KAU KEMBALI

Perbedaan antara rasa benci yang begitu mendalam dan juga cinta yang tanpa di sadari, sebenarnya bagaikan seutas benang tipis yang hampir tak terlihat.

Namun, yang mendorong seorang wanita seperti Dania untuk berdiri menantang di depan sebuah gedung pencakar langit bukanlah karena rasa benci, apalagi cinta.

Dania memaksakan dirinya untuk melangkah dan menemui langsung pria tua yang telah mencoba merusak kebahagiaannya di masa depan. Ia ingin segera menyelesaikan masalahnya dengan pria bernama Nino itu, agar dirinya bisa kembali kepada Gibran secepatnya.

"Maaf, Nona, ada keperluan apa anda kemari?" tanya seorang petugas keamanan, begitu Dania masuk ke sebuah gedung dengan nama perusahaan yang sedikit menggelikan menurutnya.

Dania tersenyum tipis. "Aku ingin bertemu pimpinan di perusahaan ini."

"Anda sudah membuat janji?" tanya petugas itu lagi.

Kali ini, Dania bukan hanya tersenyum, tapi ia juga tertawa walaupun terasa begitu di paksakan. "Bukan aku yang berjanji, tapi dia yang sudah berjanji pada keluargaku!"

Petugas tersebut menatap curiga pada Dania, sebelum akhirnya ia tiba-tiba menarik tangan Dania.

"Hei, Pak! Apa yang kau lakukan?" jerit Dania, terkejut dengan sikap petugas tadi.

"Maaf, Nona, sudah banyak wanita yang datang kesini hanya untuk mengganggu tuan Ferdinan. Jadi, sebaiknya anda gunakan cara lain untuk menggodanya!" sergah petugas keamanan itu dan mendorong tubuh Dania.

'Apa katanya tadi? Banyak wanita. Hah! Sudah ku duga, dia hanya pria tua hidung belang. Lihat saja, apa yang akan aku lakukan padamu.'

***

Sementara suasana tenang mengisi ruangan CEO dari Da Nino Corp, tiba-tiba seorang wanita masuk dengan tergesa-gesa hingga hampir terjatuh di hadapan atasannya yang tengah termenung.

"Ada apa, Liza? Apa angin mendorong tubuhmu?" tanya Nino, tapi menatap ke arah lain.

"Maaf, Pak, saya terburu-buru karena di bawah ada seorang wanita yang memaksa masuk -"

Liza belum sempat melanjutkan kata-katanya, tapi Nino langsung menyela.

"Sudah kukatakan, jangan biarkan wanita manapun masuk kesini dengan alasan apapun!" bentak Nino, kemudian memutar kursinya dan mengambil jasnya. "Aku akan keluar sebentar."

"Baik, Pak!" jawab Liza seraya membungkuk hormat.

Nino berjalan menyusuri setiap departemen perusahaannya seraya tersenyum dan menyapa para pegawai yang ia temui.

"Semangat bekerjanya, tapi jangan lupa jaga kesehatan kalian!" seru Nino, tanpa menghentikan langkahnya.

Semua orang yang bekerja di perusahaan itu sangat menyukai Nino. Bukan hanya karena upah besar yang di berikan, tapi juga keramahan dan ketegasan Nino yang membuat semua pegawainya merasa nyaman.

Begitu sampai di lobby, Nino mendapati sebuah kerumunan yang membuatnya penasaran dan lantas menghampiri orang-orang itu.

"Boleh aku tahu, apa yang membuat kalian berkumpul seperti ini?" tanya Nino, setengah berteriak agar suaranya dapat di dengar.

Salah seorang pegawai menoleh dan menjawab ragu. "Ini, Pak, ada seorang wanita yang pingsan."

"Pingsan?" tanya Nino memastikan, lalu mendorong beberapa orang yang menghalangi pandangannya. "Permisi! Tolong beri ruang! Kenapa kalian tidak menolongnya? Apa kalian pikir wanita ini pemain sirkus!!!"

