Menyelamatkan

~Bagi seseorang yang masih memiliki orang tua lengkap, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu. Dan bagi yang tidak lengkap maupun tak punya, sayangilah mereka yang juga dengan tulus kepadamu~

Selamat Membaca

•••••

Hari ini hari jumat dan itu bertepatan tanggal ulang tahun ibu mereka. Mereka akan memberi kejutan kecil-kecilan untuk sang ibu tercinta.

Mereka telah sampai di rumah dan mempersiapkan kejutan itu, tapi setelah sekian lama menunggu sang ibu tak kunjung pulang mereka menjadi khawatir.

Waktu telah berlalu sampai jam 5:30 sore, bu Puspa seharusnya sudah selesai bekerja dan pulang pada jam 5 sore, tapi dia belum pulang juga.

Pabrik tempat bu Puspa bekerja tidak jauh dari rumah, hanya sekitar sepuluh menit berjalan kaki dari rumah mereka. Biasanya, paling lambat dia pulang adalah pada jam 17:15 menit, tetapi itu tidak hari ini.

Andara tidak bisa lagi duduk diam saat jam 18:00 tepat, sedangkan ibunya sama sekali tak terlihat.

Kenapa ibunya belum pulang? Apakah ada sesuatu yang terjadi padanya? Andara sungguh cemas.

Sambil berdiri dengan pikiran itu, Andara berkata pada Nadhira. "Tetaplah di rumah. Aku akan pergi memeriksa mengapa ibu belum pulang,"

"Tidak! Aku akan pergi juga," Nadhira berdiri dan berkata saat Andara akan keluar dan Andara tidak melarangnya.

Mereka telah sampai tak jauh dari pabrik, tapi tak di dapati orang yang mereka cari.

Ketika seorang wanita sedikit gemuk berusia empat puluhan bergegas ke arah mereka dengan cemas, mereka terfokus kepada wanita itu. Dia adalah tetangga mereka, nama bibi Sari.

Bibi Sari juga bekerja di pabrik yang sama dengan bu Puspa dan bibi Mayang.

Nadhira mendongak saat Andara melangkah maju dan bertanya. "Bibi Sari, mengapa ibuku belum pulang padahal sudah hampir malam?" Suara Bibi Sari tak keluar dan saat bicara terdengar bergetar.

"Lengan ibumu terluka, lengannya mengenai salah satu mesin ditempat bekerja. Dia pingsan kemungkinan kekurangan darah akibat banyaknya darah yang telah keluar. Cepatlah pergi menemuinya di rumah sakit harapan hidup,"

Sebelum Nadhira dihidupkan kembali ke dalam tubuh ini, Nadhira yang asli dan Andara telah menentang keputusan Puspa untuk bekerja di pabrik itu. Tapi apa yang bisa mereka lakukan? Kebutuhan mereka memerlukan uang. Jika Puspa memilih bertani yang lebih aman, itu tidak akan cukup untuk membiayai sekolah anak-anak nya.

Sekarang, resiko yang mereka khawatirkan akhirnya terjadi. Puspa secara tidak sengaja melukai dirinya sendiri dan dari nada bicara bibi Sari, cederanya tampak serius! Puspa terluka! Hati Nadhira sangat khawatir, dia tak dapat menjelaskan seberapa khawatirnya dia.

Dia tidak menempati tubuh ini dalam waktu yang lama, tetapi dia telah menerima sepenuhnya Puspa dan Andara sebagai keluarganya sendiri.

Nadhira langsung berlari menuju rumah sakit harapan hidup. Andara berlari menyusulnya, rasa takut memenuhi hatinya setelah mendengar kata-kata bibi Sari. Dia takut situasi Puspa sangat serius.

Nadhira sangat terburu-buru, langkahnya sangat cepat, menciptakan jarak yang jauh antara dia dan Andara.

Memasuki pintu masuk rumah sakit, Nadhira berdiri di depan konter, tanpa sengaja membuat resepsionis terkejut. "Di mana orang yang baru saja dikirim ke sini karena melukai tangannya?" Nadhira bertanya langsung.

Resepsionis masih dalam keadaan terkejut sampai tersadar, dia langsung menunjuk ke sebuah lorong. "Aku melihatnya menuju ke ruang gawat darurat di sana,"

Nadhira pergi tepat di tengah jawaban resepsionis, menyebabkan resepsionis menggosok matanya dengan heran karena kecepatan Nadhira yang tak dapat dia rasakan.

