PILIHAN NINO

Suasana sakral menghiasi sebuah gedung pernikahan yang di desain dengan begitu indah dan mewah. Ada banyak tamu yang berdatangan untuk menyaksikan sendiri dua insan yang mengikat janji setia sehidup semati.

Aura bahagia begitu terpancar di ruangan yang telah di penuhi bunga dan juga hadiah itu. Semua orang memuji kemegahan acara yang telah di nantikan oleh banyak orang tersebut. Di sudut ruangan ada sepasang nama yang terukir indah dari sebuah kaca yang begitu indah.

"Nino dan Dania. Nama keduanya memang saling terpaut." Seseorang berdecak kagum ketika melihat pahatan nama kedua mempelai.

Sementara semua orang sibuk mempersiapkan acara, Nino semakin gelisah di dalam ruang ganti. Ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa hingga seseorang datang mengejutkan dirinya.

"Ricky!" sergah Nino, begitu melihat sosok Ricky memasuki ruang gantinya.

Ricky terkekeh dan memukul bahu Nino pelan. "Tegang sekali, Calon pengantin!"

Nino menjatuhkan dirinya di atas sofa dan menundukkan kepalanya dengan kedua tangannya sebagai tumpuan. "Aku takut, Ky."

"Tenang saja! Kau hanya perlu mengikuti ucapan penghulu. Bukankah kau sudah latihan selama sepuluh tahun ini? Jangan sia-siakan usahamu itu, Brother!" Ricky menghampiri Nino dan menepuk bahu sahabatnya itu.

"Aku tidak takut pada penghulu, tapi aku takut pada kakak iparku. Bagaimana jika dia mematahkan tanganku saat kami berjabat tangan? Kau tahu bukan jika dia sangat kuat dan terlatih." Nino memasang wajah menyedihkan.

Ricky menepuk dahinya. "Astaga! Kau masih sempat memikirkan semua itu, No? Lagipula tidak mungkin Dito melakukan hal seperti itu padamu. Ototmu saja besar, tapi kau takut pada kakak iparmu."

"Masalahnya, Brother, bukan karena aku takut. Tapi aku tidak mungkin melawan kakak iparku, meskipun aku sangat menginginkannya." Nino memijat-mijat pelipisnya, sebelum ia menatap Ricky dengan mata berbinar. "Tidak bisakah kau saja yang menjadi walinya?" pintanya kemudian.

"Konyol!" Ricky langsung memelototi Nino. "Aku ini hanya kakak iparnya. Mana mungkin aku menjadi wali nikahnya Dania. Apalagi dia masih memiliki kakak laki-laki. Walaupun mereka berbeda ibu, tapi mereka satu ayah. Sudah sepatutnya Dito yang menjadi wali nikah adiknya." jelasnya.

Nino menatap Ricky dalam, lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Sepertinya ... Tidak ada harapan bagiku."

"Tenanglah! Dito tidak akan melukaimu. Aku rasa dia hanya akan mematahkan buku-buku jarimu saja, jika kau tidak bisa mengucapkan ijab kabulnya." Seketika tawa Ricky pun pecah.

Nino memberengut sempurna. "Aku tidak tahu, dimana aku memungutmu dulu sebagai teman. Bukannya menghibur, kau justru membuat level kekhawatiranku meningkat pesat."

"Sorry, Brother! Aku hanya bercanda. Lagipula, aku tahu bukan itu sebenarnya yang membuatmu khawatir. Katakan padaku, apa yang kau takutkan? Dania?" tanya Ricky serius, tawanya sudah menguap entah kemana.

Tatapan Nino menerawang jauh ke depan. Ia berdiri dan melihat pantulan dirinya di cermin, seolah ada yang salah dengan dirinya.

"Dulu, aku menyukai Dania dengan fisiknya yang masih seorang gadis berusia sebelas tahun dan orang lain mengatakan itu salah. Sekarang, Dania menikahiku sebagai seorang pria yang usianya hampir dua kali lipat dari umurnya. Apakah itu juga akan di persalahkan?" Nino berusaha menarik senyuman di sudut bibirnya, tapi tidak bisa. "Saat semua orang mengatakan cintaku salah aku tetap bertahan dan menunggunya, tapi aku tidak yakin apakah dia akan melakukan hal yang sama saat orang lain mengatakan pernikahan ini salah." lirihnya.

