...📝 Pengingat...
^^^📒 Omku Suamiku season 2^^^
^^^* Papa Adam dan Mama Regina, punya dua buah hati, Bang Reino dan Kania^^^
^^^* Papa Elang dan Mama Freya, punya sikembar Bara dan Neo^^^
^^^* Mama Gaia dan Papa Aditya, hanya memiliki Laura saja, karena bang Adit mau pacaran terus.^^^
^^^* Mama Quina dan Papa Wahyu, ada buah cinta mereka, Alan dan Alana.^^^
^^^* Bang Jagad dan Laila, hanya memiliki satu orang putra, Rasyd Abian ( Masih balita ya ) di 📒 Jagad ( dia bukan ayahku ) bisa dibaca di apk hijau dan Joy****^^^
^^^* Papa Benua dan Mama Rania, ada Jagoan mereka Pramudya dan si cantik Ayunda^^^
^^^* Papa Leon dan Mama Miulan.^^^
^^^punya dua kebanggaan, Haidar dan Rindu^^^
^^^* Alfian dan Dinda, Malika ( cem cemannya bang Reino ) 📒 Istri muda Alfian ( Di apk ijo atau Joy**** )^^^
^^^* Om Sam dan Aisyah ( 📒 Om Sam ) tau dong, Fatimah.^^^
^^^* Bang Zainal dan Juleha, ( 📒 Dijodohkan ? Siapa takut ! )^^^
^^^ada si imut Julie ( Bang Alan suka memanggilnya dengan Juliette ) dan adik laki-lakinya Pram^^^
^^^📒 Cinta separuh Masa^^^
^^^* Bang Jo dan Raisa ( Joi, Tasya dan Bima
^^^
^^^* Mas Ken dan Niken ( sikembar Nayra dan Nadya, putra kebanggaan Mas Ken, Arjuna )^^^
^^^📒 My mute husband^^^
^^^* Ginta dan Flora ( Gio, Saras )^^^
^^^* Dr, Lukas dan Dewi ( Viola, Dewo )^^^
^^^📒 Menikahi teman sendiri^^^
^^^* Ali dan Riella ( Alika, Jojo )^^^
^^^* Wisnu dan Fifi ( Kayla, Ayesha )^^^
^^^* Brian dan Amira ( Abimanyu, Ragapadmi )^^^
...Itu silsilah mereka ya, walaupun kedepannya apakah semua bisa dimasukkan ke dalam cerita ini atau tidak, Wait and see....
Jadi....Sabar ya Mak, akan ada cerita diantara mereka, tapi gak buru buru, biar alurnya gak terputus, dan tidak terkesan dipaksakan.
...****************...
" Mas, anak kamu tuh kelihatan sudah menentukan siapa pacarnya lho "
Ujar Mama Quina memberi laporan kepada Papa Wahyu sepulangnya dari praktek di rumah sakit yang sama dengan Mama Rania.
" Anak kita, sayang "
Ralat Papa Wahyu keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan diri sepulang dari hotel sekalian menjemput Mama Quina.
" Enggak, nakal dan terlihat ganjen gitu, anakmu, kalau baik dan kalem seperti Alana, baru anakku "
Balas Mama Quina masuk ke dalam kamar mandi bergantian dengan Papa Wahyu.
Papa Wahyu terkekeh.
" Sayang, hanya ada tiga wanita yang ada di hati Mas, Ibuk, kamu dan Alana, dimana letak ganjen-nya Mas ? Sepertinya...."
Papa Wahyu sengaja menggoda Mama Quina ketika Mama Quina sudah keluar dari kamar mandi.
" Sepertinya mirip siapa gitu ? "
Mama Quina sedikit menyipitkan kedua matanya balik menatap Papa Wahyu.
" Dua puluh lima tahun yang lalu, ada seorang gadis, padahal dia sudah memiliki kekasih, tetapi masih bisa menyukai pria yang lain lagi, Auw.... Sakit sayang "
Papa Wahyu mengusap usap pinggangnya yang terasa pedih karena Mama Quina mencubitnya cukup kuat karena gemas.
" Enggak, Alan itu persis seperti Almarhum Opa Tyo "
Ujar Mama Quina keluar dari dalam kamar, Papa Wahyu tergelak sembari mengikuti langkah kaki Mama Quina ke ruang makan, karena semua keluarga besar sudah menunggu.
...*****...
Selepas makan malam, Papa Elang lebih memilih duduk di balkon kamarnya ketimbang ngobrol ngobrol dengan semua anggota keluarga, pikirannya sedang sedikit galau.
ckk, kaya' remaja saja.
" Mas, ada masalah di Toko atau di cafe ? "
Mama Freya berjalan mendekat, lalu duduk di kursi yang beralaskan busa.
Papa Elang menghembuskan napas kuat, ikut duduk di sebelah Mama Freya.
