Tapi sebenarnya mahluk halus itu tidak bermaksud jahat pada Lina, ia hanya ingin menyampaikan kalau ada seseorang yang berniat jahat padanya.
Dia hanya ingin membantu Lina, mantan majikannya, sebelum ia meninggal dunia. Bibi Kinan yang sudah berbeda alam dengan Lina, mencoba menolong majikannya setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Tapi keterbatasannya tidak bisa menyampaikan maksud baiknya. Dan akhirnya batas waktunya pun berakhir. Ia harus berpisah dari dunia fana.
Dan Lina akhirnya tidak melihat arwah Bibi Kinan untuk selamanya. Meskipun selama hidupnya Bibi Kinan orang yang baik. Tapi ketika Lina melihatnya dalam wujud yang berbeda tentu saja ia merasa ketakutan.
Apalagi ia ingat dengan jelas seperti apa rupa Bibi Kinan untuk terakhir kalinya. Yang meninggal tanpa sempat mendapat pertolongan.
Terkadang Lina mengeluh tinggal di rumah bak istana tersebut. Sebab meski berada di satu atap para penghuninya bisa tidak saling bertemu. Berbeda dengan panti asuhan tempatnya dulu dibesarkan. Begitu pintu di buka seluruh ruangan terlihat. Dan ia bisa tau, siapa saja yang ada di rumah.
Setelah Lina tidak melihat arwah Bibi Kinan ia menjadi tenang kembali. Perlahan-lahan ia mengatur napasnya. Dion yang ada di dekatnya pun mengawasi gerak-gerik Lina. Paranormal yang masih belum pulang akhirnya mengintrogasi Lina.
"Bagaimana keadaanmu sekarang nak?" tanyanya penasaran.
Lina masih mengatur napas dan belum bisa menjawabnya. Lalu Dion menarik tubuhnya ke dalam dekapan Dion. Ia tidak bertanya apa-apa lagi. Ia hanya menunggu istrinya tenang dulu. Dan semua orang yang ada di situ mengira kalau Lina sudah tenang karena Paranormal sudah berhasil mengusir pengganggu tersebut.
Vivina yang melihat kejadian itu justru berpikir kalau majikannya sudah tenang karena efek obatnya sudah hilang. Ia menyesal cuma mencampurkan terlalu sedikit. Tapi kemudian ia berpikir. Kenapa hanya Lina? Kenapa Dion tidak terpengaruh?
"Apa jangan-jangan tuan Dion bisa melihat mahluk astral, jadi sekali pun ia melihatnya akibat kopi khusus yang diminum ia biasa saja dan tidak terpengaruh sama sekali." tanyanya dalam hati.
Berbeda dengan Lina, tubuh Dion sudah terbiasa dengan zat asing yang masuk ke tubuhnya sejak dalam kandungan. Ibunya yang di suguhi makanan dan minuman yang dicampur dengan obat-obatan yang akan menggugurkan janin. Dan juga obat yang bisa merusak rahim, membuat Dion menjadi kebal.
Dion memang memiliki fisik yang kuat, meski sejak kecil sudah terkena racun. Namun bukan hanya itu. Dion adalah keturunan yang khusus. Dia juga memiliki hal spesial dari dirinya yang di wariskan turun-temurun pada setiap anak ke7 di garis ketururan moyangnya.
Sejak kecil Dion mampu melihat roh halus tapi kemampuannya terkunci saat ia duduk di bangku sekolah dasar. Dan itu dikarenakan Kakek membawanya ke ahli kejiwaan. Dion mendapatkan terapi dan selalu diajarkan kalau yang ia lihat itu tidak ada. Entah bagaimana akhirnya terapi itu berhasil. Oleh karenanya ia lupa akan kemampuan itu.
"Ah sial dong kalau begitu. Rencanya untuk melenyapkan mereka berdua gagal." batinnya.
Banyak hal yang Vivina pikirkan, jika kerjanya tidak beres maka ia tidak akan mendapatkan bonus tentunya. Bonus yang besar dan ia ingin berhenti jadi pelayan kalau bonusnya cair. Tapi bagaimana bisa cair, mereka yang menjadi targetnya belum meninggal satu orang pun.
Setelah itu Vivina semakin giat mencari kesempatan untuk melancarkan aksinya. Dan Lina semakin susah diajak berkomunikasi. Di saat sedang berbincang santai tiba-tiba ia menjadi sangat diam. Berkali-kali dia dan suaminya gagal menikmati hubungan suami istri. Karena Lina sering menjadi aneh saat mereka sedang bermesraan.