Ricky bisa merasakan awan gelap yang melingkupi sahabatnya itu. Segera Ricky menghampiri Nino dan mencoba untuk menghiburnya. "Kau terlalu banyak bicara seperti penjual obat di tepi jalan, Brother."

Walaupun sulit, tapi Nino tetap berusaha untuk tertawa demi menghargai usaha Ricky menghiburnya.

"Apakah sulit?" tanya Ricky tiba-tiba.

"Sulit apanya?" tanya Nino balik.

Ricky mendaratkan bokongnya di kursi meja rias Nino. "Mengakui pada Dania bahwa kau adalah Nino yang sebenarnya, bukan pak Toto."

"Dia akan tahu dengan sendirinya." Nino menjawab, tapi pikirannya entah kemana.

"Kapan, No? Beberapa menit lagi kalian akan menikah dan dia masih belum tahu kebenarannya. Aku mohon, jangan mengulangi sejarah yang sama seperti lima belas tahun yang lalu! Jangan melakukan kebodohan seperti yang aku lakukan dulu!" bujuk Ricky, matanya menaruh begitu banyak harapan.

Bukannya Nino keras kepala, tapi ia tahu resiko yang akan ditanggungnya jika mengungkapkan hal itu sebelum pernikahan. "Apa kau bisa menjamin dia akan tetap menikah denganku? Apa kau yakin dia tidak akan lari? Aku tidak masalah jika dia marah, berteriak, atau merusak apapun. Tapi aku tidak bisa melihatnya menangis dan hancur, sementara aku tidak bisa melakukan apapun."

Ricky nampak mencerna ucapan Nino. "Lalu, apa bedanya jika Dania tahu setelah pernikahan?"

"Setidaknya dia tidak akan lari karena ada ikatan di antara kami. Dan aku juga bisa melakukan sesuatu untuk menenangkan dirinya karena aku memiliki hak dan kewajiban untuk melakukan itu!" tegas Nino penuh keyakinan.

'Benar juga! Ternyata, walaupun konyol, tapi kau masih punya sisi kedewasaan dalam dirimu.' Batin Ricky bangga.

"Aku benar bukan?" tanya Nino, lebih pada pembenaran atas kata-katanya.

"Tidak sepenuhnya benar! Aku rasa sebaiknya kau mencoba lebih dulu untuk jujur. Awalnya mungkin Dania akan marah, tapi kita akan membujuknya untuk mengerti." Ricky menaikturunkan sebelah alisnya.

Nino terlihat menimbang usulan Ricky, tapi sesaat kemudian ia menatap wajah sahabatnya itu dari pantulan cermin. "Tidak, Ky! Aku tidak bisa mengambil resiko akan kehilangan dirinya."

"Keras kepala!" celetuk Ricky.

Nino memutar tubuhnya menghadap Ricky, kemudian melipat kedua tangannya di dada. "Kepalaku memang keras, tapi hatiku lembut seperti es krim."

"Konyol!"

Sementara Ricky dan Nino masih berdebat dengan alot, diruang ganti Dania justru di penuhi tangisan haru yang sepertinya akan segera membanjiri ruangan itu.

"Kakak ...," Dania kembali memeluk tubuh Deta. "Maafkan Dania karena telah membuat Kakak sedih selama ini!" lirihnya.

Deta membelai lembut kepala Dania yang sudah di hiasi mahkota yang berkilauan. "Sudah, Sayang, kau sudah ribuan kali meminta maaf. Lihat itu! Kasihan mereka jika harus terus merapihkan riasanmu."

Dania mengangkat kepalanya dan melihat ke arah para make up artist. Ia pun tertawa kemudian kembali menghapus air matanya entah untuk yang keberapa kalinya.

"Tolong rapihkan riasannya sekali lagi!" pinta Deta kepada para make up artist.

"Baik, Nyonya," jawab salah seorang dari para make up artist tersebut.

