Sebelum memulai latihan, Hui Luo dan Wu Ming pergi ke penginapan Dusty dan membereskan barang bawaan mereka, sebenarnya Hui Luo tidak membawa banyak barang dalam perjalananya hanya uang, senjata, dan 3 potong pakaian, sedangkan Wu Ming tidak membawa apapun selain pakaian yang ia kenakan sekarang serta cincin dan kalung yang di berikan oleh kedua orang tuanya, jadi mereka tidak butuh waktu lama untuk membawa barang bawaan mereka.
Setelah membereskan barang bawaan di penginapan Dusty , mereka menuju ke bukit untuk kembali memulai latihan, mereka memilih Goa batu di kaki bukit sebagai tempat berteduh saat hujan dan beristirahat saat malam.
Selama beberapa waktu terakhir Wu ming dan gurunya memulai latihan di bukit yang bernama Bukit Bunga Bangkai Hijau, diluar dugaan gurunya perkembangan praktik Wu Ming lumayan cepat, Hui Luo kira perkembangan praktik Wu Ming akan lamban karena memilliki 7 dantian, walaupun perkembangan praktik wu ming lumayan cepat dan kekuatannya meningkat drastis, hal ini bisa berdampak tidak baik untuk tubuh Wu Ming, jika ia terlalu sering meningkatkan kekuatannya sampai melebihi batas, akan mengakibatkan dampak buruk bagi tubuhnya yang belum kuat menahan kekuatan tenaga dalam Wu ming.
Hui Luo lebih banyak mengajarkan tentang Sihir Elemen yang ia kuasai, elemen dantian milik hui luo ada 2, yaitu Es dan Angin, menurutnya kekuatan tenaga dalam Wu Ming sekarang sudah besar, Wu Ming harus memperkuat tubuh nya dengan mengonsumsi berbagai tumbuhan herbal atau dengan latihan keras dengan mengandalkan kekuatan fisik saja.
Wu Ming berlatih membentuk kekuatan Fisik selama 12 Jam, Berlatih Sihir Elemen selama 3 Jam dan sisanya ia gunakan untuk berburu di hutan, makan, mandi dan Meningkatkan tingkat praktik Wu Ming dengan menyerap Qi alam dan mengolahnya menjadi Kekuatan dengan bantuan Manual Praktik.
"Ming'er, bawa batu itu dan kelilingi bukit sebanyak sepuluh putaran." Intruksi Hui Luo sambil menunjuk dua batu yang seberat satu kilogram.
"Baik Guru." Wu Ming langsung mematuhinya, dia membawa dua batu dan segera berlari kencang untuk mengitari bukit.
Pada putaran pertama, Wu Ming masih berenergi dan kecepatannya tidak menurun.
Namun pada putaran ketiga, kecepatan Wu Ming sudah menurun dan terlihat sedikit kehabisan nafas.
Pada putaran kelima Wu Ming sudah tidak dapat berlari kencang, Wu Ming mati - matian membawa batu tersebut yang di taruh di pundaknya.
Pada saat itulah Hui Luo segera memberhentikannya. "Berhenti."
"Maaf-.. Kan, -murid... Guru." Wu Ming memasang wajah menyesal karena tidak bisa menjalankan perintah gurunya dengan baik.
Hui Luo menggelengkan kepalanya. "Tidak Ming'er... Sebenarnya dirimu telah melewati ekspektasi dari guru. Guru kira dirimu hanya dapat berlari satu atau dua putaran, tapi ternyata hasilnya benar - benar diluar ekspektasi guru." Ucap Hui Luo sambil mengusap kepala Wu Ming dan tersenyum lembut.
"Baiklah Ming'er, walaupun guru kagum dengan pencapaianmu kali ini. Tapi latihan kerasmu baru dimulai, kamu boleh mengeluh jika ingin latihan yang lebih ringan." Hui Luo yang tadinya tersenyum lembut, saat ini kembali memasang wajah tegas.
