"Sayang...ayo minum dulu air putih ini...ya..." Bujuk Dion.
Mendengar kata 'air' tiba-tiba Lina jadi ingin ke kamar kecil.
"Sayang aku mau ke toilet," ucapnya lirih
"Ya sudah ayo," ajak Dion
Dion tau Lina pasti takut ke kamar kecil sendirian tapi yang diluar dugaannya Lina bahkan tidak mau jalan dan minta digendong. Dion memutar manik matanya melihat tingkah istrinya, tapi kemudian dia memuruti perkataan istrinya. Dia menggendong istrinya ke kamar kecil terdekat. Sampainya di depan pintu toilet Lina pun diturunkan dari kedua lengannya. Lagi-lagi Lina meminta untuk mengantarnya ke dalam toilet.
"Ayolah sayang...aku akan menunggumu di luar." Kata Dion dengan nada malas.
Lina akhirnya mengalah dan masuk toilet sendirian dengan meraba-raba karena ia takut membuka matanya. Tapi karena kesulitan terus-menerus menutup mata ia akhirnya membuka matanya.
AAHHKKK
Lina memekik keras dan langsung berhambur keluar sehingga tanpa sadar dia sudah kencing celana. Saat sadar ia menangis. Tapi kemudian ia mengatakan sesuatu.
"A-ada an-nak kecil...ke ke palanya ber-darah..." Ucap Lina terbata-bata.
Dion menopang jidatnya dengan tangan kanannya. Lalu dia melongok masuk ke toilet untuk melihat yang dikatakan Lina dan tentu saja ia tidak melihat apa-apa. Ketika melihat kondisi Lina Dion akhirnya menarik Lina ke kamar mandi dan membantu Lina melepas pakaiannya.
Dengan bantuan suaminya Lina membersihkan tubuhnya. Dan setelah itu ia terpaksa tanpa sehelai benang menunggu pakaian atau apapun untuk ia kenakan keluar toilet. Dion meminta seorang pelayan untuk mengambilkan pakaian mandi untuk Lina. Dan tak lama setelah pelayan datang bersama dengan pesanannya ia pun membantu Lina mengenakannya.
"Sayang...apa kita bisa ke kamar sekarang. Kau harus mengganti pakaian. Tidak mungkin memakai baju mandi ini sehariankan?" Ujar Dion dengan tenang.
Lina menggangguk dan meraba-raba mencari pintu untuk keluar. Dion yang melihat hal itu akhirnya menggendong Lina ke kamar. Itu lebih cepat dan aman menurut Dion. Dan sesampainya di kamar Dion membantu istrinya memakai pakaian. Saat mengenakan pakaian pada istrinya ponselnya berbunyi.
Dion tidak menggubris panggilan itu. Ia memastikan istrinya sudah berpakaian dengan benar barulah ia menerima panggilan. Ternyata panggilan dari kantor. Ia ada rapat hari ini. Seketika Dion kebingungan. Apakah ia akan pergi atau tidak?
"Sayang...apa itu panggilan kantor?" Tanya Lina kemudian dengan mata yang masih terpejam dan duduk di atas tempat tidur.
"Iya." Jawab Dion singkat.
Lina merasa bersalah telah merepotkan suaminya. Tapi ia juga takut jika suaminya pergi. Jadi dia hanya memeluk tubuhnya dan tidak berkata apa-apa lagi.
"Maaf rapatnya kita undur saja." Ucap Dion kemudian.
"Sayang maaf sudah," ucap Lina
"Sudahlah, tidak apa." Kata Dion langsung memotong ucapan Lina.
Suasana di kamar itu seketika hening dan keheningan itu pecah setelah ada suara ketukan di pintu.
"Tuan sarapan paginya sudah selesai." Ucap seorang pelayan dari balik pintu.
"Bawa saja kemari bi!" Pinta Dion pada pelayannya.
Beberapa menit kemudian pelayan itu datang kembali beserta sarapan untuk kedua majikannya. Lina cuma bisa diam dan pasrah ketika Dion menyuapinya makan. Lina sebenarnya tidak punya selera makan setelah melihat hal-hal yang mengerikan sepanjang pagi ini. Tapi ia tetap membuka mulutnya dan mengunyah makanannya meski ia tidak tau seperti apa rasanya kini.
Saat tengah menyuapi Lina, tiba-tiba...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Beast Writer
ehm, banyak hantu
2022-03-19
1
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
karena hamil gtu y lina mendadak bisa melihat mahkluk tak kasat mata
2022-03-17
6
TK
komentar lagi
2022-02-27
0