Selama 3 hari 2 malam, Hui Luo dan Wu Ming terus menyembuhkan penduduk yang terkena wabah, tentu tidak mungkin bagi mereka 24 jam tanpa henti mengobati pasien, karena itu pengobatan di bagi 3 sesi, sesi pertama dimulai dari jam 6 pagi sampai pukul 11, sesi kedua dari pukul 1 siang sampai 6 sore dan sesi terakhir dari pukul 7 sampai pukul 1 dini hari.
Hui Luo dan Wu Ming selalu memakan Pil Qi Biru saat jam istrihat dan mulai bermeditasi untuk kembali memulihkan Qi.
Dihari ketiga, antrian sudah mulai sepi tidak seperti hari hari sebelumnya, Hui Luo membiarkan Wu Ming untuk beristirahat karena bagaimanapun Wu Ming hanyalah anak yang belum genap berusia 9 tahun, berhari hari mengobati pasien tentu membuatnya sangat kelelahan walaupun pasien yang di tangani Wu Ming lebih sedikit dari pada Hui Luo.
Pada siang harinya Wu Ming memilih untuk berkeliling Kota Debu Hijau untuk mempelajari situasi kota sekarang, hari-hari sebelumnya Wu Ming tidak pernah meninggalkan tenda pengobatan, hanya saat ingin mandi dan tidurlah ia pergi kekediaman walikota.
Saat berkeliling banyak penduduk yang mengucapkan salam dan berterima kasih atas pertolongan Wu Ming dan gurunya, tidak sedikit penduduk yang memberikan buah buahan, makanan, minuman, aksesoris dan masih banyak lagi, Wu Ming tersenyum canggung dan menerima semua pemberian penduduk, Gurunya mengajarkannya untuk selalu menerima apapun yang diberikan oleh orang lain dengan tulus.
Tidak terasa Wu Ming telah berkeliling kota selama satu jam, sebenarnya kota Debu Hijau tidak besar dan tergolong kota kecil namun selama perjalanan Wu Ming selalu dijamu oleh penduduk sekitar Bahkan beberapa pedagang ingin menikahkan Wu Ming dengan anaknya, Wu Ming hanya tersenyum canggung dan menolak dengan lembut.
Memang saat ini tidaklah aneh pernikahan dibawah umur karena masih minimnya pendidikan pada masa ini.
Terlebih lagi siapa yang tidak menginginkan anaknya menikah dengan seseorang kuat ?, dalam dunia Persilatan sudah merupakan kesepakatan bersama bahwa yang kuatlah yang mendapatkan segalanya, tidak hanya uang dan kehormatan, bahkan kekuasaan bukanlah hal mustahil jika mempunyai kekuatan yang besar.
Bagi Wu Ming sekarang yang terpenting adalah menjadi kuat dan membalaskan dendam orang tuanya terhadap sekte Rantai Bunga Neraka.
Saat sedang duduk di taman kota cuaca tiba tiba mendung dan setetes demi setetes air mulai turun dari langit, Wu Ming segera mencari tempat untuk berteduh, saat sedang mencari tempat berteduh Wu Ming melihat seseorang dari kejauhan, walaupun jarak antara keduanya cukup jauh namun Wu Ming masih dapat melihat dengan cukup jelas, berkat tubuhnya yang sudah bukan tubuh manusia biasa tetapi tubuh seorang Kultivator.
Wu Ming mengerutkan dahinya saat melihat seseorang tersebut sedang terluka dan berpakaian seperti biksu namun jubah biksu tersebut penuh dengan sayatan pedang, Wu ming segera menghampiri biksu tersebut.
Melihat biksu tersebut berusia sekitar 50 tahun Wu Ming memanggilnya kakek.
" Kakek apa yang sebenarnya terjadi padamu?, kau sedang terluka, mari kita berteduh terlebih dahulu " ajak Wu Ming.
Biksu tersebut tidak menjawab dan hanya tersenyum lembut, lebih tepatnya ia sudah hampir tidak mempunyai tenaga untuk menjawab pertanyaan Wu Ming, ia hanya menurut untuk berteduh terlebih dahulu karena ia masih memiliki tugas penting yang harus ia selesaikan.
Saat tiba di gang kecil Wu Ming segera memeriksa biksu tersebut, setelah beberapa saat ia mengerutkan dahinya karena luka biksu tersebut bukan luka biasa, namun luka yang mengandung elemen kutukan, membuat biksu tua ini tidak dapat memulihkan kondisi nya dan semakin lama kondisinya akan semakin memburuk.
Merasa tidak dapat berbuat apa apa Wu Ming segera membuat mantra tangan dan membuat tubuh biksu tua tersebut dikelilingi oleh perisai angin, melindungi dari hujan serta dapat menghangatkan tubuh biksu tua tersebut.
" Kakek tolong tunggu sebentar disini, aku akan mencari bantuan, tidak akan lama tolong tunggulah sebentar ya kek! " Seru Wu Ming.
Biksu tua membalas dengan senyuman ramah.
Setelah mendapat tanggapan dari biksu tersebut Wu Ming segera berlari secepat yang ia bisa menuju kediaman walikota.
Dalam waktu kurang dari dua menit Wu Ming telah tiba di kediaman walikota, Wu Ming segera mencari gurunya di tenda pengobatan namun tidak ada seorang pun disana, bahkan tidak ada pasien yang mengantri lagi disana, kemudian Wu Ming menanyakan keberadaan gurunya ke para penjaga.
" Tuan Hui sedang berada di ruangan Walikota, kebetulan tuan Hui tadi mencari tuan muda" jawab salah satu penjaga, walaupun usia Wu Ming baru 8 tahun para penjaga tidak ada yang meremehkannya, sebaliknya para penjaga sangat menghormati Wu Ming.
Para penjaga mengantarkan Wu Ming ke depan ruangan Walikota, segera setelah sampai Wu Ming segera mengetuk pintu ruangan Walikota.
" Guru!... Guru!!.. aku butuh bantuan mu! " Seru Wu Ming.
" Ada apa ming'er ? Apakah terjadi sesuatu ? " Jawab Hui Luo setelah membukakan pintu dengan wajah heran karena tidak biasanya muridnya ini menjadi panik.
" Guru, ada Biksu yang terluka parah di kota kita harus segera menolongnya!... Ikutlah dengan ku guru" balas Wu Ming yang sedang panik.
" Baiklah, tunjukkan jalan nya!"
Segera Hui Luo mengikuti Wu ming, mereka berlari secepat mungkin ke tempat biksu yang terluka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
Putra_Andalas
gk Konsisten nih usianya.. sbelumnya nya udah 9 thn ,ini malah turun jd 8 thn.,🤣
2023-04-18
0
GZK29
Z
2022-06-26
0
GZK29
y
2022-06-26
0