"Murid akan berusaha mengikuti instruksi dari guru." Ucap Wu Ming sambil menakupkan tangannya.
"Bagus, sekarang berdirilah." Hui Luo menyuruh Wu Ming untuk berdiri, Wu Ming segera menurutinya.
Kemudian Hui Luo memasangkan sesuatu pada kaki Wu Ming.
"Sekarang lanjutkan berlari mengelilingi bukit, tidak perlu membawa batu, cukup berlari sebanyak yang kamu bisa, lebih banyak lebih baik." Kata Hui Luo sambil tersenyum.
Wu Ming mengangguk dan berkata. "Baik guru, Murid akan melakukan yang terbaik."
Selesai mengatakan itu, Wu Ming segera berlari kencang mengelilingi Bukit.
Sesuatu yang di ikatkan di kaki Wu Ming adalah batu yang sudah di modifikasi Hui Luo dengan kain dan bermaksud memberi beban tambahan pada kaki Wu Ming.
Jika ada yang melihat tanpa mengetahui alasan Hui Luo mengikatkan batu setengah kilo pada kaki anak berumur 8 tahun, sudah pasti Hui Luo akan di hakimi massa karena di tuduh menyiksa anak kecil.
Namun diluar dugaan, Wu Ming masih berlari kencang setelah mengitari bukit sebanyak 3 kali, beban berat kali ini tidak sebanding dengan membawa batu, membuat Wu Ming seperti berjalan di atas awan.
Ini juga adalah tujuan dari Hui Luo dengan memberikan ujian yang berat pada Wu Ming di awal - awal, agar tubuh Wu Ming tidak akan kaget untuk waktu yang lama atas latihan berat dari Hui Luo.
Pada akhirnya tenaga Wu Ming sangatlah terbatas, dia hanya mampu mencapai 9 kali putaran dan selebihnya hanya bisa berjalan karena tubuhnya sudah sangat lelah.
Hui Luo segera menggendong Wu Ming dan membawanya ke goa untuk di obati, kaki Wu Ming beberapa kali menginjak duri atau batu tajam sampai membuatnya terluka.
Wu Ming tidak mengetahui obat salep jenis apa yang di oleskan oleh Hui Luo pada luka - lukanya, namun luka - luka Wu Ming dengan cepat kembali sembuh seperti tidak pernah terluka sama sekali.
"Kamu penasaran dengan salep ini? Guru akan mengajarkannya nanti. Saat ini yang terpenting adalah fokus pada pembentukan fisik dan pengendalian tenaga dalam." Ujar Hui Luo tersenyum lembut kepada Wu Ming.
Wu Ming menjadi bersemangat karena saat ini waktunya sesi pengendalian tenaga dalam.
Wu Ming bisa dibilang sangat berbakat dalam urusan tenaga dalam, bahkan Hui Luo menemukan di tubuh Wu Ming terdapat sedikit tenaga dalam dan dapat di gunakan untuk mengaktifkan beberapa jurus elemen ringan.
Seorang anak umur 8 tahun umumnya masih sama dengan manusia biasa, namun Wu Ming berbeda, dia sudah dapat melakukan sebagian kegiatan seorang kultivator.
Seperti bermeditasi untuk mengumpulkan Qi alam, mengendalikan tenaga dalam, dan bahkan menggunakan beberapa jurus yang memerlukan tenaga dalam.
-
"Kosongkan pikiranmu, tarik nafas dalam - dalam kemudian hembuskan perlahan, rasakan apapun yang berada di sekitarmu, tutup kelima inderamu dan sisakan indera ke enammu untuk merasakan sesuatu yang bernama Qi. Bayangkan apa itu Qi, bagaimana bentuknya, dan bayangkan saat kau dapat menggunakan atau memanipulasi Qi." Ujar Hui Luo membimbing Wu Ming untuk berkonsentrasi pada tenaga dalamnya.
Sebenarnya Wu Ming sudah dapat merasakan aliran Qi alam, namun dia tetap mengikuti instruksi gurunya karena ayahnya pernah bilang.
