Pagipun tiba, dan semua santri sudah selesai Salat subuh berjamaah.
Begitupun dengan pemuda itu, ia sedang membereskan baju yang baru di susun ke lokernya. Dia juga mengikuti ro'an (keja bakti).
Setelah selesai semuanya, para santri beristirahat. Ada yang nyantai dengan canda tawa, ada yang packing mau pulang.
Karena hari itu juga akan pulang untuk liburan syawal, ada juga yang masak-masak untuk makan bersama.
"Eh Sat, kamu gak pulang, nih?" tanya Tri.
"E, eh... kang. Nggak lah, aku pengen di sini aja. Lagian kang Seno, juga nggak pulang, kok." ucap Satrio.
"Kamu kan anak baru, apa nggak kangen sama orang tua, hehe...." tanya Tri lagi di sela cengengesannya.
"Ah, kayak anak manja aja. E**mak-emak en, hahaha...." dan tawa merekapun pecah seketika.
"Ya, udah deh kalau begitu. Aku besok mau pulang, kalau kamu mau ikut. Ayo! Tapi, kalau nggak, ya udah gak apa-apa." kata Tri lagi.
"Kenapa sampean mau pulang? Jangan bilang kalau emak-emak en juga, hehehe..." ejek Satrio sambil terkekeh.
"Eh, kamu ya! Aku tuh pulang, karena udah 2 lebaran aku nggak pulang. Jadi wajar dong, kalau aku pengen ketemu emak." ucap Tri, dengan nada emosi yang di buat-buat. Membuat Satrio terkekeh dan tak percaya dengan tingkah Tri, yang menurutnya malah seperti anak jecil yang minta di belikan permen. Tapi gak di beli-belikan.
Eh kalian tau nggak. kang Tri ini memang jarang pulang. Dia di sini sudah 4 tahun dan dia baru pulang 3 kali, itu aja bukan karena dia sendiri yang mau. Tapi karena di suruh orang tuanya. Katanya karena ada urusan penting. Entahlah, urusan apa itu. Hihi...😂
"Ya sudah lah, kalau begitu. Tapi kalau pengen pulang bareng, nanti ngomong aku aja ya!" kata Tri sambil beranjak pergi ke kamarnya, untuk beres-beres barang-barangnya.
"Ok, kang." kata Satrio sambil mengacungkan jempolnya ke arah Tri.
****
Seiring berjalannya waktu, Dia melupakan gadis seberang sana yang akan di tanyakan kepada Dilla.
Dia malah asik sendiri, dengan melakukan pesan singkat dengan Dilla. Dengan ngobrol-ngobrol garing lewat ponselnya.
Dilla: eh sampean pengen tak kenalin temenku, nggak? Biar nanti kamu lebih kenal yang lain.
Satrio: eh nggak lah, sama sampean wae lo nggak papa, hehe.
Dilla: udah nggak papa, nanti tak kirimi nomornya.
Satrio: ya udah deh kalau kamu maksa, hehe.
Dill... aku boleh ngomong sesuatu nggak?.
Dilla: hmmm... Boleh. Ngomong aja, gak apa-apa, kok. Emang ada apa?.
Satrio: emmmm... kamu mau nggak jadi pacar aku?.
Dilla: eh, apa an sih, jangan bercanda, ah.
Satrio: aku, nggak bercanda lagi.
Dilla: emmm, gimana ya?.
Satrio: ya, udah deh kalau gak mau.
Dilla: emmm... bukan begitu, tapi kan kita baru kenal.
Satrio: emang kenapa kalau baru kenal?.
Dilla: ya, nggak papa sih, ya udah kita jalani apa ada nya, aja lah.
Satrio: jadi kita...
Dilla: bukan pacaran, tapi kita deket aja dulu, nanti kan kalau jodoh pasti ada jalan.
Satrio: iya deh gak papa.
Dilla: eh sudah aku kirim loh nomornya.
Satrio: eh beneran kamu ini?.
Dilla: iya lah, masak bohong, ya sudah lah, di sambung lewat sms aja ya, nggak enak sama bapak.
Satrio: oh iya, makasih ndok, assalamu'alaikum.
Dilla: eh enggeh mas, waalaikum salam.
Seketika wajah Dilla memerah mendengar, panggilan yang menurutnya aneh, di dengar.
Memang wajar sih panggilannya, tapi kenapa harus seperti itu sih. Ah aku jadi gila sendiri gara-gara mikirin panggilannya. Batin Dilla meracau tak jelas dengan senyum-senyum sendiri.
********
Setelah telponan, mereka berdua senyum-senyum sendiri.
Satrio pov
Ah, kenapa sih aku tadi bisa bilang gitu sama dia. Aih, biar lah, itung-itung buat ngisi kekosongan aja lah, hehe. Batin Satrio.
Ternyata dia seorang playboy, dan tau sendiri kan santri putra itu. Dia itu suka PHP tau nggak sih, hehe.🤣
Santri putra selalu gitu. Dan yang gila lagi, suka cari perhatian kalau lagi lewat depan asrama santri putri. Hadeuh....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
(HIATUS) Haru-kun 🍒 V a.k.a L
Sehabis tanda (:) huruf besar 🤔
2020-05-19
1
का
Gak sampe 1000 kata ya kak?
2020-04-29
1
Shankara
semangat ya
2020-04-27
1