Setelah Mama Ronald dan Rena pergi meninggalkan rumah untuk memberitahu Om Dino, suasana canggung melingkupi Ronald dan Nia. Mereka tidak pernah berada dalam ruangan berdua saja seperti hari ini. Nia berpura-pura melihat hp nya siapa tau ada pesan ada misscall yang masuk, namun hp nya sunyi senyap seperti kuburan. Ronald juga bingung mau berbuat apa, tapi suasana kaku ini harus dicairkan. Ronald pun berinisiatif mengeluarkan album foto masa kecilnya.
"Sayang, mau lihat album foto keluarga aku ga?" tanya Ronald.
"Wah boleh tuh. Aku mau lihat foto-foto jadul kamu kayak gimana" Nia pun senang akhirnya ada pokok bahasan daripada diam-diaman kayak gini. "Sebentar ya aku ambilkan dulu" Ronald lalu beranjak dari duduknya dan mengambil koleksi album foto yang tertata rapi di lemari. Tak lama Ronald pun datang membawa beberapa buah album. Ronald lalu memberikan album itu ke Nia "Nih coba lihat-lihat foto aku".
Nia pun membuka-buka lembaran foto dimulai dari Ronald kecil. "Iih kamu gemesin banget waktu kecil" kata Nia saat melihat foto Ronald yang belepotan bedak khas emak-emak jaman dulu.
"Emang sekarang gak gemesin lagi? Justru sekarang tambah gemesin tau" Ronald pun menyombongkan diri. Nia masih membolak balik lembaran foto sampai berganti album. Tibalah Nia pada foto semasa SMP Ronald. Namun Nia bingung Ronald yang mana, karena ada beberapa cowok di foto tersebut.
"Mas kalau di foto ini Mas yang mana ya?"
"Oh itu yang kedua"
"Yang kedua mana sih Mas? Ini tuh banyak orang tau."
"Yang kedua yang rambutnya cepak"
Nia mencari sesuai petunjuk Ronald namun masih bingung karena ada lebih dari 20 cowok yang foto. Rambutnya juga rata-rata cepak. Nia pun mulai menggerutu karena tidak bisa menemukan hanya dengan 2 clue saja.
"Ih banyak yang cepak. Aku bingung liatnya. Terus kedua dari mana, dari atas, kanan, kiri apa gimana?"
"Sini Mas kasih tau" Ronald pun bangun dari kursinya dan duduk di samping Nia. Ronald lalu menunjukkan foto dirinya yang nyempil diantara sekian banyak orang. Nia pun gregetan karena kesal ternyata fotonya hanya seuprit.
"Pantesan aja aku ga nemu. Kecil banget fotonya. Nyempil lagi. Ih kamu mah ngerjain aku aja." Ronald pun tertawa terbahak-bahak melihat kegusaran Nia. Ronald makin gemas dengan ngambeknya Nia. Setelah berhenti tertawa karena tidak mau Nia makin ngambek, Ronald pun tidak tahan melihat kecantikan Nia.
Dikecupnya pipi kanan Nia. Nia yang kaget dengan yang dilakukan Ronald reflek langsung menengok ke Ronald. Justru membuat Ronald tak bisa menahan godaan dari bibir Nia yang memerah. Ronald lalu ******* bibir Nia lembut. Nia yang belum pernah berciuman sempat kaget namun saat merasakan lembutnya ciuman Ronald, Nia pun membiarkan dan menikmati ciuman pertamanya.
Ronald yang senang karena Nia tidak menolak ciumannya pun mulai mencium Nia dengan panas. Tangan Ronald pun mulai bergerilya menyapu wajah Nia lalu turun ke leher Nia. Ronald semakin haus menikmati bibir Nia yang ranum, hasrat Ronald menuntut lebih, namun saat Nia kehabisan nafas Ronald pun menghentikan ciumannya.
Ronald lalu tersenyum nakal ke arah Nia. Lalu mengangkat Nia duduk dipangkuannya dan mencium lagi Nia dengan penuh nafsu. Nia pun sudah belajar cara membalas ciuman Ronald. Bibir mereka berpagut, tak lupa sesekali Nia mengambil nafas agar ciuman tidak terhenti seperti sebelumnya. Nia merasakan sesuatu yang menegang dibawah roknya. Agak kaget namun dibiarkannya saja. Tangan Ronald kembali bergerilya, kali ini mulai meraba payudara Nia. Nia yang kaget langsung melepas ciuman Ronald. Tak lama suara klakson mobil pun terdengar di depan pagar. Nia dan Ronald kembali duduk di bangku terpisah sambil pura-pura melihat lagi album kenangan.
