LAMARAN

Sikap pasrah dan menyerah yang di tunjukkan Nino membuat seseorang merasa menyesal karena telah mendukungnya selama ini. Ia berpikir jika dengan menyerahnya Nino, sama saja ia tidak akan mampu membahagiakan Dania.

Tidak ada yang menyadari jika di balik pintu, Dito mengepalkan tangannya ketika mendengar ucapan Nino. Ia tidak menduga jika nyali Nino hanya sebesar itu.

"Pengecut tetaplah pengecut, meski usianya bertambah!" geram Dito seraya melangkah menjauhi pintu ruang kerja Ricky.

Derap langkah sang kapten begitu bergemuruh hingga Deta pun bisa mendengar langkah kaki adiknya itu dari dalam kamar. Dengan tergesa-gesa Deta keluar dari kamarnya dan melihat Dito sedang di kuasai amarah.

"Dek, ada apa?" tanya Deta cemas.

Dito menyadari sikapnya yang salah dan segera merubah raut wajahnya. "Tidak ada apa-apa, Kak."

Mata Deta memicing. "Benarkah?"

"Iya, Kak. Sudah sana selesaikan riasan Kakak!" Dito mendorong tubuh Deta kembali ke kamarnya. "Lihat ini, pipi Kakak sebelah merah sebelah kuning! Sebenarnya yang mau di lamar itu Dania atau Kakak?" ejeknya seraya menunjuk wajah Deta.

PLAK ...

Tangan Deta mendarat di bahu kekar Dito, tapi pria itu justru tertawa hingga menampakkan deretan giginya.

"Kakak?" Suara manja yang selama sepuluh tahun ini tidak di dengar oleh keduanya tiba-tiba kembali terdengar hari ini.

Tatapan Deta dan Dito seketika tertuju pada sosok Dania yang baru saja memasuki kamar dengan sebuah kotak di tangannya.

"Kemari, Sayang! Apa itu yang ada di tanganmu?" tanya Deta lembut, tanpa melepaskan pandangannya dari sosok sang adik yang kini sudah beranjak dewasa.

Dania melangkahkan kakinya dan tersenyum ketika melewati Dito yang berwajah masam. Baginya sudah biasa melihat kakak laki-lakinya itu seperti itu, hanya saja sudah cukup lama Dania tidak melihat ketegangan di wajah Dito seperti yang ia lihat saat ini.

"Apa lihat-lihat!" bentak Dito, ketika menyadari Dania sedang memperhatikan dirinya.

Tatapan Dania langsung berbelok ke arah lain. "Dania memiliki mata, Kak."

Gemeretak suara gigi menandakan betapa marahnya Dito, tapi ia berhasil menahan amarahnya karena tidak ingin membuat Deta curiga.

"Sudah! Sudah! Kalian ini ... Sudah dewasa, tapi masih saja bersikap seperti itu." Deta segera meraih tangan Dania agar mendekat padanya. "Coba Kakak lihat apa yang kau bawa, Sayang."

Dania memberikan kotak perhiasan yang di berikan Nino, maksudnya pak Toto padanya. "Ini di berikan om pedofil sebagai tanda dia telah melamar Dania, Kak."

"Apa?" tanya Dito dengan mata terbelalak.

Deta dan Dania hanya terperangah melihat reaksi Dito yang berlebihan.

"Kenapa, Kak?" tanya Dania bingung.

"Iya, Kenapa, Dek? Bukankah kau sudah tahu jika kak Nino akan melamar Dania?" tanya Deta, tak kalah bingung dengan Dania.

Dito mencoba berkelit dengan bersikap seolah ia telah melupakan sesuatu. "Aku baru ingat, aku masih ada urusan."

Ketika kaki panjang Dito akan melangkah, tiba-tiba Deta menghentikannya.

"Tunggu, Dek!" panggil Deta.

Dito menoleh dengan wajah datar. "Apa lagi, Kak?"

