KANIA TERLUKA LAGI.

Pagi itu Kania bangun sebelum adzan subuh berkumandang. Dia melihat sang malaikat kecil masih tidur dengan nyenyaknya. Setelah membenahi selimut Kinan, Kania segera berjalan kearah kamar mandi. Dengan susah payah Kania menyelesaikan ritual mandinya tanpa bantuan bik Monah. Setelah mandi dan solat dia segera keluar dari kamarnya untuk pergi kedapur.. dengan perlahan dia menutup pintu kamar agar tak mengganggu tidur sang malaikat. Ketika sampai di di dapur dia bertemu dengan bik Monah dan kak Rima yang sedang membuat sarapan pagi. Perlahan Kania menghampiri kedua wanita itu.

"Wiii lagi buat apa nich..." sapa Kania pada kak Rima yang lagi menggoreng.

"Nia...ich ngagetin aja kau..." seru kak Rima kaget ketika tiba- tiba ada yang memeluk dan mencium pipinya.

"Doo...segitu kagetnya kakak tersayangku..." goda Kania .

"Kamu ini ya...kenapa kebandelanmu nggak hilang si Nia...."sungut kak Rima sambil mencubit hidung Kania yang bangir.

"Emang awewe satu itu nggak bisa hilang nakalnya Rim..." sambar bik Monah.

"Yee si bibik...biar Nia nakal tapi cantik kan...membuat orang susah ngelupain Kania ini ..." narsisnya Kania mulai timbul.

"Iya iya bibik percaya...emang Kania paling cantik..." jawab bik Monah sambil membelai rambut Kania yang hitam panjang .

"Siapa dulu Kania...." sombong Kania yang membuat kedua wanita yang Nia sayangi tertawa.

"Ada apa ini kok pada ketawa...?" tanya bang Jonet yang tak sengaja masuk kedapur .

" Ini pak ada yang merasa cantik..." jawab sang istri.

"Siapa...." tanya bang Jonet.

"Siapa lagi kalau bukan gadis kesayanganmu...." jawab sang istri lagi.

"Ho ho...kalau ini memang gadis abang yang tercantik..." kata bang Jonet sambil mengusap kepala Kania dengan sayang.

"Nach bener kan kata gue... Bang Jonet emang yang terbaik..." seru Kania sambil tertawa. Merekapun tertawa bersama. tiba - tiba suara bocah menghentikan tertawa mereka.

"Kak Kania...." suara yang membuat mereka semua memalingkan wajah kearah datangnya suara. Seorang anak laki- laki yang berwajah tampan berjalan masuk kedapur menuju kearah Kania.

"Sayang...sudah bangun ya...?" seru Kania sambil mengangkat Kinan dalam gendongannya. Kania mencium pipi sang bocah tampan itu.

"Nia...darimana kau dapatkan malaikat tampan itu....?" tanya kak Rima dengan wajah bingung. Bukan saja kak Rima yang kaget tapi bik Monah juga kaget.

"Nia...siapa dia...?" seru bik Monah sambil menatap Kinan dengan tajam.

"Ya Tuhan Nia...dia putra Bos besarmu... Kapan dia datang...?" tanya bik Monah setelah mengenali Kinan.

"He he he tadi malam bik... Dia ingin bertemu Nia, jadi bapaknya nganterin kesini..." jawab Kania sambil tertawa.

"Bos besar..." beo kak Rima.

"Dia putra Bos Kania...." kata bang Jonet menjelaskan pada sang istri.

"Kok sekarang dia ada di sini bang, bukannya kemaren kita nggak melihat keberadaannya...?" tanya Rima bingung.

"Dia dianterin tengah malem karena nyariin Kania..." jawab bang Jonet membantu Kania.

"Ya ampun Kania, cakep banget anak ini.." seru kak Rima sambil mengusap pipi Kinan dengan gemas. Pingin rasanya mencubit pipinya yang gembul itu.

"Terang aje anaknya cakep kak.. La wong bapaknya cakepnya ngalahin opa korea...." jawab Kania.

"Eee...elo tahu orang cakep Nia...?" kata kak Rima ngeledek Kania. Karena sejak dulu setahu Rima , Kania nggak perna memuji yang namanya laki- laki.

