4. Rencana kejutan

Julie pulang menjelang sore, ketika tangannya hendak membuka pintu pagar, ia tercenung.

Astagfirullah, kenapa aku bisa lupa, ah bodo.

" Kenapa sore baru pulang ? Pasti kamu dari pacaran kan ? Kuliah baru semester satu sudah mikirin pacaran, belajar saja yang bener ? "

Semprot Neo di depan pintu.

Julie sampai terjengkit kaget.

" Jam kuliahku memang sampai sore bang, jangan nuduh ! "

Julie menjawab sewot.

Dia ini kenapa sih, aku baru satu malam disini, gayanya seperti aku adiknya saja.

" Ya sudah, buruan masak ! "

Ujarnya berlalu dari hadapan Julie.

" Masak apa ? "

Julie mengikuti langkah Neo.

Neo membalikkan badannya, untung Julie sedang konsentrasi, kalau tidak sudah nabrak badan Neo yang menyebalkan.

" Tadi malam kan sudah aku bilang, opor ayam, aku rindu rumah, jangan bilang gak tahu "

" Bang...."

Belum sempat Julie menjawab, Neo langsung menghilang di balik pintu kamarnya.

Apa yang mau dibuat opor ? Jempol kaki, itu yang aku lupa, kenapa tidak mampir ke supermarket yang kemarin tadi.

Julie membanting tasnya begitu saja diatas kursi tamu.

Dia kesel, pulang dari kampus pengen istirahat, tapi masih ada tugas yang menunggunya.

Tok

tok

tok

Kepala Alan nongol dari balik pintu.

Melihat Julie yang ada di depan pintu kamarnya, Alan bersandar di daun pintu sembari melipat kedua tangannya di atas dada.

Gayanya benar benar sok cool, tapi memang keren sih, sayang, play boy cap badak bercula.

" Bang, kemarin kan enggak ada beli ayam, tuh, bang Neo minta di buatkan opor, kaya' lebaran saja, memang dia kenapa ? Lagi ngidam ? "

" Juliette... Kamu kepo tentang Om Neo, atau minta uang untuk beli ayam atau minta anterin ? "

Julie menggaruk garuk kepalanya yang mendadak gatal.

" Gak ada "

Julie berbalik, gegas berjalan keluar, pergi ke supermarket dengan menggunakan ojek online.

...******...

" Dih, gaya bener beli ayam di supermarket, sok anak orang kaya "

Suara ejekan terdengar dari arah belakang ketika Julie menunggu mbak kasir menghitung belanjaan yang diambil Julie.

Julie memutar bola matanya jengah.

Sonya dan Zizi berdiri di belakangnya, teman satu kos yang selalu julid dengan Julie, mereka berdua termasuk orang yang menyebabkan Julie harus keluar dari kos kos'an dan yang menyebabkan Julie terpaksa keluar karena sudah tidak betah untuk terus bertahan, bisa makan ati Julie jika terus bersama mereka.

" Jangan jangan itu ayam cuma di **** saja untuk teman makan nasi, lalu di simpan lagi biar awet "

Tambah Sonya.

Zizi tertawa, mbak kasir hanya meringis.

" Ayam itu bukan untuk di **** oleh Juliette seperti yang kamu katakan, ini hanya untuk kucing "

Sela Alan yang sudah berdiri di depan seberang meja kasir.

Dahi Julie berkerut, sejak kapan Alan ada di supermarket, bukankah tadi ketika Julie berangkat dari rumah dia masih ada di kamar ?

Sonya dan Zizi melongo.

Gila, ganteng banget tuh cowok, pakai mengangkatkan belanjaan Julie lagi.

Julie melambaikan tangannya bak seorang ratu pada Sonya dan Zizi, sembari melangkah mengikuti langkah kaki Alan di belakang.

" Ngapain Abang ke sini ? Bukankah tadi masih ada dirumah ? "

" Sudah, ayo pulang ! Bentar lagi magrib, anak kecil gak boleh keluyuran di luar "

Alan baik ke atas jok motornya, Julie naik di boncengan.