'Jangan sia - siakan apapun dari gurumu, karena menempuh jalan kultivator bukanlah perjalanan satu jalur, namun ada ribuan jalur yang harus kamu pilih, jika dirimu memakai jalur yang berbeda dengan gurumu, di masa depan akan semakin banyak ajaran gurumu yang tidak dapat kamu tangkap.'
Intinya adalah sepintar apapun murid, tentu saja akan lebih pintar gurunya, jika murid merasa lebih pintar dari gurunya, sang murid tidak akan mungkin dapat mempelajari apapun dari gurunya.
Saat Wu Ming memasuki alam konsentrasi yang di instruksikan oleh Hui Luo, Wu Ming terkejut karena merasakan hal yang berbeda dengan apa yang dia rasakan sebelumnya.
Sebelumnya Wu Ming hanya dapat merasakan kehadiran dari Qi alam itu sendiri, namun dia tidak dapat melihat aliran, kepadatan, ataupun warna dari Qi alam.
Namun saat ini Wu Ming dapat melihat dengan jelas meskipun dengan mata tertutup, terdapat banyak warna di sekitarnya.
Dan yang paling dominan adalah aliran biru kehijauan yang terpancar dari tubuh Hui Luo.
"Jadi inikah Qi ?" Wu Ming sangat takjub seperti seseorang yang awalnya buta tiba - tiba dapat melihat.
"Kamu dapat melihatnya Ming'er?" Tanya Hui Luo tak menyangka bahwa muridnya sangat cepat belajar.
"Mnn!" Wu Ming mengangguk antusias. "Warna - warna ini sungguh indah, apalagi warna Qi di tubuh Guru." Ucap Wu Ming.
Senyuman di wajah Hui Luo menghilang ketika Wu Ming menyebutkan kata yang tidak dia sangka.
"Kamu dapat melihat warna Qi??"
Wu Ming menjalan dengan heran. "Bukankah ini sangat jelas? Milik Guru berwarna Biru kehijauan, kemudian milikku... Warna warni? Ya ampun Qi milikku tidak seindah Qi Guru."
Hui Luo menahan nafasnya, kemudian berusaha bersikap tenang, jika Wu Ming tahu bahwa Gurunya tidak dapat melihat warna Qi, sudah pasti itu akan membuat Hui Luo menjadi malu.
Sebenarnya bukanlah kelemahan Hui Luo tidak dapat melihat warna Qi, namun sebagian besar kultivator yang belum mencapai Fondasi Rune memang tidak dapat melihat warna Qi.
Itu karena indera mereka belum di tempa dan di perbarui, membuat mereka hanya dapat melihat bentuk Qi secara samar - samar.
Hui Luo sendiri dapat melihat bentuk Qi dengan jelas, namun warnanya belum dapat dia lihat.
"-Ehem... Baiklah Ming'er, sekarang kumpulkan semua Qi alam yang ada di sekitarmu, buatlah mereka masuk dapat tubuhmu."
Wu Ming hanya mengangguk dan segera memusatkan konsentrasi untuk menarik semua Qi alam yang ada di dekatnya, Qi Hui Luo tidak akan tertarik karena pada dasarnya Qi Alam dan Qi kultivator adalah dua hal yang berbeda.
Qi Alam adalah Qi yang mengalir di udara dan tidak dimiliki oleh siapapun, sedangkan Qi kultivator adalah Qi yang hanya mengalir pada tubuh kultivator, dan hanya dapat di gunakan oleh kultivator tersebut, juga tidak dapat di ambil oleh orang lain tanpa persetujuan dari pemilik.
Partikel - partikel kecil mulai tersedot ke arah tubuh Wu Ming, tubuh Wu Ming mulai merasakan sensasi sejuk dingin dan nyaman dan mendapatkan tenaga secara signifikan.
Setelah 15 menit, Wu Ming berhenti menyerap Qi alam karena Qi miliknya sudah terisi penuh, kapasitas Qi milik Wu Ming saat ini memanglah masih kecil walaupun terbilang sangat besar pada anak seusianya.