Semua pegawai yang mengerumuni wanita itu lantas membubarkan diri dan kembali ke pekerjaannya masing-masing karena takut akan terkena masalah.

"Astaga!!! Haruskah aku membayar mereka untuk menjadi seseorang yang lebih peduli terhadap sesama? Kenapa bukannya membantu wanita ini, mereka justru hanya menonton tanpa melakukan apapun." Nino mulai melangkah untuk mendekati wanita yang tengah pingsan tersebut.

Sebelum Nino dapat meraih bahu wanita itu, tiba-tiba wanita itu berbalik dan membuka matanya. "Kena kau!!!"

Nino mengerutkan dahinya seraya menatap tak percaya wanita yang ada di hadapannya kini. "Kau?"

Tak jauh berbeda dengan Nino, wanita itu juga nampak bingung ketika melihat Nino. "Kau?"

Kedua orang itu terlihat sama-sama bingung ketika saling menatap. Namun, nun jauh di lubuk hati mereka, keduanya memiliki pemikiran dan perasaan yang berbeda saat takdir mempertemukan mereka kembali.

'Moony ... Apakah bintang-bintang sudah sudi membiarkanmu pulang?' Batin Nino.

'Ternyata bukan om pedofil yang datang. Lalu, siapa pria ini? Wajahnya sangat mirip dengan om pedofil dalam ingatanku, tapi tidak mungkin ini dia.' Batin Dania menerka.

Nino tersentak lebih dulu karena ia merasakan sebuah tangan menyentuh bahunya.

"Pak?" Sebuah suara yang setiap hari Nino dengar, suara sekretarisnya yang setia.

Mata Nino mengerjap dan menoleh ke arah Liza. "Aku disini, Liza! Tidak perlu membuatku terkejut."

"Maaf, Pak," ucap Liza sopan.

Menyadari dirinya yang masih berhadapan dengan Dania, Nino segera mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu berdiri.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Nino, wajahnya sudah terasa panas karena melihat kecantikan Dania.

Dania merapihkan pakaiannya yang sedikit berantakan. "Aku ingin bertemu om pedofil!"

Nino tiba-tiba tersedak salivanya sendiri karena ucapan Dania yang begitu berterus terang. "Om pedofil?"

"Ah, iya! Maksudku pemilik perusahaan ini." Dania melemparkan pandangannya pada sebuah nama yang tertulis di lobby "Da Nino Corp".

"Anda ingin bertemu tuan Nino, Nona?" tanya Liza, mewakili tuannya yang sejak tadi hanya diam.

Dania tersenyum dan mengangguk. "Benar sekali! Tapi sepertinya, aku tidak mendapatkan antrian untuk bertemu dengannya. Aku pikir, dengan berpura-pura pingsan seperti ini dia akan muncul dan menunjukkan hidungnya yang belang itu."

Sungguh, mendengar penjelasan Dania membuat Nino gemas dan ingin sekali mencubit pipi gadis kecil yang sudah ia nantikan selama sepuluh tahun ini. Namun, Nino mengerti satu hal, bahwa Dania tidak mengenali dirinya saat ini.

"Nona, tapi -" Liza tak jadi menyelesaikan ucapannya karena Nino langsung memberikan kode padanya untuk diam.

"Aku bisa mengantarmu untuk menemui pemilik perusahaan ini. Tentu saja jika kau bersedia, Nona," ucap Nino menawarkan diri.

Cukup lama Dania berpikir dan juga mengamati wajah pria tampan di hadapannya. "Maaf, tapi aku tidak bisa pergi dengan pria yang tidak aku kenal."

Setelah mengatakan hal itu, Dania lantas pergi meninggalkan Da Nino Corp tanpa menoleh sekali pun.

Melihat ketegasan Dania, Nino seketika tersenyum. Dengan mata berbinar, ia menjentikkan jarinya ke arah Dania pergi.

"Kau memang Dania Nino Ferdinan!"