...*****...

Mereka berempat sudah duduk di kursinya masing masing.

Bara dan Neo menatap opor ayam khas Julie yang di buatnya tadi dengan panduan dari internet.

" Lan, kau makan duluan ! "

Perintah Bara seperti bos dengan wajah datar.

" Kenapa aku ? Yang minta kan Om Neo, dia dulu dong "

Alan menghindar, dari tampilannya terlihat sangat kurang meyakinkan.

" Jul, coba kau rasa "

Neo justru memerintah Julie.

Julie menghembuskan napas jengah.

Dengan tenang dia menyendok nasi dan sepotong opor ayam buatannya sendiri.

" Bismillah....."

Ucapnya pelan.

Julie memasukkan nasi dan secuil daging ayam ke dalam

mulutnya, kedua bola matanya membulat dengan sempurna lalu Julie menangis.

" Kenapa ? Gak enak ya Juliette ? Sudah tidak usah di makan ! "

Cegah Alan menggeser piring nasi Julie ke tengah meja.

" Jangan bang, aku lapar, sudah capek capek membuatnya, mana kuota internet ku habis gara gara harus memutar ulang cara membuatnya "

Julie kembali menarik piring nasinya.

" Tapi....."

" Rasa opornya seperti masakan ibuku, bang, aku kan jadi rindu kedua orang tuaku "

Julie kembali melanjutkan makannya, melihat Julie makan dengan tenang, eh, padahal tadi barusan nangis, air mata buaya. Bara, Neo dan Alan ikut makan.

Ketika ketiganya sudah sama sama merasakan masakan Julie, semuanya sama sama diam tidak berkomentar.

" Rasanya sangat berbeda, tetapi tidak buruk "

Terdengar lirih suara Neo.

" Tidak akan ada yang bisa menyamai rasa buatan Oma, tidak juga Mama "

Jawab Bara.

Alan diam saja melanjutkan makannya tanpa berkomentar.

...*****...

" Mas, besok pagi, aku dan Quin akan berkunjung ke tempat anak anak "

Mama Freya menepuk nepuk bantalnya, agar enak saat ia meletakkan kepalanya nanti.

" Nginep ? "

Mama Freya tertawa.

" Enggaklah Mas, cuma berjarak dua jam saja pakai nginep, anak anak saja yang malas pulang setiap hari "

Papa Elang meletakkan kepalanya di bantal berbaring menyamping.

" Anak anak masih belum terbiasa jika Opa dan Omanya sudah tidak ada, mereka berdua terlalu dekat dengan Almarhum Mama "

Ujar Papa Elang pelan.

" Biarkan mereka mandiri ! Aku dan Quina akan membuat kejutan untuk mereka, apakah Neo masih suka malas membereskan kamar ? "

" Sekalian cek, apakah mereka memasukkan perempuan ke dalam rumah "

Imbuh Papa Elang.

" Mas, mereka berdua kan mirip kamu, dingin terhadap perempuan, beda dengan Alan, mana mungkin itu terjadi "

Papa Elang mendesah.

" Iya, bagaimana bisa dia sangat mirip dengan Bang Yo, sama sekali tidak ada mirip miripnya dengan Wahyu "

" Tapi Alan baik Mas, sama seperti Papanya, selebihnya memang turunan Opanya "

" Apakah kamu tidak kesepian lov ? Anak anak tidak ada yang disini kecuali Laura dan Alana "

" Enggaklah Mas, masih ada Mama, Papa dan yang lainnya, walaupun setelah kepergian Mama Clara dan Papa Tyo, tempat ini seakan kurang lengkap, asal bersama semua keluarga dan Kamu, tidak membuat aku sepi, tapi andai saja Bara dan Neo memiliki adik, kamu sih Mas, gak mau nambah "

Papa Elang tersenyum

" Mas, ingin seperti Almarhum Papa dan Mama, banyak menghabiskan waktu bersama, Bara dan Neo sudah cukup, kelak mereka sudah menikah, akan bertambah juga anggota keluarga ini.

