Pergi Sekolah

~Jangan lupa olahraga selalu biarpun merasa tubuh sehat~

Selamat Membaca...

•••••

Ketika Nadhira meninggalkan rumah sakit harapan hidup, barulah dia merasa sangat bebas dan nyaman. Dia sangat merasa bosan, dan jika dia masih berada di rumah sakit beberapa hari lagi, dia telah berencana untuk kabur dan pulang sendiri.

Setelah setengah jam akhirnya mereka sampai di depan rumah mereka. Nadhira dan ibunya tinggal di gang kecil, bahkan bangunan-bangunannya nampak akan roboh hanya dengan di tabrak oleh angin ribut, tapi tidak dengan rumah mereka yang nampak masih kokoh berdiri. Tapi meski begitu mereka juga tak dapat tinggal lebih lama lagi di sana karena pasti yang namanya penggusuran untuk memperluas daerah pasti ada.

Rumah ini adalah milik kakek dan nenek Nadhira, atau ayah dan ibunya Puspa. Ketika kakeknya meninggal 10 tahun yang lalu, neneknya pindah dan tinggal bersama pamannya yang tertua, Fahmi Firmansyah. Dan rumah itu sekarang telah di tinggal oleh hanya Nadhira dan ibunya, kakak laki-laki Nadhira yaitu Andara akan pulang satu bulan sekali untuk mengunjungi mereka. Akan tetapi meski itu rumah orang tua

Puspa, Puspa tetap harus membayar sewa untuk itu.

Dan semenjak suaminya meninggal Puspa menjadi tulang punggung keluarga, karena kerabatnya yang lain tak sedikitpun membantu kecuali bibi Mayang serta keluarga kecilnya yang terdiri dari bibi Mayang, paman Aryo dan Sinta, puteri mereka.

¤¤¤¤¤

Besok adalah hari sabtu, jadi Nadhira belum masuk sekolah karena pada hari sabtu dan minggu sekolah libur.

Malam ini mereka makan bersama, menikmati makanan sederhana yang hanya terdiri dari nasi, sayur dan ikan asin. Tapi karena Nadhira masih dalam proses penyembuhan Puspa membeli daging untuk Nadhira.

"Makan yang banyak, agar cepat sembuh," ucap Puspa seraya memasukkan potongan-potongan daging kepiting Nadhira. Ada rasa hangat mengalir ke hati Nadhira karena perhatian yang selama ini di idam-idamkan nya.

Nadhira menahan tangan ibunya dan berkata. "Ibu...Ini sudah cukup! Ibu juga perlu makanan bergizi, jadi kita makan bersama ya," terlihat mata Puspa berkaca-kaca dan langsung dia hapus sebelum benar-benar jatuh.

Tok

Tok

Tok!!!

Suara ketukan dari pintu terdengar mengalihkan fokus dua manusia berbeda usia yang sedang duduk di meja makan tersebut.

"Tunggu biar ibu yang bukakan, kau lanjutkan makan mu," ucap Puspa seraya bangkit dan pergi kearah pintu.

Nadhira melanjutkan makannya dan tersentak kaget saat merasakan seseorang memeluknya dari belakang.

"Maafkan kakak yang baru bisa pulang dan melihatmu," suara seorang laki-laki terdengar di telinga Nadhira.

Pelukan itu lepas dan Nadhira mendongak melihat siapa pelakunya.

Badan tinggi dengan rambut berwarna hitam, mata coklat kulit putih hidung mancung, dia adalah Andara, kakak kandung Nadhira.

"Kakak," panggil Nadhira kaku.

"Ya ini kakak, kau sudah sehat? Makan yang banyak agar cepat sembuh ya," ucap Andara sambil mengusap pucuk kepala Nadhira dengan menampilkan senyum hangatnya.

Nadhira mengangguk dan terus makan dengan hati senang. Baru sekarang setelah sekian lama dirinya merasakan kehangatan yang namanya keluarga, meski tidak lengkap tapi cukuplah untuk mengobati kerinduannya selama ini.

¤¤¤¤¤

Hari sabtu dan minggu dimana anak-anak sekolah tidak ada kegiatan belajar di sekolah. Sebagian belajar di rumah, tapi kebanyakan mereka yang memang banyak waktu luang dan tidak memiliki beban adakalanya pasti bersenang-senang, baik itu jalan-jalan, maupun berbelanja.

Berbeda dengan Nadhira yang sekarang sedang tidur dan terlihat gelisah.

Alam bawah sadar Nadhira...

"Ini dimana? Apakah aku mati lagi?" gumam Nadhira.

Kyaaaa...

