Fatimah melangkah keluar dari dalam kamar dengan sedikit lesu, waktu sudah menunjukkan jam sepuluh malam, tapi dia masih belum bisa memejamkan matanya.
Terlihat Papanya masih berkutat dengan komputer lipatnya, entah apa yang digambar dan dihitungnya, Fatimah juga tidak terlalu berminat untuk mencari tahu.
" Belum tidur Baby ? "
Sapa Papanya tanpa melihat ke arah Fatimah yang sudah duduk di sebelahnya.
" Papa sendiri ? "
" Klien Papa minta agar rancangan pesanan mereka diselesaikan dengan cepat, kamu kenapa ? Sedang jatuh cinta ? "
Om Sam melepaskan kaca mata bacanya.
Fatimah tertawa malu, bagaimana Papanya bisa tahu, tapi bukan jatuh cinta, mungkin akan segera jatuh cinta.
" Papa percaya jika ada yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama ? "
" Bisa saja, siapa dia ? "
Fatimah menggelengkan kepalanya.
" Aku tidak tahu dia siapa, dia hanya mengucapkan satu kalimat, tidak perlu, untukmu saja, aku menjulukinya sebagai malaikat penolong "
" Memangnya apa yang dia lakukan ? "
Om Sam menatap lucu wajah Fatimah.
" Aku tidak membawa dompet Papa, tepatnya tertinggal, sementara perutku sudah sangat lapar, dan aku hanya ingin cepat sampai di rumah "
" Lalu kamu meminjam uang pria itu, yang sayangnya sama sekali kamu tidak mengenalnya "
Fatimah mengangguk anggukkan kepalanya.
" Dia sangat tampan Papa, apalagi dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya yang mancung, dia sama seperti Papa, tampan "
Fatimah memeluk tubuh Papanya, Om Sam terkekeh.
" Pa "
" Hemm "
" Kenapa Papa tidak menikah lagi ? "
" Sudah berapa kali kamu menanyakannya, Baby ? "
" Tapi aku tidak puas dengan jawaban Papa, alasan yang karena Papa tidak ingin membagi cinta pada orang lain selain aku, itu terlalu dibuat buat "
" Jadi Papa harus memberikan alasan apa ? Belum menemukan yang cocok, apa itu Alasan yang pas ? "
" Papa masih mengharapkan Mama ? "
Fatimah melepaskan pelukannya, ia menatap wajah Papanya yang sudah menginjak usia enam puluh tiga tahun, tetapi masih kelihatan sepuluh tahun lebih muda.
" Mamamu sudah berbahagia dengan keluarga yang baru, dan tentunya sudah memiliki beberapa anak mungkin "
Om Sam mengangkat kedua bahunya.
" Siapa bilang, Mama tidak pernah menikah sejak bercerai dari Papa "
" Sok tahu, tahu dari mana kamu mendapatkan kabar seperti itu ? "
Om Sam pura pura terlihat tenang, walaupun sejujurnya dia terkejut, mantan istrinya masih sangat muda, bagaimana bisa dia menyia nyiakan masa mudanya, berbeda dengan Om Sam, usianya yang memang sudah tidak muda lagi, prioritas dia hanyalah Fatimah, walaupun Alfian, abangnya kerap menyarankan agar Sam segera menikah kembali.
Ada Sandra, sekretaris Alfian, janda anak satu yang jadi janda sebab suaminya meninggal karena kecelakaan, tapi Sam menolak.
" Kak Lika yang memberitahukan "
( Yang membaca 📒 Om Sam, akan tahu, siapa siapa yang aku sebutkan ya )
" Apakah kamu tidak ingin mencari tahu atau bertemu dengan Mama-mu, Baby ? "
Fatimah menggeleng.