"Ya elah kak ...sejak dulu kania juga tahu wajah cakep kalik...." jawab Kania lagi.

"Yee..kirain nggak ngerti, habis sejak dulu elo nggak pernah ngomongin soal pria..." goda kak Rima sambil tertawa.

"Dasar kak Rima...uda ach gue mau mandiin ni bocah..." kata Kania menghindari godaan mereka. Kania berjalan kearah kamarnya. Ketika hampir masuk kedalam kamar tiba- tiba terdengar pak Asep memanggil namanya.

"Nia...ada yang nyarik..." seru pak Asep.

"Iya paman...." jawab Kania sambil berjalan menuju depan rumah. Ketika sampai di sana Kania melihat pak Asep sedang berbicara dengan bang Mamat .

"Bang kok udah dateng...mau ngejemput Kania atau Kinan bang...?" tanya Kania bingung.

"Bukan Non...bang Mamat datang kemari di suruh nganterin baju ganti buat den Kinan..." jawab bang mamat sambil menyerahkan peper bag pada Kania.

"Ooo..kirain mau ngejemput Kania bang.." kata Kania lagi.

"He he kagak Non... Ya uda Non bang Mamat pulang dulu..." kata bang Mamat lagi.

"Lo nggak masuk dulu bang..." ajak Kania.

"Nggak usah Non takut udah di tunggu ama tuan Bara.." jawab bang Mamat dengan sopan.

"Ya udah bang hati - hati di jalan..."

"Makasih Non , mari pak Asep.. Asalamualaikum..." pamit bang Mamat .

"Walaikum salam..." jawab pak Asep dan Kania bersamaan. Tak lama mobil yang di kendarai bang Mamat meninggalkan rumah pak Asep. Kaniapun segera masuk kedalam rumah. Dia segera berjalan kearah kamarnya. setelah sampai di dalam kamar Kania segera membawa Kinan masuk kedalam kamar mandi setelah menaruh baju ganti Kinan di atas tempat tidur. Dia memandikan Kinan sambil bercanda. Setelah selesai dia segera menggendong Kinan keluar kamar mandi dengan balutan anduk di tubuh Kinan.

"Sayang....duduk sini dulu Okey....kakak ambilin minyak buat balurin tubuh Kinan biar anget .." kata Kania sambil menaruh Kinan di atas ranjang.

"Iya kak..." jawab Kinan sambil berdiri di atas ranjang Kania.

Kaniapun mengambil minyak telon yang selalu dia pakai sehabis mandi.( Kania kayak anak kecil pakai minyak telon 🤣)

Setelah itu dia menghampiri Kinan kembali. Dengan telaten dia mengusap seluruh tubuh Kinan dengan minyak telon baru dia memakaikan bajunya. Tak lama terlihat Kinan yang sudah rapi dan tampan.

Kania tersenyum sendiri melihat hasil karyanya.

"Waah...gue bisa jadi bebysiter nich he he he..." gumamnya perlahan sambil tertawa.

"Kakak kenapa tertawa..." tanya Kinan yang tak mendengar omongan Kania.

"Ah nggak ada sayang....kakak cuma kagum lihat Kinan yang tampan..." jawab Kania asal.

"Benarkah....? Kalau begitu Kinan mau menikah dengan kakak kalau udah besar nanti...." kata Kinan sambil memeluk leher Kania yang berada di depannya.

"Pff....menikah dengan kakak...?" tanya Kania menahan tawa.

"Iya....kenapa..?" tanya Kinan lugu.

"Emang Kinan tahu arti menikah sayang...?" tanya Kania sambil mencium pipi Kinan dengan sayang.

"Nggak..." jawab Kinan polos.

"Cup...emang menggemaskan Kinan kak Kania ini..." kata Kania sambil mencium kembali dahi Kinan.

"Kinan tunggu sebentar di sini , kakak mau ganti baju kerja dulu ya...." kata Kania sambil mendudukkan Kinan di atas ranjang. Kinan menjawab dengan menganggukkan kepala.