" Ingat Bang Ali ? "
" Iya kenapa ? "
" Dia meminta salah satu putra kita untuk menjadi menantunya "
" Hah ? Mas, ini sudah bukan zamannya lagi ? "
Mama Freya menggeleng gelengkan kepalanya.
Dia tidak yakin kedua putranya yang hampir sama persis dengan suami dan almarhum mertuanya mau dijodoh jodohkan.
" Itu dia lov, Mas gak enak mau menolak, bang Ali sangat ingin menjadi bagian dari keluarga ini, sama seperti ketika Om Damar meminta Leon untuk putrinya, Om Gun tidak bisa menolak kan ? Lagi pula mereka dari keluarga yang ya... "
Papa Elang mengangkat kedua bahunya.
" Terus, siapa yang Mas pilih untuk dijodohkan dengan anak bang Ali "
" Menurutmu siapa yang cocok ? "
" Alan "
Jawab Mama Freya sekenanya.
" Lov..."
Papa Elang berdecak.
Mama Freya terkekeh.
" Bicaralah pada mereka berdua ! Siapa yang bersedia "
" Ya, memang seperti itu jalannya "
" Mas mau kesana atau mereka yang disuruh pulang ? "
Mama Freya harus berjaga jaga, sepertinya ada yang di sembunyikan oleh anak anak, jadi lebih baik cari aman dengan menyelamatkan anak anak atau suaminya akan marah, Papa Elang kan tidak ada bedanya dengan Almarhum Opa Tyo yang sedikit pemarah.
" Suruh mereka pulang akhir pekan ini lov, biar Mas berbicara di sini saja "
Diam diam Mama Freya menghembuskan napas lega.
" Oke Mas, besok aku akan menghubungi mereka "
...*****...
Opa Gunawan belakangan ini lebih banyak termenung, tatapan mata tuanya jauh ke depan memandang kegelapan malam lewat jendela kaca yang gordennya di biarkan terbuka.
" Mas, apa yang ada di kepekatan malam, sehingga Mas begitu betah menatapnya berlama lama "
Oma Maya yang duduk di atas ranjang menatap sendu wajah suaminya.
Sejak kepergian Opa Tyo empat tahun yang lalu, Opa Gunawan lebih banyak diam dari sikapnya yang memang tenang.
" Mas ingin secepatnya berkumpul dengan Mama, Papa dan Tyo di kehidupan selanjutnya, May "
" Mas, jangan terus mengatakan tentang kematian, Mas tega membiarkan aku sendiri kesepian ? Tanpa Mas di sini, aku juga tidak mau Mas, aku sudah menemanimu hingga menua bersama, jangan pergi sendiri, bawa aku Mas ! "
Oma Maya bangun dengan perlahan dari atas ranjang, melangkah pelan mendekati Opa Gunawan.
Oma Maya memilih duduk di bawah beralaskan karpet berbulu tebal, merengkuh kaki Opa Gunawan.
" Mas, kami bertiga, menghabiskan masa remaja hingga saat ini selalu bersama, mendapatkan jodoh pria pria dewasa yang sangat baik, bertanggung jawab dan penuh cinta.
Memberikan kami anak dan menantu juga yang terbaik.
Aku membenci Clara karena dia pergi duluan tidak mengajak kami ikut bersamanya.
Dan, kamu, Mas, jika ingin berkumpul dengan kedua orang tua dan kakakmu tanpa mengajak aku turut serta, aku juga akan membencimu, Mas.
Aku bukan hanya ingin bersamamu di dunia yang tidak ada apa apanya ini, tetapi aku ingin menjadi istrimu kembali di akhirat kelak, bawah aku jika Mas akan pergi "
Oma Maya menangis seperti anak kecil.
Sementara Opa Gunawan, mata tuanya sudah basah dari tadi.
" Iya May, semoga Alloh mematikan kita bersama sama, seperti Tyo dan istrinya, Mas juga menginginkan kamu yang akan menjadi bidadari Mas, di surga-NYA Alloh kelak May "
" Aamiin "
Oma Maya masih menangis dengan meletakkan kepalanya di pangkuan Opa Gunawan, dengan jemari tangannya yang sudah keriput, Opa Gunawan mengusap rambut di kepala Oma Maya yang sudah memiliki dua warna.
...******...
...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Safitri Agus
sedih lagi kalau jumpa part para tetua,😭😭😭
2024-09-04
0
Av-Av
Ya Tuhannnnnnnn udah lama nggak lihat nih lapak. Iseng2 coba lihat jd kangen Sama tokoh2 di OKSK dan seru nya di lapak ini lihat photo visual nyaaa....
2024-07-24
1
Magda Nuraini Nursyirwan
Gak tahan sedih dan haru,....😭
2024-04-03
0