Di sebuah kantor yang cukup luas dan mega yang berada di lantai 20 ,lantai paling tinggi di kantor Dirgantara Corp seorang pria muda gagah dan tampan terlihat sedang termenung sambil menatap keramaian kota J . terlihat wajah tampan itu sedang berfikir keras. Dia Bara Aris Dirgantara CEO dari perusahaan besar (DC)
'Dasar mereka bodoh , mengapa sejak kemaren sampai sekarang belum juga mendapatkan informasinya gerutunya dalam hati. Masih terbayang dalam ingatannya 7 tahun yang lalu ketika dia pulang dari pertemuan di puncak dikota B. Ketika tiba- tiba segerombolan orang menghadang perjalanan nya yang saat itu hanya Membawa 4 orang pengawal . dia tidak menyangka kalau mereka akan di hadang oleh musuhnya dengan jumlah besar. Karena terlalu banyak musuh yang datang akhirnya mereka kalah , saat dia terluka sangat parah dan lari dari kejaran musuh dia di tolong oleh seorang gadis penjual gado- gado yang nekat tanpa rasa takut menyembunyikannya di dalam gerobak gado- gadonya. Dengan cara seperti itu sang gadis telah menyelamatkan hidupnya. Saat itu dia meninggalkan gadis penolong itu tanpa bertanya siapa dia atau mengucapkan trimakasih, karena saat itu dia dalam keadaan luka parah dan harus segera di bawa kerumah sakit pribadinya. Ketika dia sudah sadar dari komanya setelah operasi , pihak rumah sakit memberikan sebuah kalung emas dengan bandul berbentuk bintang yang mempunyai mata batu kecil merah delima . mereka mendapatkan kalung itu di saku kemeja yang dia pakai saat dia terluka.saat itu dia bingung kalung siapa ada di sakunya. Mungkinkah milik gadis itu. namun setelah dia sembuh dari sakitnya dia mencari keberadaan gadis penjual gado- gado itu.Tapi dia tidak pernah menemukan nya. Hingga setahun kemydian dia di jodohkan oleh sang mama dengan gadis putri teman sang papa. Demi menyenangkan mama yang sedang sakit parah dia mau di jodohkan. Namun kehidupan rumah tangganya berantakan . sang istri yang berusaha dia cintai kedapatan selingkuh ketika sang putra masih berumur 3 bulan. Kenyataan itu semakin membuat dia membenci wanita, kehidupan nya yang semulah dingin dan acuh kini semakin dingin. Tak ada satu wanitapun yang bisa mendekatinya . namun beberapa hari yang lalu ketika dia menghadiri pernikahan putri teman relasinya tanpa sengaja dia kembali melihat gadis itu , gadis masa lalu yang membuat dia kebingungan, ternyata dia datang ke acara itu juga. Saat dia tertegun serta kaget dan gembira sang gadis telah pergi. Setelah dia sadar dia segera mengejar keberadaan sang gadis. Namun dia terlambat Ketika dia sampai di parkiran hotel dia sudah tidak melihat keberadaannya, Dia geram dan marah Ketika dia ingin menanyakan pada sang pemilik hajatan dia tak tahu harus bertanya apa. Akhirnya dia pulang dan menyuruh beberapa orang untuk mencari keberadaannya . tapi ternyata sampai saat ini dia belum mendapat kabar beritanya. Perlahan dia mengusap kalung dengan bandul bintang yang melilit di lehernya .Tiba- tiba lamunannya terputus oleh dering telfon genggamnya yang berada di atas meja kerjanya. Dengan malas dia mengambil dan melihat si penelfon. Tertera di layar henfon nama Mamat super putra kecilnya. Dia merasa heran ada apa dengan putranya.
"Asalamualaikum.."
"Walaikum salam Tuan.." jawaban dari sebrang.
"Ada apa Mat.." tanya Bara datar.
"Maaf tuan kami sekarang ada di rumah sakit Darma Kartika.." jawab Mamat.
"Apaaa.. rumah sakit...? Kenapa dengan anakku...?" serunya kaget.
"Den Kinan baik- baik saja tuan..cuma gadis yang menolong den Kinan terluka parah. Dia terkena peluru yang di arahkan pada den Kinan tuan..." kata Mamat cepat.