"Kalau Kinan bosan ,Kinan boleh main dengan Hp kakak..." kata Kania sambil memberikan Hpnya pada Kinan. Kinan menerima henfon Kania sambil tersenyum. Kania segera mengambil baju kerjanya dan berjalan kearah kamar mandi. Tak lama dia keluar dari kamar mandi sudah dalam keadaan rapi. Setelah memoles Wajahny dengan tipis Kania segera membawa Kinan keluar kamar. Ketika sampai di meja makan terlihat keluarga bang Jonet serta pak Asep sudah berada di meja makan.

"Pagi semua..." sapa Kania sambil mendudukkan Kinan di atas kursi.

"Kak...siapa anak kecil ini...lucu banget.. ?" tanya Sinta .

"Jangan bilang elo udah punya anak.." seru Rendra.

"Sembarangan.... gue masih single tahu..." semprot Kania sambil menjitak kepala Rendra yang duduk dekat Kania.

"Au...sakit .." seru Rendra sambil mengusap kepalanya yang habis kena jitak.

"Makanya kalau ngomong di saring dulu dodol..." ucap Kania .

"Habis kemaren anak ini nggak ada.." jawab Rendra .

"Dia anak Bos gue..." jawab Kania.

"Wee ..anak Bos ngapain di sini...? elo culik dia ya...?" goda Rendra.

"Its....ni anak minta gue tonyor ...?" seru Kania sambil menatap Rendra garang.

"Kagak mau lah...kalau di cium mau kok.." goda Rendra kembali sambil menaik turunkan alis matanya.

"Dasar playboy cap kapak..." omel Kania .

"Nich anak babe nya yang nganterin dia kesini..." jawab Kania sambil mengambilkan nasi goreng buat Kinan.

"Sayang...kau mau nasi goreng ini...?" tanya Kania sebelum menyuapkan nasi kemulut Kinan. Kinan hanya mengangguk.

"Kak Rima nasi goreng nya nggak pedes kan...?" tanya Kania sambil menatap Rima.

"Kagak Nia...." jawab Rima.

Kania pun menyuapkan nasi goreng pada Kinan. Terlihat Kinan sangat suka pada olahan nasi goreng itu. Terlihat dengan cepatnya dia memakan nasi yang di berikan padanya. Tak memakan waktu lama nasi di atas piring Kinan habis.

"Anak pinter..." puji Kania sambil memberi Kinan minum.

"Nach...sekarang Kakak makan dulu ya...?" kata Kania sambil menaruh gelas di atas meja. Kania pun segera mengambil nasi goreng untuk mengisi perutnya. Setelah selesai makan Kania segera membawa Kinan keruang keluarga.

"Sayang tunggu sini dulu ya, kakak mau ambil tas kakak di kamar..." kata Kania sambil mendudukkan Kinan di atas sofa.

"Biar dia Sinta temanin kak..." kata Sinta yang sudah berada di belakang Kania.

"Trimakasih ya sayang..." ucap Kania sambil mengusap kepala Sinta.

"Sama- sama kak..." jawab Sinta. Kania segera berjalan kedalam kamarnya untuk bersiap- siap pergi kekantor. Tak kama terlihat Kania yang sudah rapi.

"Sayang..ayo, mungkin bang Mamat sudah menunggu di depan..." ajak Kania pada Kinan. Mereka berjalan keluar rumah. Sampai di depan rumah terlihat bang Mamat yang sudah menunggu dia di depan mobil mewah nya. Kania segera berpamitan pada pak Asep , bik Monah dan bang Jonet yang kebetulan sedang berbincang di depan rumah. Tak lama mobil yang membawa Kania kekantor meninggalkan rumah pak Asep

Di perjalanan Kinan terlihat selalu menempel pada Kania.

"Sayang...nanti Kinan pulang dulu ya sama bang Mamat..." kata Kania sambil membelai kepala Kinan .

"Tapi Kinan nggak mau pulang kak... Kinan maunya sama kak Kania.." jawab Kinan dengan wajah cemberut.

"Sayang... Kak Kania harus kerja dulu, lain hari Kinan boleh datang lagi kerumah Kakak. Okey...." bujuk Kania. Terlihat wajah tampan itu sedih.

