nay
12 Ini Ronald Pacar Nia
13 Rumah Ronald-1
14 Rumah Ronald-2
15 Berbohong
16 Lamaran
17 Persiapan Pernikahan
18 Wedding Day
19 Malam Pertama
20 Pekerja Kantoran dan Ibu Rumah Tangga
21 Rumah Mertua
22 Rumah Mama Tercinta
23 Tragedi di pagi hari
24 Selamat Jalan Mama
25 Back to the realty
26 Menguping
27 Perdebatan
28 Berantem
29 Konsultasi ke dokter kandungan
30 Konflik- 1
31 Konflik-2
32 Utang Budi
33 Perjanjian
34 Menjemput istri
35 Cek Lab
36 Ingkar-1
37 Ingkar-2
38 Ronald-1
39 Ronald-2
40 Ronald-3
41 Ronald-4
42 Ronald-5
43 Ronald-6
44 Ronald-7
45 Ronald-8
46 Ronald-9
47 Ronald-10
48 Hasil Cek Lab
49 Berubah Sikap
50 Teman Kak Nay-1
51 Teman Kak Nay-2
52 Teman Kak Nay-3
53 Curiga
54 Pesan Papa
55 Air mata Papa
56 Wisuda Nesia
57 Makan Siang Bersama Anita
58 Reuni
59 Strategi
60 Teman Curhat
61 Permintaan Maaf
62 Minggu Pagi
63 Dunia itu sempit
64 Daniel
65 Janjian
66 Stalking
67 Bukti Perselingkuhan
68 Mencari Keberadaan Nia
69 Menenangkan Diri
70 Resort Mewah
71 Penyesalan
72 Merasa Kehilangan
73 Dua Sisi-1
74 Dua Sisi-2
75 Emosi Papa
76 Permintaan Maaf-1
77 Permintaan Maaf-2
78 Skak Mat
79 Tamu Dadakan
80 Seblak bikin ngakak
81 Berita
82 Selamat Jalan, Pa.....
83 Amarah & Cemburu
84 Surat Panggilan
85 Maaf... Maaf...Maaf....
86 Sidang Cerai
87 Putusan Cerai
88 Gosip
89 Harta
90 Berkunjung ke Rumah Calon Mertua
91 Another Problem
92 Fakta atau gosip?
93 Pernikahan Keduaku
94 Bukan Malam Pertama
95 Hari Kedua
96 Pindah Rumah
97 Hidup Baru-1
98 Hidup Baru-2
99 Hidup Baru-3
100 Hot Session
101 Fungsi Tanda Merah
102 Aku di Jakarta kamu di Bali....
103 Meong...
104 Weekend with Mama-1
105 Weekend with Mama-2
106 Ngedate
107 Resign
108 Takdir
109 Bali-1
110 Bali-2
111 Hi all
112 Bali-3
113 Bali-4
114 Bali-5
115 Bali-6
116 Bali-7
117 Bali-8
118 Bali-9
119 Bali-10
120 Bali-11
121 Bali-12
122 Bali-13
123 Bali-14
124 Bali-15
125 Bali-16
126 Bali-17
127 Bali-18
128 Bali 19
129 Pengumuman
130 Bermuka Dua
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Mentari itu bernama Nia
2
Ronald Pradiptha
3
Sms
4
Lamaran Nay
5
Wisuda Nia
6
Sunday Date
7
Melamar Pekerjaan
8
Interview
9
Sesi Tanya Jawab
10
Karyawan Baru
11
Pernikahan Kak Nay
12
Ini Ronald Pacar Nia
13
Rumah Ronald-1
14
Rumah Ronald-2
15
Berbohong
16
Lamaran
17
Persiapan Pernikahan
18
Wedding Day
19
Malam Pertama
20
Pekerja Kantoran dan Ibu Rumah Tangga
21
Rumah Mertua
22
Rumah Mama Tercinta
23
Tragedi di pagi hari
24
Selamat Jalan Mama
25
Back to the realty
26
Menguping
27
Perdebatan
28
Berantem
29
Konsultasi ke dokter kandungan
30
Konflik- 1
31
Konflik-2
32
Utang Budi
33
Perjanjian
34
Menjemput istri
35
Cek Lab
36
Ingkar-1
37
Ingkar-2
38
Ronald-1
39
Ronald-2
40
Ronald-3
41
Ronald-4
42
Ronald-5
43
Ronald-6
44
Ronald-7
45
Ronald-8
46
Ronald-9
47
Ronald-10
48
Hasil Cek Lab
49
Berubah Sikap
50
Teman Kak Nay-1
51
Teman Kak Nay-2
52
Teman Kak Nay-3
53
Curiga
54
Pesan Papa
55
Air mata Papa
56
Wisuda Nesia
57
Makan Siang Bersama Anita
58
Reuni
59
Strategi
60
Teman Curhat
61
Permintaan Maaf
62
Minggu Pagi
63
Dunia itu sempit
64
Daniel
65
Janjian
66
Stalking
67
Bukti Perselingkuhan
68
Mencari Keberadaan Nia
69
Menenangkan Diri
70
Resort Mewah
71
Penyesalan
72
Merasa Kehilangan
73
Dua Sisi-1
74
Dua Sisi-2
75
Emosi Papa
76
Permintaan Maaf-1
77
Permintaan Maaf-2
78
Skak Mat
79
Tamu Dadakan
80
Seblak bikin ngakak
81
Berita
82
Selamat Jalan, Pa.....
83
Amarah & Cemburu
84
Surat Panggilan
85
Maaf... Maaf...Maaf....
86
Sidang Cerai
87
Putusan Cerai
88
Gosip
89
Harta
90
Berkunjung ke Rumah Calon Mertua
91
Another Problem
92
Fakta atau gosip?
93
Pernikahan Keduaku
94
Bukan Malam Pertama
95
Hari Kedua
96
Pindah Rumah
97
Hidup Baru-1
98
Hidup Baru-2
99
Hidup Baru-3
100
Hot Session
101
Fungsi Tanda Merah
102
Aku di Jakarta kamu di Bali....
103
Meong...
104
Weekend with Mama-1
105
Weekend with Mama-2
106
Ngedate
107
Resign
108
Takdir
109
Bali-1
110
Bali-2
111
Hi all
112
Bali-3
113
Bali-4
114
Bali-5
115
Bali-6
116
Bali-7
117
Bali-8
118
Bali-9
119
Bali-10
120
Bali-11
121
Bali-12
122
Bali-13
123
Bali-14
124
Bali-15
125
Bali-16
126
Bali-17
127
Bali-18
128
Bali 19
129
Pengumuman
130
Bermuka Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!