Ferdy bukan hanya sebagai asisten Kevin Sebastian Mahesa tetapi juga sepupunya. Ibu Kevin dan Ferdy adalah kakak beradik kandung.
Sejak kecil mereka sudah sangat amat dekat. Bahkan dulu jika salah satu dari mereka menangis, kedua ibu tersebut dulu-duluan mengambil untuk menyusui salah satu dari mereka agar mereka tenang.
Sehingga membuat mereka seolah menjadi saudara kandung. Kevin adalah anak tunggal, ibunya memiliki penyakit kanker rahim.
Ayah Kevin adalah orang yang lumayan kejam lagi juga keji, tak sekali ia membawa gundiknya kerumah bahkan saat ibu Kevin sekarat melawan sakitnya.
Kevin memilik 2 orang saudara tiri entah dari istri simpanan ayahnya yang mana, Kevin sendiri tidak tau.
Sejak Kevin tau betapa ayahnya tega memperlakukan ibunya seperti itu lah, maka Kevin pun mati rasa terhadap semua wanita.
Di mata Kevin semua wanita sama saja, hanya ingin memanfaatkan uangnya saja.
Entah, apakah memang keberuntungan kekayaan itu emang berpihak pada keluarga Mahesa. Sehingga walau perselingkuhan ayahnya terjadi di mana-mana, tetap tidak surut kekayaan mereka yang tampaknya memang tidak pernah habis sampai tujuh turunan.
Usia Kevin dan Ferdy beriringan dan kini telah memasuki usia 32 tahun. Ferdy kini telah menunggu kelahiran anak keduanya bersama istri yang 5 tahun lalu sudah ia nikahi.
Berbeda jauh dengan Kevin yang hanya bergonta-ganti pasangan, bahkan sering berbuat maksiat dan mesum di kantornya sendiri.
Kabar prilaku Kevin yang demikian tentu saja kedengaran sampai ketelinga Diendra Mahesa, tetapi beliau tidak bisa berbuat banyak. Walau hanya untuk menegur anak tunggalnya tersebut. Sebab ia pun tau, perbuatannya jauh lebih bej*d dari yang putranya lakukan.
Tak jarang obrolan mereka berakhir dengan adu mulut saja. Membuat hubungan mereka semakin renggang, tidak harmonis.
"Bu Cica, bisa keruangan saya sebentar." Panggil Ferdy melaui alat yang tersedia dalam ruang kerjanya.
Tak memerlukan waktu lama. Cica yang di panggil pun sudah tampak berdiri di dalam ruangan Ferdy. Ya... Ferdy memang seorang asisten, tetapi dia lah sebenarnya penyelamat perusahaan itu. Sebab, Kevin hanya tau memberi tanda tangannya saja. Bukan karena bodoh atau tidak mengerti. Tetapi karena dia terlalu picik dalam berpikir juga sulit menghargai orang lain. Kevin terlanjur terkenal sebagai Bos yang dingin, mesum dan sulit di dekati.
Sehingga hal-hal yang menyangkut administrasi lebih pada Ferdy urusannya.
"Bu Cica kata pak Kevin. Ia sudah dapat OB yang akan di pekerjakan di ruangannya apakah itu benar?" tanya Ferdy to the point.
"Iya pa Ferdy. Tetapi... sebenarnya saya agak bingung karena OB yang beliau pilih itu baru hari ini mulai bekerja. Bukankah peraturan perusahaa kita pegawai baru harus 2 minggu terlebih dahulu melewati masa training." Curhat Cica Pada Ferdy.
"Iya itu aturan yang selama ini kita sudah sepakati dan telah berjalan, lalu mengapa pada OB ini tidak berlaku?" Fedry bertanya balik.
"Itu juga saya tidak tau Pak Ferdy. Tadi pagi Muna yang tugas kan di lantai 36 dan 37. Begitu selesai dia sudah tampak bergabung dengan OB yang lain di lantai satu. Lalu saya di panggil oleh Bos Kevin, dan dia minta agar Muna di tugaskan di ruangannya saja, dan cari 3 OB lainnya untuk membersihkan tempat lain di lantai 37. Buatkan juga ID Cardnya segera katanya. Jadi saya harus bagaimana pak...?" tanya Cica seolah bingung.
"Ya... kalau sudah begitu keputusannya. Kita tidak bisa menolaknya. Lakukan saja sesuai permintaannya. Atau jangan -jangan mereka sudah saling kenal?" tanya Ferdy.
"Saya rasa tidak pak. Lagi pula kalau bos Kevin kenal pasti Pak Ferdy juga kenal pada wanita itu." Tukas Cica.
"Ia juga sih... cantik ya orangnya?"
