BALASAN

Kata-kata penuh makna yang di ucapkan dengan sepenuh hati, terkadang memang lebih berpengaruh daripada nasihat yang panjang lebar. Sama persis seperti yang di alami Dania saat ini, ia benar-benar merasa bersalah ketika mendengar penuturan kakaknya.

"Ingat ini, Dania! Aku dan Dito tidak akan mungkin memberikanmu kepada pria yang tidak baik. Jika kami memilihnya, itu artinya dia adalah pilihan yang terbaik. Bagi kedua kakakmu ini, kebahagiaanmu lebih penting dari apapun dan masa depanmu sudah menjadi prioritas bagi kami berdua."

Ibarat sebuah belati yang telah melukainya, Dania merasakan perih di hatinya. Ia tak menduga jika penolakannya akan berakibat kemarahan sang kakak. Seumur hidup Dania, kakak perempuannya itu tidak pernah marah sekali pun kepadanya. Tak peduli apa yang di lakukan Dania, kakaknya akan selalu tersenyum dan memeluknya. Tapi sekarang, Dania bisa merasakan amarah yang begitu besar dari ucapan Deta sebelumnya.

"Sudahlah, Tuan Putri!" pinta Ricky, tak tega melihat Dania yang di liputi kesedihan seperti itu. "Aku berani bersumpah, jika sebenarnya kakakmu tidak marah. Dia hanya ingin kau mengerti bahwa apa yang telah menjadi pilihannya dan Dito adalah yang terbaik untukmu." jelasnya.

Tiba-tiba saja Dania teringat sesuatu saat Ricky mengatakan tentang yang terbaik untuk dirinya.

"Pangeran?" Dania menyeka air matanya dengan cepat.

"Ya?" jawab Ricky, dengan sebelah alisnya yang terangkat.

"Apa menurutmu om pedofil adalah pria yang baik dan terbaik untukku?" tanya Dania ragu.

"Tentu! Aku sudah lama mengenal Nino. Meskipun dia adalah playboy, tapi dia bisa setia pada satu hati untuk waktu yang cukup lama walaupun ada banyak wanita di sisinya." Ricky tertawa ketika membayangkan sesuatu di masa lalu.

***

Keesokan harinya, setelah berbicara dengan Ricky. Akhirnya Dania memutuskan untuk bertemu dengan Nino meski dengan sangat terpaksa.

"Dania yakin?" tanya Deta memastikan, ketika Dania mengutarakan keinginannya untuk bertemu Nino.

Anggukan lemah di tunjukkan Dania. "Iya, Kak! Dania ingin semuanya cepat clear."

"Tapi, bukankah kemarin -"

Ricky tiba-tiba berdeham, membuat Deta menghentikan kata-katanya. "Sepertinya aku patut mendapatkan pujian untuk hal ini!"

Deta tersenyum bahagia dan berbisik, "terima kasih, Mas."

"Kemarilah, Sayang!" Ricky menarik lembut tangan Deta dan memintanya untuk mendekat.

Deta hanya menuruti permintaan suaminya itu, tanpa tahu apa maksudnya. "Apa, Mas?"

"Aku menunggu hadiahmu nanti malam." Ricky langsung mencium sekilas bibir Deta sebelum pergi.

"Mas!!!" jerit Deta, geram dengan ulah suaminya.

"Hahaha ... aku sudah terlambat, Sayang! Kita lanjutkan nanti malam." Terdengar sahutan Ricky yang di barengi suara deru mobilnya.

Melihat keharmonisan keluarga kecil kakaknya, Dania merasa bahwa mungkin benar jika semua yang di lakukan Deta hanyalah demi kebahagiaannya. Namun, Dania juga tidak bisa mengesampingkan perasaannya terhadap Gibran.

'Semuanya tidak akan serumit ini,andai saja kak Gibran mau mengakui perasaannya padaku.' Batin Dania. "Kakak ...," panggil Dania ragu.

Deta menoleh dan tersenyum simpul. "Ada apa, Sayang?"

Mata Dania seketika berkaca-kaca ketika mendapati kasih sayang yang begitu besar di mata kakaknya. Dania begitu takut! Takut jika ia tak bisa lagi melihat itu di mata kakaknya saat Deta pergi meninggalkannya dalam kemarahan.

"Maafkan Dania, Kak!" lirih Dania, suaranya hampir terbawa angin karena begitu sulitnya ia berucap.

Dania bisa merasakan pelukan yang hangat mendekap tubuhnya sesaat sebelum Deta membelai punggungnya dengan lembut.

