Ch.17 Pertemuan (2)

Wu Ming dan Gurunya berlari menggunakan ilmu meringankan tubuh tanpa memakai tenaga dalam, karena Hui Luo menyimpan tenaga dalamnya untuk mengobati biksu yang sedang terluka.

Butuh waktu 2 menit untuk sampai di lokasi yang di tunjukan oleh Wu Ming, Hui Luo segera memeriksa biksu tua yang sedang dalam posisi duduk.

Setelah beberapa saat Hui Luo bernafas lega karena kondisi biksu tua tersebut tidak terlalu buruk, ia segera mengalirkan Qi ke dua telapak tangannya dan mulai mengobati biksu tua tersebut.

Setelah Hui Luo selesai mengobati biksu tua, ia langsung duduk bersila untuk memulihkan kembali sebagian Qi nya karena Qi nya hampir terkuras habis untuk mengobati biksu tua tersebut.

" Terima kasih pendekar muda, nama ku Qin Zie, berkat pendekar muda biksu tua ini bisa selamat "

Ucap biksu tua sambil memberikan hormat.

" Biksu tidak perlu sungkan, sudah kewajiban kami sebagai sesama aliran putih saling menolong satu sama lain" balas Hui Luo dan segera membalas hormat biksu tua.

Hui Luo mengetahui bahwa biksu tua ini bukanlah biksu biasa, ia dapat melihat tingkat praktik biksu tua tersebut lebih tinggi darinya, pastinya biksu tua ini bukanlah orang sembarangan.

Wu Ming dan Hui Luo segera mengajak biksu tua tersebut untuk ikut kekediaman walikota dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi padanya, biksu tua tidak menolak dan segera menuju kediaman walikota.

Setelah sampai di kediaman walikota, Walikota segera mempersilahkan biksu tua untuk duduk di ruang tamu.

Sekarang Hui Luo, Walikota, Wu Ming, dan Qin Zie berada di ruang tamu, Hui Luo segera membuka pembicaraan dengan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi sampai membuat biksu tua tersebut terluka parah, dengan tingkat praktik biksu tua itu seharusnya sedikit yang dapat membuat dirinya dalam kondisi seperti itu.

Qin Zie segera menjelaskan bahwa sebenarnya dirinya berasal dari Green Grass Temple yang beberapa waktu lalu di hancurkan oleh sekte aliran hitam, kini dirinya sedang di buru oleh kelompok aliran hitam karena takut dirinya mulai mencari penerus dan menurunkan ilmu Pemurnian Tubuh: Tubuh Kebal.

Sebenernya ilmu Pemurnian Tubuh Kuil Rumput Hijau sangat sulit dipelajari karena membutuhkan waktu berpuluh puluh tahun untuk menguasai ilmu ini, bahkan diantara biksu Kuil Rumput Hijau hanya para tetualah yang menguasai ilmu Pemurnian Tubuh sepenuhnya.

Karena itulah Kuil Rumput Hijau dapat hancur setelah di serbu oleh aliansi pasukan sekte aliran hitam, bagaimana pun jumlah total tetua Green Grass Temple 256 orang, melawan lebih dari 150 ribu pasukan sekte aliran hitam tidak akan mampu, faktor jumlah serta kehabisan stamina lah yang membuat Kuil Rumput Hijau kalah.

Qin Zie adalah salah satu tetua Kuil Rumput Hijau yang pada saat aliansi sekte aliran hitam menyerang dirinya sedang melaksanakan sebuah misi, saat dirinya mendengar kabar bahwa Kuil Rumput Hijau telah dihancurkan oleh aliansi sekte aliran hitam dirinya sangat murka dan mulai menghancurkan sekte sekte aliran hitam yang dia temui, alhasil perbuatannya membuat dirinya menjadi incaran sekte aliran hitam dan beberapa sekte besar aliran hitam segera mengincar kepalanya agar tidak membuat masalah bagi mereka dimasa depan.

Kemudian Qin zie menjelaskan dirinya ingin diantara Hui Luo dan Wu Ming ada yang mempelajari Ilmu Pemurnian Tubuh: Tubuh Kebal, karena jika suatu saat dirinya dikepung sekte aliran hitam dirinya tidak perlu khawatir karena sudah menyelesaikan sebagian tugas yang diberikan biksu agung padanya sebelum Kuil Rumput Hijau diserang.

Hui Luo membiarkan Wu Ming mempelajari ilmu Pemurnian Tubuh tersebut karena dirinya sudah begitu tua untuk mempelajari ilmu tersebut, sedangkan Wu Ming masih begitu muda dan pastinya dapat menguasai ilmu tersebut sepenuhnya.

Lagi pula Wu Ming memang membutuhkan ilmu Pemurnian Tubuh untuk dapat menahan kekuatan tenaga dalamnya, apalagi teknik Pemurnian Tubuh yang akan di pelajari adalah salah satu yang terbaik di seluruh bumi.

Qin zie kemudian memberikan sebuah buku tebal kepada Wu Ming, dirinya memberitahukan bahwa Wu Ming harus menjaga buku itu dengan sangat baik, jika ada orang yang ingin merebut buku tersebut lebih baik dirinya musnahkan saja dari pada jatuh ke tangan yang salah.

Wu Ming mengangguk pelan dan mengatakan akan menjaga buku ini seperti nyawanya sendiri, Qin zie tersenyum lebar karena merasa keputusan nya tepat mempercayakan buku itu pada Wu Ming.