"Bagus Ming'er, sekarang waktunya kita melanjutkan latihan fisik." Ucap Hui Luo tersenyum lebar, Wu Ming hanya bisa menelan ludah karena tau pasti latihan yang akan dia jalani lebih berat dari pada yang sebelumnya.
Waktu pun terus berlalu dalam 3 Bulan pertama Wu Ming telah mencapai Puncak tingkat praktik Awal-Fondasi Awal.
Butuh beberapa hari untuk membiasakan tubuh dengan kekuatan baru sebelum melanjutkan meningkatkan praktik Wu Ming.
"Ming'er, waktunya untuk membiasakan tubuh barumu. Pergilah dan cari bahan - bahan obat dan makanan untuk makan malam kita nanti." Kata Hui Luo.
"Baik Guru. Guru tunggulah disini, murid akan membawakan hasil buruan yang besar." Ucap Wu Ming penuh percaya diri.
Hui Luo mengangguk dan kembali masuk ke goa untuk membuat salep dan beberapa pil sederhana.
--
Wu Ming pergi ke dalam hutan yang berada di tengah bukit, setelah mengitari bukit sebanyak puluhan kali, Wu Ming menjadi sangat terbiasa dengan lingkungan sekitar, Wu Ming mengetahui tempat yang terdapat banyak hewan liar.
Setelah beberapa saat menyusuri hutan tersebut, Wu Ming langsung menemukan seekor rusa yang sedang makan sendirian.
Wu Ming baru saja ingin maju menangkap rusa tersebut, namun mahkluk lain segera muncul menerkam rusa tersebut.
Groarr!
Seekor Beruang berhasil menyergap rusa tersebut dengan menerkamnya.
Rusa tersebut tidak dapat bergerak karena tertindih badan beruang, beruang ingin menggigit rusa untuk segera menjadi santapannya namun ada suara yang menghentikannya.
"Beruang sialan! Jangan ambil mangsaku!" Wu Ming berteriak lantang seolah tidak takut dengan tubuh beruang yang setinggi dua meter.
Groar!!
Beruang itu tentu saja marah karena acara makannya di ganggu oleh Wu Ming, namun dia tidak mau repot - repot mengurus Wu Ming yang malah beresiko membairkan rusa tangkapannya kabur, jadi dia hanya berusaha menakuti Wu Ming dengan teriakannya.
"Apa? Groar? Tidak bisakah kau bicara dengan jelas?"
Beruang, "
Beruang itu tentu kesal dengan sikap Wu Ming yang seakan tidak mengetahui bahwa dirinya kuat, namun dia tetap tidak bisa membiarkan hasil buruannya lepas.
Akhirnya beruang itu menggigit kaki rusa agar tidak dapat berlari dengan kencang.
Hal itu dimanfaatkan Wu Ming untuk menyerang Beruang, saat Beruang menyadari Wu Ming sudah di dekatnya, semua telah terlambat.
Wu Ming menendang kepala beruang sampai membuat beruang itu terpental dan menabrak pohon.
Jangankan beruang, bahkan Wu Ming sendiri tidak mengetahui bahwa kekuatannya sangat mengerikan.
Beruang jatuh dalam posisi tertunduk dan masih memulihkan kesadarannya, Wu Ming yang seperti iblis tidak memberikan kesempatan beruang untuk bernafas.
"Kau akan menjadi hidangan kedua untukku dan guru!." Wu Ming mengangkat beruang dengan dua tangan, kemudian membanting beruang ke salah satu pohon terdekat.
Bang
Bruk!
Pohon itu langsung ambruk seketika ketika menahan tubuh beruang yang terbang akibat lemparan Wu Ming.
Wu Ming yang melihat itu menggaruk kepalanya yang gatal karena tidak pernah sampoan.
