Setelah usai pengajian, pengasuhpun menutup kajiannya. Karena sudah mendekati waktu berbuka puasa.
Begitupun dengan pemuda itu. Dia mendekati kamar asrama, untuk meletakkan kitab miliknya. Tiba-tiba ada seorang pemuda menghampirinya.
"Ayo kita berangkat," ajak pemuda tersebut tiba-tiba masuk nylonong ke kamar Satrio, pemuda itu yang bernama Tri.
"Emang kita mau kemana?" tanya Satrio bingung.
"Ya, mau buka puasa lah. Emang kamu mau gak berbuka puasa?" ucapan Tri membuat Satrio tambah bingung dan mengernyitkan dahinya.
"Buka puasa kemana?" tanya satrio lagi, karena masih tak mengerti dengan apa yang di bicarakan Tri. Pikir Satrio di sini aja udah banyak penjual makanan, emang mau kemana lagi. Tinggal beli aja kan.
"Aich... Emangnya kang Seno gak ngasih tau kamu, kalau setiap yang ikut abdi ndalem itu berbuka di dapur ndalem?" tanya Tri kepada Satrio, yang di buat heran dengan menggelengkan kepalanya
"Oh, gi tuh. Dia gak ngomong kok, 'kan dia udah nitipin aku ke kamu. Kalau urusan ke ndalem, hehehe..." kekeh Satrio, yang di balasi anggukan oleh Tri.
"Yuklah! kalau gi tuh, yang lain dah pada nungguin tuh." ucap Tri, sembari berjalan keluar yang langsung di ikuti satrio.
Di jalan menuju ndalem dia bertanya kepada Arif, karena jarak antara asrama putra untuk menuju ndalem kurang lebih 100 meter dan harus melewati depan asrama putri.
"Eh kang, dimana kang Seno?" tanya Satrio, karena menyadari dari tadi ia tak melihat Seno.
"Dia ada di ndalem mbah nyai." jawab Arif.
"Emang dia nggak buka puasa bareng kita?" tanya Satrio lagi.
"Ya nggak lah, 'kan dia abdi ndalem mbah nyai. Kalau kita ini abdi ndalem putranya (pengasuh yang sekarang) jadi kita buka puasanya di sini." ucap Arif dengan menunjukkan tempatnya karena sudah sampai di depan dapur ndalem.
"Ayo, cepat ambil piring." ucap Tri sambil menyodorkan piring.
"Oh iya, makasih kang." balas Satrio dengan menerima piring yang di sodorkan Tri, yang di balas dengan anggukan oleh Tri.
Selang tak berapa lama adzanpun berkumandang dengan merdunya, karena yang jadi muadzin salah satu santri putra yang memang suaranya sangat bagus dan dia juga menjadi guru tilawah di pesantren itu.
Setelah semuanya usai mereka semua bergegas pergi ke asrama dan menuju masjid yang terletak di samping asrama, guna menunaikan Salat maghrib berjamaah. Setelah itu semua santri putra mengaji kitab yang di wajibkan pesantren yang di bawakan langsung oleh pengasuh pesantren.
Karena telah dekat waktu isya'. Pengasuh menutup kajiannya. Merekapun langsung bergegas mengambil air wudhu, lalu Salat isya, dan juga Salat tarawih. Sempat tertawa jua di saat usai taraweh, karena tarawehnya cepet banget. Katanya sudah dari dulu memang seperti itu. kita para santri tak ada yang mendebatkan itu, karena mungkin pengasuh atau pendiri terdahulu sudah mempunyai landasannya.
Setelah selasai taraweh ada kajian lagi, yang tidak mewajibkan para santri. Atau mereka suka bilang ngaji sunnah (Ah, ada-ada aja. Author juga bingung. 😂)
Di saat itu pemuda bernama Satrio termenung sendiri di teras asrama.
"Eh, nglamun wae lo." kata Kafa membuyarkan lamunannya, sambil meninju ringan ke lengan Satrio. Dia termasuk salah satu tetangga Satrio dari kampung.