Seorang pria setengah baya yang tinggi terlihat mondar-mandir dengan khawatir di luar ruang gawat darurat. Dia adalah supervisor pabrik, Zaky.

Tepat saat Zaky menoleh, dia melihat seorang gadis yang tampak lembut tiba-tiba muncul di depannya dan meraih kerah bajunya dengan tatapan yang tak dapat diartikan. "Di mana ibuku?" Tanya Nadhira dengan singkat sambil menarik kerah Zaky.

Zaky menegang dan seketika sadar bahwa bibi Sari sudah memberi tahu keluarga Puspa. Dia memahami situasinya dan menjawab. "Kamu adalah keluarga Puspa? Dia berada di ruang gawat darurat untuk bersiap melakukan operasi, tetapi dokter mengatakan bahwa kondisinya tidak terlalu baik, Dokter berkata bahwa tangan Puspa kemungkinan besar harus diamputasi. Karena cederanya sangat parah sehingga dia sudah pingsan saat di bawa ke rumah sakit," jelasnya panjang lebar.

Tepat setelah Zaky selesai berbicara, pintu ruang gawat darurat terbuka tepat pada waktunya. Seorang dokter berjubah putih berjalan keluar dan menatap ke arah Nadhira dan Zaky. "Siapa keluarga pasien? Kondisi pasien tidak baik. Cederanya terlalu parah. Fasilitas rumah sakit kita juga tidak lengkap. Sudah terlambat untuk mengirimnya ke rumah sakit di Kota Lain sekarang. Solusi terbaik saat ini adalah amputasi. Hidupnya mungkin dipertaruhkan jika tidak segera di beri tindakan,"

Kota D adalah kota kecil dengan fasilitas medis yang tidak memadai, meskipun itu rumah sakit di pusat kota D sekalipun. Perjalanan untuk mengirim pasien pun juga tidaklah singkat. Pasien mungkin sudah meninggal pada saat tiba di tujuan. Para dokter tidak berdaya, sehingga menggunakan metode yang buruk ini.

Amputasi! Itu sangat buruk! Nadhira tidak bisa membiarkannya.

Nadhira menatap dingin ke arah Dokter dan berjalan ke arahnya tanpa mengubah ekspresi. "Biarkan aku masuk dan menyelamatkan ibuku sendiri jika kalian tidak memiliki kemampuan itu!"

Kata-kata Nadhira mengejutkan Zaky dan Dokternya. Dokter yang pertama bereaksi, menghina dengan nada merendahkan tanpa berpikir dua kali, "Omong kosong! Omong kosong! Apakah kehidupan manusia adalah permainan anak-anak? Bisakah gadis kecil sepertimu melakukan apa yang tidak bisa kami lakukan sebagai dokter? Apakah kamu bermain-main?"

Berapa umur gadis ini? Lima belas? Enam belas? Dia mungkin tidak tahu pengetahuan medis yang paling dasar. Wajib diketahui bahwa hidup dan mati pasien yang menjalani operasi bergantung pada Dokter ahli bedahnya.

Membiarkannya menjadi ahli bedah pada dasarnya mustahil dan tidak akan pernah dilakukan!

"Ya..ya.. Aku tahu kamu khawatir sekarang tapi mau bagaimana lagi, nak. Kecelakaan itu terjadi dan para dokter pasti melakukan yang terbaik! Tapi mau bagaimana lagi kalaupun dapat di sembuhkan di rumah sakit lebih besar tapi waktu tak memadai," Zaky segera berkata mendukung perkataan dokter.

Jika mereka membiarkan gadis kecil ini melakukan apa yang diinginkannya, bagaimana jika perempuan itu meninggal? Itu sangat beresiko.

"Aku akan bertanggung jawab atas semuanya, apa pun yang terjadi tidak ada selain aku yang akan bertanggung jawab!" Tidak ada waktu untuk mengobrol lebih dari ini pada saat ini. Cedera di lengan Puspa yang parah tidak memberi waktu bagi Nadhira hanya untuk sekedar meladeni mereka berdua untuk berdebat. Setiap detik yang berdetak dan menit yang berlalu sangat penting baginya menyelamatkan ibu yang sudah sangat di impi-impikannya. Masa iya, baru memulai kehidupan normal dengan kasih sayang sudah di tinggal oleh seorang ibu.