Wu Ming tidak ingin menghancurkan pohon - pohon karena tidak ada manfaatnya bagi dirinya, dia tidak menyangka bahwa lemparannya begitu kuat untuk menumbangkan satu pohon cukup besar.
Wu Ming kembali menghampiri beruang yang sekarat, kemudian menyeretnya ke batu dan membanting beruang tersebut ke batu sampai tak bernyawa.
Setelah beberapa saat akhirnya beruang tersebut menghembuskan nafas terakhir, Wu Ming tersenyum puas, dia segera menguliti beruang dan memisahkannya dengan dagingnya.
Kemudian mengangkat daging beruang yang besar dengan satu tangannya, sedangkan kulit beruang Wu Ming bekukan di pundaknya agar menempel.
Wu Ming menghampiri rusa yang tidak dapat melarikan diri dan hanya bisa pasrah pada keadaan.
Melihat hal itu Wu Ming sedikit iba, kemudian membunuh rusa dengan cepat dan tanpa rasa sakit dengan serangan pisau es, yaitu salah satu jurus yang di ajarkan Hui Luo pada Wu Ming.
Wu Ming membawa hasil buruannya kembali ke goa, disana Hui Luo telah selesai membuat obat, Hui Luo mengangguk puas melihat hasil buruang Wu Ming.
"Guru, murid akan mencari bahan - bahan untuk membuat obat. Apakah ada bahan khusus yang perlu murid cari?" Tanya Wu Ming.
Hui Luo menggelengkang kepalanya. "Tidak ada Ming'er, ambil saja seperti biasanya."
"Baik guru, murid berangkat." Wu Ming kembali meninggalkan Hui Luo untuk mencari bahan - bahan.
Wu Ming dengan mudah mendapatkan tanaman - tanaman herbal yang biasanya Hui Luo minta, Wu Mng kembali dengan cepat membawa peti es yang berisi tanaman herbal.
"Bagus, Ming'er, kamu selalu membuat guru senang karena telah menajalankan tugas dengan baik. Terima ini, makan pil itu setelah makan, itu adalah pil untuk meningkatkan penyerapan tenaga dalam, pil itu hanya akan bereaksi 12 jam setelah makan." Ujar Hui Luo tersenyum lembut sambil memberikan pil yang berada di tangannya.
Wu Ming menerimanya dengan tersenyum lebar, dengan ini kekuatannya menjadi lebih cepat berkembang. "Terima kasih Guru!"
Setelah makan malam, Wu Ming dan Hui Luo beristirahat selama beberapa jam sebelum memulai kembali latihan mereka.
9 Bulan Berlalu~
Setelah 9 Bulan berlalu Wu Ming telah Mencapai Puncak tingkat praktik Menengah-Fondasi Awal, Hui Luo mengatakan Wu Ming harus memperkuat tubuhnya dengan Ilmu Pemurnian Tubuh sebelum melanjutkan meningkatkan praktiknya.
Kekuatan Wu Ming meningkat pesat setelah 9 bulan berlatih tanpa seharipun bolong selain menyesuaikan kekuatan.
Tidak hanya memiliki tingkat praktik yang tinggi pada usianya, Wu Ming juga dapat mempelajari banyak jurus elemen es dan angin dari Hui Luo, hampir semua jurus telah Hui Luo ajarkan pada Wu Ming.
Tersisa beberapa jurus tingkat tinggi yang belum dapat Hui Luo ajarkan pada Wu Ming saat ini, namun Hui Luo tahu bahwa waktu tersebut tidak akan lama lagi.
Sekarang Wu Ming berlatih penuh pada peningkatan kekuatan fisik, mempelajari jurus - jurus sudah di batas kemampuan Hui Luo.
Hui Luo berencana untuk mengajarkan Wu Ming ilmu berpedang, hal itu akan dia lakukan mulai hari ini.
"Ming'er, jika seorang kultivator kehabisan tenaga dalam, apa menurutmu yang akan kultivator lakukan selanjutnya?" Tanya Hui Luo.
"Mengandalkan Seni Bela Diri?"Jawab Wu Ming dengan sedikit ragu.
