Jangan Sok Akrab

~Lebih baik tak memiliki teman, dari pada banyak teman tapi munafik semua~

Selamat Membaca...

•••••

Terus melangkah menuju satu tempat yaitu ruang kelasnya yang berada di kelas sepuluh IPS 4. Dia tidak jadi ke kantin seperti rencana awal karena waktu tak cukup, jadi dia akan makan pada jam istirahat saja.

"Nadhira?" Nadhira yang sedang berjalan sambil memperhatikan setiap sudut sekolahan mendengar kalau namanya di panggil oleh suara pria dengan ragu-ragu.

Nadhira mengernyit kan alisnya, seperti mengenal suara yang cukup akrab ini, itu adalah suara Randy Raharja. Nadhira menoleh, memang itu adalah Randy Raharja.

Memiliki tinggi sekitar 175 cm dengan menggunakan kaos putih dan celana biru kotak-kotak yaitu ciri khas dari seragam sekolah. Dia adalah seorang anak atlet yang sangat tampan, dan populer di kalangan gadis-gadis. Tapi apa yang telah dia lakukan terhadap Nadhira sungguh mengesalkan dan membuat marah.

"Apa?" Nadhira menyahut tetap tanpa emosi, seolah bocah itu hanyalah orang asing baginya, tapi memang itulah kenyataan nya, meskipun dia memiliki semua kenangan Nadhira yang dulu, dia sekarang adalah Maya Klingtons sang agen pembunuh berdarah dingin.

Randy Raharja adalah penyebab mengapa Nadhira meninggal, tetapi Nadhira tidak memiliki niat untuk balas dendam kalau mereka tidak mengganggunya juga. Karena bagaimana pun ini Kota yang memiliki hukum dan sekarang Nadhira merupakan seorang pelajar dan orang biasa bukan seperti dulu. Jadi dia tidak boleh membunuh atau melukai orang sembarangan.

Melihat Nadhira dia terkejut, bukankah dia telah jatuh dari gedung sekolah berlantai dua itu, meski tak terlalu tinggi, tapi itu akan membuat seseorang cedera parah bahkan patah tulang? Tapi kenapa dia terlihat baik-baik saja sekarang ini? Karena keheranan nya, Randy Raharja tidak menyadari sikap Nadhira yang berubah terhadapnya, memang benar dulu mereka juga tidak akrab, tapi Nadhira yang dulu akan menunduk dan takut terhadapnya, tapi sekarang bahkan dia berani menatap langsung ke mata dan menjawab dengan lantang.

Dia bertanya. "Apakah kamu baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja! Tinggal kan aku sendiri, tidak perlu merasa bahwa kita dekat!"

"Kamu!!" Randy merasa sangat kesal, karena dia merasa bahwa dia di abaikan. Namun dia lebih terkejut dengan perubahan Nadhira yang sekarang lebih berani dan tegas sekarang, sama sekali berbeda dari Nadhira yang pendiam dan pemalu.

Apakah ini karena kepalanya terbentur terlalu keras? Dia sangat jauh berubah sekarang.

Tentu saja, karena jiwa nya telah berubah, dan kepribadian nya juga akan otomatis berubah.

"Pergilah! Aku tidak ingin membuat masalah lagi. Kita tidak seakrab itu hingga kita bisa saling menanyai kabar! Jangan sok akrab denganku!"

"Kau!" Semakin marah, Randy menggeram.

Merasa kesal dan kelas juga akan di mulai membuat Nadhira tak sabar dan tanpa aba-aba dia telah muncul. Di samping Randy.

"Jangan pernah sekali-kali lagi membuatku dalam masalah, kalau kau tidak ingin mendapatkan masalah serupa," bisik Nadhira tepat di telinga Randy dengan nada yang sangat dingin, membuat yang mendengar merinding dan bergidik ngeri.

Setelah itu Nadhira pergi meninggalkan Randy yang masih berdiri mematung di koridor.

Nadhira sadar kalau sedari awal telah ada beberapa orang yang memperhatikannya, tapi tak dia hiraukan. Tapi yang tidak di duga adalah orang-orang itu menghalangi jalannya dan Nadhira tahu siapa kah mereka.

Mereka adalah siswi-siswi yang mem-bully Nadhira dan membuatnya bunuh diri.