Sekarang mendekat-lah sini ! "

Papa Elang menarik pinggang Mama Freya agar bisa dipeluknya.

" Kita akan mengulang sejarah Almarhum Papa dan Mama "

" Maksudnya ? "

Mama Freya mendongakkan kepalanya.

" Setelah kepergian Mama yang lebih dahulu, Almarhum Papa sering berkata bahwa almarhum Papa tidak bisa tidur karena Mama tidak berada di pelukannya, seperti itu malam malam yang mereka lakukan, Mas juga ingin seperti itu lov, memelukmu sepanjang malam.

Sekarang tidurlah ! Bukankah besok pagi pagi akan berangkat memberi kejutan pada mereka ? "

" Iya, aku jadi tidak sabar, bagaimana mereka ketika kami sudah berada di depan pintu "

Mama Freya tertawa bahagia, hanya membayangkan-nya saja.

...******...

...🌻🌻🌻🌻🌻🌻...

Terpopuler

Comments

Junnie Huang

Junnie Huang

🤗🤗🤗🤗🤗

2024-08-14

0

Laila Molek

Laila Molek

sedih..papa Tyo dan mama Clara.udah tiada...😢😥😥

2022-02-25

1

Just Rara

Just Rara

freya dan quin yg bakalan terkejut😁😁😁

2022-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 1.Prolog
2 2. Dia tidak termasuk
3 3. Malaikat penolong.
4 4. Rencana kejutan
5 5. Gara gara uang seratus ribu
6 6. Calon Pacar
7 7. Merindukan Tyo
8 8. Tidak peka
9 9. Ajakan Rujuk
10 10. Tragedi celana dalam
11 11. Bawa aku !
12 12. Aku tidak membutuhkan ibu
13 13. Pacaran dengan Abang
14 14. Kau carilah target lain
15 15. Butuh waktu
16 16. Takdir yang hampir sama
17 17. Hantu pohon mangga
18 18. Memberikan waktu Satu Minggu
19 19. Bukan pria yang pantas
20 20. Kalah telak
21 21. Cemburu
22 22. Ajakan bersaing
23 23. Ikut mengantri
24 24. Aku bisa hamil
25 25. Cinta tidak untuk diterjemahkan
26 26. Surat Perjanjian
27 27. Jangan terlalu kejam padaku
28 28. Selamat jalan kekasih
29 29. Patah hati
30 30. Gelas gelas kaca
31 31. Malu atau tidak mau
32 32. Dokter jagal
33 33. Cubit cubitan
34 34. Sepuluh bulan lagi
35 35. Awas air liur mu
36 36. Aku bukan lelaki pilihan.
37 37. Malu malu tapi berharap
38 38. Mencari jodoh untuk Laura
39 39. Sudah sangat kebelet
40 40. Kencan buta
41 41. Alan yang pemaksa
42 42. Mata mata.
43 43. Beda satu huruf
44 44. Seperti burung camar
45 45. Simpan tatapan itu
46 46. Opa rasa Papa
47 47. Cantik-cantik jorok.
48 48. Seperti minum obat
49 49. Mendapatkan hukuman
50 50. Semakin Gila
51 51. Ancaman
52 52. Memperbaiki sikap
53 53. Cuma dipandang pandang
54 54. Teman tapi menikah
55 55. Pernikahan ( 1 )
56 56. Pernikahan ( 2 )
57 57. Pernikahan ( 3 )
58 58. Pernikahan ( 4)
59 59. Terpedaya
60 60. Pak Guru banyak akalnya
61 61. Test drive
62 62. Lupa Rasa
63 63. Second honeymoon
64 64. Mulai Perburuan
65 65. Kau kejam, Quin.
66 66. Bermalam di rumah sakit
67 67. Pindah tidur
68 68. Tidak bisa fokus
69 69. Ketika Papa Wahyu ngambek
70 70. Resah
71 71. Rahasia Perusahaan
72 72. Lebih beruntung
73 73. Eksperimen
74 74. Rencana
75 75. Belajar mencintai
76 76. Pembullyan
77 77. Keinginan Alan
78 78. Para cicit sedang OTW
79 79. Rencana second honeymoon Kembali
80 80. Ambang Batas
81 81. Cara Arjuna
82 82. Galau
83 83. Permintaan
84 84. Hasil Perbuatan.
85 85. Pondasi yang tidak kuat
86 86. Pengutit
87 87. Melepaskan semua
88 88. Drakula betina
89 89. Jujur
90 90. Dua atau tiga tahun lagi ( end )
91 91. Bonchap
92 92. Bonchap
93 93. Bonchap
94 94. Bonchap
95 95. Bonchap
Episodes