Hui Luo tersenyum dan mengangguk. "Benar, Seni Bela Diri tidak kalah penting dengan tingkat praktik, beberapa kultivator dapat mengalahkan seseorang di atas tingkatnya dengan mengandalkan permainan Seni bela diri berpedang. Hari ini guru akan mengajarkanmu seni bela diri berpedang."
"Sebelumnya kamu pernah bilang bahwa mendang ayahmu telah mengajarkan beberapa teknik bela diri kan? Bisa tunjukan pada guru?" Hui Luo sangat berhati - hati saat membahas sesuatu yang berkaitan dengan masa lalu Wu Ming, namun Wu Ming saat ini benar - benar pulih dari masa lalunya yang kelam.
"Baik Guru, sebelumnya Ayah mengajarkanku ilmu berpedang dan tapak. Namun murid lebih suka ilmu tapak, jadi murid mempelajarinya cukup dalam." Jawab Wu Ming dan segera maju menyerang Hui Luo.
Hui Luo awalnya menahan serangan Wu Ming dengan satu tangan, namun alisnya segera mengerut karena menyadari seni bela diri yang di tunjukan oleh Wu Ming bukanlah seni bela diri tapak biasa.
Segera saja Hui Luo tidak hanya menahan tapi juga mencoba menyerang, Wu Ming dengan mudah menghindari dan menahan serangan Hui Luo.
Keduanya bertukar serangan sampai puluhan kali.
"Cukup... Seni bela diri yang mengesankan, jika saja dirimu sekuat guru saat ini, guru akan kesulitan dan bahkan kemungkinan akan kalah dari seni bela diri tersebut." Ucap Hui Luo tersenyum puas pada Wu Ming.
"Namun dalam Seni Bela Diri, Seni tapak kosong adalah jenis yang paling fleksibel sekaligus memiliki jarak serangan yang sangat pendek, melawan seseorang dengan seni bela diri pedang akan sangat sulit." Sambung Hui Luo, Wu Ming mengangguk setuju, sehebat apapun Seni tapak kosong, jika tidak memiliki tenaga dalam yang hebat dan beberapa jurus yang baik jika di kombinasikan, tanpa itu seni tapak kosong sangat mudah di kalahkan.
"Sekarang guru akan mengajarkanmu seni bela diri pedang, buatlah Pedang Es." Instruksi Hui Luo.
Wu Ming mengangguk dan membuat pedang es, pedang yang terbuat dari elemen es segera muncul di telapak tangan Wu Ming.
Hui Luo juga membaut pedang es untuk memeragakan seni pedangnya.
"Perhatikan guru dengan seksama." Kata Hui Luo dan segera memeragakan seni berpedang.
Seni berpedang Hui Luo awalnya terlihat seperti amatiran, namun saat mulai menyerang tanpa musuhnya sadari setiap serangan selalu menargetkan ke titik vital, serta membuka beberapa celah yang sebenarnya adalah tipuan untuk menyerang titik lemah musuh.
Dalam sekali lihat Wu Ming dapat memperkirakan bahwa Gurunya adalah kebalikan dari dirinya, jika Wu Ming ahli dalam ilmu tapak, Hui Luo ahli dalam ilmu berpedang.
Hui Luo menjelaskan bahwa dirinya di ajarkan seni berpedang oleh ayahnya karena dirinya tidak dapat mewarisi jurus - jurus ayahnya karena dia memiliki dantian yang berbeda dengan ayahnya.
Hui Luo mendapatkan pendidikan yang keras dari ayahnya, namun Hui Luo tidak pernah membenci ayahnya karena sebenarnya ayahnya sangat menyayanginya dan tidak ingin anaknya di ejek oleh anggota sekte karena tidak memiliki dantian petir.
Dengan ilmu berpedang Hui Luo yang mahir membuat namanya menjadi tinggi di sekte dan masuk dalam jajaran murid inti.
"Ming'er, kamu mempelajari sesuatu dari gerakan guru?" Tanya Hui Luo.
