Orang Asing

"Apa tidurmu nyenyak?" tanya istrinya.

Lina sadar beberapa hari ini suaminya kurang tidur. Dan itu membuatnya cemas.

"Ya, tentu saja," jawab Dion sambil tersenyum.

Lalu ia menghampiri istrinya dan memberikan kecupan selamat pagi di kening istrinya. Dan ia pun memilih melupakan apa yang ia lihat barusan. Dion tidak ingin istrinya cemas. Dan lagi, belum tentu juga yang dia lihat itu benar-benar ada. Mungkin hanya ilusi karena baru bangun tidur, jadi penglihatanya masih belum terang.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Dion pada istrinya.

"Aku baik-baik saja," jawab Lina tersenyum.

"Apa kau yakin?" tanya Dion memastikan.

"Tentu, kenapa tidak percaya padaku?" tanya Lina kemudian.

"Jadi," ucap Dion terputus.

Seolah memikirkan sesuatu tapi kemudian ia senyum sendiri. Lalu mengatakan hal lain, yang sebenarnya bukan hal pertama yang ia pikirkan saat itu.

"Hmm?" Lina memandang Dion dengan heran.

"Kita ngapain hari ini, kamu mau kemana?" tanya Dion.

"Ah, iya aku mau ke pantai, aku mau melihat pemandangan dan mengambil beberapa gambar," jawab Lina.

"Oh baiklah tuan putri, tapi sebelum itu kita sarapan dulu lalu kemudian kita akan berbelanja," ucap Dion.

"Oke yang mulia," jawab Lina tersenyum lebar.

Sementara, di hari itu juga dan di waktu yang sama, seorang wanita paruh baya sedang mengacak-acak rambutnya. Karena kesal pada mimpinya yang berulang-ulang datang mengganggu tidurnya.

Ia menguap berkali-kali menandakan kalau ia sebenarnya masih sangat-sangat mengantuk. Tapi perutnya yang minta diisi membuatnya mau tidak mau harus pergi keluar. Diambilnya segayung air untuk mengguyur wajahnya. Dan segarnya air dingin sedikit mengurangi rasa kantuknya.

Ia mengambil beberapa lembar uang lusuh dari kaleng penyimpanannya. Dan membawa alat-alat kerjanya. Lalu berjalan menuju tempat yang menyediakan sarapan pagi dengan harga yang pas untuknya. Setelah mengisi perutnya ia pun pergi ke tempat-tempat yang biasa ia singgahi.

Untuk mengisi karung kosong yang ia bawa dari rumah. Ia memulung barang-barang bekas dan hasil menjual barang-barang bekas itu ia jual untuk mendapatkan lembaran persegi panjang yang tipis. Bentuknya juga lusuh seperti barang-barang bekas yang ia kumpulkan.

Sambil melihat-lihat ke kiri dan kenan mencari barang bekas, wanita itu juga memikirkan arti dari mimpinya. Sesekali ia mengingat-ingat wajah siapa yang muncul dalam mimpinya. Mencoba menerka kapan dan di mana ia pernah bertemu dengan pemilik wajah tersebut.

Siapa namanya? Siapa orang tuanya? Berapa usianya? Dan tinggal di mana dia?

Tapi wanita paruh baya itu tidak mampu mengenali wajah yang sering muncul di dalam mimpinya. Di dalam mimpinya ia diminta untuk menolong seseorang oleh kakeknya yang sudah lama tiada.

Mendatangi tempat-tempat yang sering muncul dalam mimpinya. Berharap ia bisa bertemu orang yang butuh bantuannya di dalam mimpi. Tapi sudah hampir seminggu ia memimpikan hal yang sama, orang ia cari belum muncul juga.

"Jangan mencari mereka. Tidak perlu ikut campur!" ujar sebuah suara saat ia sedang celingak-celinguk di beberapa toko.

