~Jangan dengarkan kata-kata yang tak bermanfaat~
Selamat Membaca...
•••••
Nadhira di bawa oleh ibu Najwa menuju kelas sepuluh IPS C. Terdengar dari kejauhan keributan dari kelas yang belum di masuki oleh guru.
Saat ibu Najwa mempersilahkan Nadhira masuk ke dalam kelas dan memberi isyarat kepada seluruh siswa agar kelas tenang.
"Ini murid pindahan baru kita. Ibu berharap kalian semua bisa berteman. Selanjutnya kita akan meminta murid baru untuk memperkenalkan dirinya, m" jelas ibu Najwa.
Seluruh siswa di kelas menatap Nadhira dengan berbagai ekspresi.
Gadis itu benar-benar cantik dengan mata besar dan bibir merah ceri. Bulu matanya yang panjang berkibar saat dia berkedip, terlihat cantik dan menggemaskan. Hanya saja seragam yang digunakannya terlihat lusuh, tidak sesuai dengan penampilannya.
"Cih, aku yakin dia anak lain yang miskin. Aku benar-benar tidak tahu bagaimana orang seperti ini bisa masuk ke sekolah elit seperti ini!" Seorang gadis berkata sambil memutar matanya setelah melirik penampilan Nadhira dengan cemburu.
"Hah, dia persis seperti Nisa yang cemburu dengan kecantikan ku," Nadhira membatin tak berdaya. Apa dia salah kalau wajahnya cantik?
Sebagian besar siswa di sini mengungkapkan pendapat mereka secara gamblang tanpa pertimbangan perasaan yang di targetkan.
Mereka tidak takut akan hal itu, karena mereka memiliki pendukung dibelakang mereka, yaitu orang tua yang kaya. Bahkan para guru hanya bisa menutup mata dan berpura-pura tidak mendengar.
Nadhira mendengarnya juga tapi dia berpura-pura tidak mendengarnya dan membuat perkenalan sederhana. "Saya Nadhira Maharani, biasa di panggil Ira,"
Itu saja? Teman sekelasnya tercengang. Entah bagaimana mereka merasa bahwa namanya tidak asing.
Seseorang tiba-tiba teringat nama yang akrab ini dan berbicara dengan lantang. "Saya ingat sekarang! Jadi kau adalah Nadhira Maharani? Kamu adalah siswi yang mendapat nilai teratas dalam ulangan bulanan bersama di seluruh sekolah di Kot D itu dan mendapatkan nilai sempurna?
Mayoritas siswa di sekolah SMA JAYA tidak terlalu peduli dengan hasil tes, karena kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga kaya. Meskipun demikian, guru yang ditugaskan di sekolah ini adalah guru-guru terbaik di seluruh Kota B. Jelas bahwa di dunia ini, orang kaya dan berkuasa memiliki keuntungan.
Setelah beberapa keributan di kelas, ibu Najwa menunjuk dengan tenang ke meja di paling belakang ruang kelas yang dekat tempat sampah dan berkata pada Nadhira. "Duduklah dulu di sana. Sebentar lagi kelas ini akan mengatur ulang kursi dalam beberapa hari dan akan memindahkan mu," Bukan niat ibu Najwa untuk mengisolasi Najwa, tetapi tempat duduk di kelas telah terisi semua. Itu satu-satunya tempat kosong.
"Mm," Nadhira mengangguk dan berjalan menuju kursi yang ditunjukkan ibu Najwa. Ada banyak siswa yang kaya di kelas IPS juga dan pastinya banyak yang nakal dari mereka.
Saat Nadhira berjalan melalui jalur menuju ke belakang kelas, dia melihat seorang anak laki-laki terkekeh dengan tangan menutupi mulutnya seperti dia sedang merencanakan sesuatu. Namun, rencananya semua tertulis di wajahnya.
Nadhira berpura-pura tidak sadar dan terus berjalan ke belakang. Ketika dia berada di dekat bocah laki-laki yang terkekeh itu, anak laki-laki itu tiba-tiba menjulurkan kakinya berupaya untuk menjebak Nadhira, berencana untuk mengerjai siswa baru.
Banyak siswa di kelas itu tertawa tanpa suara, seolah terbiasa dengan cara anak laki-laki itu menyapa siswa baru.
Skenario yang mereka bayangkan adalah Nadhira tersandung tanpa disadari, jatuh ke lantai dengan suara keras sementara seluruh kelas tertawa sepuasnya. Namun, ini bukanlah kenyataannya.
Nadhira menyeringai saat kakinya terus berjalan, sedangkan kaki bocah itu sudah diulurkan lebih panjang di jalan dan kemudian tanpa dia duga, kaki Nadhira terangkat tepat di atas kakinya dan langsung menginjak kaki bocah laki-laki itu.
