1 Tahun yang lalu sebelum Penyerangan Aliansi Sekte Aliran Hitam terhadap Kuil Rumput Hijau.
Terdapat sebuah desa yang sangat damai karena para penduduk hidup dengan sejahtera walaupun desa tersebut terbilang terpencil, desa tersebut bernama Desa Daun Hijau.
"Ayah! Ayo kita bermain, kau selalu sibuk bekerja jadi tidak ada waktu untuk bermain denganku." Bujuk Wu Ming, seorang anak laki-laki yang baru berusia 8 tahun dengan ekspresi cemberut.
"Ming'er bukan ayah tidak mau menemanimu bermain, tapi sekarang kondisi desa sedang tidak stabil. Ayah sebagai kepala desa harus mengurusi banyak pekerjaan yang menumpuk." Balas Wu song dengan senyuman lembut.
"Ayolah ayah setidaknya bermainlah denganku sebentar saja, aku mohon." Bujuk Wu Ming dengan wajah memelas.
"Ohh... Baiklah bagaimana ayah bisa menolak wajah imut dari anak laki-laki ayah ini." Ejek Wu song sambil terkekeh
"Ahh... Ayah! Aku ini gagah, tampan dan berani." Seru Wu Ming sambil membusungkan dada.
"Hmm? Berani? Hei lihat itu di baju mu ada kecoa." Seru Wu Song sambil menunjuk bagian belakang baju Wu Ming.
"Wahhhhhhhh!!.... Dimana?! Dimana ?!" Balas seru Wu Ming dengan Wajah pucat.
Satu hal konyol yang Wu Ming takutkan saat mengaku sebagai pria sejati adalah, dia sangat takut dengan hewan bernama kecoa.
" Hahahaha! Katanya pemberani masa ketemu kecoa aja takut seperti bertemu dengan Hantu." Ejek Wu song sambil terkekeh puas.
"Hmph! Aku lebih memilih bertemu seratus hantu bermuka seram dari pada bertemu kecoa yang sedang terbang... Mereka menjijikan, menakutkan, dan bila aku punya cukup kekuatan akan ku buat bangsa kecoa punah, atau setidaknya mereka tidak berani mendekatiku." Balas Wu Ming dengan bibir cemberut dan pura-pura merajuk.
"Hmm... Bukankah kalau bangsa kecoa mendengar itu darimu mereka akan menjadikan mu buronan nomor satu?" Wu song kembali terkekeh membayangkan ekspresi wajah anaknya menjadi pucat.
"Ti-tidakkk....!!" Seperti yang Wu Song duga, wajah Wu Ming langsung berubah pucat.
*Teng!!!....Teng!!!... Teng!!!
Tiba-tiba suara lonceng dari menara desa berbunyi menandakan telah terjadi sesuatu.
Tak lama seseorang berlari menuju ke arah Wu Song berada dengan wajah pucat dan nafas terengah-engah.
"Kepala desa!... Ada Kultivator aliran hitam yang menuju ke desa ini, mereka berasal Sekte Rantai Bunga Neraka!" Seru seorang pemuda dengan nafas terengah engah.
"Apa ?! Cepat beritahu kesemua penduduk dan segera atur pengungsian, aku akan mengulur waktu bersama para penjaga desa." Balas Wu Song dengan sigap
"Baik!" Balas orang itu, kemudian ia berlari sambil berteriak memberitahukan bahwa para penduduk desa harus bersiap-siap untuk mengungsi.
"Ming'er cepat ke rumah dan beritahukan berita ini ke ibu, bersiaplah untuk mengungsi..."
" Bagaimana dengan ayah ? Apakah ayah akan melawan mereka sendirian?" Balas Wu Ming karena dia tahu selain ayahnya tidak ada kultivator lain di desa ini.
" Tenang saja anaku, Ayah akan kembali dengan selamat." Balas Wu song dengan wajah tersenyum hangat.
"Baiklah aku pegang janji mu yah!..." Wu Ming segera berlari sekencang-kencangnya menuju rumahnya yang berada di kaki gunung.
Setelah melihat anaknya sudah jauh tidak terlihat dari pandangan nya, raut wajah Wu song berubah menjadi serius.
'Apakah mereka sudah tahu keberadaan pusaka sekte mereka yang ku curi saat itu?!' Batin Wu Song sambil menahan nafasnya.
Setengah jam setelah itu Wu song melihat ada 100 orang yang bergerak menuju desa dan dua diantaranya paling depan menaiki sebuah serigala besar berwarna putih dan merah.
Serigala tersebut bukanlah serigala biasa, serigala tersebut adalah hewan yang mempunyai Qi dalam tubuh mereka, yang biasa di sebut Anim-Beast.
Anim-beast yang berwarna putih memancarkan hawa dingin, dan yang berwarna merah bulu nya memancarkan cahaya terang seperti terbakar namun seorang yang menungganginya terlihat tidak terganggu seakan tidak merasakan panas.