Wanita paruh baya itu menoleh ke arah suara, namun ia tidak bisa melihat orang yang berbicara. Lalu ia pergi lagi ke sebuah tempat. Tempat seorang pelukis mengoleskan cat minyak di kanvas.

Ada sepasang sejoli yang sedang memperhatikan pekerjaan seniman itu.

Wanita paruh baya itu mendekat, untuk melihat wajah sepasang sejoli tersebut. Detak jantungnya bergerak lebih cepat. Mengira kalau sepasang sejoli ini adalah pasangan yang ia cari. Lalu ia mengernyitkan keningnya saat menyadari kalau mereka bukanlah orang yang ia cari. Dan menghembuskan napasnya dengan cepat.

Wanita paruh baya melihat sepasang sejoli itu pergi meninggalkan sang pelukis setelah merasa puas melihat aksi pelukis tersebut. Dan tampak memberi beberapa lembar uang kertas pada seniman itu. Mereka kelihatannya memilih pergi berjalan-jalan di pantai sambil menunggu lukisan mereka selesai.

Wanita paruh baya itu juga meninggalkan tempatnya berdiri, saat memperhatikan sepasang sejoli yang baru saja angkat kaki dari tempat melukis. Kemudian ia kembali fokus mencari barang bekas.

Di sela-sela kesibukannya ia tetap tidak bisa mengistirahatkan pandangannya. Tetap saja ia melirik kiri dan kanan. Mirip seperti maling. Dan ia merasa kalau terus-menerus diawasi oleh sesuatu yang memiliki kemampuan yang sangat kuat. Penuh dengan aura kebencian.

Sementara akhirnya Dion dan Lina berdua keluar dari kamar, setelah menikmati sarapan pagi yang diantar langsung ke kamar. Mereka pun pergi ke beberapa tempat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan mereka selama di sana.

Setelah selesai berbelanja, mereka kembali ke hotel untuk mengantarkan barang-barang belanjaannya. Lalu mereka berjalan-jalan di pantai yang dekat dengan hotel tempat mereka menginap.

Tempat itu adalah tempat yang didatangi oleh pengunjung dari mana saja. Di sana juga ada banyak penjual cendramata. Dan ada pelukis jalanan juga yang bersedia melukis siapa pun dan akan siap hari itu juga.

Pelukis yang sering muncul di mimpi wanita paruh baya yang baru saja melihat-lihat di daerah tersebut.

Dion memandangi pelukis itu yang sedang berkonsentrasi pada kuasnya untuk mengoles warna-warni pada kan vasnya. Terlihat sangat detail ia membuatnya. Ia sedang melukis sepasang kekasih. Tampak sebuah foto menjadi bahan contoh yang akan ia lukis.

Dion tertarik lalu meminta Lina agar mau dilukis bersama. Lina setuju dan akhirnya mereka dilukis. Sebelum dilukis mereka menentukan terlebih dahulu pose seperti apa yang hendak mereka buat. Dion menyarankan pose yang simpel tapi tetap manis. Karena butuh waktu cukup lama untuk mempertahankan posisi yang sama sampai lukisan mereka selesai pikir Dion.

Setelah posisi mereka di tentukan, pelukis itu mulai membuat sketsa. Tidak terlalu lama, akhirnya lukisan mereka sudah dalam tahap sketsa. Dan untuk tahap berikutnya lukisan mereka akan selesai dalam 1 jam. Pelukis tersebut ternyata tidak menyuruh Dion dan Lina di posisi tersebut sampai lukisan selesai.

Mereka di potret satu kali untuk bahan contoh berikutnya. Dan mereka boleh pergi kemana saja dan melakukan apa saja selama proses pembuatan lukisan. Jadi untuk menunggu lukisan mereka selesai sepenuhnya Dion dan Lina pun melanjutkan jalan-jalan mereka.

"Lapar,"

"Kamu mau makan apa sayang?" tanya Dion saat Lina mulai merasa lapar lagi.

