Ia seolah sedang memperingatkan hal buruk yang akan menimpa kehidupan rumah tangga Lina. Dengan wajah serius dia menatap Lina, dan saat itu Dion sedang melihat-lihat lukisan yang lain. Jadi dia tidak tau istrinya sedang diganggu.
Sementara istrinya juga tidak memanggil Dion. Karena ia merasa bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Lalu Lina melepaskan tangannya dari genggaman wanita itu. Dengan sedikit kasar.
"Maaf bu, kita tidak saling mengenal satu dengan yang lain. Jadi tolong jangan berbicara yang tidak-tidak tentang kehidupanku, permisi," ucap Lina pada wanita itu sesopan mungkin.
Meski sebenarnya emosinya sudah di ubun-ubun. Setelah berhasil melepaskan tangannya dan menegur wanita itu. Lina berlari kecil ke arah Dion, lalu merangkul tangan Dion.
Lina merasa ada tatapan yang menusuk punggungnya.
Walau tidak percaya pada ucapan wanita itu, pikiran dan hatinya sedikit terguncang. Jadi dia meminta pada Dion agar mereka segera kembali ke hotel saja.
"Kenapa?" tanya Dion penasaran.
"Aku sudah merasa lelah," jawab Lina.
Untungnya Dion pun setuju, karena urusannya sudah selesai dan mereka pun pergi dari tempat itu.
"Bibi, untuk apa sebenarnya bibi bertanya ini itu pada pelangganku? Memangnya apa masalahnya dia itu sudah menikah atau belum? Dan kenapa bicara yang tidak-tidak? Untung saja dia jadi beli," gerutu pemilik toko pada wanita paruh baya tersebut.
"Huh, kamu tidak akan mengerrti. Aku hanya ingin menolong gadis itu, karena ia dalam bahaya," ujar wanita paruh baya tersebut.
"Menolong apanya? Memangnya bibi kenal pada suaminya? Memangnya suami pelangganku itu tadi pernah selingkuh di hadapan nenek? Kalau tidak, jangan bicara yang macam-macam!" omel pemilik toko.
"Hah, kamu cerewet sekali, dan asal kamu tahu kelak wanita itu akan butuh bantuanku. Lihat saja nanti," jawab si wanita paruh baya lalu ia pun meninggalkan tempat tersebut.
Sesampainya di hotel Dion membuka ponselnya. Pesan di WA penuh dengan ucapan selamat berbulan madu. Dion senyum-senyum saja membaca pesan yang terkesan 'nakal' untuk menggodanya.
Lina yang melihat Dion tersenyum sendiri saat melihat ponsel jadi penasaran. Ia ingin tahu apa yang di lihat suaminya. Sehingga ia ikut melihat juga dan ikut tersenyum. Lina pun sedikit terhibur dan melupakan kejadian yang tidak menyenangkan saat di pantai sejenak.
"Ohh iya tadi aku mengambil beberapa fotomu saat kau tidak sadar," kata Dion kemudian.
Dion memperlihatkan layar ponselnya. Lina kesulitan melihat foto yang ada di layar ponsel dengan jelas. Lina membelalakkan matanya dan memiringkan kepalaya sedikit ke bawah. Dion tersenyum melihat tingkah Lina. Lina lalu mengambil ponsel Dion dan melihat foto yang dimaksud.
"Hasilnya cukup bagus," puji Lina.
Kemudian Lina menggeser layarnya dan terlihat beberapa foto lainnya. Maka tampaklah foto-foto yang sebagian terlihat memalukan. Itu adalah foto yang diambil saat Lina sedang berekspresi lucu tanpa ia sadari.
"Ahh kirim yang ini saja ke sosmed," kata Dion.
Lina terkejut dengan ide suaminya yang koyol menurutnya.
"Apa! Ihh enak saja...tidak mau," ucap Lina.
Ia lalu mengambil menu untuk menghapus foto-foto yang ia menurutnya ia terlihat sangat jelek. Kini gantian Dion yang terkejut. Lalu berusaha menghentikan tindakan istrinya.
"Heii apa yang kamu lakukan, aku mendapatkan foto itu dengan susah payah," ucap Dion seraya mengambil dengan sedikit kasar, ponselnya dari tangan Lina.
"Hapir saja terhapus," ucap Dion lega setelah memeriksa isi galeri foto di ponselnya. Dan ia hanya senyum-senyum, dan hampir sedikit tertawa saat melihat istrinya yang cemberut.
"Ihh hapuss sayang...aku malu," rengek Lina.
Istrinya pun mencoba bernegosiasi dan membujuk suaminya agar menghapus foto-foto tersebut. Tapi Dion tetap teguh mempertahankan foto-foto tersebut seperti harta karun.