***

Kediaman keluarga Sanjaya nampak sepi saat Dania kembali dari perusahaan Nino. Matanya nyalang mencari anggota keluarga yang sebelumnya terlihat ramai, tapi kini satu pun tak terlihat.

"Dimana semua orang?" gumam Dania seraya menyusuri setiap ruangan.

Ketika baru saja memasuki kamarnya, tiba-tiba Dania mendengar seseorang memanggil namanya dari kejauhan.

"Dania!!!" panggil seseorang yang sepertinya Dito.

Sedikit kesal karena harus membatalkan niatnya untuk berbaring, Dania pun dengan langkah gontai berjalan dan menghampiri kakaknya itu.

"Iya, Kak," jawab Dania malas.

"Kemari sebentar!" titah Dito, suaranya begitu tegas dan tak terbantahkan.

Tahu jika dirinya tidak akan bisa menolak, Dania hanya berjalan untuk menghampiri Dito tanpa mengatakan apapun lagi.

Sesampainya Dania di tempat Dito berada, ia melihat seorang wanita cantik sedang duduk di samping kakaknya. Sontak saja hal itu membuat Dania kembali bersemangat karena ia begitu penasaran tentang siapa wanita itu.

"Kakak! Ini siapa?" tanya Dania antusias.

Dito berdecak seraya memutar bola matanya dengan malas. "Dia kakak iparmu! Namanya Shanum."

Bola mata Dania seketika membesar dan langsung menoleh kepada Dito secara tiba-tiba hingga kakaknya itu terkejut bukan main.

"Apa!!!" bentak Dito kaget.

Bibir Dania bergetar, matanya mulai mengeluarkan air yang tak lama lagi akan terjun bebas. "Kakak, jahat!!!"

"Hei, apa salahku?" sanggah Dito, bingung dengan tuduhan Dania.

"Kakak tidak mengabariku jika sudah menikah! Apa Kakak melupakan aku yang sudah Kakak kirim ke asrama? Dan siapa yang menggantikan aku menjadi pengiring pengantin kalian?" oceh Dania, tepat sebelum tangisannya semakin menjadi-jadi.

Shanum yang sedari tadi hanya diam, akhirnya berpindah tempat duduk dan memeluk Dania. "Maaf, Sayang, bukannya kami tidak ingin mengabarimu. Tapi kami tidak ingin membuatmu merasa sedih. Dan satu lagi, pernikahan kami sebenarnya terjadi sebelum kau pergi ke asrama. Tidak ada yang pernah menggantikan posisimu di keluarga ini, Adikku Sayang."

"Benar! Dania kita tidak pernah tergantikan." Deta tersenyum ketika memasuki rumah dan melihat kedekatan Dania dengan Shanum.

"Kakak berbohong!" sergah Dania, ia lantas melepaskan pelukan Shanum.

Deta mengernyit. "Apa maksudmu, Sayang?"

"Jika aku memang tidak tergantikan, kenapa kalian mengirim aku ke luar negeri? Kalian semua bahkan tidak pernah menjengukku walau hanya satu kali." Dania kembali menangis.

"Dania, itu -" Deta mencoba menenangkan Dania, tapi ia tak memiliki kesempatan.

"Itu semua karena om pedofil itu bukan? Entah apa yang telah dia lakukan sehingga kalian lebih memilih untuk membuangku daripada membiarkan aku tetap bersama kalian semua disini!" sela Dania, emosinya semakin membuncah.

"Ini semua tidak ada hubungannya dengan kak Nino, Sayang," ucap Deta lemah.

Sejujurnya, Dania sendiri bingung. Kenapa ia merasa begitu marah saat mengingat om pedofil, tapi ia tidak ingin memikirkan hal itu untuk saat ini. Yang terpenting bagi Dania sekarang adalah menghentikan perjodohan ini secepat mungkin.