"Ah!" Teriak bocah laki-laki itu. "Aduh, aduh, aduh! Itu menyakitkan!" Nadhira menginjaknya dengan keras.
Nadhira tidak langsung mengangkat kakinya yang menginjak kaki bocah laki-laki itu, tetapi di menekan lebih keras.
Ketika semua siswa di kelas menyaksikan itu, mereka semua tercengang. Setiap kali seorang siswa baru yang tidak memiliki banyak dukungan keluarga tetapi berprestasi dalam akademik mereka akan di kerjain, seperti yang dilakukan anak laki-laki itu sekarang. Terlepas dari itu, tidak ada dari mereka yang berhasil menghindarinya. Namun, ketika Nadhira yang mengalami itu, dia tampak seperti tidak tahu apa-apa tentang itu. Lalu mengapa, orang yang diinjak malah kaki dari anak laki-laki itu? Seolah-olah anak baru itu sudah tahu trik mereka tetapi seolah-olah dia tidak tahu?
Anak laki-laki itu tidak marah karena diinjak. Tetapi, dia malah terkekeh dan menggosok kakinya yang sudah dia tarik. Sementara dia berkata tepat di depan gurunya, ibu Najwa. "Hei, anak baru! Kau cukup menarik juga! Mari berteman! Saya Bagas Pratama, kau? "
Meskipun Nadhira telah memperkenalkan dirinya di depan seluruh kelas, tidak ada yang benar-benar memperhatikan namanya, kebanyakan dari mereka mengabaikannya.
Nadhira mengabaikan bocah laki-laki itu dan berjalan melewatinya menuju tempat duduk yang ditentukan. Sudah pasti ada gadis-gadis di kelas yang kesal dan marah akan hal itu.
Bagas Pratama adalah salah satu siswa laki-laki terpopuler di sekolah. Dia tampan dan sangat karismatik. Lebih penting lagi, dia berasal dari keluarga kaya.
Dikatakan bahwa dia adalah pewaris grup sukses di Kota B dan dengan kekayaan Milyaran. Banyak gadis di Kelas C maupun kelas lainnya mengagumi nya. Oleh karena itu, mereka langsung tidak suka dengan Nadhira.
"Apa yang dibanggakan oleh siswi baru itu? Beraninya dia mengabaikan Tuan Muda Bagas? Apakah dia benar-benar berpikir dia adalah permata? Pfft! "
"Ya! Coba lihat seragam yang dia kenakan, apakah itu bekas? Bagaimana dia bisa memakai itu!"
Murid SMA JAYA hampir semua dari kalangan orang yang sangat kaya. Oleh karena itu, biasanya mereka berlomba-lomba membandingkan siapa yang memakai seragam mewah terbaru dan termahal.
Seragam yang dikenakan Nadhira menyebabkan dia menjadi bahan gosip baru lain di antara gadis-gadis yang tidak menyukainya sejak perkenalannya.
Meskipun demikian, Nadhira mengabaikan semuanya seolah dia tidak bisa mendengar. Tempat duduknya berada di samping tempat sampah paling belakang, jadi dia tidak punya teman satu meja. Saat dia ingin beristirahat sebentar dan memejamkan mata, seseorang menyentuh lengannya.
Membuka matanya, dia disambut oleh seorang gadis berpenampilan modis dan imut yang duduk di depannya.
"Hai salam kenal. Aku Clara Puteri Rahayu. Apa kita bisa jadi teman?" Gadis itu berkedip manis dan melanjutkan dengan nada yang begitu santai seolah dia sudah mengenalnya. "Aku tahu namamu itu Nadhira. Kamu tidak perlu memperkenalkan diri lagi, oke? " Clara sangat ramah. Ada keeleganan dan kesopanan di setiap kata yang diucapkannya.
Rasa itu membuat Nadhira merasa nyaman.
Nadhira mengangguk dan menjawab. "Tentu, dengan senang hati,"
"Kau setuju? Kalau begitu kita berteman mulai sekarang, kamu tidak boleh menyesal kedepannya!" Clara tersenyum manis.
Tepat setelah itu, bel kelas berbunyi.
Clara terkekeh dan mengerucutkan bibirnya. "Kita harus memulai pelajaran kita. Ayo pergi ke kantin bersama untuk makan siang,"
¤
¤
¤
Semoga Suka...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
anca
heheheh knp ga ganti seragam yg lebih bagus ira,,,meaki tak mahal setidaknya lebih terlihat bersih dan tdk lusuh
2022-05-03
0
Oi Min
Semoga Clara bner2 tulus berteman dg Ira
2022-03-17
1
Kim YoAn
novel ini mungkin gabungan dari 2 novel (reingkarnasi gadis pembunuh & campus rebirt) ya nggak thor
2021-06-20
4