Entah memang ada batu dari awalnya atau apa membuat Nadhira tersandung dan jatuh, untungnya refleks Nadhira bagus dan dia dapat menahan tubuhnya agar tak menyentuh tanah, tapi tak sengaja dia melihat pantulan bayangannya pada air.

"Ini Wajah asliku," ucap Nadhira yang ternyata sekarang dia menggunakan wajah Maya dulu.

"Mataku?" Maya sangat terkejut saat melihat matanya yang mulanya berwarna biru sekarang berubah menjadi merah.

Dia meraba-rabanya dan tiba-tiba tatapannya terfokus pada satu titik yaitu batang pohon besar.

"Apa itu? Aku dapat melihat isi dari batang pohon itu? Bagaimana bisa?" Maya sungguh bingung dia tidak dapat menebaknya.

Dia termenung dengan pikirannya sampai sebuah suara menyadarkannya.

"Itu semua adalah anugerah untukmu. Gunakan lah dengan baik mata tembus pandang itu untuk dirimu serta orang lain," sebuah suara yang sangat merdu meskipun itu terdengar seperti seorang pria.

"Maksudnya apa?" Tanya Maya.

"Kau akan mengerti setelah bangun dari alam bawah sadar mu," setelah perkataan itu berakhir tak ada lagi suara yang muncul dan Maya pun berpikir, tapi tak lama berpikir dia ditarik paksa, seperti tersedot dan...

"Hah.. hah.. hah, apa itu tadi? Hanya mimpi?" Setelah tenang dia pun kembali berbaring dan fokus dengan pikiran nya sambil menatap langit-langit kamarnya.

Dia langsung terduduk saat matanya tak sengaja menatap awan. Awan? Langit? Bukankah pandangannya itu terhalang oleh langit-langit kamarnya bahkan atap rumah.

Dia kembali mencoba dan terus mencoba sampai dia yakin bahwa mimpi itu bukan hanya sekedar mimpi, tapi itu memang benar adanya. Dan sekarang dia memiliki kekuatan mata tembus pandang yang mana dapat di gunakan untuk melihat sesuatu yang kalau tidak di buka tak akan bisa dilihat.

"Bagus! Kemampuan ku bertambah lagi," ucap Nadhira senang.

¤¤¤¤¤

Hari senin, jam 5 pagi, Nadhira sudah berada di luar rumah untuk lari. Setelah jam 6 pagi dia kembali untuk bersiap-siap pergi ke sekolah. Andara telah kembali ke sekolahnya di Kota B kemarin.

"Ibu, Ira berangkat sekolah dulu ya," ucap Nadhira sambil mengenakan sepatu lusuhnya. Ya meski Maya dulunya tidak pernah menggunakan pakaian yang lusuh, tapi untuk sekarang dia hanya bisa menggunakan apa yang ada. Jika pun dia sudah mengambil uang tabungannya dulu, dia akan memakai seragam semula. Pasalnya dia berencana sebelum sukses dia tidak ingin mengumbarnya.

"Tidak makan dulu?" Tanya bu Puspa.

"Nanti di kantin aja, toh usah punya uang jajan dari ibu juga," sahut Nadhira.

"Baiklah, kalau begitu hati-hati dijalan," ucap bu Puspa sambil menyerahkan punggung tangannya untuk Nadhira salami.

"Berangkat bu,"

"Ya,"

Nadhira memiliki uang saku mingguan sebanyak seratus ribu rupiah, itu memang tidak banyak bagi yang lain, akan tetapi bagi Nadhira, itu adalah uang yang banyak. Meskipun Nadhira memiliki banyak uang, tapi dia tidak ingin ada yang tahu itu, dia mengambil uang dari bu Puspa seperti biasa. Dia berencana setelah sekolah berakhir, dia akan pergi ke warnet untuk mencuri dalam artian mengambil tabungannya dari rekening yang tidak ada di tangannya dengan cara meretas akun banknya sendiri.

Nadhira tidak pergi menggunakan bus akan tetapi berlari ke sekolahnya, tujuannya untuk memperkuat fisik dikarenakan sekarang tubuh yang ditempatinya ini terlalu lemah, jadi dia perlu memperkuat fisiknya dengan olahraga. Jadi mulai dari sekarang Nadhira memutuskan untuk berlari saja ke sekolah setiap hari kecuali kalau hari hujan.

Selama 30 menit berlari akhirnya Nadhira sampai di depan gerbang sekolah menengah atas nomor 5 di kota D. Sekolah menengah atas ini adalah sekolah menengah atas biasa, ada lima sekolah menengah di Kota D, hanya sekolah menengah nomor 1 yang sangat bagus, dan sisanya semuanya umum.

