17. Hantu pohon mangga

Di ruang keluarga, berkumpul para Opa dan para Papa, setelah berbicara dengan kedua putranya, Papa Elang bergabung dengan mertua, Opa Gunawan yang sudah dianggapnya sebagai pengganti Almarhum Papanya dan juga Opa Yonan, bukan hanya sekedar Abang iparnya, tetapi sebagai wali dari almarhum kedua orang tuanya.

" Salah satu dari mereka bersedia Lang ? "

Opa Dimas langsung bertanya ketika Papa Elang sudah menjatuhkan bobotnya pada salah satu kursi.

" Hanya tinggal Neo, dan dia tidak mungkin bisa menolak "

Sahut Papa Elang, menatap secara bergantian ke empat Opa.

" Bara tidak mau ? "

Opa Gunawan membuat kesimpulan.

" Dia sudah punya kekasih "

Bibir Papa Elang membentuk lengkungan tipis.

" Hah ? Apa bukan cuma sekedar membuat alasan untuk menolak ? "

Opa Yonan tidak percaya.

Papa Elang menggeleng.

" Aku mengenal mereka berdua sama seperti mengenal diriku sendiri, untuk hal seperti ini, dia tidak bisa bercanda "

Opa Yonan tersenyum lebar.

" Dia memang seperti dirimu dan Almarhum mertuaku, diam diam menenggelamkan "

Papa Elang hanya tersenyum mendengar istilah Opa Yonan.

" Dam, Reino usianya sudah lebih dari cukup, sudah hampir kepala tiga, suruhlah dia segera menikah atau jika dia tidak memiliki kekasih, kita bisa mencarikannya " Papa Dimas beralih ke Papa Adam yang dari tadi cuma diam menyimak.

Papa Adam menghela napas panjang.

" Besok, biar aku bicarakan pada Reino, Pa "

" Kalau bisa, suruh secepatnya dia menikah Dam, kami para orang tua ini tidak memiliki banyak waktu untuk menunggu cucu cucu kami menjadi pengantin "

Imbuh Opa Gunawan.

" Ayah, jangan mengatakan itu, Ayah, Papa dan yang lainnya akan selalu sehat dan akan menyaksikan semua cucu menikah, InsyaAlloh "

Papa Adam menatap satu persatu wajah para tetua.

Ayah Gunawan hanya menunduk, matanya memerah.

Allah menjadikan Papa Adam sebagai menantunya memang tidak pernah salah.

Papa Adam tidak pernah membeda bedakan antara Opa Gunawan dan Opa Dimas, keduanya sama sama orang tua baginya.

...*****...

Berjalan menyusuri Mal, seperti dua orang yang sedang bermusuhan, membuat Alan merasa lucu sendiri.

Bibirnya senyum senyum menatap Julie yang seperti anak hilang.

Matanya kesana kemari, entah apa yang dilihatnya.

" Juliette, kenapa kamu seperti yang sedang berselingkuh ? Atau memang sedang berselingkuh ? "

Alan menarik jaket Hoodie kebesaran yang dikenakan oleh Julie.

Julie berdecak.

" Enggak, berselingkuh dengan siapa ? Aku tidak pernah boleh pacaran, aku hanya sedikit kuatir jika bertemu dengan para pemuja Abang, lalu mereka aku menyiksa aku bersama sama, setelahnya meng-upload ke sebuah konten, lalu ...."

" Hei, daya halu-mu ketinggian, makanya jangan suka nonton Drakor, belajar yang benar ! "

" Aku cuma kuatir, cepatlah bang ! Katanya mau nonton, jangan mengukur berapa luasnya lantai Mal ini, besok Abang bisa bertanya pada bagian pengelolaan gedung Mal ini "

Alan terkekeh.

" Iya iya, kamu itu, diajak jalan jalan justru seperti pencuri saja, biasa saja ! Abang bukan artis dengan banyak penggemar "

Ah, ingin rasanya Alan memegang tangan Julie, tapi Alan kuatir Julie ketakutan, lalu kabur dari rumah, bisa berabe, kalau Bara dan Neo besok kembali, bisa dipastikan dia bakalan kena omelan karena di anggap berbuat kurang ajar.