"Cukup, Kak!" teriak Dania, matanya menatap tajam semua orang. "Aku ... Tidak ingin lagi membicarakan tentang pria itu! Dia bukan pria yang baik. Aku tidak tahu ada apa dengan kalian semua, tapi bagiku pria seperti itu tidak pantas untukku."

Semua orang sangat terkejut dengan ucapan Dania, terlebih setelah mengatakan hal itu Dania langsung kembali ke kamarnya dalam keadaan menangis.

Mendapati penolakan yang begitu keras dari adiknya, Deta seketika ambruk dan terduduk lemas di sofa. Ia sungguh tidak menyangka jika Dania akan mengatakan semua itu.

"Kakak ...," Dito mendekati Deta dan merangkul bahu kakaknya yang nampak lelah.

"Mungkin aku memang salah, Dek," lirih Deta.

Dito menghela nafasnya dalam. "Tidak ada yang salah, Kak! Kita semua hanya butuh waktu."

"Aku setuju! Berikan waktu lebih banyak padanya untuk memahami seberapa besar arti dirinya bagiku." Suara seseorang terdengar memasuki rumah secara perlahan.

"Kak Nino ...."

Hallo semuanya 🤗

Jangan lupa di tap jempolnya 👍🏻 dan tinggalkan jejak 👣👣 kalian di kolom komentar 👇🏻 sertakan votenya juga 'ya 😍 untuk author amburadul kesayangan kalian ini 😘

I ❤ U readers kesayangan kuhh

Terpopuler

Comments

Ananda Andin Angraini

Ananda Andin Angraini

pintar juga cara Dania pura2 pingsan demi bertemu Om pedofil... 🤭🤭 dan Om pedofil sudah ad di depan mata.

2021-06-29

0

Rinine Gendut

Rinine Gendut

om.Nino...akhirnya kamu datang...