"Jangan dong ini kan kenang-kenangan bulan madu kita," ucap Dion sebagai penolakan atas permintaan Lina.
Tentu saja ia merasa sangat sayang menghapus foto-foto itu. Karena hasil jepretan kamera yang sama, mungkin tidak akan terjadi dua kali pikirnya. walaupun mereka masih bisa datang lagi ke tempat itu suatu hari nanti. Dan tentunya jika saat itu tiba, maka hal yang terasa lucu saat ini, pasti akan terasa berbeda pula nanti.
Lina merengut, karena rencananya membujuk suaminya gagal. Dion lalu merayu Lina agar tersenyum dan berjanji tidak akan mengunggahnya ke akun media sosialnya. Lalu akhirnya mereka bersama-sama memilih foto-foto maupun video-video yang akan diunggah. Dan setelah sepakat foto-foto dan video-video itu pun mereka unggah.
Selama di tempat wisata Dion dan Lina mengunjungi lokasi yang berbeda tiap harinya. Dan sialnya, ke manapun mereka berpergian, mereka selalu saja bertemu dengan wanita paruh baya yang menyuruh Lina untuk meninggalkan Dion.
"Kamu masih belum meninggalkan pria itu?" tanya wanita paruh baya saat bertemu lagi dengan Lina di hari berikutnya.
Kali ini Lina segera pergi sebelum wanita paruh baya menanyakan hal lain lagi. Tapi kali ini wanita paruh baya itu hanya melihatnya menjauh begitu saja. Ia seperti sudah kehilangan semangatnya untuk membantu Lina dan Dion.
Selama di tempat berbulan madu, Dion dan Lina tidak menyadari kalau Merina membayar seseorang untuk melancarkan aksinya. Merina bermaksud untuk mencemarkan nama baik Dion.
Dia mengetahui kapan Dion dan istrinya akan pulang dari berbulan madu. Sebab ada seorang kaki tangannya yang tinggal di rumah peninggalan kakek Dion. Bermodalkan keterangan dari penyusup yang dibayar Merina, maka penjahat bayaran lainnya menyusun rencana jebakan.
Beberapa hari telah berlalu, waktunya kini mereka pulang ke rumah. Beberapa barang telah dikirim melalui jasa pengiriman barang. Dan supir sudah menunggu mereka di bandara untuk menjemput mereka.
Setelah berada di mobil dalam perjalanan pulang, tanpa sengaja si supir menabrak seorang kakek tua. Kakek tua itu merintih kesakitan.
Lina sempat memekik terkejut melihat mobil yang ia tumpangi menyerempet seorang kakek tua. Dan semua yang ada di dalam mobil juga terkejut. Mereka was-was akan apa yang terjadi, karena tepat di hadapan mereka si kakek tersebut rubuh.
Sebelum kakek itu melompat ke arah mobil, ternyata ada seseorang menyuruh kakek tersebut. Melintas saat mobil yang ditumpangi Dion dan Lina lewat dari jalan tersebut. Seseorang itu mengambil vidio kecelakaan tersebut, lalu mengirimkan hasil rekamannya pada Merina.
"Bagus! Bagus sekali!" ujar Merina merasa puas.
"Ini baru permulaan, selanjutnya aku akan mengerahkan pasukanku untuk mengirimkan berita yang menjelek-jelekkan Dion dari akun mereka," ujar orang bayaran Merina.
"Baik aku menunggu hasil pekerjaanmu, dan jangan sampai hasilnya mengecewakan," ujar Merina sambil tersenyum penuh arti.
Sementara Dion dan semua penumpang mobilnya yang sempat merasa, seolah beberapa menit yang lalu mereka seperti terhipnotis. Tidak tahu harus berbuat apa-apa. Namun di menit berikutnya barulah mereka bertindak tanpa aba-aba.
Mobil mereka yang dihentikan secara mendadak itu jadi sorotan mata oleh orang-orang yang ada di daerah jalan itu. Karena mendengar suara gesekan ban mobil dan aspal yang kuat. Lalu supir Dion keluar melihat keadaan korbannya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
ℛᵉˣRoy Erlaᷢngᷡgaᷢ♚⃝҉𓆊ᴀᷟ🎼
penuh intrik, masa yang harusnya penuh kebahagiaan malah di poles dengan kejadian buruk.
2022-05-14
1
ᶬ⃝𝔣ɴͣᴀͭᴜͪғͣᴀꙷʟͣ💯ᴀᷟ🎯™✇⃟ᴮᴿ
perseteruan keluarga mengsad, miris
2022-05-14
2
Xianzhi
mampir kk
2022-04-23
3