Deta tersenyum melihat Dania yang sudah mulai bisa menerima semua ini. "Adikku sangat cantik!"

"Tentu! Itu karena kakaknya juga sangat cantik." sahut Dania, dengan seulas senyum tipis di wajah cantiknya. "Kak, kenapa aku tidak boleh ke aula pernikahan sekarang?" tanyanya.

Bola mata Deta bergerak ke kiri dan ke kanan untuk mencari jawaban. "Kakak juga tidak tahu, Sayang, tapi itu kesepakatan di antara para pria. Kak Ricky mengatakan untuk membawamu setelah kak Nino dan kak Dito selesai melakukan prosesi ijab kabulnya."

"Kenapa seperti itu?" tanya Dania penasaran.

"Mungkin agar kak Nino tidak merasa nervous saat melihat kecantikanmu, Sayang. Atau mungkin mereka ingin kau duduk bersanding dengan kak Nino saat kalian sudah benar-benar sah di mata hukum dan agama. Memangnya kenapa? Apa kau sudah tidak sabar untuk duduk bersama kak Nino, Sayang?" goda Deta, hingga menimbulkan rona merah di wajah Dania.

"Kakak!" sungut Dania kesal.

Deta hanya bisa tertawa melihat adiknya yang kini sudah tumbuh dewasa dan akan segera menapaki jalan baru dalam hidupnya.

'Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu, Adikku Sayang ....'

Hallo semuanya 🤗

Jangan lupa di tap jempolnya 👍🏻dan tinggalkan jejak 👣👣 kalian di kolom komentar 👇🏻sertakan votenya juga 'ya 😍 untuk author amburadul kesayangan kalian ini 😘

I ❤ U readers kesayangan kuhh

Terpopuler

Comments

Rinine Gendut

Rinine Gendut

pilihan yg sana beratnya Nino...tp aq tetap suka pilihan Nino....pasti ada buah dari kesabaran hanya perlu berjuang 💪💪💪

2021-07-11

1

tikamari

tikamari

apa sudah boleh ngucapin selamat blum ya ..