"Padahal tadi sudah makan, tapi kenapa sekarang sudah merasa sangat lapar ya?" gumam Lina.

"Itu karena tadi kamu makannya sedikit, kalau begitu ayo kita cari makanan sekarang," jawab Dion.

Mereka menyinggahi satu tempat untuk makan. Makan yang dihidangkan rata-rata makanan laut, tetapi ada juga yang tidak. Setelah menikmati makanan dan memilih barang-barang yang disukai, Dion dan Lina pun kembali ke tempat mereka dilukis tadi

Lukisan mereka telah selesai dengan sempurna. Saat Dion sedang membayar lukisan tersebut Lina melihat sesuatu yang mebuatnya tertarik. Lalu ia minta ijin suaminya untuk pergi ke sebuah kios yang ternyata menjual tas anyaman. Tempat itu tidak jauh dari lokasi Dion berada.

"Apa perlu aku temani?"

"Ah tidak usah," jawab Lina.

Saat itu wanita paruh baya yang sedang mencari-cari seseorang kembali lagi ke tempat Dion dan Lina berada. Pandangannya menangkap sosok yang sering muncul di dalam mimpinya. Mereka kini ada di depan mata.

Ternyata orang yang membutuhkan pertolongannya adalah Dion dan Lina. Wanita paruh baya itu tidak mengenal mereka berdua sama sekali.

"Aneh, siapa mereka? Kenapa mereka bisa ada di dalam mimpiku? Apa aku diamkan saja dan tidak usah ambil pusing?" gumam wanita paruh baya tersebut.

Tapi kakinya tetap tergerak untuk mendekati Lina yang sedang asik memilih benda kesukaannya. Saat sedang asik memilih Lina tidak sadar kalau seseorang memperhatikannya.

Wanita paruh baya menghampirinya dan mencoba berbicara padanya. Ia mulanya kebingungan dan ragu untuk memulai percakapan. Tapi akhirnya ia memberanikan diri.

"Kamu sudah menikah ya?" tanyanya seperti seorang penyelidik.

Sedikit aneh dan kurang nyaman tentunya, bagi Lina. Untuk menjawab pertanyaan yang diucapkan dengan nada yang tidak menyenangkan tersebut.

"Pria yang di sana itu. Apakah dia suamimu?" tanya wanita paruh baya itu lagi.

Meski Lina tidak menjawab pertanyaannya dia terus saja mengintrogasi Lina. Tapi Lina hanya melirik wanita itu sesaat lalu melihat suaminya. Dion kebetulan menatap ke arah Lina dan mata mereka beradu pandang. Dion tersenyum dan melambaikan tangan kepada Lina. Lina balas tersenyum.

"Iya," jawab Lina singkat berusaha bersikap sopan.

Wanita paruh baya itu menatap Dion dan Lina bergantian. Sedangkan Lina berusaha memusatkan perhatiannya pada barang-barang yang ada di toko itu.

"Sudah berapa hari atau berapa minggu usia pernikahan kalian?" tanya wanita paruh baya itu lagi dengan nada selidik yang sama seperti tadi.

"Apa kamu istri pertamanya? Atau kamu hanya istri simpanannya? Biasanya seorang pria lebih sayang pada istri simpanan dari pada istri pertamanya," kata wanita paruh baya itu lagi.

"Bibi, kalau bibi tidak membeli apa pun sebaiknya jangan usik pelangganku," kata pemilik toko tersebut.

Karena ia terus bertanya pada Lina, pemilik toko tersebut menegur wanita paruh banya tersebut. Ia takut kalau pelanggannya jadi kabur. Tapi wanita paruh baya tidak menggubris ucapan dari pemilik toko. Dan terus saja bertanya ini dan itu pada Lina.

"Kau yakin kalau ia mencintaimu? Hati-hati tampang suamimu itu ciri khas pria yang suka memiliki wanita lebih dari satu," hasutnya pada Lina.