" Untuk apa Pa ? Dia tidak menginginkan aku, apa pernah dia menemui aku, mencari kabar tentang ku ? Papa dan Mama boleh berpisah, tapi aku putrinya, aku ada dan terlahir dari buah cinta kalian berdua bukan ? "
Deg,
Cinta ? Dada Om Sam seperti di pukul batu besar, mendengarkan ucapan dari bibir Fatimah.
Andai Fatimah tahu dia terlahir bukan karena cinta, karena jika ada cinta, tidak mungkin Aisyah begitu tega meninggalkan Fatimah dibawah asuhan Om Sam seorang.
" Dia boleh membenci Papa, tapi dia tidak boleh membenci aku, bagaimanapun aku putrinya "
Fatimah bangun dari duduknya, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.
Om Sam menatap punggung Fatimah yang sudah menghilang di balik pintu kamar.
Aisyah benar benar menghilang dari kehidupan Om Sam setelah hakim mengetuk palu putusan sidang cerai antara Om Sam dan Aisyah.
Seperti yang Aisyah pernah katakan, dia tidak akan mengusik kehidupan Om Sam dan Fatimah, seperti itulah yang terjadi.
...******...
Bara membolak balikkan badannya diatas kasur, tadi dia sudah hendak tertidur, tapi entah mengapa, pikirannya mendadak teringat dengan gadis yang tanpa sungkan meminjam uang padanya.
' Cantik, namanya juga bagus, nama anak yang sangat dicintai oleh Rasulullah '
Bara bergumam sendiri, matanya menerawang menatap langit langit kamar, padahal langit langit kamar sedang tidak ingin dilihati oleh Bara.
" Hais, kenapa aku justru memikirkannya "
Bara mengusap mukanya dengan telapak tangannya, Kembali mencoba tidur, sekilas dia masih melirik jam yang tergantung di dinding kamar sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
Semakin Bara mencoba memejamkan matanya, semakin wajah gadis itu berseliweran di dalam pikirannya.
Aaarrggghh
Bara menggeram jengkel, baru kali ini dirinya tidak bisa tidur hanya gara gara uang seratus ribu, eh.
Bara semakin jengkel, ia ingin mengenyahkan bayangan gadis itu dalam otaknya, akhirnya Bara
lebih memilih berolah raga ringan di dalam kamar.
...******...
Pagi seperti biasa, Julie sudah bersiap siap untuk berangkat ke kampus, dia harus berangkat pagi pagi karena dia kan naik angkot.
Julie membulatkan matanya tidak percaya ketika dia hendak membuka pintu pagar, dihadapannya sudah berdiri dua wanita yang sama sama cantik yang sama sama menatap penampilannya dari ujung rambut hingga ke sepatunya.
" Kamu siapa ? Kenapa ada dirumah ini pagi pagi sekali ? "
Mama Freya menatap Julie dengan kedua alis menyatu.
" Saya ...."
" Bisa minta tolong buka pintu pagarnya ? "
Pinta Mama Quina memotong sembari mencoba mengesampingkan rasa keingintahuan tentang siapa gadis yang ada di hadapan mereka, bukankah Om Elang dan suaminya sudah mewanti-wanti agar tidak boleh membawa perempuan ke dalam rumah, atau Laura dan Kania, adiknya Reino akan ikut bergabung di rumah ini untuk mengawasi saudara saudara sepupunya agar tidak berani macam macam.
Julie membuka pintu pagar yang masih terkunci.
Apakah mereka orang tua bang Bara dan Bang Alan ?
Julie mengikuti langkah kaki Mama Freya dan Mama Quina masuk ke dalam rumah.
...******...
...🌻🌻🌻🌻🌻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Safitri Agus
gegara pinjam dulu seratus,,Bara jd kepikiran Fatimah,eh skrg kata² ini jd populer lho Bar,😂
2024-09-03
0
Junnie Huang
💪💪💪💪💪
2024-08-15
0
Magda Nuraini Nursyirwan
Jreng......Yuliet bakal diadili mama Freya dan mama Quin
2024-04-03
0