Tok...
Tok...
Muna mengetuk pintu ruangan Ferdy sesuai arahan Kevin padanya tadi.
"Masuk." suara Ferdy dari dalam mempersilahkan Muna memaski ruangan yang berukuran lebih kecil dari dari ruangan milik Kevin.
Muna yang kembali menggelung rambut panjangnya dan menggunakan masker di wajahnya itu pun melangkah masuk ke ruangan itu.
"Selamat siang pa, permisi. Aye Muna OB baru. Tadi, tuan Kevin menyuruh aye menemui bapak di ruangan ini. Maaf Pa, ada yang bisa saya bantu atau lakukan di mari...?" Muna menyampaikan pertanyaannya dengan nada yang sangat sopan. Sebab, yang Muna lihat Ferdy adalah pria yang lebih berwibawa dari pada Kevin yang katanya pemilik perusahaan.
"Oh... iya silahkan duduk de Muna. Perkenalkan saya Ferdy Kusuma Mustopa. Panggilan Ferdy saja. Saya ini asisten pak Kevin. Kebetulan hari ini datang agak terlambat atau memang pak Kevin yang datang terlalu pagi, sehingga saya melewatkan seleksi pemilihan OB yang akan bertugas di ruangan Pak Kevin." Terang Ferdy seperti kereta api, puanjaang.
Muna cuma mengangguk-angguk mendengarnya.
"Maaf boleh di lepas maskernya de Muna...?"
(bukan musim covid ya)
"Oh... iye pak Ferdy maaf. Aye kira tadi, kemari mau di suruh kerja, tuh di luar trolly box kerjaan aye dah siap mau bebersih." Jawab Muna dengan polosnya dan melepas masker di wajahnya. Menampilkan kecantikan Muna dengan sempurna.
"Santai saja ya de Muna." Ucap Ferdy yang langsung memilih duduk dempet di sebelah Muna.
"I...i...iya Pak Fedy, aye santai." Ucap Muna terbata sambil berusaha sedikit bergeser membuat jarak antara ia dan Ferdy.
"De Muna sudah lama kenal Pak Kevin, kenal di mana...?" tanya Ferdy lagi sambil menggeser bokongnya, agar bisa kembali nempel dengan Muna.
"Ya Allah Tolong... ini orang mau ngapain sih. Kayaknya sengaja deh nempel nempel kayak perangko. Sengklek semua orang orang di mari, pada ga waras apa yaaak?" Muna berseloroh dalam hatinya.
"Muna baru tadi pagi kenal tuan Kevin pak, sebelumya aye kaga kenal siapa-siapa di perusahaan ini. Yang kasih info perusahaan ini, noh Bang Idris, langgganan ketoprak di warung nyak ama babe yang jualan di pinggir jalan utama perusahaan ini. Gitu pak." Jawab Muna yang akhirnya memilih duduk di lantai karena Ferdy selalu memepet badannya.
"Ha...ha...ha... kamu kira saya percaya? Mana mungkin OB baru kerja sehari sudah minta di buatkan ID Card dan dapat tempat di ruangan pak Kevin. Kamu nyamar kan...? Kamu pasti cewek simpenan pak Kevin. Bilang saja pada Kevin, kamu mau duit berapa, ga usah pura-pura jadi OB segala, bikin rusak administrasi saja kalau nanti kamu berhenti di tengah jalan sebagai OB." Ucap Ferdy ngelantur.
"Pa... sumpah demi apa deh pa. Sungguh, aye kaga kenal sama pak Bos, aye juga kagak tau. Bu Cica bilang aye training 2 minggu bebersih di dua lantai, tapi pak Bos tadi bilang masa training aye selesai, dan temui pak Ferdy dimari. Pak... maaf. Jangan tuduh aye yang kaga-kaga. Aye butuh pekerjaan ini, buat nabung pa, aye mau kuliah tapi kaga punya duit, makanya aye kerja dulu di mari, pa." Ucap Muna dengan nada sedikit memelas dan terdengar sangat jujur.
"Bagus juga akting mu, apa ini juga kamu tunjukan pada pak Kevin agar kamu jadi OB istimewa di sini?" serang Ferdy lagi yang baru saja dapat chat melalui Whatapps dari Kevin, untuk segera memberikan Muna ID Card kemudian memulangkannya lebih cepat. Sehingga Ferdy menyimpulkan jika Kevin dan Muna ada main di belakang.
