Ch.19 Wu Ming, Api Kebencian & Sebuah Ilusi

" Apakah kalian tau apa nama api tersebut ?"

Semua orang diam kebingungan berpikir mencari jawaban dari pertanyaan Biksu Qin, semua kecuali Wu Ming yang sekarang mengangkat tangan karena mengetahui jawaban dari pertanyaan Biksu Qin.

" Jawabannya adalah Api Kebencian kakek!" Seru Wu Ming.

" Ya, benar Ming'er, api kebencianlah salah satu perantara penyebab perang terus terjadi." Ucap Biksu Qin sambil tersenyum, dirinya tidak menyangka pertanyaan yang membuat para orang dewasa kebingungan dijawab dengan mudah oleh anak berusia 8 tahun.

Semua orang yang ikut mendengarkan ceramah merasa malu karena kalah dari seorang anak kecil, bahkan Hui Luo tidak berhenti dibuat takjub oleh Wu Ming, sedangkan Hui Luo tertawa kecil melihat situasi ini.

Kemudian Biksu Qin melanjutkan ceramahnya." Namun apa yang sebenarnya menyebabkan perselisihan, dan perperangan antar manusia ? ".

" Sebuah perbedaan kek!, Mereka berperang karena mempunyai pendapat berbeda, ataupun tujuan yang berbeda, namun tidak sedikit perang yang terjadi akibat masalah sepele, contohnya saat sebuah kerajaan kecil menolak lamaran dari kerajaan besar, kerjaan besar tersebut tidak terima dan merasa di permalukan, oleh karena itu kerajaan besar menyatakan perang kepada kerajaan kecil tadi " jawab Wu Ming dengan sigap.

" Ituu.....ehm!...benar apa yang dikatakan Ming'er, kamu sangat pandai nak" balas Qin Zie dengan tersenyum sambil mengelus kepala Wu Ming.

Semua orang masih berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi saat Wu Ming dengan mudahnya menjawab pertanyaan Biksu Qin, tidak sedikit orang dewasa yang syok setelah menyaksikan sendiri dirinya kalah telak dari seorang anak kecil.

Karena suasana menjadi sangat hening, Biksu Qin melanjutkan ceramahnya.

"Penjelasan lebih lengkapnya, konflik antara manusia disebabkan oleh ilusi, ilusi didalam pikiran manusia, ilusi yang membedakan manusia biasa dengan Kultivator, padahal mereka sama sama manusia, ilusi yang membedakan manusia dengan mahkluk lainnya, manusia menganggap mereka adalah mahkluk yang paling sempurna, ya itu benar namun tidak benar bila kita tidak menghargai nyawa mahkluk lainnya padahal kita sama sama mahkluk yang dicintai tuhan. "

" Manusia mendiskriminasi apa yang berbeda dari mereka, mulai dari Warna kulit, tempat mereka berasal, status sosial, bahkan hal kecil seperti kesukaan mereka terhadap sesuatu tak luput dari diskriminasi" (misalnya seseorang yang menyukai Anime pasti sering di sebut sebagai Wibu Bau Bawang, padahal belum tentu setiap hari mereka baunya seperti bawang, bisa aja bau terasi, ikan asin dll)

" Padahal walaupun kesukaan mereka berbeda, mereka tetaplah bisa berteman dengan menghargai kesukaan mereka masing masing, walaupun status sosial mereka berbeda, mereka tetaplah satu negara, bahkan walaupun negara, kulit, dan ras mereka berbeda mereka tetaplah mahkluk yang di cintai Tuhan, perbedaanlah itulah yang menyebabkan manusia berperang, kuharap jika suatu saat kalian menjadi orang yang berkuasa, kalian tidak melupakan ilmu yang kalian dapatkan saat ini"

"Baik guru..."

Jawab serempak semua orang di aula.

Esok harinya Rombongan Wu Ming pergi dari kota Debu Hijau setelah berpamitan dengan walikota dan beberapa penduduk, mereka berterimakasih atas semua pertolongan yang Wu Ming dan Hui Luo lakukan, beberapa penduduk memberikan makanan, pakaian, dan beberapa koin emas sebagai bekal Rombongan mereka bertiga, Hui Luo menerima semua pemberian penduduk dan mengucapkan terima kasih sambil tersenyum lembut.

Mereka bertiga segera keluar dari kota tersebut karena tidak ingin menarik perhatian banyak penduduk.

Setelah keluar dari kota Debu Hijau, Hui Luo mengatakan dirinya berencana pergi ke ibukota Kerajaan Hijau, dirinya mempunyai kenalan seorang pandai besi, dirinya ingin membuatkan senjata untuk Wu Ming dengan kualitas yang cukup baik, karena senjata Wu Ming saat ini adalah senjata biasa, senjata biasa tidak cukup kuat untuk berhadapan dengan Cultivator dengan tingkat praktik Akhir Fondasi Awal keatas.

Saat ini tingkat praktik Hui Luo berada di Tingkat praktik Puncak Fondasi Awal, salah satu alasan dirinya ingin bertualang adalah dirinya ingin mencari Rune untuk melanjutkan tingkat praktiknya ke Fondasi Rune.

Sedangkan Tingkat praktik Wu Ming sekarang adalah Tingkat Menengah Fondasi Awal, dirinya perlu menempa tubuhnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke tingkat praktik Akhir Fondasi Awal

Butuh waktu hingga 1 Minggu bagi rombongan Wu Ming dengan berlari untuk sampai ke ibukota kerajaan Hijau yang bernama Daun Besi.

Kecepatan berlari Wu Ming tergolong paling lamban diantara ketiganya namun Wu Ming dapat berlari selamanya tanpa beristirahat berkat dantian elemen anginnya yang membuat tubuh Wu Ming menjadi sangat ringan dan dantian elemen tanahnya membuat tubuh Wu Ming selalu memulihkan tenaganya saat bersentuhan langsung dengan elemen tanah.