" Kamu mau nonton apa ? Film romantis ? "

Alan yang berdiri di samping Julie ikut menatap deretan poster film yang akan tayang.

" Ini, kaya'nya lucu "

Tunjuk Julie melalui ekor matanya.

Alan membulatkan kedua matanya membaca judul dan poster film yang ingin Julie tonton.

" Juliette, gak salah kamu nonton yang ini ? "

" Kenapa ? Gak suka atau enggak berani ? Abang nonton saja yang Abang suka, aku mau nonton yang ini "

" Juliette, gadis seusia kamu itu kebanyakan nonton film yang romantis, bukan yang seperti itu "

Alan kembali membaca judul film, Hantu pohon mangga.

Pasti ini gara gara waktu ngidam Julie, emaknya lagi demen makan diatas pohon mangga, jadi kebawa sampai Julie gede.

" Enggak ah, film romantis bikin baper, aku sudah bosan dengan yang berbau bau seperti itu, dari aku masih orok sudah melihat secara life "

Julie memesan dua tiket, tapi tentu saja Alan yang bayar.

" Maksud kamu apa nonton yang begituan ? Jangan bilang kalau kamu sudah pernah nonton...."

" Jangan nuduh bang ! Orang tuaku lebih romantis dari pada Drakor atau film dari negaranya Shah Rukh Khan, jadi kalau hanya sekedar film yang itu, lewaattt "

Julie menunjuk film yang direkomendasikan oleh Alan

" Ooo....Kirain Abang "

Alan terkekeh.

" Nanti kalau kamu takut, peluk saja tangan Abang ya "

Alan nyengir.

Julie acuh, seakan tidak mendengar apa yang baru Alan ucapkan.

Sudah kebal dengar gombalan kaya' gitu ya Jul.

...*****...

" Bar, apa yang dilakukan Alan saat ini "

Tanya Neo menatap langit langit kamar.

Apa Neo gak nyadar ya, kalau langit langit kamar lagi gak kepengen dilihatin Neo, dia ngambek karena Neo, Bara dan Alan jarang pulang.

" Tidur, ini sudah jam sepuluh malam, kau juga tidurlah, anak kecil gak boleh tidur malam malam "

Sebelum bantal melayang ke mukanya, Bara cepat menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

" Sok tua kau, kita hanya berselang lima menit lahir ke duania ini "

" Kau belum punya pacar, tandanya kau masih kecil, bersiap siaplah ! Kau besok akan dibawa Papa dan Mama untuk diperkenalkan pada calon istrimu "

Bara tergelak kencang.

Neo mendengkus.

" Apa yang kau tertawakan ? Kesurupan ? Atau kau sangat senang karena aku yang harus diperkenalkan kepada seorang gadis, ckk sungguh menggelikan, membayangkannya saja aku tidak sanggup "

Neo menelungkupkan badannya.

" Kau tahu drama drama yang sering ditonton oleh Alana dan Kania, seperti itulah besok nasibku, sungguh memalukan, pasti Alan akan tertawa hingga sakit perut dia, jika tahu kita berdua di suruh pulang untuk apa "

Bara diam saja mendengar omongan Neo.

" Eh, Bar, bagaimana kau mengenal gadis itu, kau tidak pernah cerita, ayo ceritakan padaku kisah-mu itu ! "

Neo berbaring menyamping menghadap Bara yang sedang mengecek ponselnya.

" Tidak ada yang menarik untuk diceritakan "

Bara mengelak.

" Pasti menarik, kalau tidak, mana mungkin kau memutuskan untuk menjadikannya dia pacarmu, ada Mimi yang selalu salah mengejar kita saja kau tidak bergeming,

tapi dia juga yang salah, gak jelas siapa yang dia suka, untungnya kita sedang malas iseng "

" Cepatlah Bar, ceritakan ! Jangan kau bolak balik melihat ponselmu, dia sudah tidur, tidak mungkin membalas chat-mu lagi "

" Iya iya kau cerewet sekali "

Ujar Bara meletakkan ponselnya di atas nakas.

