Pesantren putri
17 hari Ramadhan telah tiba, atau biasa di sebut dengan NUZULUL QUR'AN. Dan seperti biasa pesantren di waktu malam NUZULUL QUR'AN selalu mengadakan penutupan, dengan adanya lomba-lomba serta hiburan seperti lomba tilawatil qur'an, ceramah, puisi, serta fashion show islami. Dan di akhiri dengan acara hiburan seperti tari-tarian, qosidah, serta ada juga drama islami.
"Mbak Dillaaaaaaa... Kapan sampean datang?" tanya gadis itu, sembari berhambur memeluk. Dia sangat senang sekali bertemu dengan gadis itu. Dia juga biasa di panggil Dilla, katanya biar lebih akrab.
"Aih,,, kamu itu, seperti nggak ketemu lama aja." balas Dilla, seraya tersenyum tipis dan mengelus puncak kepala gadis itu.
"Ih, mbak aku kangen tau." ucap gadis itu dengan cemberut sembari bersedekap dada.
"Eh Sa... Kamu ikut lomba juga?" tanya Dilla berusaha membuat Salsa tak cemberut lagi. Karena dia tahu watak Salsa yang suka manja seperti itu. Dia segera mengalihkan perhatian.
Ya. Dialah Salsa Hanaina, kulit putih, wajahnya biasa saja, tapi ada lesung pipit di pipi sebelah kanannya, anak nya ceria, ramah, dan selalu tersenyum kepada semua orang.
Langsung aja tuh dia cerita "Huft..." Salsa mengibaskan tangannya "Iya mbak, anak-anak yang mengajukan. Katanya biar ada perwakilan kamar, jadi aku deh yang jadi korbannya." ucap gadis itu dengan cemberut yang sedikit di bumbui drama ala film-film dan hanya di tanggapi dengan kekehan oleh Dilla.
Selang tak berapa lama handpone Dilla berbunyi, sontak Salsa dan Dilla menoleh ke arah sumber suara.
"Eh ada telpon, bentar ya!" ucap Dilla sambil melihat benda pipih yang di genggamnya, Salsa hanya mengangguk dan beralih pada snack yang berada di atas lemarinya.
Assalamu'alaikum ucap orang di seberang sana.
wa'alaikum salam ucap dilla sambil melihat ke arah Salsa.
Salsa yang merasa di lihat ia menoleh ke arah Dilla. Ia sedang asyik mengunyah, dia membatin. *E*h siapa sih, yang telpon kayak nya seneng banget.
"Siapa sih mbak?" tanya Salsa sambil berbisik. Karena tak di jawab oleh Dilla. Mulailah dia usil.
"Hey kamu, siapanya mbak Dilla? Hah, jawab dong!" ujar Salsa tiba-tiba, sambil berteriak mengarah pada handpone Dilla dan spontan di dorong oleh Dilla.
"Aih... Kamu tuh apa sih, Sa... Gak sopan tau, huft." ngomong sambil njauhin handpone dari mulutnya.
Eh, kenapa dia agak marah? Apa aku kelewatan? Batin Salsa.
"Ya udah, aku minta maaf mbak. Lanjut lagi gih sana, acaranya juga sudah mau selesai. Aku mau packing dulu, besok mau pulang. Hehehe" ucap Salsa dengan cengirannya.
"Hmmm..." itu lah kata yang di ucapkan, sambil menatap layar handpone, yang dari tadi sudah di matikan karena terganggu oleh Salsa.
****
pesantren putra
Ah, ngapain nih enaknya. Bosen lihat pentas terus, mending telfon Dilla aja deh. Katanya dia mau ke pesantren, jadi nggak ya kira-kira. batin Satrio.
Dia langsung mengambil handponenya, dengan lincah jari jemari Satrio mencari nomor yang akan di tuju. Tidak membutuhkan waktu lama, langsung di panggilnya nomor itu. Dan beruntungnya langsung di angkat oleh si penerima panggilan.
Assalamu'alaikum ucap Satrio dan di balas oleh orang di sebrang sana.
Terdengar suara gadis di seberang sana.
Deg-deg-deg!
Suara itu, Siapakah dia? Kenapa suara itu seperti tak asing bagi ku.
lama dia mematung dan memikirkan siapakah sebenarnya gadis itu, dan tidak di hiraukannya panggilan dari seberang sana.
"Oh iya, gak apa-apa kok." ucapku dan langsung ku lanjut lagi untuk memutuskan panggilan. "Oh, ya sudah kalau begitu, kayaknya aku ganggu sama temanmu. Assalamu'alaikum."
Wa'alaikumussalam.
Biip. Panggilan itu di matikannya sepihak.
"Aneh, kenapa aku masih memikirkan gadis yang berteriak tadi. lebih baik besok aku tanya sama Dilla." Dia bergumam sendiri, sambil ngusap wajahnya dengan kasar dia memejamkan matanya.
Siapakah engkau, kenapa kau mengingatkanku dengan hal itu. Mungkinkah kau yang ada di waktu itu?. Hatiku mengatakan aku pernah dekat dengannya, tapi dimana. Rasa yang tak pernah ku rasakan oleh Dilla. Siapa dia?. Batin Satrio bergumam sendiri, dia menghela napas berat dengan pikiran berkecamuk memikirkan suara gadis itu.
Hanya suara saja, seolah membuat pemuda itu berangan-angan sangat jauh. Sejauh dia berlayar saat ini hingga ke Jawa.
Akankah antara, Satrio dan si punya suara di seberang sana punya kenangan? Siapakah sebenarnya dia? Akan kah Dilla mau menjawabnya? akupun tak tahu.
hehehe😀
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
maaf kakak reader baru belajar, mohon bantuannya, dan jangan lupa like, komentar nya.
🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
(HIATUS) Haru-kun 🍒 V a.k.a L
Benar benar = benar-benar...
Strip nya jangan lupa kak,
2020-05-19
1
💞🌜Dewi Kirana
semangat thor
2020-05-09
1
का
Lanjut
2020-04-29
1