"Kinan lihat Kakak...(Kania memutar tubuh kinan menghadap padanya) Kinan nggak mau lihat kak Nia di marahin Papa kan...?" Kinan terlihat menggelengkan kepala.

"Nach...kalau Kinan nggak mau Papa memarahin kak Kania, Kinan harus pulang dulu Okey.. " bujuk Kania lagi.

"Tapi Kinan boleh kerumah kak Nia lagi kan...?" kata Kinan dengan wajah imutnya

"Tentu saja boleh sayang...asal Kinan ijin dulu sama Papa..." jawab Kania. tak terasa mobilpun telah sampai di kantor Kania.

"Nach...kakak udah nyampai kantor, Kinan langsung pulang ya..." kata Kania dengan mencium dahi Kinan yang ada di pangkuannya.

"Kak...kantor kak Kania dekat kantor Papa ya...?" seru Kinan sambil menatap kantor sang Papa.

"Iya sayang...kak Nia kan karyawananya Papa...." jawab Kania.

"Boleh nggak Kinan main ke kantor Kakak ..?" tanya Kinan antusias.

"Kinan harus tanya sama Papa ..."jawab Kania.

"Nach sekarang kakak mau turun Kinan langsung pulang ya..." perintah lembut Kania pada Kinan.

"Baik kak..." jawab Kinan sambil menatap Kania yang beranjak keluar dari mobil.

"Assalamualaikum sayang...hati- hati di jalan bang...." ucap Kania sebelum menutup pintu mobil.

"Iya Non...Walaikum salam.." jawab bang Mamat. Kania pun berjalan masuk kedalam kantor DI yang megah itu. ketika Kania mau masuk kedalam lift dia bertemu dengan Ratih dan beberapa karyawan yang akan menaiki lift juga.

"Nia giman luka elo...masih sakit..?" bisik Ratih perlahan.

"Udah mendingan Rat..." jawab Kania perlahan.

"Yaudah kau berdiri di depanku biar punggung elo gue lindungi.." bisik Ratih.

"Trimakasih sayang..." bisik Kania sambil mencubit pipi sang sahabat.

"its... sakit tahu..." kata Ratih sambil cemberut. Kania tertawa ketika melihat wajah Ratih. ketika lift terbuka Kania dan Ratih beriringan masuk kedalam . ketika lift hampir tertutup tiba- tiba dua orang gadis masuk dengan kasar.hingga membuat beberapa orang hampir terjatuh. dan bertepatan orang yang berada di sebelah ratih terdorong kearah Kania. Karena tubuhnya limbung akan jatuh tanpa sadar dia menekan tubuh belakang Kania. hingga mereka pun jatuh bersama kearah dinding lift. tangan orang itu menekan dengan keras punggung Kania tepat di luka Kania. kontan Kania berteriak keras karena kesakitan.

"Aauuu..." teriak Kania merasakan sakit yang amat sangat di luka yang mendapat tekanan berat dari gadis yang menabraknya.

"Maaf...." gadis yang jatuh bersama Kania meminta maaf.

"Ya Tuhan Nia...." teriak Ratih cemas. Dia segera memeriksa punggung Kania. terlihat ada darah di baju Kania .

"Nia...lukamu mengeluarkan darah..." seru Ratih cemas. Kania merasakan sakit teramat sangat di lukanya. hingga akhirnya dia jatuh pingsan.

"_Kaniaa......!" teriak Ratih melihat sang sahabat pingsan. akhirnya pagi itu terjadi keheboan di dalam lift. Kania segera di bawa kerumah sakit terdekat. Ratih dengan cemas menemani sang sahabat. Ratih segera menelfon Sonya memberitahukan keadaan Kania.

Kehebohan tentang pingsannya Kania sampai juga ketelinga Dika yang baru datang. Dia segera memanggil sekertarisnya.

"Pagi tuan..." sapa Feni.

"Pagi....Fen ada apa kok tadi di bawa seperti habis terjadi sesuatu..._?" tanya Dika sambil memandang Feni.

"Itu tuan Kania gadis yang kapan hari di panggil bapak pingsan di dalam lift.." jawab Fani tenang.