Nadhira di seret oleh ketiga siswa perempuan ke suatu tempat. Nadhira tak memberontak, tapi dia menyeringai.

Mereka mendorong Nadhira masuk ke sebuah ruangan yang kalau diperhatikan adalah gudang.

Tatapan mata Ermi mengarah ke Nadhira seolah ingin merobeknya menjadi beberapa bagian.

Mata Nadhira menyipit saat dia mengangkat alisnya, dengan tenang melihat kedua gadis yang mendekat kearahnya. Mereka adalah antek-antek Ermi.

"Sudah ku peringatkan, jangan pernah merayu Randy, dia itu milikku!" Sarkas Ermi kepada Nadhira.

Nadhira masih diam mendengarkan sampai sesuatu yang membuatnya tak suka dan...

Brakkk

Kedua antek Ermi terpental menghantam meja-meja tak terpakai.

Ermi tentu kaget dan tanpa keinginannya tubuhnya bergetar hebat.

Nadhira melangkah menuju Ermi, sebelum tiba - tiba berlari ke sisinya dengan kecepatan yang tak terlihat oleh yang lain.

"Kau dengar! Kau tahu sendiri kalau bajingan Randy itu playboy, jangan menyalahkan seseorang yang sebenarnya memang tak salah. Salahkan si bajingan itu. Kau tidak tahu akan jadi apa orang-orang yang telah kau bully itu nantinya. Apakah mereka akan hancur, atau sebaliknya mereka akan membalas semua perbuatan mu terhadap mereka," bisik Nadhira dengan sangat mengerikan ditambah hawa dingin yang menambah suasana semakin mencekam.

Dia keluar meninggalkan tiga siswa yang duanya meringis kesakitan dan satunya berdiri mematung. Dia baru sadar setelah kedua temannya menyadarkannya.

"Dimana dia?" Tanya Ermi.

"Sudah pergi!"

¤¤¤¤¤

Di kelas ruang ke empat dari kelas sepuluh. Kelas sepuluh maupun kelas sebelas dan dua belas tidak hanya terdiri dari satu kelas melainkan ada beberapa kelas. Mulai dari kelas 1 sampai 4.

Saat Nadhira memasuki kelas dia merasa hawa yang tidak ramah. Dia menoleh dan menemukan Nisa menatapnya dengan tatapan tidak suka, ada beberapa gadis lain di sekitarnya yang menatap Nadhira dengan cara yang sama.

Tapi Nadhira mengabaikannya dan duduk di kursinya yang terletak paling belakang dan juga sendirian.

Memang dalam ingatan Nadhira, bahwa Nadhira seorang siswi yang terasingkan di kelasnya, tidak ada yang mau berteman dengannya. Karena dia miskin dan juga bodoh. Tapi itu tak masalah untuk Nadhira sekarang, karena dia sekarang akan membuat dirinya tak tersentuh, kecuali memang ada yang benar-benar tulus berteman dengan nya maka dia akan membuka jalan untuk orang itu.

Tak lama kemudian, seorang guru wanita cantik masuk. Itu adalah bu Norma. Bu Norma berusia sekitar tiga puluhan tapi dia terlihat beberapa tahun lebih muda dari usia yang sebenarnya.

Bu Norma biasanya ramah, merupakan wali kelas untuk kelas sepuluh IPS 4. Dan mengajarkan mereka Matematika.

Bu Norma meletakkan bukunya di meja dan mengeluarkan buku paket untuk memulai pelajaran.

Saat kelas berlangsung sepanjang hari Nadhira tidak bosan, meskipun sudah mempelajari semuanya.

Dia harus mengetahui dalam segala hal di dunia ketika dia berada dalam organisasi. Termasuk menguasai semua pelajaran sekolah, jika tidak, dia akan tersingkir di dunia itu.

Terlepas dari itu semua, Nadhira masih memperhatikan penjelasan bu Norma.

Tak terasa bel istirahat berbunyi dan Nadhira biasanya tidak keluar kelas, tapi sekarang dia sedang lapar jadi dia pun pergi ke kantin untuk makan.

Tak ada masalah yang serius, keadaan tenang dan damai tak ada yang mengganggunya.

Sesi belajar di lakukan pada hari senin sampai jumat dari jam 6:50 pagi sampai jam 5 sore, dan pada hari sabtu dan minggu adalah hari bebas.