2021-07-10

0

FF6M 1L8S QAUY Dddd

FF6M 1L8S QAUY Dddd

lanjut up

2021-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 PULANG
2 PENOLAKAN
3 BALASAN
4 KAU KEMBALI
5 PERTEMUAN
6 CARA BARU
7 AYAH ANAKKU
8 ALASAN UNTUK MENERIMA
9 PERMAINAN WAKTU
10 PAPA
11 PASRAH
12 LAMARAN
13 JANJI
14 PILIHAN NINO
15 KENYATAAN
16 PERNIKAHAN
17 MALAM PENGANTIN
18 PAGI PERTAMA
19 IKATAN
20 MADU KASIH
21 PELUKAN
22 NINO FERDINAN
23 BUKAN INGINKU
24 HAMPIR SAJA
25 BIMBANG
26 JAGA JARAK
27 PRIA LAIN
28 TIDUR BERSAMA
29 HASRAT
30 NODA MERAH
31 WAKTU YANG SALAH
32 MEMILIKI HATIKU
33 SUARA MASA LALU
34 KEPERCAYAAN
35 CEMBURU
36 BERDAMAI
37 AWAL YANG BARU
38 SIKAP TERBUKA
39 TEMPAT ASAL
40 MASA LALU NINO
41 AYAH
42 KEINGINAN HATI
43 BARANG KOLEKSI
44 SUDAH ADA
45 WELCOME
46 KAMAR DANIA
47 CINCIN
48 LANGKAH PERTAMA
49 MENYENTUH
50 MENYESAL
51 KERAGUAN
52 SEORANG IBU
53 PESONA
54 DASI
55 WANITA PENGGANGGU
56 CANTIK
57 MANDI
58 HARI YANG CERAH
59 NYONYA FERDINAN
60 DARAH
61 KEBENARAN
62 PISAH RANJANG
63 MENERIMA
64 KEMARAHAN DETA
65 HUKUMAN
66 CINTA NINO
67 KECEMBURUAN DANIA
68 RASA SAKIT
69 KECEWA
70 HUKUMAN DITO
71 SERIBU TAMPARAN
72 DITO SI DINGIN
73 TIDAK TAHU MALU
74 MALU
75 RUMAH SUTOMO
76 BAYI
77 MOOD IBU HAMIL
78 JALAN BARU
79 MIMPI
80 HARIMU
81 SUMBANGAN
82 BOS BESAR
83 TURUN KE DAPUR
84 HAMIL?
85 BENDA PENTING
86 HILANG
87 LUKA DANIA
88 MELEPASKAN
89 PENGECUT
90 ANIKA
91 KETAHUAN
92 APEL
93 TERBAIK
94 WAKTU
95 PENYEKAPAN
96 PENGUNTIT
97 SALAH JATUH
98 SELAMAT TINGGAL
99 KEPERGIAN
100 DI UJUNG KISAH
101 SWEET CHAPTER 1
102 SWEET CHAPTER 2
103 SWEET CHAPTER 3
104 SWEET CHAPTER 4
105 SWEET CHAPTER 5 (LAST)
106 OCEHAN AUTHOR
107 PROMO KARYA
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PULANG
2
PENOLAKAN
3
BALASAN
4
KAU KEMBALI
5
PERTEMUAN
6
CARA BARU
7
AYAH ANAKKU
8
ALASAN UNTUK MENERIMA
9
PERMAINAN WAKTU
10
PAPA
11
PASRAH
12
LAMARAN
13
JANJI
14
PILIHAN NINO
15
KENYATAAN
16
PERNIKAHAN
17
MALAM PENGANTIN
18
PAGI PERTAMA
19
IKATAN
20
MADU KASIH
21
PELUKAN
22
NINO FERDINAN
23
BUKAN INGINKU
24
HAMPIR SAJA
25
BIMBANG
26
JAGA JARAK
27
PRIA LAIN
28
TIDUR BERSAMA
29
HASRAT
30
NODA MERAH
31
WAKTU YANG SALAH
32
MEMILIKI HATIKU
33
SUARA MASA LALU
34
KEPERCAYAAN
35
CEMBURU
36
BERDAMAI
37
AWAL YANG BARU
38
SIKAP TERBUKA
39
TEMPAT ASAL
40
MASA LALU NINO
41
AYAH
42
KEINGINAN HATI
43
BARANG KOLEKSI
44
SUDAH ADA
45
WELCOME
46
KAMAR DANIA
47
CINCIN
48
LANGKAH PERTAMA
49
MENYENTUH
50
MENYESAL
51
KERAGUAN
52
SEORANG IBU
53
PESONA
54
DASI
55
WANITA PENGGANGGU
56
CANTIK
57
MANDI
58
HARI YANG CERAH
59
NYONYA FERDINAN
60
DARAH
61
KEBENARAN
62
PISAH RANJANG
63
MENERIMA
64
KEMARAHAN DETA
65
HUKUMAN
66
CINTA NINO
67
KECEMBURUAN DANIA
68
RASA SAKIT
69
KECEWA
70
HUKUMAN DITO
71
SERIBU TAMPARAN
72
DITO SI DINGIN
73
TIDAK TAHU MALU
74
MALU
75
RUMAH SUTOMO
76
BAYI
77
MOOD IBU HAMIL
78
JALAN BARU
79
MIMPI
80
HARIMU
81
SUMBANGAN
82
BOS BESAR
83
TURUN KE DAPUR
84
HAMIL?
85
BENDA PENTING
86
HILANG
87
LUKA DANIA
88
MELEPASKAN
89
PENGECUT
90
ANIKA
91
KETAHUAN
92
APEL
93
TERBAIK
94
WAKTU
95
PENYEKAPAN
96
PENGUNTIT
97
SALAH JATUH
98
SELAMAT TINGGAL
99
KEPERGIAN
100
DI UJUNG KISAH
101
SWEET CHAPTER 1
102
SWEET CHAPTER 2
103
SWEET CHAPTER 3
104
SWEET CHAPTER 4
105
SWEET CHAPTER 5 (LAST)
106
OCEHAN AUTHOR
107
PROMO KARYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!