Updated 95 Episodes

1
1.Prolog
2
2. Dia tidak termasuk
3
3. Malaikat penolong.
4
4. Rencana kejutan
5
5. Gara gara uang seratus ribu
6
6. Calon Pacar
7
7. Merindukan Tyo
8
8. Tidak peka
9
9. Ajakan Rujuk
10
10. Tragedi celana dalam
11
11. Bawa aku !
12
12. Aku tidak membutuhkan ibu
13
13. Pacaran dengan Abang
14
14. Kau carilah target lain
15
15. Butuh waktu
16
16. Takdir yang hampir sama
17
17. Hantu pohon mangga
18
18. Memberikan waktu Satu Minggu
19
19. Bukan pria yang pantas
20
20. Kalah telak
21
21. Cemburu
22
22. Ajakan bersaing
23
23. Ikut mengantri
24
24. Aku bisa hamil
25
25. Cinta tidak untuk diterjemahkan
26
26. Surat Perjanjian
27
27. Jangan terlalu kejam padaku
28
28. Selamat jalan kekasih
29
29. Patah hati
30
30. Gelas gelas kaca
31
31. Malu atau tidak mau
32
32. Dokter jagal
33
33. Cubit cubitan
34
34. Sepuluh bulan lagi
35
35. Awas air liur mu
36
36. Aku bukan lelaki pilihan.
37
37. Malu malu tapi berharap
38
38. Mencari jodoh untuk Laura
39
39. Sudah sangat kebelet
40
40. Kencan buta
41
41. Alan yang pemaksa
42
42. Mata mata.
43
43. Beda satu huruf
44
44. Seperti burung camar
45
45. Simpan tatapan itu
46
46. Opa rasa Papa
47
47. Cantik-cantik jorok.
48
48. Seperti minum obat
49
49. Mendapatkan hukuman
50
50. Semakin Gila
51
51. Ancaman
52
52. Memperbaiki sikap
53
53. Cuma dipandang pandang
54
54. Teman tapi menikah
55
55. Pernikahan ( 1 )
56
56. Pernikahan ( 2 )
57
57. Pernikahan ( 3 )
58
58. Pernikahan ( 4)
59
59. Terpedaya
60
60. Pak Guru banyak akalnya
61
61. Test drive
62
62. Lupa Rasa
63
63. Second honeymoon
64
64. Mulai Perburuan
65
65. Kau kejam, Quin.
66
66. Bermalam di rumah sakit
67
67. Pindah tidur
68
68. Tidak bisa fokus
69
69. Ketika Papa Wahyu ngambek
70
70. Resah
71
71. Rahasia Perusahaan
72
72. Lebih beruntung
73
73. Eksperimen
74
74. Rencana
75
75. Belajar mencintai
76
76. Pembullyan
77
77. Keinginan Alan
78
78. Para cicit sedang OTW
79
79. Rencana second honeymoon Kembali
80
80. Ambang Batas
81
81. Cara Arjuna
82
82. Galau
83
83. Permintaan
84
84. Hasil Perbuatan.
85
85. Pondasi yang tidak kuat
86
86. Pengutit
87
87. Melepaskan semua
88
88. Drakula betina
89
89. Jujur
90
90. Dua atau tiga tahun lagi ( end )
91
91. Bonchap
92
92. Bonchap
93
93. Bonchap
94
94. Bonchap
95
95. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!