Nadhira mendorong dokter menjauh dari pintu masuk dan berjalan melewati pintu darurat. "Hei, hei, hei! Kamu!" Dokter terdorong kesamping, terkejut dengan kekuatan tak terduga gadis itu, sebelum dia dengan cepat berlari mengejarnya.

¤

¤

¤

Semoga Suka...

Terpopuler

Comments

Nadeak Ristaulina

Nadeak Ristaulina

wah mantap Nadhira salut dengan keberanian mu

2022-04-14

0

(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤

(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤

woyyy netizen,☠️
sama tapi tidak serupa
serupa tapi tak sama ☠️
kalau loe paham dengan kata kiasan itu maka kau cerdas kalau tak paham berarti....🤷🤷🤷

2021-09-14

0

Christo Min

Christo Min

luar biasa...😀😀😃😃😃 MC serba bisa ...mantap..👍👍👍

2021-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Di khianati
2 Berita Kematian
3 Mengikuti
4 Aksi Tak Terduga
5 Niat Lain
6 Pergi Sekolah
7 Jangan Sok Akrab
8 Mencuri Uang Sendiri
9 Menyelamatkan
10 Kabar Melegakan
11 Orang Menyebalkan
12 Menggertak
13 Di usir
14 Trik licik
15 Ulangan Bulanan
16 Nilai Sempurna
17 Pindah Rumah
18 Sekolah Baru
19 Memberi Pelajaran
20 Memperingatkan
21 Tidak Sesuai
22 Tamparan Lagi
23 Pasar Barang Antik
24 Seratus Dua Puluh Juta
25 Melawan Perampok
26 Bos???
27 Menunjukkan keahlian
28 Pria Misterius
29 Lari Terusss
30 Gagal Total
31 Membeli Ponsel Baru
32 Tidak Sepatutnya
33 Penembak yang Meresahkan
34 Tidak Memahami
35 Gadis Normal
36 Terkejut
37 Misterius
38 Di Cegat
39 Melewati Batas Kesabaran
40 Terlalu Kejam
41 Faktanya
42 Kekaguman Para Guru
43 Sosok Kecil
44 Menang
45 Menemukan Barang Antik Asli
46 Mendapat Pendukung
47 Menolong dan Mendapat Teman
48 Teman Baru
49 Siswi Baru
50 Group WeChat Bersama
51 Pertemuan
52 Jangan sampai ketahuan
53 Ternyata Sepupu
54 Bertanya
55 Poster dan Selembaran
56 Undangan Konser
57 Tawaran
58 Nonton Konser
59 Reyhan
60 Kesepakatan Kelar
61 Pergi Ke Kota A
62 Pertolongan Pertama
63 Terkagum-kagum
64 Pasar Barang Antik Kota A
65 Menemukan Banyak Barang Antik
66 Arena Tembak
67 Sedikit Berbaik Hati
68 Masuk Kasino
69 Bermain dan Menang
70 Tiga Pria Bodoh
71 Rencana
72 Permulaan
73 Acara Lelang
74 Story
75 Story Off
76 Jenifer
77 Bertemu Cerry
78 Sosok yang sulit di pahami
79 Sosok Yang Sulit Dipahami
80 Latihan Tarung
81 Pembukaan Cafe
82 Ke Bioskop
83 Setengah Jujur
84 Masa Menegangkan
85 Malam tak Terlupakan
86 Mendatangi Alamat
87 Terlalu Cerewet
88 Diterima
89 Club Malam
90 Tuan Muda Kai
91 Pindah ke Mension Keluarga Ling
92 Aksi Kabur
93 Tidur Berjalan
94 Tidak Jadi Minta Maaf
95 New Student
96 Rencana Penyerangan
97 Penyerbuan
98 Bubarnya Geng BlackDragon
99 Janjian dengan Cerry
100 Kelulusan dan Perpisahan Sekolah
101 Pamit
102 Menjemput
103 Kenyataan Pahit
104 Iba
105 Berkenalan
106 Tidak Peka
107 Awal Kehidupan Baru
108 Permainan
109 Bosan
110 Mengajari Remaja Ingusan 1
111 Mengajari Remaja Ingusan 2
112 Bertemu Leo
113 'D' Derry
114 Kampus GALAKSI
115 Hari Pertama Ospek
116 Pembobolan
117 Perkelahian di SMA CENDRAWASIH