Lina tentu merasa semakin tidak nyaman. Dan akhirnya memutuskan untuk mengabaikannya. Lina berpura-pura tidak mendengar dengan menanyakan harga barang-barang yang dia pegang.

"Kalau yang itu murah saja," jawab penjual dan mengatakan harganya.

Lina mengangkat barang lain dan bertanya tentang harga sekali lagi. Penjual tetap menjawabnya dengan ramah. Dan mereka pun sama-sama bertingkah seolah wanita paruh baya itu, tidak ada di situ.

Bukan bermaksud tidak sopan.Tapi cara wanita itu bertanya membuat Lina dan pemilik toko merasa jengah. Lina merasa ia tidak punya kewajiban untuk menjawab pertanyaan wanita itu.

Ia bukanlah tersangka yang harus dimintai keterangan oleh tim penyidik. Jadi Lina melanjutkan saja. Ia tidak mau jadi emosi akibat pertanyaan dan perkataan wanita itu. Kalau saja ia tidak mengingat kalau tujuan mereka ke sini adalah untuk bulan madu, Lina pasti sudah membalas ucapan wanita itu.

Lina hanya ingin mencari sebuah cendramata bukan mencari musuh. Ia berharap wanita itu pergi dari situ, tapi tetap saja wanita itu tidak pergi, walau pun didiamkan terus-menerus. Dan setelah kegiatannya memilih tas selesai dan mendapatkan yang ia suka, dengan segera pula ia membayarnya.

Dan kemudian Lina beranjak pergi dari tempat itu, meninggalkan wanita paruh baya tanpa sebuah jawaban. Akan tetapi ternyata wanita tersebut memegang tangan Lina dengan erat.

"Sebaiknya tinggalkan pria itu, sebelum semuanya menjadi kacau, hidupmu tidak akan parnah bahagia. Kamu akan menderita hidup dengannya percayalah padaku," kata wanita paruh baya itu.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ᵃˡν͚ıňѧ𝐇𝐢𝐚𝐭𝐁𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫

ᵃˡν͚ıňѧ𝐇𝐢𝐚𝐭𝐁𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫

makin penasaran 🤨

2022-05-14

4

Septh_Ana

Septh_Ana

kalau aku jadi Lina, aku kabur 🏃🏻‍♀️

2022-05-14

3

ッ𝕲𝖗𝖆𝖓𝖌𝖗𝖊✈︎✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻

ッ𝕲𝖗𝖆𝖓𝖌𝖗𝖊✈︎✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻

hai udah hampir

2022-04-26

4

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Nama
2 Ruang Rahasia
3 Bulan Madu
4 Orang Asing
5 Pulang
6 Kehamilan Lina
7 Penglihatan
8 Mahluk Tak Kasat Mata
9 Kesulitan Lina
10 Penelusuran
11 Musuh dalam Selimut
12 Rencana B
13 Pikiran Buruk
14 Anak Panti Asuhan
15 Pengusiran Mahluk Halus
16 Pindah Kamar
17 Ketahuan
18 Kepergian Bibi Kinan
19 Panti Asuhan
20 Terapi
21 Hasil Terapi
22 Mencari Pelaku
23 Pencarian Barang Bukti
24 Pemakaman Vivina
25 Anak Kecil
26 Memangnya Kalian Tidak Lihat?
27 Ros Dipecat
28 Gunting
29 Penculikan
30 Badai di Laut
31 Jejak
32 Wanita Paruh Baya
33 Masa Lalu
34 Shasa
35 Malam Panjang
36 Ganti Gelas
37 Air Baru
38 Pengikut
39 Bermain Api
40 Kasus-Kasus
41 Kelahiran
42 Teror di Rumah Sakit
43 Kerasukan
44 Biaya Rumah Sakit
45 Pernikahan Dion
46 Takdir atau Nasib
47 Ulang Tahun
48 Teresia
49 Ray
50 Dion
51 Taman Kanak-Kanak
52 Peti Ruang Rahasia
53 Kematian Ben
54 Membersihkan Jejak
55 Belatung
56 Melarikan Diri
57 Ruang Berdarah
58 Ikatan Batin
59 Perjodohan
60 Calon Suami
61 Penderitaan Ray
62 Emile dan Gina
63 Mata Ganti Mata
64 Dion dan Lina
65 Riwayat Perusahaan
66 Bersentuhan
67 Perpisahan
68 Tempat Asing
69 Rumah Besar
70 Kabur dari Rumah
71 Kobaran Api
72 Mimpi atau Nyata
73 Kamu Siapa?
74 Teresia Kembali
75 Berbaikan
76 Bertukar Cincin
77 Ratu Makan
78 Bunuh Diri
79 Mimpi Buruk
80 Penghianatan
81 Penangkapan
82 Bantuan
83 Kekuatan Teresia
84 Bikin Ulah
85 Mengunjungi Rumah Tua
86 Siaran Langsung
87 Akhir Pertunjukan
88 Video Klara
89 Pertemuan Tidak Terduga
90 Pengakuan Gina
91 Tinggal Bersama
92 Pendekatan
93 Kulit Merah
94 Perubahan Fisik
95 Perjanjian Berakhir
96 Jangan Dilepas
97 Rencana Gagal
98 Maut
99 Tantangan
100 Mama Malika
101 Arwah Korban
102 Berbicara dengan Arwah
103 Psikopat
104 Cresentia
105 Kobaran Api
106 Hilang
107 Jalan Buntu
108 Buku Tua
109 Rahasia Keluarga
110 Gadis yang Mirip Cresentia
111 Ada tapi Tidak Terlihat
112 Lingkungan Baru
113 Sepatu Baru
114 Suara Sepatu
115 Peran Utama
116 Syarat Bantuan
117 Alfredo
118 Alfredo yang Sebenarnya
119 Jadi Sandra
120 Makan Daging
121 Perjanjian Menikah
122 Perbuatan Baik
123 Preman
124 Kantor Polisi
125 Warung Kopi
126 Ruang Jenazah
127 Darah Te Espere
128 Te Amo
129 Menginap
130 Berbagi Rahasia
131 Saingan
132 Berpacaranlah Denganku
133 Kerasukan
134 Apakah Kamu Suka Aku?
135 Aroma Mayat
136 Longlongan Anjing
137 Berpindah Tempat
138 Tumbal
139 Pembukaan Pabrik Sepatu
140 Hari Libur
141 Jendela Sempit
142 Kuliah
143 Pacar Te Espere
144 Tidak Sia-Sia
145 Mama Aku Sudah Pulang
146 Sampai Jumpa
147 Terima atau Tidak