"Baik aku segera kesana..." jawab bara dengan cepat. Dia segera berdiri dan menyambar jas yang ada di gantungan baju yang ada di ruangannya . dia segera berjalan cepat keluar. Saat sampai di luar ruangan dia melihat sekertarisnya sudah pulang. Memang saat ini para karyawannya sudah pada pulang. Setelah keluar dari lift dia segera berjalan keluar kantor. Terlihat sang super sudah menunggunya di depan kantor. Sambil masuk kedalam mobil dia menelfon sang adik.
"Asalamualaikum kak..." terdengar jawaban dari sebrang.
"Walaikum salam , Dik kamu segera susul aku kerumah sakit Darma Kartika..." katanya dengan datar.
"Rumah sakit....siapa yang sakit kak...?"
"Datang aja langsung kesana, aku tunggu.." ucapnya kembali datar.
"Baik kak..."
Tak berapa lama sampailah mobil hitam mewah itu di parkiran rumah sakit. Dengan tergesa dia masuk kedalam . Ketika dia sampai di depan ruang IGD dia melihat sang putra dan supir serta pengasuh putranya sedang duduk menunggu di depan ruang IGD. Ketika melihat kedatangannya Kinan datang berlari sambil menangis.
"Papa....hik hik." teriak Kinan sambil berlari memeluk sang Papa.
Bara memeluk erat putra satu- satunya. Dia kaget sang putra yang nggak pernah menangis sekarang menangis dengan hebat.
"Ada apa sayang...kenapa Kinan menangis..?" tanya Bara heran.
"Kak Kania Pa....hik..hik.."jawabnya sambil menangis.
"Kak Kania...?" beo Bara bingung.
"Dia yang tadi menolong kami Tuan.." jawab bik Siti yang kini Wajahnya juga sembab.
"Sebenarnya ada apa ini bik..?" tanya Bara bingung.
"Tadi ketika pulang dari sekolah den Kinan kami di hadang mobil yang ingin menculik den Kinan tuan,..tapi untunglah saat den Kinan hampir di bawa oleh mereka tiba- tiba datang Non Kania menolong kami. Dia menyelamatkan den Kinan ketika seseorang yang ada di dalam mobil menembak den Kinan tuan..." pak Mamat menjelaskan pada Bara.
"Kurang ajar, sebenarnya siapa mereka yang berani ingin menyakiti putraku..." seru Bara sambil mengepalkan tangan putihnya.
"Sayang...kita doakan semoga kak Kania Kinan nggak apa- apa ya sayang" hibur Bara sambil mengusap pelan kepala sang putra. Seorang lelaki tampan tiba - tiba datang menghampiri mereka. Dia Dika Surya Dirgantara.
"Lo Kinan nggak apa - apa kak..." serunya sambil mendekati sang kakak.
"Lalu apa yang terjadi kak...." tanya dia heran.
"Seseorang ingin berminat- main denganku Dik, dia berani ingin menculik dan melukai Kinan..." geram Bara.
"Maksud kakak...?" tanya Dika tak mengerti.
"Seseorang ingin menculik putraku dan dia juga ingin membunuhnya..." jawab Bara dingin.
"Apaaa...!Kak ini nggak bisa di biarkan kak..." kata Dika marah. Bara segera mengambil telfon genggamnya dan menelfon seseorang. Setelah menelfon Bara kembali menenangkan sang putra yang masih menangis. Tak berapa lama dokter keluar dari ruang operasi.
"Maaf keluarga pasien...."tanya sang Dokter. Seorang dokter mudah keluar dari ruang operasi.
"Aku San..." jawab Bara sambil mendekat.
"Lo kamu Bar....? Perasaan dia bukan keluargamu...?" tanya dokter Sandy sahabat Bara.
"Dia yang menolong anakku...gimana keadaannya sekarang..?" tanya Bara sambil mendekati Sandy. Dika juga mendekat.
"Alhamdulillah peluru yang menembus punggungnya tidak mengenai alat vital tubuh , jadi tidak terlalu membahayakan.." kata Sandy menjelaskan.