"Apaa...! Kania pingsan...?" teriak Dika terkejut ketika mendengar Kania pingsan. Fani pun terkejut melihat reaksi Dika yang kaget mendengar kalau Kania pingsan.

"Benar tuan.. dan katanya dia banyak mengeluarkan darah dari punggungnya.." jawab Fani dengan wajah takut.

"Kenapa kau tudak melaporkannya padaku...sekarang gimana keadaan Kania...?" tanya Dika khawatir.

"Kurang tahu tuan, soalnya tadi langsung di bawa kerumah sakit Darma Kartika oleh sahabatnya...." jawab Feni dengan wajah semakin takut melihat sang atasan terlihat sangat marah. Dika segera mengambil jas miliknya dan berjalan keluar.

"Tangani masalah di sini aku akan melihat keadaan dia..." seru Dika sebelum membuka pintu.

"Baik tuan..." jawab Feni . dia segera keluar dari ruangan sang Bos. dalam hati dia bertanya- tanya.

"Ada hubungan apa tuan Dika dengan gadis itu ya..." kata Feni perlahan. dia kembali kemeja kerjanya.

Dika yang sedang berjalan hampir berlari kearah lift segera menelfon Bara .

"Asalamualaikum Dik...ada apa kau pagi- pagi menelfonku..." seru Bara datar.

"Kak..Kania pingsan tadi pagi di dalam lift.." seru Dika yang masih berada di dalam lift kantor khusus sang pemilik.

"Apaa...!" teriak Bara kaget.

"Iya kak Kania pingsan tadi pagi di dalam lift, dan katanya punggung nya kembali berdarah.." terang Dika.

"Dika...gimana sich kamu menjaga dia...!" teriak Bara semakin marah.

"Maaf Kak...aku salah..." jawab Dika dengan sedih.

"Dimana dia sekarang...?" tanya Bara dingin.

"Di Rumah sakit Darma Kartika tadi sahabatnya membawanya kesana.." jawab Dika sambil berjalan keluar dari dalam lift. dia dengan setengah berlari menuju tempat parkir. para Karyawan yang melihat tingkah Dika menjadi heran.

"Hey apa yang terjadi, kenapa tuan Dika cemas seperti itu ya...?" tanya salah satu karyawan yang ada di loby.

"Entahlah...semoga nggak terjadi sesuatu yang menghawatirkan..." jawab yang lain.

"Tapi kalau lihat mukanya kayaknya penting sekali..." kata pegawai tadi.

"Iya sich..." jawab karyawan yang tadi.

Sedang Dika yang di perbincangkan oleh mereka sedang memacu mobilnya dengan cepat kearah rumah sakit Darma Kartika. Tak berapa lama sampailah dia di parkiran rumah sakit. dengan cepat Dika berlari kearah IGD rumah sakit. Sesampaunya di sana Dia melihat dua orang gadis sedang berdiri di depan ruang IGD dengan wajah cemas.

"Kalian teman Kania...?" tanya Dika pada mereka. mereka terkejut melihat sang Bos ada di depan mereka.

"Iya tuan..." jawab mereka berdua bersamaan. mereka Sonya dan Ratih sang sahabat setia.

"Gimana keadaannya...?" tanya Dika lagi.

"Belum tahu tuan..." jawab Sonya.

"Ya udah kalian kembali kekantor, biar Kania aku yang ngurus..." perintah Dika pada sang anak buah. Dika tahu sebentar lagi Bara pasti datang. dia tak ingin mereka tahu tentang hubungan Bara dan Kania.

"Baik Tuan..." jawab mereka serempak. merekapun segera meninggalkan Rumah sakit walau dengan hati masih cemas dengan keadaan sang sahabat.

"So...gimana dengan Nia...?" tanya Ratih ketika mereka berjalan keluar rumah sakit.

"Biar tuan Dika yang menghendel keadaan nya..." jawab Sonya walau dalam hati dia juga merasa cemas. Ketika mereka sampai di loby rumah sakit mereka melihat banyak orang yang terfokus pada satu titik.

"Ya Tuhan...tampan sekali orang itu..' jerit seorang suster.