148 Oscuridad
149 Kedai Kecil
150 Ich Liebe Dich
151 Tulang Belulang dan Tengkorak
152 Penyusup
153 Permen Coklat
154 Apa Kabar?
155 Keinginan Terakhir
156 Kekacauan
157 Sang Pengantin
158 Masa Lalu
159 Riwayat Pedang Pusaka
160 Akhir Riwayat Oscuridad
161 Kepergian Te Espere dan Nicholas
162 Gadis yang Hilang
163 Kue Bolu
164 Mau Kemana?
165 Dihukum walau Tidak Bersalah
166 Sepotong Kue
167 Bersikap Seolah Melihat
168 Gadis yang Tersiksa
169 Melarikan Diri
170 Keributan
171 Menyamar
172 Pernikahan Malika
173 Tujuh Bulan
174 Nicorazón dan Esperanza
175 Berwisata
176 Kemalangan Beruntun
177 Pesulap
178 17 Tahun
179 Pertunjukan Sulap
180 Akhir Pertunjukan
181 Gangguan di Jalan
182 Penumpang Pesawat
183 Anak Malang
184 Kemampuan yang Disalahgunakan
185 (Season 2) Perubahan Nicorazón
186 (Season 2) Rahasia yang Belum Terungkap
187 (Season 2) Kejujuran
188 (Season 2) Roh di Dinding
189 (Season 2) Sentuhan
190 (Season 2) Takut
191 (Season 2) Kamar
192 (Season 2) Demam
193 (Season 2) Menemui Pesulap
194 (Season 2) Tiket
195 (Season 2) Kucing Sembilan Nyawa
196 (Season 2) Bersedia
197 (Season 2) Satu Kepala Menggelinding
198 (Season 2) Asisten Pesulap
199 (Season 2) Keturun Ketujuh
200 (Season 2) Mendadak Sakit
201 (Season 2) Hari Pertama
202 (Season 2) Dorado
203 (Season 2) Pengawas
204 (Season 2) Tomi Datang
205 (Season 2) Berpindah
206 (Season 2) Pacar Nicorazón
207 (Season 2) Lari
208 (Season 2) H E L P
209 (Season 2) Identitas
210 (Season 2) Dalam Kurungan
211 (Season 2) Kembali ke Tubuh Asli
212 (Season 2) Verde
213 (Season 2) Pesawat Meledak
214 (Season 2) Kapal Penjahat
215 (Season 2) Penangkapan
216 (Season 2) Rapat
217 (Season 2) Tertukar
218 (Season 2) Beraksi
219 (Season 2) KETAHUAN
220 (Season 2) Dua Esperanza
221 (Season 2) Panggilan
222 (Season 2) Tidak Percaya Siapapun
223 (Season 2) Satu Esperanza Terbunuh
224 (Season 2) Kekuatan Terkuat
225 (Season 2) Esperanza di Tengah Pusaran Angin
226 (Season 2) Lautan Api
227 (Season 2) Di Pengungsian
228 (Season 2) Sebuah Kebenaran
229 (Season 2) Bahan Makanan
230 (Season 2) Mencari Esperanza
231 (Season 2) Kebohongan Dorado
232 (Season 2) Penghianat yang Sebenarnya
233 (Season 2) Pribadi yang Lain
234 (Season 2) Jadi Budak atau Buronan
235 (Season 2) Semakin Terbiasa
236 (Season 2) Penyamaran Terbongkar
237 (Season 2) Malam Bertabur Timah Panas
238 (Season 2) Tujuh Kehidupan
239 (Season 2) Ikut Campur
240 (Season 2) Terkepung
241 (Season 2) Menyerah
242 (Season 2) Esperanza Tiba
243 (Season 2) Leluhur Dorado
244 (Season 2) Akhir Hidup Dorado
245 (Season 2) Bangun
246 (Season 2) Belum Terbiasa
247 (Season 2) Usaha Gina
248 (Season 2) Izin Kembali Pulang
249 (Season 2) Pergi Sejauh Mungkin
250 (Season 2) Tawaran
251 (Season 2) Murid Baru
252 (Season 2) Akibat Mengganggu Esperanza
253 (Season 2) Empedu
254 (Season 2) Museum
255 (Season 2) Akhir yang Berbeda
256 (Season) Sampai Jumpa
Episodes