2021-06-24

1

Penulis Jelata

Penulis Jelata

Yeeee Nino dtg jg akhirnya☺

2021-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 PULANG
2 PENOLAKAN
3 BALASAN
4 KAU KEMBALI
5 PERTEMUAN
6 CARA BARU
7 AYAH ANAKKU
8 ALASAN UNTUK MENERIMA
9 PERMAINAN WAKTU
10 PAPA
11 PASRAH
12 LAMARAN
13 JANJI
14 PILIHAN NINO
15 KENYATAAN
16 PERNIKAHAN
17 MALAM PENGANTIN
18 PAGI PERTAMA
19 IKATAN
20 MADU KASIH
21 PELUKAN
22 NINO FERDINAN
23 BUKAN INGINKU
24 HAMPIR SAJA
25 BIMBANG
26 JAGA JARAK
27 PRIA LAIN
28 TIDUR BERSAMA
29 HASRAT
30 NODA MERAH
31 WAKTU YANG SALAH
32 MEMILIKI HATIKU
33 SUARA MASA LALU
34 KEPERCAYAAN
35 CEMBURU
36 BERDAMAI
37 AWAL YANG BARU
38 SIKAP TERBUKA
39 TEMPAT ASAL
40 MASA LALU NINO
41 AYAH
42 KEINGINAN HATI
43 BARANG KOLEKSI
44 SUDAH ADA
45 WELCOME
46 KAMAR DANIA
47 CINCIN
48 LANGKAH PERTAMA
49 MENYENTUH
50 MENYESAL
51 KERAGUAN
52 SEORANG IBU
53 PESONA
54 DASI
55 WANITA PENGGANGGU
56 CANTIK
57 MANDI
58 HARI YANG CERAH
59 NYONYA FERDINAN
60 DARAH
61 KEBENARAN
62 PISAH RANJANG
63 MENERIMA
64 KEMARAHAN DETA
65 HUKUMAN
66 CINTA NINO
67 KECEMBURUAN DANIA
68 RASA SAKIT
69 KECEWA
70 HUKUMAN DITO
71 SERIBU TAMPARAN
72 DITO SI DINGIN
73 TIDAK TAHU MALU
74 MALU
75 RUMAH SUTOMO
76 BAYI
77 MOOD IBU HAMIL
78 JALAN BARU
79 MIMPI
80 HARIMU
81 SUMBANGAN
82 BOS BESAR
83 TURUN KE DAPUR
84 HAMIL?
85 BENDA PENTING
86 HILANG
87 LUKA DANIA
88 MELEPASKAN
89 PENGECUT
90 ANIKA
91 KETAHUAN
92 APEL
93 TERBAIK
94 WAKTU
95 PENYEKAPAN
96 PENGUNTIT
97 SALAH JATUH
98 SELAMAT TINGGAL
99 KEPERGIAN
100 DI UJUNG KISAH
101 SWEET CHAPTER 1
102 SWEET CHAPTER 2
103 SWEET CHAPTER 3
104 SWEET CHAPTER 4
105 SWEET CHAPTER 5 (LAST)
106 OCEHAN AUTHOR
107 PROMO KARYA
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PULANG
2
PENOLAKAN
3
BALASAN
4
KAU KEMBALI
5
PERTEMUAN
6
CARA BARU
7
AYAH ANAKKU
8
ALASAN UNTUK MENERIMA
9
PERMAINAN WAKTU
10
PAPA
11
PASRAH
12
LAMARAN
13
JANJI
14
PILIHAN NINO
15
KENYATAAN
16
PERNIKAHAN
17
MALAM PENGANTIN
18
PAGI PERTAMA
19
IKATAN
20
MADU KASIH
21
PELUKAN
22
NINO FERDINAN
23
BUKAN INGINKU
24
HAMPIR SAJA
25
BIMBANG
26
JAGA JARAK
27
PRIA LAIN
28
TIDUR BERSAMA
29
HASRAT
30
NODA MERAH
31
WAKTU YANG SALAH
32
MEMILIKI HATIKU
33
SUARA MASA LALU
34
KEPERCAYAAN
35
CEMBURU
36
BERDAMAI
37
AWAL YANG BARU
38
SIKAP TERBUKA
39
TEMPAT ASAL
40
MASA LALU NINO
41
AYAH
42
KEINGINAN HATI
43
BARANG KOLEKSI
44
SUDAH ADA
45
WELCOME
46
KAMAR DANIA
47
CINCIN
48
LANGKAH PERTAMA
49
MENYENTUH
50
MENYESAL
51
KERAGUAN
52
SEORANG IBU
53
PESONA
54
DASI
55
WANITA PENGGANGGU
56
CANTIK
57
MANDI
58
HARI YANG CERAH
59
NYONYA FERDINAN
60
DARAH
61
KEBENARAN
62
PISAH RANJANG
63
MENERIMA
64
KEMARAHAN DETA
65
HUKUMAN
66
CINTA NINO
67
KECEMBURUAN DANIA
68
RASA SAKIT
69
KECEWA
70
HUKUMAN DITO
71
SERIBU TAMPARAN
72
DITO SI DINGIN
73
TIDAK TAHU MALU
74
MALU
75
RUMAH SUTOMO
76
BAYI
77
MOOD IBU HAMIL
78
JALAN BARU
79
MIMPI
80
HARIMU
81
SUMBANGAN
82
BOS BESAR
83
TURUN KE DAPUR
84
HAMIL?
85
BENDA PENTING
86
HILANG
87
LUKA DANIA
88
MELEPASKAN
89
PENGECUT
90
ANIKA
91
KETAHUAN
92
APEL
93
TERBAIK
94
WAKTU
95
PENYEKAPAN
96
PENGUNTIT
97
SALAH JATUH
98
SELAMAT TINGGAL
99
KEPERGIAN
100
DI UJUNG KISAH
101
SWEET CHAPTER 1
102
SWEET CHAPTER 2
103
SWEET CHAPTER 3
104
SWEET CHAPTER 4
105
SWEET CHAPTER 5 (LAST)
106
OCEHAN AUTHOR
107
PROMO KARYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!