"Maaf tuan Ferdy, aye kaga mengerti dengan yang bapak maksud kan. Maaf pak sekali lagi maaf, jika memang aye kaga bebersih di mari, aye keluar saja, permisi." Jawab Muna dengan tegas, ia merasa jiwa dan dirinya terancam jika lama lama dalam ruangan Ferdy tersebut.
"Nih, ID Card mu. Ini surat perjanjian kontrak kerja. Sengaja saya buat hanya untuk 6 bulan saja. Saya malas repot jika nanti kamu tidak betah dan meminta berhenti bekerja. Sebenarnya kontrak itu minimaal 1 tahun, dan jika berhenti sebelum waktunya, akan membayar denda. Tetapi, mengingat kamu akan bekeja di ruangan pak Kevin, saya ragu kamu akan betah. Jadi saya buat 6 bulan saja." Terang Ferdy tiba-tiba berubah menjadi baik.
Muna melangkah mendekati meja Ferdy dan mengambil berkas yang Ferdy siapkan untuknya.
"Maaf saya tadi hanya menguji anda nona. Selamat bekerja. Dan tolong apapun yang kamu lihat saat bekerja di ruangan Pak Kevin, itu jadi rahasia ya. Saya tidak perlu katakan secara detail yang kamu lihat itu apa, pokoknya jangan kamu gunjingkan pada teman sesama OB. Tetapi, kamu boleh laporkan pada saya, jika kelakuannya sudah melebihi batas. Apa lagi jika ia akan melecehkan mu, paham?" Ujar Ferdy mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan pada Muna.
"Oh, iya pak. Aye paham." Ujar Muna menyambut uluran tangan Ferdy dengan senyum manisnya
"De Muna... maaf bisa rambut mu dilepas sebentar ikatannya?" pinta Ferdy pada Muna.
Dan langsung Muna patuhi, kini rambut panjang Muna pun tergerai dengan indah bak model iklan shampo.
"Kamu... kamu wanita yang tadi siang bersama Aisyah?" tanya Ferdy memastikan.
"Iya pa Ferdy, tadi aye mau makan di kantin lantai 15, tapi kaga boleh. Katanya itu khusus buat pegawai yang punya ini." tunjuk Muna yaang baru mempunyai ID Card.
"Ha...ha...ha. Ya iyalah... kamu baru sehari udah mau selonong aja makan di sana, makan di lantai 2 dulu neng. Tapi, mulai besok udah bisa kok, itu kan udah punya." Hibur Ferdy yang langsung akrab dengan Muna.
"Iye pak Ferdy. Aye udah boleh permisi?" tanya Muna lagi.
"Oh...iya, silahkan. De Muna. Setelah ini langsung pulang ya. Hari pertama kerja, boleh ga sampe sore kerjanya." Ucap Ferdy dengan asal, menyesuaikan isi pesan dari Kevin.
"Iye pak, makasih. Aye permisi." Ucap Muna yang melangkah sambil mengikat kembali rambut panjangnya. Gerah.
"Vin... kamu naksir sama OB baru itu?" tanya Ferdy melalui sambungan via telepon.
"Apaan siih kamu Fer. Mana ada, cewek pilihan ku dari kelas bawah macam itu. Secara yang ngantri mau sama aku tuh model Fer, model. Ini OB, merusak reputasi ku aja." Jawab kevin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tapi... cantik lo dia itu, bodynya ga kalah sama model. Ku cek biodatanya, tu anak baru lulus SMA. Daun muda coy, yakin kamu ga tertarik?" pancing Ferdy.
"Dari body tentu saja aku tertarik, tapi statusnya itu... aduh. Ga banget deh." Jawab kevin lagi.
"Kalo hanya status pekerjaan, kita tinggal pindahkan saja ke divisi mana gitu, supaya dia ga jadi OB lagi." Tawar Ferdy.
"Idemu oke juga Fer, jadi gimana?"
Bersambung...
Hayuk ramaikeeeuun reader
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 328 Episodes
Comments
Jumli
si Ferdy malah dukung si buaya🤣🤣🤣
dasar kau Ferd👊
2024-03-08
1
Kamiem sag
jaga diri baik2 ya Mun kerja pada casamova
2024-03-07
0
Ida Lailamajenun
hahahaha ambil aman ya muna lesehan🤣🤣🤣
2023-08-08
1