Tubuh Pengganti Seorang Pembunuh
~Kita tidak seharusnya menaruh harapan besar kepada orang lain selain kepada diri kita sendiri~
Selamat Membaca....
•••••
Sebuah Kota baik itu Kota besar maupun Kota kecil pastinya banyak penduduknya. Kalau kota besar banyak penduduk akan lebih baik dan teratur, akan tetapi kalau Kota kecil banyak penduduk apakah akan terpenuhi tempat tinggal mereka?
Mungkin bisa akan tetapi lapangan pekerjaan pun akan semakin terbatas dan pengangguran akan semakin banyak.
Kota D termasuk Kota kecil yang cukup maju dengan gedung-gedung tinggi berjejer pada tempat tertentu.
Kota D kecil? Ada kota yang lebih kecil lagi. Seperti Kota E, F dan seterusnya, bahkan kemungkinan ada Kota kumuh.
Tak semua Daerah di Kota D memiliki kehidupan yang baik, namanya saja kota kecil.
Meski tak sebesar kota diatasnya kota D memiliki orang-orang yang akan pulang pergi untuk bekerja juga, tapi ya seperti yang di katakan sebelumnya tak semua orang akan mendapat kan pekerjaan.
Kalau tidak memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni, pasti nya akan sulit mendapatkan pekerjaan yang kayak.
Dan juga tak luput yang namanya masyarakat pinggiran yang mana untuk makan sehari-hari saja harus bekerja dari siang sampai larut malam, bahkan bila perlu tak pulang.
Beralih ke Kota lain yaitu Kota utama, Kota termaju, Kota terluas dan Kota yang paling banyak orang yang ingin tinggal di sana, tapi sayangnya hanya orang yang memiliki kekayaan di atas rata-rata yang akan mampu tinggal di sana, yaitu kota A. Dimana gedung-gedung yang menjulang tinggi ke langit berjejer di setiap sudut Kota bahkan tak ada gedung kecil, rumah kecil dan sebagainya yang berukuran kecil.
Orang-orangnya pun semuanya berpakaian modis tak ada satu orang pun berpakaian lusuh. Bisa dianggap satu orang kaya di kota A ini sama dengan salah satu penguasa tertinggi di sebuah kota dibawah kota C yaitu Kota D, E dan seterusnya.
Tapi di lihat dari itu semua Kota A masihlah termasuk Kota yang satu persen ada orang yang masih kesulitan untuk bertahan hidup karena biaya hidup di sana sangatlah mahal.
Berbeda lagi dengan Kota di wilayah lain atau negara lain. Kota A hanya Kota kecil bagi negara lain karena dia sana sudah sangat maju dan modern.
¤¤¤¤¤
Terdapat seorang wanita berpakaian serba merah yang sebagian wajahnya tertutup oleh topeng berukir mawar merah.
Dia sedang berlari tertatih-tatih sambil memegang perut bagian kirinya. Dia sesekali menoleh kebelakang memastikan bahwa, orang-orang yang mengejarnya telah jauh darinya saat ini.
Tiba-tiba saat dia menatap kembali ke depan dia dikejutkan oleh tiga orang yang telah berada di depannya dan sedang bersiap menembaknya dengan pistol di masing-masing tangan mereka.
"Berhentilah melarikan diri!" Ucap salah satu dari tiga orang yang menodongkan pistol. "Cepat serahkan benda itu!" lanjutnya dengan dana marah dan mengancam.
"Ck, jangan harap aku akan menyerahkannya! Meskipun aku mati," Sahut sarkas sang wanita yang terluka. Perut bagian kiri yang sedang di tekan nya itu terdapat luka tembak. Jikalau hanya luka tembak biasa itu tak masalah baginya, tapi masalahnya peluru yang menembusnya tersebut terdapat racun yang menyelimutinya.
Mereka menggeram marah dan akan menembakkan isi peluru mereka kepada sang wanita, tapi di wajah sang wanita tak ada rasa takut sedikit pun. Wajahnya dingin, datar tanpa ekspresi, itu semakin membuat mereka marah dan geram.
"Tembak!"
"Tunggu!"
Suara seorang perempuan dari belakang sang wanita menginterupsi untuk jangan menembak. Dia mendekat dan akhirnya tepat berada di belakang sang wanita terluka.
Wanita yang terluka itu sekarang di kelilingi oleh sepuluh orang satu diantaranya yaitu seorang perempuan. Sang perempuan mendekat ke arah sang pria yang tadinya ingin menembak lalu dihentikan olehnya dan berkata.
"Tenanglah! Dia akan mati cepat atau lambat! Kita hanya perlu bersenang-senang sekarang!"
Terlihat wajah sang pria yang mulanya terlihat sangat marah mulai rileks.
"Maya, menyerah lah dan berikan benda itu kepada kami dan kau akan kami lepaskan! Jangan membuang waktu terlalu banyak, lihatlah dirimu saja sudah sekarat, jadi cepat serahkan benda itu dan aku dan yang lain akan mengobati mu,"
Perempuan itu bernama Jesica, dia adalah teman Maya, bahkan pria yang sekarang sedang mengelilingi dan menodongkan pistol kearah Maya merupakan teman satu geng yang mulanya hanya untuk senang-senang bagi anak-anak muda yang rata-rata dari mereka telah lulus dari sebuah universitas. Tapi lama-kelamaan sebuah geng itu menjadi terkenal dan di takuti oleh geng-geng lainnya.