Sesi belajar selanjutnya di mulai sampai pada sesi pelajaran terakhir. Tepat jam 5 sore bel berbunyi para siswa pun bersiap-siap dan begitu guru mereka pergi, para siswa mengambil tas sekolah mereka dan pulang ke rumah.

¤

¤

¤

Semoga Suka...

Terpopuler

Comments

Nunung Indrawati

Nunung Indrawati

😁😁

2023-05-11

0

Rylin Elistia

Rylin Elistia

ceritanya kaya cerita terjemahan novel China.. cuman udh dibuat lebih simple.. dg latar belakang bukan negara China lgi

2022-05-25

0

Nadeak Ristaulina

Nadeak Ristaulina

ini baru mantap gk sembarang membuli orang

2022-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Di khianati
2 Berita Kematian
3 Mengikuti
4 Aksi Tak Terduga
5 Niat Lain
6 Pergi Sekolah
7 Jangan Sok Akrab
8 Mencuri Uang Sendiri
9 Menyelamatkan
10 Kabar Melegakan
11 Orang Menyebalkan
12 Menggertak
13 Di usir
14 Trik licik
15 Ulangan Bulanan
16 Nilai Sempurna
17 Pindah Rumah
18 Sekolah Baru
19 Memberi Pelajaran
20 Memperingatkan
21 Tidak Sesuai
22 Tamparan Lagi
23 Pasar Barang Antik
24 Seratus Dua Puluh Juta
25 Melawan Perampok
26 Bos???
27 Menunjukkan keahlian
28 Pria Misterius
29 Lari Terusss
30 Gagal Total
31 Membeli Ponsel Baru
32 Tidak Sepatutnya
33 Penembak yang Meresahkan
34 Tidak Memahami
35 Gadis Normal
36 Terkejut
37 Misterius
38 Di Cegat
39 Melewati Batas Kesabaran
40 Terlalu Kejam
41 Faktanya
42 Kekaguman Para Guru
43 Sosok Kecil
44 Menang
45 Menemukan Barang Antik Asli
46 Mendapat Pendukung
47 Menolong dan Mendapat Teman
48 Teman Baru
49 Siswi Baru
50 Group WeChat Bersama
51 Pertemuan
52 Jangan sampai ketahuan
53 Ternyata Sepupu
54 Bertanya
55 Poster dan Selembaran
56 Undangan Konser
57 Tawaran
58 Nonton Konser
59 Reyhan
60 Kesepakatan Kelar
61 Pergi Ke Kota A
62 Pertolongan Pertama
63 Terkagum-kagum
64 Pasar Barang Antik Kota A
65 Menemukan Banyak Barang Antik
66 Arena Tembak
67 Sedikit Berbaik Hati
68 Masuk Kasino
69 Bermain dan Menang
70 Tiga Pria Bodoh
71 Rencana
72 Permulaan
73 Acara Lelang
74 Story
75 Story Off
76 Jenifer
77 Bertemu Cerry
78 Sosok yang sulit di pahami
79 Sosok Yang Sulit Dipahami
80 Latihan Tarung
81 Pembukaan Cafe
82 Ke Bioskop
83 Setengah Jujur
84 Masa Menegangkan
85 Malam tak Terlupakan
86 Mendatangi Alamat
87 Terlalu Cerewet
88 Diterima
89 Club Malam
90 Tuan Muda Kai
91 Pindah ke Mension Keluarga Ling
92 Aksi Kabur
93 Tidur Berjalan
94 Tidak Jadi Minta Maaf
95 New Student
96 Rencana Penyerangan
97 Penyerbuan
98 Bubarnya Geng BlackDragon
99 Janjian dengan Cerry
100 Kelulusan dan Perpisahan Sekolah
101 Pamit
102 Menjemput
103 Kenyataan Pahit
104 Iba
105 Berkenalan
106 Tidak Peka
107 Awal Kehidupan Baru
108 Permainan
109 Bosan
110 Mengajari Remaja Ingusan 1
111 Mengajari Remaja Ingusan 2
112 Bertemu Leo
113 'D' Derry
114 Kampus GALAKSI
115 Hari Pertama Ospek
116 Pembobolan
117 Perkelahian di SMA CENDRAWASIH
118 Aziel Ternyata Cerewet
119 Aziel Malu-Malu
120 Kedatangan Stiven di Kampus GALAKSI