Bibir Bara tersenyum sembari menceritakan bagaimana dia bertemu dengan Fatimah.

" Hah ? Jadi cuma begitu ? Gak romantis sekali, menyesal aku mendengarnya, eh tapi lusa aku akan main main ke kampus, siapa tahu ketemu dengan peristiwa yang sama seperti dirimu "

Neo terkekeh.

" Kau pikirkan saja bagaimana nasibmu besok, jangan berulah atau kau akan digantung oleh Papa "

Neo mendesah.

" Semoga gadis itu tidak mau denganku, tidak asik sama sekali menikah karena dijodohkan "

Neo menutup mukanya dengan bantal.

...******...

...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻 ...

Terpopuler

Comments

Mmh dew

Mmh dew

❤🧡💛💚💙💜

2024-07-26

0

Just Rara

Just Rara

si kembar kelakuannya mirip duo jagoan neon ya😄😄

2022-02-24

1

@free

@free

👍👍

2022-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 1.Prolog
2 2. Dia tidak termasuk
3 3. Malaikat penolong.
4 4. Rencana kejutan
5 5. Gara gara uang seratus ribu
6 6. Calon Pacar
7 7. Merindukan Tyo
8 8. Tidak peka
9 9. Ajakan Rujuk
10 10. Tragedi celana dalam
11 11. Bawa aku !
12 12. Aku tidak membutuhkan ibu
13 13. Pacaran dengan Abang
14 14. Kau carilah target lain
15 15. Butuh waktu
16 16. Takdir yang hampir sama
17 17. Hantu pohon mangga
18 18. Memberikan waktu Satu Minggu
19 19. Bukan pria yang pantas
20 20. Kalah telak
21 21. Cemburu
22 22. Ajakan bersaing
23 23. Ikut mengantri
24 24. Aku bisa hamil
25 25. Cinta tidak untuk diterjemahkan
26 26. Surat Perjanjian
27 27. Jangan terlalu kejam padaku
28 28. Selamat jalan kekasih
29 29. Patah hati
30 30. Gelas gelas kaca
31 31. Malu atau tidak mau
32 32. Dokter jagal
33 33. Cubit cubitan
34 34. Sepuluh bulan lagi
35 35. Awas air liur mu
36 36. Aku bukan lelaki pilihan.
37 37. Malu malu tapi berharap
38 38. Mencari jodoh untuk Laura
39 39. Sudah sangat kebelet
40 40. Kencan buta
41 41. Alan yang pemaksa
42 42. Mata mata.
43 43. Beda satu huruf
44 44. Seperti burung camar
45 45. Simpan tatapan itu
46 46. Opa rasa Papa
47 47. Cantik-cantik jorok.
48 48. Seperti minum obat
49 49. Mendapatkan hukuman
50 50. Semakin Gila
51 51. Ancaman
52 52. Memperbaiki sikap
53 53. Cuma dipandang pandang
54 54. Teman tapi menikah
55 55. Pernikahan ( 1 )
56 56. Pernikahan ( 2 )
57 57. Pernikahan ( 3 )
58 58. Pernikahan ( 4)
59 59. Terpedaya
60 60. Pak Guru banyak akalnya
61 61. Test drive
62 62. Lupa Rasa
63 63. Second honeymoon
64 64. Mulai Perburuan
65 65. Kau kejam, Quin.
66 66. Bermalam di rumah sakit
67 67. Pindah tidur
68 68. Tidak bisa fokus
69 69. Ketika Papa Wahyu ngambek
70 70. Resah
71 71. Rahasia Perusahaan
72 72. Lebih beruntung
73 73. Eksperimen
74 74. Rencana
75 75. Belajar mencintai
76 76. Pembullyan
77 77. Keinginan Alan
78 78. Para cicit sedang OTW
79 79. Rencana second honeymoon Kembali
80 80. Ambang Batas
81 81. Cara Arjuna
82 82. Galau
83 83. Permintaan
84 84. Hasil Perbuatan.
85 85. Pondasi yang tidak kuat
86 86. Pengutit
87 87. Melepaskan semua
88 88. Drakula betina
89 89. Jujur
90 90. Dua atau tiga tahun lagi ( end )
91 91. Bonchap
92 92. Bonchap
93 93. Bonchap
94 94. Bonchap
95 95. Bonchap
Episodes