Senyuman merekah di wajah Deta. "Dek, adik kita akan menikah. Tidakkah kau ingin mengatakan sesuatu padanya? Setelah ini, kita bertiga akan memiliki kehidupan masing-masing dimana pasangan dan keluarga akan menjadi prioritas utama bagi kita. Entah kapan kita bisa menghabiskan waktu bertiga seperti ini lagi."

Ucapan Deta begitu menohok bagi kedua adiknya. Bukan hanya Dania yang beruraian air mata, tapi Dito yang dingin dan kaku pun tak mampu menahan perasaan haru di hatinya.

"Kakak ...," lirih Dania dan Dito bersamaan.

Mereka bertiga berpelukan dan saling menumpahkan rasa sayang yang selama ini terpisah jarak selama sepuluh tahun.

'Ma ... Pa ... Kalian bisa tenang disana karena sekarang kami bertiga sudah hidup bahagia ....'

***

"Apa kau yakin, Dania?" tanya Dito untuk yang kesekian kali.

Setelah drama tangisan usai, Dania menceritakan kepada kedua kakaknya jika ia sudah yakin untuk menikah dengan Nino dan ingin agar pernikahan itu di laksanakan secepatnya. Sebenarnya, itu di lakukan Dania hanya untuk menghilangkan keraguan di hatinya. Ia hanya takut jika hatinya akan kembali ragu jika semuanya tidak segera di lakukan.

Dania berdecak. "Iya, Kak! Sebelumnya Kak Dito dan kak Shan yang telah meyakinkan aku untuk menerima om Nino. Kenapa sekarang Kak Dito yang terlihat ragu?"

"Bukan begitu, Dania, aku hanya penasaran apa yang membuatmu mau menerimanya sekarang. Dan lagi, apa kau sungguh-sungguh sudah bisa menerima dia apa adanya?" tanya Dito ragu.

'Menerima apa adanya? Mungkin maksud kak Dito tentang penampilan om pedofil yang sangat kuno.' Pikir Dania. "Tidak masalah, Kak. Aku yakin dia akan berubah seiring dengan berjalannya waktu." ucapnya penuh keyakinan.

"Bagaimana dengan masa lalunya?" selidik Dito, gaya bicaranya sudah seperti adiknya adalah seorang pesakitan.

"Maksud Kak Dito apa?" Dania mengerutkan dahinya ketika menatap kakaknya itu.

Terdengar decakan yang terlontar dari bibir Deta. "Dek, ada apa denganmu? Semua orang memiliki masa lalu, termasuk kita bertiga. Jadi, biarlah masa lalu menjadi penyemangat hidup kita. Jangan jadikan itu sebagai alasan untuk menjadi lemah."

"Kakak benar!" ucap Dito seraya menghela nafasnya.

"Aku tahu kalian ragu jika aku sungguh-sungguh telah menerima perjodohan ini, tapi aku serius ingin menikahi pria yang sudah kalian pilihkan untukku. Setelah aku bertemu dengannya, kini aku menyadari jika dia pria yang baik dan umur bukanlah masalah bagiku sekarang." Dania mencoba berdamai dengan takdirnya.

Dito mengernyit. "Tapi, Dania -"

"Tidak ada tapi lagi, Kak!" sela Dania, kemudian memeluk Dito. "Do'akan saja Dania akan hidup bahagia selamanya!" ucapnya manja.

Tangan Dito terulur untuk membalas pelukan Dania. "Tentu, Dania! Aku akan selalu menjaga dan mendoakanmu."

Ditengah suasana haru itu, Ricky langsung masuk dan memeluk istrinya. "Sayang, kenapa kalian berkumpul disini? Dan lihat, kasihan sekali istriku yang cantik ini jika tidak ada yang memeluknya."

"Mas, lepaskan dulu!" Deta mencoba meronta, tapi gagal. "Sudahlah! Tadi Dania menunjukkan padaku perhiasan yang di berikan kak Nino padanya. Lalu, kami sampai lupa untuk turun karena begitu bahagia dengan semua ini. Tapi sekarang kita semua akan turun dan menemui calon mempelai pria!"

"Tidak perlu turun, Sayang, Nino sudah pulang." Ricky kembali mengeratkan pelukannya.