Keadaan Nadhira terlihat kelelahan selama berlari 30 menit, dia pun beristirahat sejenak, karena kelas akan dimulai pada jam 6:50 dan sekarang baru pukul 6:40, masih sisa 10 menit lagi untuk istirahat.

Nadhira ingin menjadi kuat seperti dulu, meski kekuatannya masih ada, tapi fisik nya tidak memadai untuk sekarang. Tetapi itu semua memerlukan waktu untuk mencapai semua tujuannya.

Setelah dirasa cukup dia pun masuk dan berjalan di koridor sekolahan.

¤

¤

¤

Semoga Suka...

Terpopuler

Comments

Maria Lina

Maria Lina

gk ush baca gtu aj repot

2023-07-19

0

Amy Chan

Amy Chan

woiiii knpa nih Nopel sama kek Isabel 😢😭

mau cosplay jadi cicak kah:v
greget bngt dah..
nih author satu org tau dua sih, jadi bingung kan Aing:?

BUAT AUTHOR NYA, SEMOGA ENDINGNYA GK SAMA YA THOR, PLEASE (PAKE PUPY EYES anggep aja gitu)

semangat Thor, yg beda loh alurnya:)

2022-06-29

0

Silvi Ardani

Silvi Ardani

udah bukan usah. typo lagi

2022-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Di khianati
2 Berita Kematian
3 Mengikuti
4 Aksi Tak Terduga
5 Niat Lain
6 Pergi Sekolah
7 Jangan Sok Akrab
8 Mencuri Uang Sendiri
9 Menyelamatkan
10 Kabar Melegakan
11 Orang Menyebalkan
12 Menggertak
13 Di usir
14 Trik licik
15 Ulangan Bulanan
16 Nilai Sempurna
17 Pindah Rumah
18 Sekolah Baru
19 Memberi Pelajaran
20 Memperingatkan
21 Tidak Sesuai
22 Tamparan Lagi
23 Pasar Barang Antik
24 Seratus Dua Puluh Juta
25 Melawan Perampok
26 Bos???
27 Menunjukkan keahlian
28 Pria Misterius
29 Lari Terusss
30 Gagal Total
31 Membeli Ponsel Baru
32 Tidak Sepatutnya
33 Penembak yang Meresahkan
34 Tidak Memahami
35 Gadis Normal
36 Terkejut
37 Misterius
38 Di Cegat
39 Melewati Batas Kesabaran
40 Terlalu Kejam
41 Faktanya
42 Kekaguman Para Guru
43 Sosok Kecil
44 Menang
45 Menemukan Barang Antik Asli
46 Mendapat Pendukung
47 Menolong dan Mendapat Teman
48 Teman Baru
49 Siswi Baru
50 Group WeChat Bersama
51 Pertemuan
52 Jangan sampai ketahuan
53 Ternyata Sepupu
54 Bertanya
55 Poster dan Selembaran
56 Undangan Konser
57 Tawaran
58 Nonton Konser
59 Reyhan
60 Kesepakatan Kelar
61 Pergi Ke Kota A
62 Pertolongan Pertama
63 Terkagum-kagum
64 Pasar Barang Antik Kota A
65 Menemukan Banyak Barang Antik
66 Arena Tembak
67 Sedikit Berbaik Hati
68 Masuk Kasino
69 Bermain dan Menang
70 Tiga Pria Bodoh
71 Rencana
72 Permulaan
73 Acara Lelang
74 Story
75 Story Off
76 Jenifer
77 Bertemu Cerry
78 Sosok yang sulit di pahami
79 Sosok Yang Sulit Dipahami
80 Latihan Tarung
81 Pembukaan Cafe
82 Ke Bioskop
83 Setengah Jujur
84 Masa Menegangkan
85 Malam tak Terlupakan
86 Mendatangi Alamat
87 Terlalu Cerewet
88 Diterima
89 Club Malam
90 Tuan Muda Kai
91 Pindah ke Mension Keluarga Ling
92 Aksi Kabur
93 Tidur Berjalan
94 Tidak Jadi Minta Maaf
95 New Student
96 Rencana Penyerangan
97 Penyerbuan
98 Bubarnya Geng BlackDragon
99 Janjian dengan Cerry
100 Kelulusan dan Perpisahan Sekolah
101 Pamit
102 Menjemput
103 Kenyataan Pahit
104 Iba
105 Berkenalan
106 Tidak Peka
107 Awal Kehidupan Baru
108 Permainan
109 Bosan
110 Mengajari Remaja Ingusan 1
111 Mengajari Remaja Ingusan 2
112 Bertemu Leo