Tiga hari kemudian mendapat kabar tentang ibu panti asuhan Lina yang telah meninggal dunia. Ia meninggal dengan tenang dengan posisi sedang tidur. Ia hanya sakit batuk beberapa hari dan minum obat-obatan warung. Tidak ada yang menyangka kalau batuk biasa adalah jalannya menghembuskan napas terakhirnya.
Dion dan Lina pun pergi melayat meski saat itu kondisi istrinya sedang tidak baik. Berulang kali ia tiba-tiba ketakutan. Tapi karena ingin melihat wajah wanita yang sudah membesarkannya seperti orang tua sendiri ia mencoba tegar. Ia melihat mahluk halus di sana. Penangkal yang diberi Paranormal itu sama sekali tidak berfungsi.
Tapi Paranormal itu tidak kehabisan akal. Setelah jimat pertama gagal, ia menawarkan jimat berikutnya, katanya jimat itu lebih kuat dan ampuh dan itu juga berarti harganya lebih mahal. Dan kini jimat yang Lina pakai adalah jimat yang ke empat dan sudah empat kali pula berganti harga. Dion sebenarnya sudah tidak percaya Lagi tapi ia belum punya solusi lain.
Setelah hari pemakaman ibu panti asuhan, Lina jadi semakin pendiam. Paranormal langganannya masih saja menawarkan ini itu dan banyak syarat-syarat yang tidak masuk akal lainnya. Meski sudah memenuhi syarat, tentu saja mahluk menyeramkan yang Lina lihat akibat ilusi dari obat tidak mungkin hilang. Vivina menambahkan dosisnya. Maka semakin kuat efeknya.
Dion pun memutar otaknya, ia mulai mencari solusi lain. Saat iya protes pada temanya dan bilang jika istrinya tetap ketakutan, temannya justru menganjurkan agar Lina dibawa ke psikiater. Dan itu angin segar buat Dion. Bisa saja istrinya tidak sedang diganggu roh halus, tapi justru kondisi kejiwaan Lina yang terganggu sehingga ia melihat hal-hal yang tidak ada.
Dan teman Dion menyarankan agar Dion menyuruh seseorang menemani istrinya. Kuatir jika sendirian, Lina mungkin akan melakukan hal-hal yang menyakiti dirinya sendiri. Ros pun ditunjuk sebagai pelayan yang akan menemani Lina di mana pun. Sebab selama bekerja Dion tidak bisa menemani Lina, dan ia tidak mungkin tidak bekerja. Banyak perusahaan yang harus ia urus juga.
Lina sudah dibawa ke psikiater, dan juga mendapat terapi. Ia juga mendapat beberapa resep obat-obatan. Lina yang kerap kali ketakutan dan tidak bisa tidur pun mendapat obat tidur. Di saat terapi Lina juga mendapat hipnotis dan tentunya atas ijinnya dan ijin suaminya.
Saat berada di bawah pengaruh hipnotis Lina menuturkan apa saja yang ia lihat dan yang ia rasakan. Dan psikiater itu pun menanyakan beberapa pertanyaan. Tujuannya untuk mendapat solusi dan terapi yang pas untuk Lina.
"Seperti apa wujud mereka, coba jelaskan salah satunya saja dulu?"
"Seperti manusia yang berlumuran darah dan belatung di mana-mana serta tubuh yang tampak membusuk, rambut yang acak-acakan. berpakaian yang lusuh dan lapuk."
"Sudah berapa lama ibu melihat mereka?"
"Baru-baru ini."
"Di mana saja ibu melihat mereka?"
"Mereka ada di mana-mana, asal saya membuka mata di mana pun saya melihat mereka."
"Apa yang mereka lakukan."
"Mereka menatap saya dengan tatapan yang mengerikan."
"Selain itu apa yang mereka lakukan?"
"Mereka juga berjalan mendekatiku."
"Lalu...setelah mereka mendekat, apa lagi yang mereka lakukan?"
"Mereka menatapku lebih dekat, mereka akan menatapku tepat di depan wajahku."
"Setelah itu apa lagi?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Pejuang•Imajinasi
susahnya klo orang skitar sulit memahami n g lihat ap yg d lihat..
2022-05-14
0
Aris Pujiono
dion bisa tau
2022-01-31
1
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
semoga dengan terapi ini Lina bs kembali bs hidup normal seperti sebelumnya
2021-12-15
2