"Aku mau jadi wanita nya walau pun hanya menjadi simpanan nya..." teriak yang lain. dan banyak lagi obrolan yang di dengar mereka berdua.

"So ada apa sich...?" tanya Ratih.

"Entahlah..." jawab Sonya. mereka penasaran dengan percakapan para suster dan orang- orang yang ada di loby.

"Sonya lihatlah itu...ya Tuhan tampan sekali dia..." seru Ratih sambil menatap seorang pria yang sangat tampan dan gagah yang masuk kedalam rumah sakit.

"Gila tampan banget pria itu... kalah dech opa- opa koreaku..." seru Sonya. sambil mendekap mulutnya.

"Gila..ternyata di Sini ada manusia setampan itu..." Kata Ratih sambil fokus menatap pria tampan yang ternyata Bara.

"Tapi kasihan banget kenapa wajahnya sedih dan cemas ya...?" ucap Sonya.

"Mungkin saudaranya atau orang tuanya masuk rumah sakit So...." jawab Ratih.

"Benar juga perkataanmu , uda yuk kita ke kantor..." ajak Sonya sambil berjalan keluar rumah sakit. memang mereka belum mengenal Bara, karena Bara jarang sekali berkunjung ke kantor cabang tempat sang adik berada. dia kalau ada kepentingan cukup memanggil sang adik. kalaupun ada rapat yang harus berhadapan langsung dengan Bara itupun hanya kepala Difisinya aja.

Udah dulu sobat. besok aku lanjut lagi. jangan lupa like dan Komennya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