Updated 256 Episodes

1
Sebuah Nama
2
Ruang Rahasia
3
Bulan Madu
4
Orang Asing
5
Pulang
6
Kehamilan Lina
7
Penglihatan
8
Mahluk Tak Kasat Mata
9
Kesulitan Lina
10
Penelusuran
11
Musuh dalam Selimut
12
Rencana B
13
Pikiran Buruk
14
Anak Panti Asuhan
15
Pengusiran Mahluk Halus
16
Pindah Kamar
17
Ketahuan
18
Kepergian Bibi Kinan
19
Panti Asuhan
20
Terapi
21
Hasil Terapi
22
Mencari Pelaku
23
Pencarian Barang Bukti
24
Pemakaman Vivina
25
Anak Kecil
26
Memangnya Kalian Tidak Lihat?
27
Ros Dipecat
28
Gunting
29
Penculikan
30
Badai di Laut
31
Jejak
32
Wanita Paruh Baya
33
Masa Lalu
34
Shasa
35
Malam Panjang
36
Ganti Gelas
37
Air Baru
38
Pengikut
39
Bermain Api
40
Kasus-Kasus
41
Kelahiran
42
Teror di Rumah Sakit
43
Kerasukan
44
Biaya Rumah Sakit
45
Pernikahan Dion
46
Takdir atau Nasib
47
Ulang Tahun
48
Teresia
49
Ray
50
Dion
51
Taman Kanak-Kanak
52
Peti Ruang Rahasia
53
Kematian Ben
54
Membersihkan Jejak
55
Belatung
56
Melarikan Diri
57
Ruang Berdarah
58
Ikatan Batin
59
Perjodohan
60
Calon Suami
61
Penderitaan Ray
62
Emile dan Gina
63
Mata Ganti Mata
64
Dion dan Lina
65
Riwayat Perusahaan
66
Bersentuhan
67
Perpisahan
68
Tempat Asing
69
Rumah Besar
70
Kabur dari Rumah
71
Kobaran Api
72
Mimpi atau Nyata
73
Kamu Siapa?
74
Teresia Kembali
75
Berbaikan
76
Bertukar Cincin
77
Ratu Makan
78
Bunuh Diri
79
Mimpi Buruk
80
Penghianatan
81
Penangkapan
82
Bantuan
83
Kekuatan Teresia
84
Bikin Ulah
85
Mengunjungi Rumah Tua
86
Siaran Langsung
87
Akhir Pertunjukan
88
Video Klara
89
Pertemuan Tidak Terduga
90
Pengakuan Gina
91
Tinggal Bersama
92
Pendekatan
93
Kulit Merah
94
Perubahan Fisik
95
Perjanjian Berakhir
96
Jangan Dilepas
97
Rencana Gagal
98
Maut
99
Tantangan
100
Mama Malika
101
Arwah Korban
102
Berbicara dengan Arwah
103
Psikopat
104
Cresentia
105
Kobaran Api
106
Hilang
107
Jalan Buntu
108
Buku Tua
109
Rahasia Keluarga
110
Gadis yang Mirip Cresentia
111
Ada tapi Tidak Terlihat
112
Lingkungan Baru
113
Sepatu Baru
114
Suara Sepatu
115
Peran Utama
116
Syarat Bantuan
117
Alfredo
118
Alfredo yang Sebenarnya
119
Jadi Sandra
120
Makan Daging
121
Perjanjian Menikah
122
Perbuatan Baik
123
Preman
124
Kantor Polisi
125
Warung Kopi
126
Ruang Jenazah
127
Darah Te Espere
128
Te Amo
129
Menginap
130
Berbagi Rahasia
131
Saingan
132
Berpacaranlah Denganku
133
Kerasukan
134
Apakah Kamu Suka Aku?
135
Aroma Mayat
136
Longlongan Anjing
137
Berpindah Tempat
138
Tumbal
139
Pembukaan Pabrik Sepatu
140
Hari Libur
141
Jendela Sempit
142
Kuliah
143
Pacar Te Espere
144
Tidak Sia-Sia
145
Mama Aku Sudah Pulang
146
Sampai Jumpa
147
Terima atau Tidak
148
Oscuridad
149
Kedai Kecil
150
Ich Liebe Dich
151
Tulang Belulang dan Tengkorak
152
Penyusup
153
Permen Coklat
154
Apa Kabar?
155
Keinginan Terakhir
156
Kekacauan
157
Sang Pengantin
158
Masa Lalu