"Iya lumayan cantik dan sexy pa. Tapi menurut saya, agak genit. Karena hari pertama kerja saja sudah pakai kontak lens yang tidak hitam. Apakah itu merupakan trik untuk menarik perhatian bos Kevin...?" pancing Cica yang juga tau bagaimana tabiat bosnya tersebut.
Ferdy hanya mengangkat kedua bahunya. "Ya sudah lah... ikuti saja keinginannya. Dan semoga OB itu tidak menjadi mangsanya di kemudian hari."
Di tempat lain, dengan gerakan secepat kilat. Muna tampak berlari terbirit birit turun dari sebuah motor yang ia parkirkan. Dengan sangat amat terburu-buru.
Rupanya Muna baru saja mencuri waktu untuk pergi dari perusahaan itu untuk pergi ke sebuah toko optik. Dengan menggunakan uang pemberian Kevin tadi ia membeli beberapa kontak lens berwarna hitam.
Ya... walau pun tidak nyaman dan tidak enak saat pertama mengenakannya, tetapi Muna harus melakukannya, agar ia tidak lagi menjadi bahan cemoohan. Hanya karena ia yang seorang OB tetapi bermata tidak hitam. Sambil mendengus kesal Muna bercermin di spion motornya.
Sebelum Muna kembali ke kantornya, Muna juga menyempatkan singgah di warung nyak dan babenya, untuk membungkus ketoprak buatan nyak, untuk makan siangnya yang sudah sangat telat itu.
Muna bak mengendap-endap masuk ke pantry di lantai 37. Ia ingin mulai menikmati ketoprak itu sebab ia benar benar merasa lapar.
Namun, baru 3 suapan masuk dalan mulutnya. Tampak Kevin sudah berdiri di depan pintu pantry tersebut. Lalu bertanya.
"Hei... Siapa yang menyuruhmu makan di ruangan ini? Dan siapa kamu?" pertanyaan itu terdengar kasar.
Muna sontak saja meletakan piring ketopraknya dan berdiri dengan kepala yang tertunduk.
"Maaf tuan Kevin. Aye lapar. Dan kaga tau kalo di sini kaga boleh makan." Jawab Muna dengan kalimat agak terbata-bata.
"Kamu Muna...? OB yang tadi pagi...?" tanyanya dengan suara yang agak melunak.
"Iya tuan. Ini aye Muna. Pan baru tadi pagi aye bebersih di ruang tuan Kevin." Jawab Muna so akrab.
"Kok beda dari tadi pagi... Ya sudah nanti selesai kamu makan buatkan saya kopi kayak tadi pagi ya. Selesaikan saja dulu makanmu." Perintah itu lebih terdengar sebagai perintah untuk manusia yang memiliki rasa sosial tinggi.
"Baiklah...siap tuan. 10 menit lagi." Jawab Muna dengan senyum yang melebar di bibirnya.
Dan senyum manis Muna mampu membuat Kevin mabuk di buatnya. Entah apa yang ada di pikiran Kevin, saat melihat Muna. Yang menurutnya begitu cantik dan menarik.
10 menit berlalu, Muna kini sudah berada di depan pintu ruangan Kevin.
"Permisi pak Bos. Ini kopinya."
"Iya letakan saja di situ. Muna, besok kamu bawa bekal apa lagi...?"
"Ya kaga tau tuan. Aye kaga bisa pastiin. Apalagi pulang kerja ini hari udah sore, jadi aye kaga sempat belanja. Paling bikin nasi goreng sama telor ceplok. Ngape tuan?"
"Ya udah ni uang. Mulai besok kamu wajib bawa bekal 2 ya. Supaya jatah bekalmu ga habis. Apa saja yang jadi bekalmu, pastikan untuk saya juga. Ok.!
Terus, khusus untuk kamu, kerjanya ga usah sampe sore, cukup sampai jam 2, kamu boleh pulang. Supaya sempat ke pasar cari bahan makanan. Sebelum pulang kamu ke ruangan pa Ferdy, tu di ruang sebelah, ambil ID cardmu. Masa trainingmu selesai.!!"
Bersambung...
LIKE,LIKE LIKE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 328 Episodes
Comments
Jumli
enak banget jadi si muna'.
aku suka Thor, ini adalah cerita kesukaanku, pokoknya yang romantis-romantis.
aku paling sesak klw baca yang julid dan suami selingkuh.
2024-03-08
1
Kamiem sag
mujur benar si Muna
tapi hati2 ya Mun terhadap bosmu si casanova ntu
2024-03-07
0
Ida Lailamajenun
weees rejeki anak Sholeha ye muna special one.😂😂ni baru sesuai judul OB milik CEO 😁😁😁
2023-08-08
1