"Candy75

"Candy75

jangan-jangan kecelakaan disengaja

2024-11-05

0

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

Cerobohnya

2024-04-08

1

Dewi Kijang

Dewi Kijang

lanjut

2021-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 PERKENALAN.
2 MENOLONG SEORANG PRIA.
3 KESEDIHAN KANIA.
4 KINAN.
5 MENGHADIRI PESTA
6 MENOLONG KINAN
7 KANIA TERLUKA.
8 RUMAH SAKIT 1
9 RUMAH SAKIT 2
10 RUMAH SAKIT 3.
11 PEMBUNUH BAYARAN.
12 KESEDIHAN KANIA .
13 Cerita Tentang KANIA.
14 PULANG DARI RUMAH SAKIT
15 KEMBALI KERJA.
16 KEDATANGAN BANG JONET.
17 TELFON DARI SIMON.
18 KANIA TERLUKA LAGI.
19 AVANYA.
20 PERHATIAN BARA.
21 KEDATANGAN AVANYA DI KANTOR BARA.
22 KISAH SEDIH KATERINA.
23 PULIHAN SULIT.
24 DI RUMAH BARA.
25 KAU ADALAH GADISKU
26 ITU HUKUMANMU.
27 KINAN YANG POSESIF.
28 KEMBALI MASUK KERJA
29 SIAPA ELISABET.
30 RUMOR ELISABET.
31 BUNDA KINAN.
32 BUNDA.
33 ULAH SI ELISABET.
34 SEKERTARIS SEKSI .
35 BODYGUARD BUAT KANIA.
36 Penyerangan di Tepat Parkir.
37 AUDISI FILM 1.
38 AUDISI FILM 2
39 AUDISI FILM 3.
40 TANDA TANGAN KONTRAK.
41 Yee..PAPA IRI TU..
42 KANIA DAN BARA.
43 Kerumah Paman Asep.
44 KERINDUAN BARA.
45 Bertemu Orang Tua Bara.
46 GANGGUAN DATANG.
47 BERTEMU DEBY.
48 KE INGINAN BARA
49 GAGALNYA PERJODOHAN
50 KELICIKAN DEBY.
51 SYUTING.
52 Keputusan Tuan Mahesa.
53 Bertemu Kakek Herlambang.
54 KEBENARAN TENTANG KANIA.
55 DEWI MAUT KEBAIKAN.
56 BERTEMU REZA.
57 BERTEMU FAREL KEMBALI.
58 TENTANG MAMA KINAN
59 SYUTING BERSAMA FAREL
60 KANIA TERLUKA.
61 KEPUTUSAN KAKEK HERLAMBANG.
62 TES DNA.
63 BERITA UNTUK DEBY.
64 KEBENARAN YANG TERUNGKAP
65 KEBENARAN YANG TERUNGKAP 2.
66 PENYESALAN SETYO HADI
67 PENOLAKAN KANIA.
68 LAMARAN UNTUK KANIA
69 Gadis penyebab Farel pergi
70 KETAKUTAN DEBY.
71 DI APARTEMEN.
72 Kepulangan Setyo Hadi
73 DATANG KE KANTOR
74 DEBY LAGI...
75 "DEBY DI KANTOR POLISI.
76 SIAPA LAGI AMELIA.
77 SIAPA AMELIA.
78 ULANG TAHUN PERUSAHAAN 1
79 ULANG TAHUN PERUSAHAAN 2
80 Menyelamatkan Nyonya Sinta.
81 KE INGINAN REZA.
82 CERITA SINTA.
83 KEMARAHAN SETYO HADI.
84 NASIB PINGKI DAN DEBY
85 PENDERITAAN PINGKI.
86 Keluarga Amelia ke Mension tuan Mahesa.
87 PESTA SYUKURAN.
88 PERNIKAHAN.
89 MAAF DARI MAMA SINTA.
90 MALAM PERTAMA.
91 BERTEMU RONI DAN TUTI.
92 KEJADIAN DI DALAM BUTIK.
93 MENGINAP DI HOTEL.
94 FITNAH AMELIA
95 MENJADI PUSAT GOSIP.
96 Berkunjung Kerumah Mertua.
97 SIMON SAHABAT BARA.
98 MENGEJAR JAMBRET.
99 KEMARAHAN BARA.
100 KEPUTUSAN PERISAHAAN.
101 MENOLONG WIDURI .
102 SAHABAT MAMA SINTA.
103 RENCANA AMELIA.
104 KARTU UNDAMGAN.
105 BERKUNJUNG KE MARKAS.
106 JEBAKAN AMELIA 1
107 JEBAKAN AMELIA 2
108 ISTRI BARA.
109 PERESMIAN BUTIK DAN SALAON.
110 BERTEMU EMILDA.
111 KELUARGA MALIK HANDOKO
112 EMILDA MAMA KINAN.
113 KEBAHAGIAAN KANIA.
114 ISTRI BARA ARIS. D.
115 KEHAMILAN KANIA.
116 EMILDA MENEMUI KANIA.
117 KAKEK TUA.
118 PENJAHAT DARI KOTA . K
119 KAKEK BUYUT.
120 KAKEK BUYUT 2
121 PESTA PERKAWINAN.
122 PENCULIKAN KINAN.
123 KANIA KOMA.
124 KANIA SADAR.
125 KEDATANGAN KELUARGA EMILDA
126 KESEMBUHAN JOHAN.
127 KEBWRANFKATAN KINAN.
128 pengumuman
Episodes

