Teruntuk habibati
السلا م عليكم ورحمة الله وبر كته
Angin malam berhembus hingga menusuk qolbu
Seperti dirimu yang bersemayam di hati ku
Di dalam hati ku hanya terpatri namamu
Dan selalu tak ingin lepas dari ingatanku
Ku selalu menyebut nama Mu ya robb,,,
Dalam setiap bait do'a ku
Ku berharap yang di sana benar menjadi milik ku
Hingga tak ada ruang dan waktu untuk berpaling dariku
Ya allah, ya robb, ya rohman,,,
Aku bersimpuh kepadamu
Aku berharap kepadamu
Hilangkan lah keraguan dalam hati ku
Untuk selalu bersamanya
Dalam menggapai anugerah cintamu
Ya habibati,,,
Maafkanlah aku
Aku tau ini salah
Karena ke egoisan ku hingga engkau terikat dengan diri ku
Dan dengan ke egoisan ku juga dirimu merasakan sakit nya terlalu dalam
Aku tak bisa memungkiri untuk tidak jauh darimu
Diriku masih ingin tetap bersamamu
Tapi, kita tak boleh seperti ini
Biarkan takdir yang suatu saat mempertemukan kita
Jikalau kita berjodoh tak 'kan ada jurang dan tembok yang bisa memisah kan kita
اغفر يا حبيبتي
انا ا حبك في الله
والسلا م عليكم ورحمة الله وبر كته
Dari
Dzulkarnain el ikrom
💔💔💔💔
Luruh sudah air mata ku. Begitu sakit, sangat sakit. Hingga rasanya sesak di dalam dada.
Ya Allah... Apakah ini semua? Kenapa engkau mempermainkan perasaanku dan diriku harus merasakannya lagi, tapi ini lebih sakit terasa.
Jika memang ini semua adalah takdirku, aku akan menerimanya. Karena aku juga tau ini adalah jalan yang salah.
****
Flasback
Hari itu Salsa membersihkan halaman depan ndalem, bersama temannya. Karena setiap hari senin adalah jadwal piket ndalem untuk kelas Salsa.
Setelah selesai membersihkan depan ndalem, Salsa dan juga temannya membasuh piring dan juga peralatan dapur ndalem. Bukan sebagai pembantu, tetapi dengan adanya piket tersebut. Kita juga sambil belajar membersihkan rumah, agar esoknya saat mereka semua sudah berumah tangga sudah terbiasa. Itu hanyalah sebuah pembelajaran, agar kita bisa hidup mandiri.
Di saat mereka sedang mencuci piring tersebut, ternyata ada sepasang mata yang mengawasi setiap gerak gerik Salsa. Entah mengapa Salsa tidak merasakan itu semua.
Dia tetap fokus pada pekerjaannya, dan perasaannya sekarang sudah lebih normal saat melihat ataupun tak sengaja bertemu dengan Arif yang sedang berada di dapur ndalem itu.
Setelah semua pekerjaan selesai, Salsa dan teman-temannya beranjak kembali ke asrama untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.
Dan mereka semua berangkat bersama-sama, seperti biasa di jalan selalu di iringi dengan canda tawa, serta kelakuan-kelakuan konyol teman Salsa.
Mereka semua mengikuti kajian bersama dengan seksama, sesekali seorang guru menguji para santri nya untuk membaca.
Kini giliran Salsa, dia membaca kelanjutan yang baru di baca oleh teman nya. Tak jauh dari tempat nya ada seorang memperhatikan setiap yang di lakukan oleh Salsa. Bibir nya tersenyum tatkala melihat Salsa berdiri, dengan sangat jelas, karena dia berada di depan kelas Salsa.
Setelah kajian selesai, semua berhambur keluar dan pulang ke asrama masing-masing.
"Yuk! Sal, pulang." ajak Uli kepada Salsa.
"Ayo," yang langsung di setujui dengan teman nya.
"Sa, kamu ngerasa nggak sih, tadi ada yang merhatiin kamu, dari luar sana." ucap Sofia sembari berjalan beriringan, dan menunjuk ke arah orang yang memperhatikannya dari tadi.
"Nggak lah, emang siapa?" tanya Salsa, dengan serius.
"Anak ndalem abah, dia yang jaga sapi." sahut Dilla.
"Oh... aku nggak tau kok, lagian aku juga gak merhatiin luar kok, ah.. gak penting juga kali." ucap Salsa dengan mengibaskan tangannya ke depan.
Dan mereka pun hanya mengedihkan bahu, karena tak mengerti dengan respon Salsa, yang tak terlalu heboh dengan apa yang di bicarakan teman nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Intan 🦄 (Hiatus)
duh, kok aku dag dig dug gini
2020-04-27
1
Aldekha Depe
jadi inget masa masa ngaji di pondok dulu deh,hee
2020-04-18
0
イマ🦋
lanjut
semangat terus untuk up kak💪😅
2020-04-16
0