121 Dijemput Ganendra dan Arlan
122 Lamaran Stiven
123 Mood Anjlok
124 Pengakuan Ganendra
125 Nadhira Gadis Biasa yang Bisa Malu Juga
126 Hari yang Melelahkan
127 Lamaran
128 Pernikahan
129 Penyerangan tak Terduga
130 Mohon Ganendra
131 Tertembak
132 Extra Part
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Di khianati
2
Berita Kematian
3
Mengikuti
4
Aksi Tak Terduga
5
Niat Lain
6
Pergi Sekolah
7
Jangan Sok Akrab
8
Mencuri Uang Sendiri
9
Menyelamatkan
10
Kabar Melegakan
11
Orang Menyebalkan
12
Menggertak
13
Di usir
14
Trik licik
15
Ulangan Bulanan
16
Nilai Sempurna
17
Pindah Rumah
18
Sekolah Baru
19
Memberi Pelajaran
20
Memperingatkan
21
Tidak Sesuai
22
Tamparan Lagi
23
Pasar Barang Antik
24
Seratus Dua Puluh Juta
25
Melawan Perampok
26
Bos???
27
Menunjukkan keahlian
28
Pria Misterius
29
Lari Terusss
30
Gagal Total
31
Membeli Ponsel Baru
32
Tidak Sepatutnya
33
Penembak yang Meresahkan
34
Tidak Memahami
35
Gadis Normal
36
Terkejut
37
Misterius
38
Di Cegat
39
Melewati Batas Kesabaran
40
Terlalu Kejam
41
Faktanya
42
Kekaguman Para Guru
43
Sosok Kecil
44
Menang
45
Menemukan Barang Antik Asli
46
Mendapat Pendukung
47
Menolong dan Mendapat Teman
48
Teman Baru
49
Siswi Baru
50
Group WeChat Bersama
51
Pertemuan
52
Jangan sampai ketahuan
53
Ternyata Sepupu
54
Bertanya
55
Poster dan Selembaran
56
Undangan Konser
57
Tawaran
58
Nonton Konser
59
Reyhan
60
Kesepakatan Kelar
61
Pergi Ke Kota A
62
Pertolongan Pertama
63
Terkagum-kagum
64
Pasar Barang Antik Kota A
65
Menemukan Banyak Barang Antik
66
Arena Tembak
67
Sedikit Berbaik Hati
68
Masuk Kasino
69
Bermain dan Menang
70
Tiga Pria Bodoh
71
Rencana
72
Permulaan
73
Acara Lelang
74
Story
75
Story Off
76
Jenifer
77
Bertemu Cerry
78
Sosok yang sulit di pahami
79
Sosok Yang Sulit Dipahami
80
Latihan Tarung
81
Pembukaan Cafe
82
Ke Bioskop
83
Setengah Jujur
84
Masa Menegangkan
85
Malam tak Terlupakan
86
Mendatangi Alamat
87
Terlalu Cerewet
88
Diterima
89
Club Malam
90
Tuan Muda Kai
91
Pindah ke Mension Keluarga Ling
92
Aksi Kabur
93
Tidur Berjalan
94
Tidak Jadi Minta Maaf
95
New Student
96
Rencana Penyerangan
97
Penyerbuan
98
Bubarnya Geng BlackDragon
99
Janjian dengan Cerry
100
Kelulusan dan Perpisahan Sekolah
101
Pamit
102
Menjemput
103
Kenyataan Pahit
104
Iba
105
Berkenalan
106
Tidak Peka
107
Awal Kehidupan Baru
108
Permainan
109
Bosan
110
Mengajari Remaja Ingusan 1
111
Mengajari Remaja Ingusan 2
112
Bertemu Leo
113
'D' Derry
114
Kampus GALAKSI
115
Hari Pertama Ospek
116
Pembobolan
117
Perkelahian di SMA CENDRAWASIH
118
Aziel Ternyata Cerewet
119
Aziel Malu-Malu
120
Kedatangan Stiven di Kampus GALAKSI
121
Dijemput Ganendra dan Arlan
122
Lamaran Stiven
123
Mood Anjlok
124
Pengakuan Ganendra
125
Nadhira Gadis Biasa yang Bisa Malu Juga
126
Hari yang Melelahkan
127
Lamaran
128
Pernikahan
129
Penyerangan tak Terduga
130
Mohon Ganendra
131
Tertembak
132
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!