Updated 128 Episodes

1
PERKENALAN.
2
MENOLONG SEORANG PRIA.
3
KESEDIHAN KANIA.
4
KINAN.
5
MENGHADIRI PESTA
6
MENOLONG KINAN
7
KANIA TERLUKA.
8
RUMAH SAKIT 1
9
RUMAH SAKIT 2
10
RUMAH SAKIT 3.
11
PEMBUNUH BAYARAN.
12
KESEDIHAN KANIA .
13
Cerita Tentang KANIA.
14
PULANG DARI RUMAH SAKIT
15
KEMBALI KERJA.
16
KEDATANGAN BANG JONET.
17
TELFON DARI SIMON.
18
KANIA TERLUKA LAGI.
19
AVANYA.
20
PERHATIAN BARA.
21
KEDATANGAN AVANYA DI KANTOR BARA.
22
KISAH SEDIH KATERINA.
23
PULIHAN SULIT.
24
DI RUMAH BARA.
25
KAU ADALAH GADISKU
26
ITU HUKUMANMU.
27
KINAN YANG POSESIF.
28
KEMBALI MASUK KERJA
29
SIAPA ELISABET.
30
RUMOR ELISABET.
31
BUNDA KINAN.
32
BUNDA.
33
ULAH SI ELISABET.
34
SEKERTARIS SEKSI .
35
BODYGUARD BUAT KANIA.
36
Penyerangan di Tepat Parkir.
37
AUDISI FILM 1.
38
AUDISI FILM 2
39
AUDISI FILM 3.
40
TANDA TANGAN KONTRAK.
41
Yee..PAPA IRI TU..
42
KANIA DAN BARA.
43
Kerumah Paman Asep.
44
KERINDUAN BARA.
45
Bertemu Orang Tua Bara.
46
GANGGUAN DATANG.
47
BERTEMU DEBY.
48
KE INGINAN BARA
49
GAGALNYA PERJODOHAN
50
KELICIKAN DEBY.
51
SYUTING.
52
Keputusan Tuan Mahesa.
53
Bertemu Kakek Herlambang.
54
KEBENARAN TENTANG KANIA.
55
DEWI MAUT KEBAIKAN.
56
BERTEMU REZA.
57
BERTEMU FAREL KEMBALI.
58
TENTANG MAMA KINAN
59
SYUTING BERSAMA FAREL
60
KANIA TERLUKA.
61
KEPUTUSAN KAKEK HERLAMBANG.
62
TES DNA.
63
BERITA UNTUK DEBY.
64
KEBENARAN YANG TERUNGKAP
65
KEBENARAN YANG TERUNGKAP 2.
66
PENYESALAN SETYO HADI
67
PENOLAKAN KANIA.
68
LAMARAN UNTUK KANIA
69
Gadis penyebab Farel pergi
70
KETAKUTAN DEBY.
71
DI APARTEMEN.
72
Kepulangan Setyo Hadi
73
DATANG KE KANTOR
74
DEBY LAGI...
75
"DEBY DI KANTOR POLISI.
76
SIAPA LAGI AMELIA.
77
SIAPA AMELIA.
78
ULANG TAHUN PERUSAHAAN 1
79
ULANG TAHUN PERUSAHAAN 2
80
Menyelamatkan Nyonya Sinta.
81
KE INGINAN REZA.
82
CERITA SINTA.
83
KEMARAHAN SETYO HADI.
84
NASIB PINGKI DAN DEBY
85
PENDERITAAN PINGKI.
86
Keluarga Amelia ke Mension tuan Mahesa.
87
PESTA SYUKURAN.
88
PERNIKAHAN.
89
MAAF DARI MAMA SINTA.
90
MALAM PERTAMA.
91
BERTEMU RONI DAN TUTI.
92
KEJADIAN DI DALAM BUTIK.
93
MENGINAP DI HOTEL.
94
FITNAH AMELIA
95
MENJADI PUSAT GOSIP.
96
Berkunjung Kerumah Mertua.
97
SIMON SAHABAT BARA.
98
MENGEJAR JAMBRET.
99
KEMARAHAN BARA.
100
KEPUTUSAN PERISAHAAN.
101
MENOLONG WIDURI .
102
SAHABAT MAMA SINTA.
103
RENCANA AMELIA.
104
KARTU UNDAMGAN.
105
BERKUNJUNG KE MARKAS.
106
JEBAKAN AMELIA 1
107
JEBAKAN AMELIA 2
108
ISTRI BARA.
109
PERESMIAN BUTIK DAN SALAON.
110
BERTEMU EMILDA.
111
KELUARGA MALIK HANDOKO
112
EMILDA MAMA KINAN.
113
KEBAHAGIAAN KANIA.
114
ISTRI BARA ARIS. D.
115
KEHAMILAN KANIA.
116
EMILDA MENEMUI KANIA.
117
KAKEK TUA.
118
PENJAHAT DARI KOTA . K
119
KAKEK BUYUT.
120
KAKEK BUYUT 2
121
PESTA PERKAWINAN.
122
PENCULIKAN KINAN.
123
KANIA KOMA.
124
KANIA SADAR.
125
KEDATANGAN KELUARGA EMILDA
126
KESEMBUHAN JOHAN.
127
KEBWRANFKATAN KINAN.
128
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!