Maya merupakan seorang agen pembunuh yang jika di luar hanyalah seorang perempuan biasa yang seperti perempuan pada umumnya bermain, bersenang-senang dan sebagainya bersama teman-temannya.
Sedangkan disisi lain, dia adalah seorang agen pembunuh yang telah dilatih sejak kecil bahkan saat itu dia masih berusia 10 tahun dan sekarang dia telah berusia 23 tahun yang mana dia telah menerima pelatihan mengerikan selama 10 tahun. Dan dia kabur dari Organisasi yang mendidiknya jadi mesin pembunuh saat berusia 20 tahun.
Kembali ke kenyataan. Mengapa situasi sekarang terjadi?
Itu karena Jesica teman sekaligus sahabat yang sangat dipercaya dan telah dianggap keluarga oleh Maya mengkhianati nya setelah dia tahu identitas sesungguhnya dari Maya yang merupakan seorang agen pembunuh nomor satu di dunia yang di cari-cari keberadaannya.
Maya tidak menduga kalau setelah dia menceritakan segalanya terhadap Jesica, ternyata Jesica memiliki niat terselubung kepadanya. Mungkin dibutakan oleh kepercayaan yang mendalam dikarenakan sudah bersahabat selama lebih dari lima tahun membuat Maya tak menaruh curiga sedikit pun terhadap Jesica.
Bukan hanya Jesica yang telah dianggapnya keluarga, tapi Aldo dan lainnya juga. Tapi dia tak dipercaya dengan Jesica jadi Maya berfikir Jesica tidak akan membocorkan identitasnya.
"Kenapa? Kenapa kau,...kalian berbuat seperti ini kepadaku? Apakah aku pernah membuat salah kepada kalian?" Tanya Maya dengan nada marah tapi dia menahannya sampai setiap perkataannya itu tertekan oleh amarahnya.
"Kenapa ya?" Jesica pura-pura berpikir dan menatap Aldo, pria yang di dekatinya semula. "Mengapa ya sayang?" Dia bertanya kepada Aldo. Terlihat wajah Aldo tersenyum menyeringai, mengejek Maya.
"Tentu saja karena dia sudah tidak berguna lagi, dan juga dapat mengancam kita dan ah satu lagi karena barang yang di dapatnya sekarang sangatlah berharga dan itu akan membuat kita akan menjadi orang yang menguasai dunia bawah,"
Hati Maya seperti disayat ribuan silet, hatinya sakit. Dia telah menganggap orang-orang didepannya ini sebagai keluarganya sendiri, karena dia telah sendiri sejak dia diculik dan dibawa ke markas agen pembunuh dan berakhir dapat kabur dari sana saat berusia 18 tahun dan bertemu mereka semua.
Tapi sekarang hatinya telah mati rasa dan tak dapat mentolerir orang-orang yang berkhianat.
Wajahnya sangat marah sekarang. Biasanya kalau dia marah, dia tak menunjukkannya, tapi sekarang dia tak dapat menyembunyikannya lagi.
"Bermimpi lah kalian akan mendapatkan benda itu!" Sarkas Maya. Dia berusaha berdiri tegak setelah sebelumnya dia sedikit membungkuk karena menahan sakit diperut kirinya. Tapi sebelum dia dapat mendongak menatap Jesica, Aldo dan mantan teman-temannya itu, sepertinya Jesica tidak memiliki kesabaran lagi untuk berbicara manis kepada Maya.
Dor!
Suara tembakan bukan berasal dari Aldo tapi dari tangan Jesica.
Aldo hanya tak mampu menahan Jesica untuk tidak menembak karena mereka belum mendapatkan benda yang mereka inginkan. Tapi itu sudah terlambat, karena Jesica sudah menembakkan timah panas tepat ke jantung Maya.
"Apa kau gila? Bagaimana kalau dia mati?"
"Itu bagus!" Jawab santai Jesica melihat Maya kembali kesakitan dan sekarang sedang terkapar di tanah sambil berusaha bangun kembali tatkala Jesica menembak tepat di bagian tulang kering.
"Kita belum mendapatkan benda itu!" Ucap Aldo tak sabar, dia marah, kesal tapi tak dapat disalurkannya kepada sang pembuat onar.
"Dia tidak akan mengatakan apa pun, jadi lebih baik cepat di bunuh," seringaian licik dan menatap jijik Maya terlihat jelas di wajah Jesica.
Maya sekarang benar-benar dalam keadaan yang sangat menyedihkan.
'Apakah ini akhir dari perjalanan hidupku? Aaaah sudahlah, aku tak punya siapa-siapa juga di dunia ini, jadi aku tak memiliki penyesalan untuk mati sekarang,' batin Maya meratapi hidupnya yang penuh darah dan tanpa kasih sayang.
Dor!
Dor!
Dor!
Peluru menghujam tubuh Maya yang sudah bersimbah darah. Tapi kemungkinan tak ada niatan si penembak menghentikan aksinya sebelum peluru di pistolnya habis. Entah dendam apa yang dia miliki terhadap Maya.
¤
¤
¤
Semoga suka...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Nf@. Conan 😎
mmpir thor
2024-05-14
0
Dede Mila
awal
2024-04-18
0
Ayu Dani
benar-benar teman yang biadab
2024-04-12
0