Mama Ronald, Rena dan Om Dino tak lama kemudian memasuki rumah. Sementara dua anak manusia yang habis bercumbu mesra masih menstabilkan detak jantung mereka yang berdetak kencang. Wajah mereka pun masih memerah. Nia lalu meneguk minuman yang disediakan.
"Nia, ini Om nya Ronald. Om Dino namanya. Dino, ini calon istri Ronald." Mama Ronald pun memperkenalkan Nia dengan Om Dino.
"Nia" keduanya pun berjabat tangan "Dino"
"Rena, tolong ambilkan minuman untuk Om" pinta Mama Ronald. Rena pun langsung beranjak ke dapur untuk membuatkan teh manis, tak lama Rena datang membawa teh manis lalu menghidangkannya. Ponsel Rena pun berdering dan Rena ijin tidak ikut percakapan karena ternyata telepon dari kantornya.
"Jadi tadi Mama Ronald sudah cerita sama Om tentang niat kalian berdua untuk menikah. Rencananya nanti Om sama keluarga Ronald akan datang kerumah Nia untuk melamar secara langsung sekalian perkenalan keluarga. Tadi Mama Ronald sama Om sudah sepakat kalau akan kerumah kamu hari minggu besok, bisa apa tidak?" Om Dino menanyakan dengan tegas namun tidak memaksakan.
"Mama Papa tadi bilang sama aku kalau mau datang mereka siap kapan saja tapi asalkan dikabari jadi bisa siap-siap" jawab Nia yakin.
"Baiklah kalau begitu, nanti kamu bilang ke orangtua kamu ya kalau kami sekeluarga akan datang hari minggu sekitar jam 1 siang."
"Iya Om"
"Oke kalau begitu sudah deal dengan harinya. Sekarang Om mau nanya sama Ronald, kamu sudah melamar Nia secara pribadi belum?"
"Sudah dong Om."
"Kapan?"
"Hari ini" Semua mata langsung tertuju kepada Ronald.
"Sudah Om duga. Pasti bicara dengan keluarga Nia juga mendadak kan?"
"Iya Om. Ronald tadi langsung melamar Nia didepan orangtuanya terus dijalan Ronald ngelamar Nia langsung" jawab Ronald dengan tenang.
"Kamu tuh kebiasaan deh Nal kalau ada apa-apa tuh rembukan dulu sama keluarga eh ini langsung saja to the point"nasehat Om Dino.
"Ronald udah bilang kok Om sama Mama. Ronald bilang kalau Ronald sudah punya pilihan dan mau menikah terus hari ini Ronald kenalin Nia ke Mama."
"Tapi kalian yakin kan dengan pernikahan ini?" tanya Om Dino lagi memastikan. Nia dan Ronald pun mengangguk yakin.
"Baiklah kalau kalian sudah yakin Om bisa apa. Toh yang menjalani kalian berdua. Satu pesan Om, jaga pernikahan kalian baik-baik. Pernikahan itu sakral. Sekali seumur hidup. Salinglah menyayangi sampai maut memisahkan kalian." pesan Om Dino.
"Iya Om" jawab Nia dan Ronald yakin. Ronald lalu menggenggam tangan Nia.
"Lalu coba ceritakan sama Om mengenai perkenalan kalian" Nia dan Ronald pun menceritakan awal pertemuan mereka sampai akhirnya memutuskan untuk menikah secepatnya. Mereka pun juga tertawa saat Om Dino menceritakan kisah lucu tentang pernikahannya. Namun disudut lain Mama Ronald hanya terdiam saja, tidak ikut dengan kebahagiaan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Bidadarinya Sajum Esbelfik
untung dateng keluarga nya klo kagak udh ambyaaaarrrr Nia n Ronaldo
2022-05-16
0
Zezen
lha nyosor aja loe kaya soang..
pait..pait jgn oleng Nia buaya kayaknya nih
2022-02-12
0
Felisha Almaira
wuih ada apa neh ma mama Ronald???
2021-08-24
0