~Jangan melihat seseorang dari umur dan penampilannya~
Selamat Membaca...
•••••
Saat Nadhira melangkah ke ruang operasi, para asisten serta tenaga medis lainnya yang berada di ruang operasi terkejut. "Hei, dari mana gadis kecil ini datang?" Mereka tak menyadari kapan Nadhira masuk. "Kenapa dia ada di sini? Di ruang operasi? Operasi sedang berlangsung, nyawa dipertaruhkan di sini. Keluarkan dia!"
Beberapa asisten dokter yang berdiri di samping ruang operasi dengan cepat mengejar Nadhira seketika berhenti saat Nadhira berkata. "Aku akan melanjutkan operasi!" Dari lemari samping, dia mengambil dan mengenakan baju bedah yang ditinggalkan dokter barusan dan mengenakan sarung tangan steril sebelum berjalan ke ruang operasi.
Asisten dokter yang hadir dan dokter yang datang setelah Nadhira, melihat betapa lancar dan alami proses Nadhira dalam mengenakan baju bedah dan mereka melebarkan mata mereka. Apakah ini benar-benar seorang gadis remaja?
Pergerakannya lancar seperti seorang ahli medis! Saat mereka merenung, Nadhira sudah berada di samping ranjang Puspa, melihat Puspa berbaring tak sadarkan diri membuat hatinya lebih sakit.
Nadhira mengerjap kan matanya sebelum dia melangkah maju tanpa ragu untuk melanjutkan operasi para Dokter sebelumnya. Dia bukan hanya ahli bidang membunuh, dia adalah elit luar biasa di bidang medis dan banyak lagi kemampuannya yang satu persatu akan dikuak.
Dalam kehidupan sebelumnya, keterampilan medisnya luar biasa, membuatnya cukup terkenal di bidang medis. Bahkan disebut Tangan Penyembuh oleh teman-temannya. Selama pasien masih bernapas, dia bisa menyelamatkan mereka, itu adalah kasus yang biasa, ditambah dengan kemampuan barunya yang mampu melihat ke dalam sesuatu yang tak bisa dilihat orang lain akan sangat membantu proses operasi ini.
Rumah sakit harapan hidup di Kota D ini tidak memiliki standar keahlian medis yang tinggi. Jika dia tidak ada di sini hari ini, amputasi tidak akan terhindarkan untuk Puspa, bahkan ada kemungkinan lebih buruk lagi.
"Gadis kecil! Berhenti main-main. Aku tahu perasaanmu pasti sangat sedih dan kacau saat melihat keadaan pasien saat ini, tapi karena insiden sudah terjadi, kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkannya. Tolong keluar dulu, oke?" Dokter yang mengejar Yu Jian dengan sabar menasihati lagi.
Amputasi? Para dokter mengira bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan ibunya, tapi tidak kalau dirinya ada.
"Dia ibuku," Nadhira tiba-tiba angkat bicara dan melanjutkan perkataannya dengan tenang. "Apakah kalian mengira aku akan bercanda dengan kehidupan ibuku?" Dia mengatakan itu dengan yakin karena dirinya yakin mampu. Dia tidak akan membiarkan tangan Puspa diamputasi selagi dirinya ada di sana. Dia tidak ingin membiarkan itu terjadi.
"Jadi tolong bantu aku dalam operasi ini!" Mendengar kepercayaan dari gadis di depan mereka ini, para medis terkejut sekali lagi.
Mereka berfikir, fakta bahwa Puspa adalah ibunya, jadi gadis ini tidak peduli apakah ibunya akan baik-baik saja atau tidak. Tapi mendengar kesungguhan Gadis muda itu para medis pun diam saja dan pindah ke posisi masing-masing seperti semula.
Yu Jian mengambil alih posisi ahli bedah dan melanjutkan operasinya!
Dengan peralatan medis yang terbatas, tidak ada dokter di ruang operasi yang mampu mengoperasi tangan Puspa dengan baik. Apa lagi yang bisa dilakukan gadis muda ini?
Setelah beberapa saat Nadhira memulai aktivitas operasinya, terlihat keterampilan medis bak profesional yang membuat semua ahli medis tercengang.
Satu persatu alat medis yang diminta Nadhira kepada ahli medis di sampingnya dan dengan cekatan di serahkan kepadanya.
Mulai dari membersihkan kembali luka, menyayat, serta terakhir menjahit luka dilakukan dengan sangat ahli.
Ketika jahitan terakhir menutup luka menandai akhir operasi, para dokter tidak dapat mempercayai apa yang baru saja mereka saksikan. "Operasi berhasil diselesaikan!" Dokter dengan gemetar mengumumkan apa yang mereka anggap mustahil.
Itu benar-benar selesai! Ketika para medis menoleh lagi untuk melihat gadis muda itu, rasa kagum terpancar dari mata mereka. Operasi itu benar-benar sukses! Ya Tuhan! Berapa umur gadis itu?