"Seharusnya Kakak yang meminta maaf, Sayang. Maaf karena Kakak memaksamu!" ucap Deta, sedikit bergetar karena menahan tangis.

"Tidak, Kak! Kakak tidak salah. Seharusnya, sejak awal Dania lah yang memahami semua ini. Kakak sudah memberikan Dania pilihan, tapi Dania tetap keras kepala. Maafkan Dania, Kak, dan tolong jangan marah lagi!" ucap Dania di sela tangisannya.

Deta melepaskan pelukannya dan menatap wajah Dania. "Jangan paksakan dirimu, Sayang! Jika memang Dania belum siap bertemu kak Nino, tidak masalah."

Dania bisa melihat harapan dan kekecewaan yang datang bersamaan di mata Deta. Tentu saja hal itu membuatnya semakin merasa bersalah. Rasanya akan sangat egois jika ia lebih memilih mempertahankan cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

"Tidak, Kak!" tolak Dania seraya memaksakan senyumnya. "Dania akan tetap menemuinya."

Deta menatap manik mata Dania dan tersenyum sebelum kembali memeluk adik kecilnya itu.

"Dania Riady sudah tumbuh dewasa sekarang ...."

***

"Jangan banyak tingkah, No!" bentak Ricky, mulai tidak sabaran menghadapi kekonyolan Nino yang tiba-tiba kambuh.

Pria berwajah oriental yang tengah duduk dengan angkuhnya itu, tertawa ketika melihat sahabatnya mulai kehilangan kesabaran.

"Kau harus banyak belajar bersabar dariku, Brothers!" sindirnya halus.

"Cih!!!" Ricky mendengus kesal. "Seperti kau itu orang paling sabar yang ada di muka bumi ini saja."

"Memang benar!" timpal Nino, kemudian menutup berkas di tangannya. "Sepuluh tahun! Aku menunggunya selama sepuluh tahun dan apa yang aku dapatkan? Pe-no-la-kan!"

Raut kesedihan nampak jelas di mata Nino ketika ia mengatakan tentang penolakan yang jelas di lakukan Dania, tapi ia dengan lihai menyembunyikannya.

"Dia tidak menolak, No," elak Ricky.

Nino tersenyum kecut. "Tidak saat ini, tapi akan menolakku secepatnya! Atau bisa saja dia akan lari jika aku terus mengejarnya."

Ricky segera berdiri dan menghampiri Nino yang berdiri menghadap jendela besar ruangannya. "Jangan pesimis seperti itu, Brothers!"

"Aku bukan pesimis, tapi aku realistis." Nino menatap jauh ke depan. "Mungkin aku memang di takdirkan untuk hidup seorang diri sepanjang hidupku."

Saat ini, untuk pertama kalinya Ricky melihat keputusasaan di mata sahabatnya itu. Ia pun merasa iba dan berharap hati Dania akan goyah setelah mengenal sosok Nino lebih dekat.

"Hei, kenapa jadi melow seperti ini?" ejek Ricky seraya menepuk bahu Nino.

Nino tertawa menyadari dirinya yang mulai banyak berubah. "Entahlah, Ky, akhir-akhir ini suasana hatiku sedikit aneh."

"Mungkin aku tahu apa sebabnya," lontar Ricky, seolah memahami betul isi hati Nino.

"Apa?" tanya Nino penasaran.

"Mungkin ... karena kau sudah tua!" ejek Ricky, kemudian melesat secepat mungkin menjauhi Nino yang sudah siap meledak.

"Sialan kau!!!"

***

Malam harinya, saat Ricky kembali dari kantor. Ternyata Deta sudah menunggunya bersama Dania yang terlihat gugup.

"Mas, dimana kak Nino?" tanya Deta, begitu melihat suaminya datang seorang diri.

Ricky menghela nafasnya berat. "Dia tidak bisa datang malam ini, Sayang."

"Kenapa?" tanya Deta lagi.

"Ada meeting mendadak yang membuat Nino sedikit sibuk. Ah, apa yang istriku masak hari ini?" Ricky mencoba mengalihkan perhatian Deta yang terlihat kecewa.

Deta memicingkan matanya. "Mas, jangan bohong padaku!"

"Tidak, Sayang," jawab Ricky, tetap tak ingin menatap Deta.

"Mas, Dania sudah bersiap-siap seharian untuk bertemu dengan kak Nino. Minta dia untuk datang setelah meetingnya selesai!" pinta Deta, sementara sudut matanya melirik Dania yang tampak memikirkan sesuatu.