Wu Ming mengangguk dan segera memeragakan gerakan gurunya sebelumnya.
Hui Luo mengernyitkan dahinya ketika pada awalnya gerakan Wu Ming terlihat lebih amatir dari pada gerakan Hui Luo, Hui Luo sampai tepuk jidat karena baru menyadari Wu Ming memanglah masih amatir.
Namun ekspresi Hui Luo kembali berubah saat Wu Ming menampilkan gerakan yang sama sekali berbeda dengan apa yang dia tampilkan.
Hui Luo tidak langsung menegur Wu Ming karena mengetahui gerakan tersebut adalah kombinasi dari ilmu tapak Wu Ming dan ilmu pedang miliknya.
'Apa - apaan...' Hui Luo bukan pertama kali melihat seseorang mengkombinasikan gerakan antara ilmu pedang dengan ilmu lainnya, namun dia tidak pernah melihat seseorang yang baru saja mempelajari ilmu pedang sudah dapat mengkombinasikan dengan ilmu tapak.
Setidaknya hanya Wu Ming saat ini yang dapat melakukannya bagi Hui Luo.
Wu Ming terus berlatih sampai dua bulan kemudian, Hui Luo merasa latihan Wu Ming sudah mencapai batas untuk saat ini.
Wu Ming harus meningkatkan mendapatkan ilmu pemurnian tubuh untuk dapat terus meningkatkan tingkat praktik.
Jika terus di paksakan akan berdampak buruk pada tubuh Wu Ming, bahkan bukan tidak mungkin Wu Ming akan meledak karena memiliki tenaga dalam yang tidak dapat dia tanggung.
Saat ini Kekuatan Fisik Wu Ming setara dengan 10 Kekuatan Fisik Orang dewasa, siapapun manusia biasa yang meremehkan Wu Ming akan mendapatkan Kekalahan yang sangat menyakitkan.
Apalagi dengan kekuatan tenaga dalamnya yang sudah dapat membunuh Beruang dewasa dengan sentilan jari, jurus - jurus elemen Wu Ming juga beragam membuat Wu Ming sangat sulit di kalahkan oleh kultivator Puncak Fondasi Awal sekalipun meskipun sekarang dirinya tengah berada di puncak Menengah Fondasi Awal.
----
Kota Debu Hijau - Wilayah Kerajaan Hijau.
Setelah berlatih selama kurang lebih 11 bulan Wu ming dan gurunya memilih kembali ke Kota Debu Hijau, saat memasuki gerbang kota Wu Ming dan gurunya disambut dengan pemandangan yang tidak biasa, mereka berdua mengerutkan dahi karena melihat pemandangan kota kecil itu menjadi sangat berbeda dari sebelum mereka pergi berlatih di bukit Bunga bangkai Hijau. sebelumnya hampir tidak ada gelandangan di pinggir jalan, namun sekarang banyak penduduk desa yang menjadi gelandangan dan terlihat sangat kurus serta kekurangan gizi.
Hui luo mengajak Wu ming untuk memasuki penginapan Dusty dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi selama 11 bulan terakhir, betapa terkejutnya Hui luo mendengar bahwa penyebab semua ini karena keberadaan anim-beast di dekat pelabuhan Kota Debu Hijau.
Memang rata rata para penduduk di kota ini bekerja menjadi nelayan atau kru dalam kapal, sekarang mereka bahkan tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka untuk makan karena pelabuhan yang biasanya mereka datangi untuk mencari makan sekarang sudah tidak dapat beroperasi lagi karena kemunculan anim-beast.
Hui Luo segera berencana untuk pergi ke pelabuhan untuk memeriksa keadaan disana, dan jika berkesempatan dirinya ingin mengalahkan Anim-beast yang mengganggu para penduduk kota ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Teruskan Tor 👍
2023-07-10
0
uci bae lah
.a Ra dia
me XL
2022-12-21
0
Ethizay
3229
2021-08-06
1