"Boleh kami melihat orangnya, sebab anakku sejak tadi mencemaskannya..?" tanya Bara lagi.
"Hey sejak kapan CEO dingin ini perhatian sama orang lain, tapi Nggk aneh juga orang yang lagi terluka di dalam cantik banget.." goda Sandy.
"Isc kau ini...putraku ingin melihat keadaannya dan dia yang telah menolong putraku wajar aja aku sedikit perhatian.."jawab Bara kesal.
"Ha ha aku tahu Bos..tunggu sebentar setelah keadaannya normal kami akan membawa dia keruang rawat, kalian boleh menjenguk dia..." jawab Sandy.
"Baiklah..." ucap Bara.
"Yaudah Bos aku pergi dulu..." kata Sandy.
"Iya...San tolong taruh dia di ruang VVIV.." kata Bara lagi
"Beres Bos...." jawab Sandy sambil berlalu.
Tak berapa lama terlihat beberapa perawat dan Sandy membawa Kania yang berada di atas brangkar rumah sakit keluar dari ruang operasi menuju ruang rawat inap. Tanpa sengaja Bara melihat wajah Kania yang memang belum sadar. Terlihat keterkejutan di wajah tampannya.
"Tunggu..." seru Bara sambil mendeka.
"Ada apa Bar...?" kata Sandy yang berada di belakang brangkar. Bara dengan cepat mendekati sang sahabat.
Dia menatap wajah Kania lekat.
"San...dia kah orang yang telah menolong anakku..?" tanya Bara tak percaya.
"Dia wanita yang tertembak tadi Bara... Kalau soal dia yang menolong putramu aku nggak tahu...coba kamu tanya pada putramu dan pengasuhnya.." kata Sandy heran. Bara menatap pada putranya yang kini sudah berada di dekatnya.
"Sayang...apakah dia orang yang sudah menolongmu...?" tanya Bara atunsias pada sang putra yang ada di dalam gendongannya.
"Iya Pa...dia kak Kania yang telah menolong Kinan dua kali.." jawab Kinan sambil menatap Kania dengan sedih.
"Ya Tuhan...." seru Bara dengan wajah berbinar. Ternyata di balik kesusahan dia mendapatkan kebahagiaan.
"Ada apa Bar...?" tanya Sandy .
"Nggak, nggak ada... Tolong rawat dia dengan sebaik- baiknya San.." jawab Bara.
"Bener nggak ada apa- apa...?" tanya Sandy curiga.
"Sudahlah cepat rawat dia... " jawab Bara dengan wajah yang sudah kembali datar. Akhirnya Sandy kembali menyuruh para perawat membawa Kania keruang rawat inap.
"Ada apa kak...." tanya Dika sambil mendekat. Dia menatap wajah yang berbinar.
"Dia gadis yang aku cari selama ini Dik.." jawab Bara.
"Apaa...benarkah...?" tanya Dika tak percaya.
"Maaf tuan ..." tiba- tiba bik Siti menghampiri Bara.
"Ada apa Bik...?" tanya Bara heran.
"Motor Non Kania tadi masih ada di sana Tuan dan ini tas milik non Kania.." jawab bik Siti sambil memberikan tas kecil milik kania. Bara menatap tas kerja milik Kania lalu menerimanya.
"Iya Bik biar nanti aku yang ngurus. Dik kau bisa kan nyelesaikan masalah motor..?" kata Bara pada sang adik.
"Baik kak...kalau begitu aku pulang dulu.." jawab Dika .
"Ya udah urus sana, ajak si Mamat yang tahu tempatnya.
"Baik kak aku pergi dulu, Asalamualaikum..." kata Dika sambil beranjak pergi di susul oleh Mamat setelah berpamitan pada sang Bos.
"Walaikum salam..." jawab Bara sambil berjalan kearah ruang inap Kania bersama Kinan dan bik Siti.
Bersambung dulu dech.....
Jangan lupa like dan komen nya selalu author tunggu.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
ENDAH_SULIS
jd nanti dapet duda...hededehhh...Eman Eman dong Kania nya ....
2024-07-27
0
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
no komen ah 😊
2024-04-07
1
perjuangan ✅
hahaha, nama bnyk yg protes..
2023-05-04
1