~Jangan berpikir sifat semua orang itu sama~
Selamat Membaca...
•••••
Setelah memberi saran kepada para preman dan menatap tajam bibi Mawar, Nadhira berbalik menuju ibu dan kakaknya. Dia berhenti dan berkata. "Masih tidak ingin pergi?"
Bibi Mawar langsung lari, tapi sebelum itu di berkata dengan berteriak. "Ingat bayar hutang kalian, aku akan kembali satu minggu lagi dari sekarang!" Setelah mengatakan itu dia lari kencang sampai hilang di balik kerumunan orang yang ternyata menonton perdebatan mereka.
Romy dan teman-temannya bergidik ngeri. Mereka menggendong pria dengan bekas luka di wajahnya itu dan pergi tanpa berlama-lama. Mereka takut kalau Nadhira berubah pikiran dan akan bernasib sama seperti teman mereka yang terkapar di atas tanah.
Pada malam harinya, seperti yang dikatakan bibi Mayang sebelumnya bahwa bibi, paman Aryo dan Sinta akan ke rumah untuk berkunjung.
Puspa menceritakan semua kejadian pada pagi tadi dan itu membuat mereka semua bersimpati.
Karena Puspa dan Mayang merupakan saudara yang paking dekat. Karena di saat Puspa kesusahan Mayang akan membantu begitu pula sebaliknya. Mereka saling tolong menolong, meski mereka sama-sama kesulitan.
Sepeninggalan suami Puspa yang selalu perhatian dan khawatir terhadap Puspa hanyalah Mayang serta keluarganya. Tidak dengan kerabat yang lain.
¤¤¤¤¤
Andara telah kembali ke sekolahnya di Kota B, tetapi hanya setelah dibujuk oleh Puspa, baru dia mau dan mengiyakan untuk kembali ke sekolah.
Sebenarnya dia ingin meminta ijin dari sekolah, untuk tidak masuk untuk merawat ibunya, tetapi Puspa menolaknya, takut itu akan mengganggu pendidikannya.
Dikarena kan Dokter berkata bahwa Puspa telah baik-baik saja sekarang, Andara pun bersedia kembali ke sekolah.
Dan untuk Nadhira dia masih merasa tidak mengenal adiknya lagi setelah bangun dari koma nya.
¤¤¤¤¤
Sebelum matahari terbit satu minggu setelah kecelakaan Puspa, Nadhira seperti hari-hari biasa sudah berlari beberapa putaran di sekitar lingkungan gang rumahnya.
Dan sekarang dia sedang menuju rumah untuk mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah serta tas sekolahnya dan saat itu dia melihat Puspa, ibunya yang menangis dan beberapa orang duduk di sampingnya begitu dia memasuki rumahnya.
Dia melihat bibi Mayang juga berada di sana, terlihat sedang menenangkan Puspa. Ada satu orang tua yang duduk di sampingnya dan dua wanita seumuran dengan Puspa, salah satunya bibi Mawar.
"Oh iya, bibi Mawar kan akan datang satu minggu kemudian untuk menagih hutang. Untungnya aku sudah membuat rekening sendiri dan mengambil beberapa uang, tapi aku akan membuat kami tak perlu membayar, hehe," seringaian licik terbit di bibir mungil Nadhira. Dia melanjutkan menuju rumahnya.
Nadhira mendengar bibi Mayang berkata. "Ibu, mengapa kau lebih membela yang bukan puteri kandungmu, sedangkan puteri mu sendiri kau perlakukan layaknya orang luar," bibi Mayang benar-benar tak habis pikir dengan pemikiran ibunya.
"Oh wow, kau membantu dia yang tidak tahu balas budi ini? Kau juga sama saja tidak tahu balas budi. Lihatlah saudara-saudara kalian yang berhasil, mereka menyenangkan ku sedangkan kalian, menyambut saja hanya dengan segelas air putih! Lagi pula aku akan membela orang yang menurutku menguntungkan ku! Kecuali aku mati," Dia adalah Zainab, ibu kandung dari Mayang dan Puspa, nenek Nadhira dan Andara. Dia berkata dengan angkuhnya tak mengingat bahwa dulunya dia juga pernah merasakan sakitnya menjalani hidup. .
Puspa hanya bisa menangis, dengan masih ditenangkan bibi Mayang yang sesekali menyahuti perkataan ibunya. Puspa tidak memiliki keberanian untuk menentang ibunya, sifatnya itu sensitif dan lemah lembut.
"Kalau begitu kau bisa mati," Nadhira berbicara dengan nada datar, saat dia berjalan dengan tenang meskipun kata-katanya tidak pantas di katakan oleh seorang anak kecil. Dia merasa kesal dengan orang-orang yang memojokkan Puspa.
Kemunculan tiba-tiba Nadhira mengejutkan orang-orang itu. Perkataannya yang kasar juga membuat mereka semakin tercengang. Dimana Nadhira yang penurut, pendiam dan penakut. Bagaimana dia bisa mengatakan hal seperti itu kepada neneknya?