Mata Deta membulat sempurna. "Pulang? Kenapa? Kita bahkan belum membicarakan apapun."

Kedua bahu Ricky terangkat sebagai jawaban dari pertanyaan Deta. "Dia hanya mengatakan bahwa dia akan mengikuti semua keinginan Dania."

Beberapa saat sebelumnya ...

"Sudahlah, Ky! Aku hanya bercanda tadi. Aku sudah siap jika Dania benar-benar menolakku kali ini karena semua ini memang kesalahanku ...," Nino berusaha tegar di tengah rasa putus asa yang mendera.

"Berusahalah, Brother!" ucap Ricky memberi semangat.

Nino berdiri dan berjalan menuju pintu. "Aku serahkan segalanya pada Dania. Apapun keputusannya akan aku terima."

Setelah itu, Ricky mengantarkan Nino kembali ke ruang tamu tempat dimana pak Toto sedang menunggunya dengan gelisah.

"Ayo, Pak!" ajak Nino, tanpa melihat wajah pak Toto.

Pak Toto nampak ragu. "Tapi, Tuan -"

"Jika kau masih ingin disini, silahkan saja! Aku akan pulang, Pak." Nino tetap melanjutkan langkahnya. "Dan jangan lupa minta ongkos pada Ricky karena aku akan membawa pulang mobilnya."

"Tuan!!!"

Hallo semuanya 🤗

Jangan lupa di tap jempolnya 👍🏻dan tinggalkan jejak 👣👣 kalian di kolom komentar 👇🏻sertakan votenya juga 'ya 😍 untuk author amburadul kesayangan kalian ini 😘

I ❤ U readers kesayangan kuhh

Terpopuler

Comments

Nayra Apriliani

Nayra Apriliani

aduh si kakak

2022-08-21

0

Wulan Dari

Wulan Dari

gagal paham sm si nino... melamar anak gadis org senak jidat aj...pergi nga bilang2...
😏😏😏😏😏