113 'D' Derry
114 Kampus GALAKSI
115 Hari Pertama Ospek
116 Pembobolan
117 Perkelahian di SMA CENDRAWASIH
118 Aziel Ternyata Cerewet
119 Aziel Malu-Malu
120 Kedatangan Stiven di Kampus GALAKSI
121 Dijemput Ganendra dan Arlan
122 Lamaran Stiven
123 Mood Anjlok
124 Pengakuan Ganendra
125 Nadhira Gadis Biasa yang Bisa Malu Juga
126 Hari yang Melelahkan
127 Lamaran
128 Pernikahan
129 Penyerangan tak Terduga
130 Mohon Ganendra
131 Tertembak
132 Extra Part
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Di khianati
2
Berita Kematian
3
Mengikuti
4
Aksi Tak Terduga
5
Niat Lain
6
Pergi Sekolah
7
Jangan Sok Akrab
8
Mencuri Uang Sendiri
9
Menyelamatkan
10
Kabar Melegakan
11
Orang Menyebalkan
12
Menggertak
13
Di usir
14
Trik licik
15
Ulangan Bulanan
16
Nilai Sempurna
17
Pindah Rumah
18
Sekolah Baru
19
Memberi Pelajaran
20
Memperingatkan
21
Tidak Sesuai
22
Tamparan Lagi
23
Pasar Barang Antik
24
Seratus Dua Puluh Juta
25
Melawan Perampok
26
Bos???
27
Menunjukkan keahlian
28
Pria Misterius
29
Lari Terusss
30
Gagal Total
31
Membeli Ponsel Baru
32
Tidak Sepatutnya
33
Penembak yang Meresahkan
34
Tidak Memahami
35
Gadis Normal
36
Terkejut
37
Misterius
38
Di Cegat
39
Melewati Batas Kesabaran
40
Terlalu Kejam
41
Faktanya
42
Kekaguman Para Guru
43
Sosok Kecil
44
Menang
45
Menemukan Barang Antik Asli
46
Mendapat Pendukung
47
Menolong dan Mendapat Teman
48
Teman Baru
49
Siswi Baru
50
Group WeChat Bersama
51
Pertemuan
52
Jangan sampai ketahuan
53
Ternyata Sepupu
54
Bertanya
55
Poster dan Selembaran
56
Undangan Konser
57
Tawaran
58
Nonton Konser
59
Reyhan
60
Kesepakatan Kelar
61
Pergi Ke Kota A
62
Pertolongan Pertama
63
Terkagum-kagum
64
Pasar Barang Antik Kota A
65
Menemukan Banyak Barang Antik
66
Arena Tembak
67
Sedikit Berbaik Hati
68
Masuk Kasino
69
Bermain dan Menang
70
Tiga Pria Bodoh
71
Rencana
72
Permulaan
73
Acara Lelang
74
Story
75
Story Off
76
Jenifer
77
Bertemu Cerry
78
Sosok yang sulit di pahami
79
Sosok Yang Sulit Dipahami
80
Latihan Tarung
81
Pembukaan Cafe
82
Ke Bioskop
83
Setengah Jujur
84
Masa Menegangkan
85
Malam tak Terlupakan
86
Mendatangi Alamat
87
Terlalu Cerewet
88
Diterima
89
Club Malam
90
Tuan Muda Kai
91
Pindah ke Mension Keluarga Ling
92
Aksi Kabur
93
Tidur Berjalan
94
Tidak Jadi Minta Maaf
95
New Student
96
Rencana Penyerangan
97
Penyerbuan
98
Bubarnya Geng BlackDragon
99
Janjian dengan Cerry
100
Kelulusan dan Perpisahan Sekolah
101
Pamit
102
Menjemput
103
Kenyataan Pahit
104
Iba
105
Berkenalan
106
Tidak Peka
107
Awal Kehidupan Baru
108
Permainan
109
Bosan
110
Mengajari Remaja Ingusan 1
111
Mengajari Remaja Ingusan 2
112
Bertemu Leo
113
'D' Derry
114
Kampus GALAKSI
115
Hari Pertama Ospek
116
Pembobolan
117
Perkelahian di SMA CENDRAWASIH
118
Aziel Ternyata Cerewet
119
Aziel Malu-Malu
120
Kedatangan Stiven di Kampus GALAKSI
121
Dijemput Ganendra dan Arlan
122
Lamaran Stiven
123
Mood Anjlok
124
Pengakuan Ganendra
125
Nadhira Gadis Biasa yang Bisa Malu Juga
126
Hari yang Melelahkan
127
Lamaran
128
Pernikahan
129
Penyerangan tak Terduga
130
Mohon Ganendra
131
Tertembak
132
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!