"Kenapa aku merasa bahwa dia sedang membalasku sekarang?' Batin Dania.

Dan begitulah, setiap harinya sejak malam itu. Dania akan menunggu Ricky pulang dan berharap om pedofil akan datang bersamanya. Namun, beberapa hari telah berlalu dan om pedofil yang di nanti tak kunjung menampakkan diri.

Hingga sampai pada suatu hari, Dania mulai kesal dengan tingkah Nino yang mulai tidak masuk akal. Dimana saat semua keluarganya telah berkumpul, tapi Nino tak juga datang.

"Kak, apa ini?" tanya Dania kesal.

"Mungkin kak Nino sibuk, Dania," jawab Deta tak yakin.

"Aku juga sibuk, Kak!" sergah Dania, kemudian naik ke kamarnya dan kembali dengan cepat. "Jika dia tidak mau datang, maka Dania yang akan datang kepadanya!"

Semua orang tercengang dengan tindakan Dania karena sebelumnya ia begitu keras kepala dan bersikukuh untuk menolak perjodohan ini, tapi sikapnya saat ini menunjukkan yang sebaliknya.

"Aku pikir dia akan senang jika kak Nino tak datang," ucap Deta.

"Aku juga, Kak," sahut Dito.

Berbeda dengan kedua kakak beradik Riady, Ricky justru tengah tertawa dan memuji sahabatnya yang konyol itu dalam hatinya.

'Tenyata kau benar, No! Dania akan datang mencarimu ....'

Flashback on ...

Siang itu, di kantor Da Nino Corp. Ricky mati-matian membujuk Nino untuk datang ke rumahnya dan menemui Dania, gadis kecil yang selama ini ia nantikan.

"Tidak, Ky! Aku tidak akan menemuinya." Nino berusaha untuk tetap tenang di tengah jantungnya yang berdegup kencang.

"Maksudmu?" tanya Ricky bingung.

Seringai muncul di wajah Nino. "Dia sudah menolakku."

"Tapi sekarang Dania sudah menerimamu, Brothers," sanggah Ricky.

"Jika dia sudah menerimaku, maka biarkan dia sendiri yang datang kepadaku ...."

Hallo semuanya 🤗

Jangan lupa di tap jempolnya 👍🏻 dan tinggalkan jejak 👣👣 kalian di kolom komentar 👇🏻sertakan votenya juga 'ya 😍 untuk author amburadul kesayangan kalian ini 😘