Sementara semua orang dalam keterkejutan mereka, Nadhira sudah berada di sisi Puspa. Dalam ingatan Nadhira dulu, kesannya terhadap nenek Zainab tidak baik, dia kasar dan serakah
Di masa lalu, Puspa sering dimarahi. Karena kelembutan dan kepatuhan Puspa, dia hanya pasrah.
"Kau.... Apakah kamu menyumpahi ku mati? Hebat, kamu bahkan tidak peduli bahwa aku nenekmu sekarang! Gadis kurang ajar!" nenek Zainab tersentak dan berteriak ke arah Nadhira sambil menunjuknya dengan telunjuknya.
"Bukankah kamu sendiri yang mengatakannya? Aku hanya mengingatkanmu untuk itu," ucap santai Nadhira sambil bersedekap.
Yang lainnya tersentak. Mereka berpikir nenek Zainab mengatakan itu hanya untuk mengancam Puspa, tidak benar-benar ingin mati. Bagaimana dia benar-benar berani bunuh diri? Apakah Nadhira menanggapi kata-katanya dengan serius? Namun, saat dia melihat itu dengan serius, dia tak dapat memikirkan kemungkinan apa pun yang berada di otak gadis kecil itu.
Nenek Zainab menghela nafas kasar dan berkata. "Baiklah! Aku datang kesini bukan untuk berdebat, tapi aku ingin mengatakan bayarlah hutangmu kepada Mawar, kau tahu mengapa aku yang menagihnya? Karena aku yakin kau akan menundanya lagi. Kau tahu? Aku malu, jadi bayarlah sekarang hutangmu,"
"Katanya orang kaya, uang sedikit saja sangat tak sabar untuk di ambil," sindir pedas Nadhira.
"Apa maksudmu? Aku bukan orang miskin yang akan tidak sabar mengambil uang yang tak seberapa itu. Uang secuil itu tak akan membuatku bangkrut," Mawar berteriak tak suka. Dia bahkan menunjuk dengan membusungkan dadanya sombong.
"Benar kata Nawar. Dia itu orang kaya dan kekayaannya tak akan habis tujuh turunannya. Hanya uang tal seberapa itu tidak akan membuatnya bangkrut," sambung Fatma menyombongkan bahwa dia dekat dengan mawar yang notabennya orang kaya.
Nadhira tersenyum licik dan membatin. 'Kena kalian, hehe,' kemudian dia berkata. "Oh begitu, tapi kok kau sangat tak sabaran memintanya dari kami?" Dengan wajah polosnya, seperti anak yang tak mengerti dengan maksud kedua bibinya itu.
"Hah, aku bisa kok tidak menagihnya. Jangan remehkan aku," dengan sombongnya bibi Mawar membanggakan dirinya. Dia tidak menyadari jika itu siasat dari Nadhira yang membawa pembicaraan agar dia tak membayar dengan sepeser uang pun.
"Jadi, kalau pun kami tidak bayar, bibi bisa membiarkannya untuk kami?"
"Ya, aku tak akan menagihnya lagi,"
"Bu, kita tidak perlu bayar hutang kita kepada bibi Mawar, karena bibi sudah merelakannya untuk kita," dengan nada bicara dan wajah yang sesuai dengan umurnya, Nadhira bersorak ria.
Sesaat kemudian bibi Mawar baru tersadar. "Hei, kapan aku merelakannya? Aku tidak akan sebaik itu!" marah bibi Mawar setelah menyadari.
"Em, bukankah bibi sendiri yang mengatakannya tadi?" Dengan wajah polosnya Nadhira seolah dibohongi.
"Tidak!" Bibi Mawar terlihat berpikir sejenak sebelum melanjutkan perkataannya. "Baiklah! Aku datang bukan hanya sekedar untuk menagih hutang, tapi Aku memiliki pesan dari ibu. Pesannya berisikan bahwa ibuku akan mengambil kembali rumah ini, karena dia akan menjualnya. Jadi kalian diminta untuk keluar dari rumah ini secepatnya," bibi Mawar yang marah-marah baru teringat tujuan lain datang.
¤
¤
¤
Semoga Suka...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Neng Maja
seru
2022-05-30
0
Oi Min
Di dunia nyata jga ada ibu luck nut kek gtu.....
2022-03-17
0
(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤
ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮
keluarga bajingaaan brengseeekk bangsaaat 🤬🤬🤬
ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮
keluarga bajingaaan brengseeekk bangsaaat 🤬🤬🤬
ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮
keluarga bajingaaan brengseeekk bangsaaat 🤬🤬🤬
ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮
keluarga bajingaaan brengseeekk bangsaaat 🤬🤬🤬
ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮
keluarga bajingaaan brengseeekk bangsaaat 🤬🤬🤬
ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮
keluarga bajingaaan brengseeekk bangsaaat 🤬🤬🤬
ciiiiihhh cuuiiiihhh ciiiiiiiihhhh 🤮🤮
keluarga bajingaaan brengseeekk bangsaaat 🤬🤬🤬
2021-12-31
4