Di luar ruang gawat darurat, Andara telah sampai sesaat setelah Nadhira masuk ke ruang operasi sebelumnya, sekarang dia sedang mondar-mandir dengan cemas terlihat jelas di wajahnya.
Dia juga bingung mendengar bahwa Nadhira memasuki ruang operasi, tidak tahu apa yang di lakukan nya di dalam.
Kreattt
Pintu ruang operasi yang tertutup cukup lama di dorong oleh seseorang.
Dokter yang mereka lihat sebelumnya melangkah keluar lebih dulu dengan ekspresi santai. Bahkan ada sedikit kegembiraan di wajahnya.
"Dokter, bagaimana kabar ibuku?" Andara dengan cemas bertanya.
"Ya Dokter bagaimana kabar adik saya? Tanya bibi Mayang.
Saat mendengar kabar Puspa mendapat kecelakaan dia bergegas mendatangi Puspa tapi sayangnya Puspa saat itu sudah di bawa ke rumah sakit, karena saat itu dia dan Puspa tidak di tempatkan pada pekerjaan yang sama.
"Uhuk uhuk." Dokter itu berpura-pura tenang dan mengumumkan. "Operasinya sukses. Pasien dalam keadaan baik sekarang. Saya yakin tangannya akan sembuh dalam beberapa bulan!"
Zaky tercengang, dia tidak percaya pasalnya Dokter sendiri mengatakan sebelumnya bahwa tangannya harus di amputasi dan tidak ada cara lain lagi. Tapi sekarang? Tapi tak ada yang menjawab rasa penasarannya dan dia pun tak ingin menanyakannya lebih lanjut yang penting sekarang karyawannya telah baik-baik saja.
Sebelum keluar dari ruang operasi Nadhira telah meminta Dokter untuk mengatakan kabar baik agar saudara laki-lakinya tidak khawatir.
Pada saat yang sama, dia bersepakat kepada semua ahli medis untuk merahasiakan keahliannya tersebut.
Dan kebetulan juga ada Dokter Anna dari salah satu ahli medis dalam proses operasi tersebut, karena ternyata Dokter sebelumnya yang melarang Nadhira masuk di depan pintu adalah ayah dari Dokter Anna.
Nadhira keluar dan mendekati kakak dan bibinya dan berkata. "Tidak apa-apa kak, bi, semua akan baik-baik saja!" Ucap Nadhira dengan lembut, menghibur mereka yang nampak masih saja gelisah dan khawatir.
¤¤¤¤¤
Keesokan harinya Puspa baru bangun pada jam 5:30 pagi. Wajahnya tidak terlalu pucat lagi. Nadhira mengupas kan dan memotong kecil-kecil buah apel untuk Puspa sebelum menyuapinya satu demi satu.
"Makan yang banyak, ibu. Agar cepat pulih," Puspa merasa seolah-olah dia telah melewatkan pertumbuhan puterin ya menjadi sosok yang lebih dewasa. Senyum hangat di tunjukkan pada sang ibu.
Besok adalah hari Sabtu dan Puspa telah di ijinkan oleh pihak rumah sakit untuk pulang. Sebenarnya itu tidak biasanya, karena setiap pasien yang mengalami luka berat apalagi seperti kasus Puspa maka akan di rawat paling cepat satu minggu, tapi kasus Puspa sedikit spesial.
Tidak ada yang tahu bagaimana itu terjadi. Hanya Nadhira sendiri yang tahu. Karena di saat proses operasi dia mengalirkan kekuatan murni dari alam yang dia lihat melalui mata ajaibnya. Oleh sebab itu proses penyembuhan dan pengeringan pada luka Puspa relatif sangat cepat bahkan tidak wajar.
Malam itu Nadhira dan Andara menginap di rumah sakit untuk menemani ibunya, meski sudah di bujuk berkali-kali oleh Puspa untuk pulang dan beristirahat, tetapi mereka tetap ingin menemaninya di rumah sakit. Bibi Mayang pun awalnya bersikeras tidak mau pulang, tapi setelah di bujuk terus-terusan akhirnya dia pulang juga. Dia juga sudah tahu tentang kepulangan nya pada besok hari, dia berkata dia akan mengunjungi Puspa setelah pulang kerja bersama suami dan anaknya.
Setelah kepulangan bibi Mayang, Dokter Anna beserta Ayahnya Dokter Abraham sang direktur rumah sakit menjenguk Puspa yang di sambut ramah oleh kedua anaknya.
¤
¤
¤
Semoga Suka...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Ginta Malik
siapa yu jian???
2022-06-21
0
tisya tisya
yu jian dr Hongkong 😃😀
2022-05-27
0
Mary J
nadira namanya jadi yu jian😆
2022-05-12
0