118 Aziel Ternyata Cerewet
119 Aziel Malu-Malu
120 Kedatangan Stiven di Kampus GALAKSI
121 Dijemput Ganendra dan Arlan
122 Lamaran Stiven
123 Mood Anjlok
124 Pengakuan Ganendra
125 Nadhira Gadis Biasa yang Bisa Malu Juga
126 Hari yang Melelahkan
127 Lamaran
128 Pernikahan
129 Penyerangan tak Terduga
130 Mohon Ganendra
131 Tertembak
132 Extra Part
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Di khianati
2
Berita Kematian
3
Mengikuti
4
Aksi Tak Terduga
5
Niat Lain
6
Pergi Sekolah
7
Jangan Sok Akrab
8
Mencuri Uang Sendiri
9
Menyelamatkan
10
Kabar Melegakan
11
Orang Menyebalkan
12
Menggertak
13
Di usir
14
Trik licik
15
Ulangan Bulanan
16
Nilai Sempurna
17
Pindah Rumah
18
Sekolah Baru
19
Memberi Pelajaran
20
Memperingatkan
21
Tidak Sesuai
22
Tamparan Lagi
23
Pasar Barang Antik
24
Seratus Dua Puluh Juta
25
Melawan Perampok
26
Bos???
27
Menunjukkan keahlian
28
Pria Misterius
29
Lari Terusss
30
Gagal Total
31
Membeli Ponsel Baru
32
Tidak Sepatutnya
33
Penembak yang Meresahkan
34
Tidak Memahami
35
Gadis Normal
36
Terkejut
37
Misterius
38
Di Cegat
39
Melewati Batas Kesabaran
40
Terlalu Kejam
41
Faktanya
42
Kekaguman Para Guru
43
Sosok Kecil
44
Menang
45
Menemukan Barang Antik Asli
46
Mendapat Pendukung
47
Menolong dan Mendapat Teman
48
Teman Baru
49
Siswi Baru
50
Group WeChat Bersama
51
Pertemuan
52
Jangan sampai ketahuan
53
Ternyata Sepupu
54
Bertanya
55
Poster dan Selembaran
56
Undangan Konser
57
Tawaran
58
Nonton Konser
59
Reyhan
60
Kesepakatan Kelar
61
Pergi Ke Kota A
62
Pertolongan Pertama
63
Terkagum-kagum
64
Pasar Barang Antik Kota A
65
Menemukan Banyak Barang Antik
66
Arena Tembak
67
Sedikit Berbaik Hati
68
Masuk Kasino
69
Bermain dan Menang
70
Tiga Pria Bodoh
71
Rencana
72
Permulaan
73
Acara Lelang
74
Story
75
Story Off
76
Jenifer
77
Bertemu Cerry
78
Sosok yang sulit di pahami
79
Sosok Yang Sulit Dipahami
80
Latihan Tarung
81
Pembukaan Cafe
82
Ke Bioskop
83
Setengah Jujur
84
Masa Menegangkan
85
Malam tak Terlupakan
86
Mendatangi Alamat
87
Terlalu Cerewet
88
Diterima
89
Club Malam
90
Tuan Muda Kai
91
Pindah ke Mension Keluarga Ling
92
Aksi Kabur
93
Tidur Berjalan
94
Tidak Jadi Minta Maaf
95
New Student
96
Rencana Penyerangan
97
Penyerbuan
98
Bubarnya Geng BlackDragon
99
Janjian dengan Cerry
100
Kelulusan dan Perpisahan Sekolah
101
Pamit
102
Menjemput
103
Kenyataan Pahit
104
Iba
105
Berkenalan
106
Tidak Peka
107
Awal Kehidupan Baru
108
Permainan
109
Bosan
110
Mengajari Remaja Ingusan 1
111
Mengajari Remaja Ingusan 2
112
Bertemu Leo
113
'D' Derry
114
Kampus GALAKSI
115
Hari Pertama Ospek
116
Pembobolan
117
Perkelahian di SMA CENDRAWASIH
118
Aziel Ternyata Cerewet
119
Aziel Malu-Malu
120
Kedatangan Stiven di Kampus GALAKSI
121
Dijemput Ganendra dan Arlan
122
Lamaran Stiven
123
Mood Anjlok
124
Pengakuan Ganendra
125
Nadhira Gadis Biasa yang Bisa Malu Juga
126
Hari yang Melelahkan
127
Lamaran
128
Pernikahan
129
Penyerangan tak Terduga
130
Mohon Ganendra
131
Tertembak
132
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!