2021-07-12

2

🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini

🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini

jan tanggung napa thoorr ceritanya🤭🤭🤭🤭🤭..buat penasran ajah😁😁😁😁

2021-07-09

1

lihat semua
Episodes
1 PULANG
2 PENOLAKAN
3 BALASAN
4 KAU KEMBALI
5 PERTEMUAN
6 CARA BARU
7 AYAH ANAKKU
8 ALASAN UNTUK MENERIMA
9 PERMAINAN WAKTU
10 PAPA
11 PASRAH
12 LAMARAN
13 JANJI
14 PILIHAN NINO
15 KENYATAAN
16 PERNIKAHAN
17 MALAM PENGANTIN
18 PAGI PERTAMA
19 IKATAN
20 MADU KASIH
21 PELUKAN
22 NINO FERDINAN
23 BUKAN INGINKU
24 HAMPIR SAJA
25 BIMBANG
26 JAGA JARAK
27 PRIA LAIN
28 TIDUR BERSAMA
29 HASRAT
30 NODA MERAH
31 WAKTU YANG SALAH
32 MEMILIKI HATIKU
33 SUARA MASA LALU
34 KEPERCAYAAN
35 CEMBURU
36 BERDAMAI
37 AWAL YANG BARU
38 SIKAP TERBUKA
39 TEMPAT ASAL
40 MASA LALU NINO
41 AYAH
42 KEINGINAN HATI
43 BARANG KOLEKSI
44 SUDAH ADA
45 WELCOME
46 KAMAR DANIA
47 CINCIN
48 LANGKAH PERTAMA
49 MENYENTUH
50 MENYESAL
51 KERAGUAN
52 SEORANG IBU
53 PESONA
54 DASI
55 WANITA PENGGANGGU
56 CANTIK
57 MANDI
58 HARI YANG CERAH
59 NYONYA FERDINAN
60 DARAH
61 KEBENARAN
62 PISAH RANJANG
63 MENERIMA
64 KEMARAHAN DETA
65 HUKUMAN
66 CINTA NINO
67 KECEMBURUAN DANIA
68 RASA SAKIT
69 KECEWA
70 HUKUMAN DITO
71 SERIBU TAMPARAN
72 DITO SI DINGIN
73 TIDAK TAHU MALU
74 MALU
75 RUMAH SUTOMO
76 BAYI
77 MOOD IBU HAMIL
78 JALAN BARU
79 MIMPI
80 HARIMU
81 SUMBANGAN
82 BOS BESAR
83 TURUN KE DAPUR
84 HAMIL?
85 BENDA PENTING
86 HILANG
87 LUKA DANIA
88 MELEPASKAN
89 PENGECUT
90 ANIKA
91 KETAHUAN
92 APEL
93 TERBAIK
94 WAKTU
95 PENYEKAPAN
96 PENGUNTIT
97 SALAH JATUH
98 SELAMAT TINGGAL
99 KEPERGIAN
100 DI UJUNG KISAH
101 SWEET CHAPTER 1
102 SWEET CHAPTER 2
103 SWEET CHAPTER 3
104 SWEET CHAPTER 4
105 SWEET CHAPTER 5 (LAST)
106 OCEHAN AUTHOR
107 PROMO KARYA
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PULANG
2
PENOLAKAN
3
BALASAN
4
KAU KEMBALI
5
PERTEMUAN
6
CARA BARU
7
AYAH ANAKKU
8
ALASAN UNTUK MENERIMA
9
PERMAINAN WAKTU
10
PAPA
11
PASRAH
12
LAMARAN
13
JANJI
14
PILIHAN NINO
15
KENYATAAN
16
PERNIKAHAN
17
MALAM PENGANTIN
18
PAGI PERTAMA
19
IKATAN
20
MADU KASIH
21
PELUKAN
22
NINO FERDINAN
23
BUKAN INGINKU
24
HAMPIR SAJA
25
BIMBANG
26
JAGA JARAK
27
PRIA LAIN
28
TIDUR BERSAMA
29
HASRAT
30
NODA MERAH
31
WAKTU YANG SALAH
32
MEMILIKI HATIKU
33
SUARA MASA LALU
34
KEPERCAYAAN
35
CEMBURU
36
BERDAMAI
37
AWAL YANG BARU
38
SIKAP TERBUKA
39
TEMPAT ASAL
40
MASA LALU NINO
41
AYAH
42
KEINGINAN HATI
43
BARANG KOLEKSI
44
SUDAH ADA
45
WELCOME
46
KAMAR DANIA
47
CINCIN
48
LANGKAH PERTAMA
49
MENYENTUH
50
MENYESAL
51
KERAGUAN
52
SEORANG IBU
53
PESONA
54
DASI
55
WANITA PENGGANGGU
56
CANTIK
57
MANDI
58
HARI YANG CERAH
59
NYONYA FERDINAN
60
DARAH
61
KEBENARAN
62
PISAH RANJANG
63
MENERIMA
64
KEMARAHAN DETA
65
HUKUMAN
66
CINTA NINO
67
KECEMBURUAN DANIA
68
RASA SAKIT
69
KECEWA
70
HUKUMAN DITO
71
SERIBU TAMPARAN
72
DITO SI DINGIN
73
TIDAK TAHU MALU
74
MALU
75
RUMAH SUTOMO
76
BAYI
77
MOOD IBU HAMIL
78
JALAN BARU
79
MIMPI
80
HARIMU
81
SUMBANGAN
82
BOS BESAR
83
TURUN KE DAPUR
84
HAMIL?
85
BENDA PENTING
86
HILANG
87
LUKA DANIA
88
MELEPASKAN
89
PENGECUT
90
ANIKA
91
KETAHUAN
92
APEL
93
TERBAIK
94
WAKTU
95
PENYEKAPAN
96
PENGUNTIT
97
SALAH JATUH
98
SELAMAT TINGGAL
99
KEPERGIAN
100
DI UJUNG KISAH
101
SWEET CHAPTER 1
102
SWEET CHAPTER 2
103
SWEET CHAPTER 3
104
SWEET CHAPTER 4
105
SWEET CHAPTER 5 (LAST)
106
OCEHAN AUTHOR
107
PROMO KARYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!