"Eh, nggak, kang." ucap Satrio meringis.
"Eh, pengen punya nomer handpone santri putri nggak?" tanya Kafa dengan menyunggingkan seulas senyumnya.
"Emang sampean punya, kang?" tanya satrio penasaran. Karena memang waktu di ajak Kang Seno, katanya bisa berhubungan dengan santri putri. Sedangkan Satrio yang notabene seorang pencarian langsung gercep aja, tuh. (Ah, author jadi nglantur)
"Ya, punya lah. Kalau nggak punya ngapain aku nawarin, kayaknya cocok deh sama kamu, hehehe..." ucap Kafa sambil cengengesan. Karena Kafa seorang abdi ndalem juga, dia boleh untuk memegang handpone. Bila ada panggilan dari abah, bisa langsung di terima.
"Emang siapa sih, dia itu?" tanya Satrio dengan penuh antusias. Maklum dia juga lelaki normal, kalau mendengar soal santri putri pasti ada rasa sedikit penasaran.😂
"Dia abdi ndalem di tempat kita mengabdi juga. Dia itu yang di pasrahi untuk menjaga neng dewi, dia anak kelas 2 tsanawi. Tapi untuk waktu puasa ini, dia sekarang nggak lagi di pesantren. Bergantian dengan temannya." tutur Kafa.
"Kayak sift gitu, ya Kang. Emang siapa sih, namanya?" tanya Satrio lagi, sepertinya udah nggak sabar.
"Aih, kamu ini gak sabaran banget, hehehe..." ucap Kafa dengan nada mengejek, dan di balas cengiran oleh satrio.
"Namanya Ardilla, kamu nanti bisa kenalan sama dia. Ini nomer hp nya +62***********, sudah belum?" ucap Kafa memberitahukan nomor gadis itu.
"Sudah kang," jawab satrio, tak perlu waktu lama lagi. Dia langsung mengirim sms ke nomer itu, dan akhirnya di tanggapi oleh si penerima.
****
Di tempat lain
Dia sedang duduk di teras rumahnya, karena ia tiba-tiba ingin menghirup udara segar di malam itu.
Tring!
Suara notifikasi pesan, dari handpone nya membuyarkan lamunan gadis itu.
Ah nomor baru, siapa ini yang mengirim sms sih? kayak nya anak pesantren nih. Batin gadis itu.
Yah, dialah Ardilla septiana, salah satu santri putri. Abdi ndalem untuk menjaga putri dari pengasuh, dia baru 1 tahun di pesantren itu. Karena dulu alumni kakaknya juga seorang abdi ndalem, akhirnya dia ditimbali oleh ibunyai langsung.
+62****: Assalamu'alaikum
Ardilla: Wa'alaikum salam
+62****: Boleh kenalan?
Ardilla: Boleh aja, siapa ini?
+62****: Aku Satrio, adek Seno, kamu siapa namanya?
Ardilla: Aku Ardilla
+62****: Oh, salam kenal, ya!
Dan obrolan di sms, berlangsung lumayan lama. Dengan sesi mengenal satu sama lain, hingga berujung sangatlah akrab. Hingga tak tahulah pada akhirnya akan seperti apa.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
maaf kadang ada yang belepotan tulisannya, mohon bantuannya kakak reader!!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Wati Dianto
kok santri2 pd bgtu ya ? jamn skrg mmg bgtu kah di pondok jg ?
2020-09-05
0
xanimaze
hadir kak, jejak dulu ya, bacanya sambil jalan, kalau berkenan mampir juga kekaryaku ya, dengan judul Reinkarnasi dan Battle string lg up. kalau suka boleh dilike, rate,vote. Terimakasih
2020-05-23
1
(HIATUS) Haru-kun 🍒 V a.k.a L
Tanda koma di perhatikan kak.
Adzanpun (adzan pun)
Blabla nya (blablanya) adik nya (adiknya)
gitu kak, sepertinya 🤔
2020-05-19
1