159
Riwayat Pedang Pusaka
160
Akhir Riwayat Oscuridad
161
Kepergian Te Espere dan Nicholas
162
Gadis yang Hilang
163
Kue Bolu
164
Mau Kemana?
165
Dihukum walau Tidak Bersalah
166
Sepotong Kue
167
Bersikap Seolah Melihat
168
Gadis yang Tersiksa
169
Melarikan Diri
170
Keributan
171
Menyamar
172
Pernikahan Malika
173
Tujuh Bulan
174
Nicorazón dan Esperanza
175
Berwisata
176
Kemalangan Beruntun
177
Pesulap
178
17 Tahun
179
Pertunjukan Sulap
180
Akhir Pertunjukan
181
Gangguan di Jalan
182
Penumpang Pesawat
183
Anak Malang
184
Kemampuan yang Disalahgunakan
185
(Season 2) Perubahan Nicorazón
186
(Season 2) Rahasia yang Belum Terungkap
187
(Season 2) Kejujuran
188
(Season 2) Roh di Dinding
189
(Season 2) Sentuhan
190
(Season 2) Takut
191
(Season 2) Kamar
192
(Season 2) Demam
193
(Season 2) Menemui Pesulap
194
(Season 2) Tiket
195
(Season 2) Kucing Sembilan Nyawa
196
(Season 2) Bersedia
197
(Season 2) Satu Kepala Menggelinding
198
(Season 2) Asisten Pesulap
199
(Season 2) Keturun Ketujuh
200
(Season 2) Mendadak Sakit
201
(Season 2) Hari Pertama
202
(Season 2) Dorado
203
(Season 2) Pengawas
204
(Season 2) Tomi Datang
205
(Season 2) Berpindah
206
(Season 2) Pacar Nicorazón
207
(Season 2) Lari
208
(Season 2) H E L P
209
(Season 2) Identitas
210
(Season 2) Dalam Kurungan
211
(Season 2) Kembali ke Tubuh Asli
212
(Season 2) Verde
213
(Season 2) Pesawat Meledak
214
(Season 2) Kapal Penjahat
215
(Season 2) Penangkapan
216
(Season 2) Rapat
217
(Season 2) Tertukar
218
(Season 2) Beraksi
219
(Season 2) KETAHUAN
220
(Season 2) Dua Esperanza
221
(Season 2) Panggilan
222
(Season 2) Tidak Percaya Siapapun
223
(Season 2) Satu Esperanza Terbunuh
224
(Season 2) Kekuatan Terkuat
225
(Season 2) Esperanza di Tengah Pusaran Angin
226
(Season 2) Lautan Api
227
(Season 2) Di Pengungsian
228
(Season 2) Sebuah Kebenaran
229
(Season 2) Bahan Makanan
230
(Season 2) Mencari Esperanza
231
(Season 2) Kebohongan Dorado
232
(Season 2) Penghianat yang Sebenarnya
233
(Season 2) Pribadi yang Lain
234
(Season 2) Jadi Budak atau Buronan
235
(Season 2) Semakin Terbiasa
236
(Season 2) Penyamaran Terbongkar
237
(Season 2) Malam Bertabur Timah Panas
238
(Season 2) Tujuh Kehidupan
239
(Season 2) Ikut Campur
240
(Season 2) Terkepung
241
(Season 2) Menyerah
242
(Season 2) Esperanza Tiba
243
(Season 2) Leluhur Dorado
244
(Season 2) Akhir Hidup Dorado
245
(Season 2) Bangun
246
(Season 2) Belum Terbiasa
247
(Season 2) Usaha Gina
248
(Season 2) Izin Kembali Pulang
249
(Season 2) Pergi Sejauh Mungkin
250
(Season 2) Tawaran
251
(Season 2) Murid Baru
252
(Season 2) Akibat Mengganggu Esperanza
253
(Season 2) Empedu
254
(Season 2) Museum
255
(Season 2) Akhir yang Berbeda
256
(Season) Sampai Jumpa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!