Updated 95 Episodes

1
1.Prolog
2
2. Dia tidak termasuk
3
3. Malaikat penolong.
4
4. Rencana kejutan
5
5. Gara gara uang seratus ribu
6
6. Calon Pacar
7
7. Merindukan Tyo
8
8. Tidak peka
9
9. Ajakan Rujuk
10
10. Tragedi celana dalam
11
11. Bawa aku !
12
12. Aku tidak membutuhkan ibu
13
13. Pacaran dengan Abang
14
14. Kau carilah target lain
15
15. Butuh waktu
16
16. Takdir yang hampir sama
17
17. Hantu pohon mangga
18
18. Memberikan waktu Satu Minggu
19
19. Bukan pria yang pantas
20
20. Kalah telak
21
21. Cemburu
22
22. Ajakan bersaing
23
23. Ikut mengantri
24
24. Aku bisa hamil
25
25. Cinta tidak untuk diterjemahkan
26
26. Surat Perjanjian
27
27. Jangan terlalu kejam padaku
28
28. Selamat jalan kekasih
29
29. Patah hati
30
30. Gelas gelas kaca
31
31. Malu atau tidak mau
32
32. Dokter jagal
33
33. Cubit cubitan
34
34. Sepuluh bulan lagi
35
35. Awas air liur mu
36
36. Aku bukan lelaki pilihan.
37
37. Malu malu tapi berharap
38
38. Mencari jodoh untuk Laura
39
39. Sudah sangat kebelet
40
40. Kencan buta
41
41. Alan yang pemaksa
42
42. Mata mata.
43
43. Beda satu huruf
44
44. Seperti burung camar
45
45. Simpan tatapan itu
46
46. Opa rasa Papa
47
47. Cantik-cantik jorok.
48
48. Seperti minum obat
49
49. Mendapatkan hukuman
50
50. Semakin Gila
51
51. Ancaman
52
52. Memperbaiki sikap
53
53. Cuma dipandang pandang
54
54. Teman tapi menikah
55
55. Pernikahan ( 1 )
56
56. Pernikahan ( 2 )
57
57. Pernikahan ( 3 )
58
58. Pernikahan ( 4)
59
59. Terpedaya
60
60. Pak Guru banyak akalnya
61
61. Test drive
62
62. Lupa Rasa
63
63. Second honeymoon
64
64. Mulai Perburuan
65
65. Kau kejam, Quin.
66
66. Bermalam di rumah sakit
67
67. Pindah tidur
68
68. Tidak bisa fokus
69
69. Ketika Papa Wahyu ngambek
70
70. Resah
71
71. Rahasia Perusahaan
72
72. Lebih beruntung
73
73. Eksperimen
74
74. Rencana
75
75. Belajar mencintai
76
76. Pembullyan
77
77. Keinginan Alan
78
78. Para cicit sedang OTW
79
79. Rencana second honeymoon Kembali
80
80. Ambang Batas
81
81. Cara Arjuna
82
82. Galau
83
83. Permintaan
84
84. Hasil Perbuatan.
85
85. Pondasi yang tidak kuat
86
86. Pengutit
87
87. Melepaskan semua
88
88. Drakula betina
89
89. Jujur
90
90. Dua atau tiga tahun lagi ( end )
91
91. Bonchap
92
92. Bonchap
93
93. Bonchap
94
94. Bonchap
95
95. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!