Salah satu dari Kultivator yang menunggang serigala itu bertanya pada rekannya.
"Hei apakah kau yakin ini tempatnya ?"
"Hmm... Sebenarnya setelah melihat desa ini aku menjadi ragu bahwa ini desa yang di maksud oleh Guru kita"
"Kalau begitu bagaimana kalau kita bertanya dahulu pada seseorang dari sana." Usul Kultivator yang menunggang serigala putih.
"Baiklah... Aku setuju." Rekannya mengangguk setuju.
Kedua orang itu mendekati gerbang desa dan bertemu dengan Wu Song.
"Salam senior, saya adalah kepala desa Daun Hijau, maaf kalau boleh tau ada urusan apa senior sampai membawa banyak orang ke depan desa kami?" Tanya Wu song dengan berhati hati.
"Kami datang kesini untuk mencari pusaka sekte kami yang di curi oleh seseorang bernama Wu Song, apakah kau kenal dengan orang itu?" Jawab seseorang yang menunggangi serigala merah dengan mata penuh selidik.
Sebenarnya Kedua orang itu kaget karena mendapati adanya Kultivator di desa kecil ini.
Wu Song menahan nafasnya karena dugaan sebelumnya ternyata benar dan segera berkata dengan tenang.
"Maaf senior, kalau boleh tau seperti apa pusaka yang senior cari?" Tanya Wu song yang berniat mengulur waktu agar proses evakuasi berjalan lancar.
"Pusaka kami berupa kalung dan cincin yang terukir patung 'Naga Banjir' kecil." Jawab Ling Mu yang menaiki serigala merah.
Note: Flood Dragon atau Naga Banjir adalah mahkluk spiritual ras Naga yang hanya lebih lemah dari True Dragon (Naga sejati).
Ling Mu berhati hati untuk tidak terlebih dahulu menyinggung pemuda di depannya karena mereka tidak bisa membaca tingkat praktik Wu Song.
"Oh kalau begitu yang kalian cari tidak ada disini, di desa kami tidak tersedia barang untuk Kultivator dan hanya memiliki kebutuhan untuk manusia biasa, kalau para senior berkenan silahkan berkunjung kekediaman saya, orang rendah hati ini akan dengan senang hati menjamu senior."Jawab Wu song dengan panjang lebar dengan tenang dan tidak terburu buru agar terlihat meyakinkan
" Hmph!... Kami tidak punya waktu untuk meladenimu, kalau begitu kami akan ambil semua harta yang ada di desa ini dan mulai sekarang desa ini akan menjadi wilayah Sekte Rantai Bunga Neraka." Jawab Ling Sha dengan angkuh.
Wajah tenang Wu Song menjadi buruk, namun ia segera tersenyum hangat lagi menghadapi kedua marga Ling tersebut.
Memang diantara keduanya, Ling Sha lah yang terlalu arogan dan sering meremehkan orang di depannya selama ia memiliki banyak orang bersama nya.
Ling Sha adalah anak kedua dari seorang Tetua Sekte Besar Aliran Hitam yang bernama Sekte Rantai Bunga Neraka, dari saat dia lahir sudah disuapi dengan sendok emas. Ling Sha juga sangat berbakat dan sedikit lebih berbakat dari kakaknya, Ling Mu.
Mereka berdua di beri tugas oleh Ketua Sekte melalui Gurunya untuk mencari sebuah senjata Pusaka sekte yang di curi oleh seorang mantan anggota sekte, misi ini sangat penting karena menyangkut jalannya rencana besar sang Ketua Sekte.
----
Halo teman teman, saya disini ingin mencoba membuat novel bergenre Wuxia jadi mohon dukungannya dan saran agar saya lebih bersemangat dalam mengerjakan novel ini.
Ya Novel ini adalah original buatan saya jadi waktu updatenya tidak menentu.
Bagi teman teman yang merasa bingung dengan alur cerita ini, saya akan menjelaskan sedikit, chapter pertama menjelaskan tentang pertemuan MC dengan tokoh yang akan membuat kehidupan MC berubah, chapter kedua menceritakan kehidupan MC yang awalnya sangat damai namun itu semua tidak bertahan lama.
Udah itu aja ya spoiler nya hehe, setiap satu like dan komen kalian membuat saya jadi lebih bersemangat mengerjakan novel ini.
Sampai Jumpa Di Chapter Selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
DK.Tzu
alur smua cerita kultikontol jg bgitu paok
2024-08-07
0
DK.Tzu
ini jga pembaca tolol ni , bisanya lanjut lanjut, bapak kau lanjut udh mentok jurang lanjut jg kata kauu
2024-08-07
0
DK.Tzu
disini lah sisi paling menjijik kan dri otor penulis kultikontol ni, latar belakang cerita china, pake bahasa indonesia tingkat kultivasi pake inggris, tae. sama aja kau pake sendal jepit, celana training , pake jas plus helm proyek. konyol
2024-08-07
0