I ❤ U readers kesayangan kuhh

Terpopuler

Comments

Aurora

Aurora

strategi Nino sangat bagus

2024-06-26

0

🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini

🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini

🤣🤣🤣🤣🤣🤣..etdah babang nino...
Aku syuka gayamu😊😊😊😊

2021-07-09

0

Ananda Andin Angraini

Ananda Andin Angraini

Denger laki-laki minta hadiah nanti mlm, otakku mulai ngeres nih.. 🤭🤭🤭

Woaaa salut Nih m Nino udh nunggu sampai 10 thn... 😍😍

2021-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 PULANG
2 PENOLAKAN
3 BALASAN
4 KAU KEMBALI
5 PERTEMUAN
6 CARA BARU
7 AYAH ANAKKU
8 ALASAN UNTUK MENERIMA
9 PERMAINAN WAKTU
10 PAPA
11 PASRAH
12 LAMARAN
13 JANJI
14 PILIHAN NINO
15 KENYATAAN
16 PERNIKAHAN
17 MALAM PENGANTIN
18 PAGI PERTAMA
19 IKATAN
20 MADU KASIH
21 PELUKAN
22 NINO FERDINAN
23 BUKAN INGINKU
24 HAMPIR SAJA
25 BIMBANG
26 JAGA JARAK
27 PRIA LAIN
28 TIDUR BERSAMA
29 HASRAT
30 NODA MERAH
31 WAKTU YANG SALAH
32 MEMILIKI HATIKU
33 SUARA MASA LALU
34 KEPERCAYAAN
35 CEMBURU
36 BERDAMAI
37 AWAL YANG BARU
38 SIKAP TERBUKA
39 TEMPAT ASAL
40 MASA LALU NINO
41 AYAH
42 KEINGINAN HATI
43 BARANG KOLEKSI
44 SUDAH ADA
45 WELCOME
46 KAMAR DANIA
47 CINCIN
48 LANGKAH PERTAMA
49 MENYENTUH
50 MENYESAL
51 KERAGUAN
52 SEORANG IBU
53 PESONA
54 DASI
55 WANITA PENGGANGGU
56 CANTIK
57 MANDI
58 HARI YANG CERAH
59 NYONYA FERDINAN
60 DARAH
61 KEBENARAN
62 PISAH RANJANG
63 MENERIMA
64 KEMARAHAN DETA
65 HUKUMAN
66 CINTA NINO
67 KECEMBURUAN DANIA
68 RASA SAKIT
69 KECEWA
70 HUKUMAN DITO
71 SERIBU TAMPARAN
72 DITO SI DINGIN
73 TIDAK TAHU MALU
74 MALU
75 RUMAH SUTOMO
76 BAYI
77 MOOD IBU HAMIL
78 JALAN BARU
79 MIMPI
80 HARIMU
81 SUMBANGAN
82 BOS BESAR
83 TURUN KE DAPUR
84 HAMIL?
85 BENDA PENTING
86 HILANG
87 LUKA DANIA
88 MELEPASKAN
89 PENGECUT
90 ANIKA
91 KETAHUAN
92 APEL
93 TERBAIK
94 WAKTU
95 PENYEKAPAN
96 PENGUNTIT
97 SALAH JATUH
98 SELAMAT TINGGAL
99 KEPERGIAN
100 DI UJUNG KISAH
101 SWEET CHAPTER 1
102 SWEET CHAPTER 2
103 SWEET CHAPTER 3
104 SWEET CHAPTER 4
105 SWEET CHAPTER 5 (LAST)
106 OCEHAN AUTHOR
107 PROMO KARYA
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PULANG
2
PENOLAKAN
3
BALASAN
4
KAU KEMBALI
5
PERTEMUAN
6
CARA BARU
7
AYAH ANAKKU
8
ALASAN UNTUK MENERIMA
9
PERMAINAN WAKTU
10
PAPA
11
PASRAH
12
LAMARAN
13
JANJI
14
PILIHAN NINO
15
KENYATAAN
16
PERNIKAHAN
17
MALAM PENGANTIN
18
PAGI PERTAMA
19
IKATAN
20
MADU KASIH
21
PELUKAN
22
NINO FERDINAN
23
BUKAN INGINKU
24
HAMPIR SAJA
25
BIMBANG
26
JAGA JARAK
27
PRIA LAIN
28
TIDUR BERSAMA
29
HASRAT
30
NODA MERAH
31
WAKTU YANG SALAH
32
MEMILIKI HATIKU
33
SUARA MASA LALU
34
KEPERCAYAAN
35
CEMBURU
36
BERDAMAI
37
AWAL YANG BARU
38
SIKAP TERBUKA
39
TEMPAT ASAL
40
MASA LALU NINO
41
AYAH
42
KEINGINAN HATI
43
BARANG KOLEKSI
44
SUDAH ADA
45
WELCOME
46
KAMAR DANIA
47
CINCIN
48
LANGKAH PERTAMA
49
MENYENTUH
50
MENYESAL
51
KERAGUAN
52
SEORANG IBU
53
PESONA
54
DASI
55
WANITA PENGGANGGU
56
CANTIK
57
MANDI
58
HARI YANG CERAH
59
NYONYA FERDINAN
60
DARAH
61
KEBENARAN
62
PISAH RANJANG
63
MENERIMA
64
KEMARAHAN DETA
65
HUKUMAN
66
CINTA NINO
67
KECEMBURUAN DANIA
68
RASA SAKIT
69
KECEWA
70
HUKUMAN DITO
71
SERIBU TAMPARAN
72
DITO SI DINGIN
73
TIDAK TAHU MALU
74
MALU
75
RUMAH SUTOMO
76
BAYI
77
MOOD IBU HAMIL
78
JALAN BARU
79
MIMPI
80
HARIMU
81
SUMBANGAN
82
BOS BESAR
83
TURUN KE DAPUR
84
HAMIL?
85
BENDA PENTING
86
HILANG
87
LUKA DANIA
88
MELEPASKAN
89
PENGECUT
90
ANIKA
91
KETAHUAN
92
APEL
93
TERBAIK
94
WAKTU
95
PENYEKAPAN
96
PENGUNTIT
97
SALAH JATUH
98
SELAMAT TINGGAL
99
KEPERGIAN
100
DI UJUNG KISAH
101
SWEET CHAPTER 1
102
SWEET CHAPTER 2
103
SWEET CHAPTER 3
104
SWEET CHAPTER 4
105
SWEET CHAPTER 5 (LAST)
106
OCEHAN AUTHOR
107
PROMO KARYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!