Kania yang baru keluar dari ruangan GM menjadi pusat perhatian para karyawan PT .DI .
"Waa kenapa dia keluar dari kantor tuan Dika ya....?" tanya salah satu karyawan senior.
"Mungkin dia mempunyai masalah dengan tuan Dika..." jawab yang lain.
"Hey...bukankah dia anak humas yang sudah beberapa hari ini nggak masuk..?" kata salah satu dari mereka yang mengenali Kania.
"Benarkah...tahu dari mana kau...?" tanya yang lain.
"Temanku satu ruang dengannya...." jawab wanita tadi.
"Mungkin dia dapat teguran dari Bos..."
"Mungkin juga...." jawab yang lain.
Kania sempat mendengar pembicaraan mereka. Walau hatinya sebal tapi dia hanya bisa diam aja.
Dasar tukang ngerumpi...apa kalian tahu kenapa gue nggak masuk kerja, dasar tukang nyinyir..runtuk Kania dalam hati. Ketika Kania sampai di ruangannya para sahabat sudah menunggu dengan cemas. Baru saja pintu terbuka terlihat wajah Sonya Ratih dan Karin sudah menyambutnya dengan wajah khawatir'. Begitu juga dengan Beny dan Roby.
"Nia gimana....? Ada apa kau di panggil keruangan Bos..?" cerocos Sonya.
"Iya Nia ada apa..." tanya si kalem Ratih. Kania memperlihatkan wajahnya yang sedih. Dia menatap para sahabatnya saru- persatu.
"Nia...ada apa...?" tanya Beny semakin cemas.
"Nia...please...jangan membuat kami semakin khawatir..." tanya Karin dengan wajah sedih.
"Aku....aku..." kata Kania tersendat - sendat. Terlihat wajah para sahabatnya semakin tegang.
"Aku...aku...nggak ada masalah..." seru Kania dengan wajah cerah menggoda.
"Maksudmu...?" tanya Sonya bingung.
"Maksud gue Nona Karina yang cantik... .tuan Dika hanya bertanya kenapa gue satu minggu ini nggak masuk kantor.. Dan aku bilang aja sakit " jawab Kania enteng.
"Cuma itu...?" tanya Ratih tak percaya .
"Iya...cuma itu doang..." jawab Kania dengan senyum menggoda.
"Kaniaaa......kenapa wajah elo tadi kayak orang mau di pecat sich.." teriak Sonya marah bercampur gemas.
"He he he ..aku pingin ngerjain kalian. Habis kalian jahat, gue sakit kalian nggak ada sedih sedihnya .." kata Kania dengan wajah tanpa dosa.Dan semua sahabatnya menatap Kania dengan wajah sebal dan pingin ngejitak kepala Kania.
"Dasar bodoh...siapa bilang kami nggak sedih...kami rindu princess kami yang cantik tapi menyebalkan tahu..." jawab Sonya dengan mencubit pipi Kania dengan gemas.
"Aduuh sakit tahu..." kata Kania sambil memanyunkan mulutnya. Tingkah kania membuat para sahabatnya semakin gemas melihat tingkah imut Kania. Apalagi si Beny yang sejak tadi menahan gemas melihat wajah Kania. Ingin rasanya mencubit dan mencium bibir yang lagi manyun itu. Mereka pun akhirnya tertawa bersama dan kembali bekerja.
Tanpa mereka sadari di dalam ruangan Dika ,terlihat Dika yang sedang tertawa melihat Kania yang sedang bercanda dengan para sahabatnya. Jangankan sang kakak dia saja melihat tingkah Kania menjadi gemas sendiri. Dika memang memasukkan CCTV yang ada di ruangan Kania untuk di masukkan kedalam leptopnya. Dia segera mengklik vidio Kania yang sedang bercanda tadi dan mengirimkannya pada sang Kakak. Tak lama ada balasan dari sang kakak.
'Kerja bagus Dik....' tulis sang kakak. Dika tertawa membaca tulisan Bara.
Tak terasa hari semakin sore. Saat pulangpun telah tiba.
"Nia kau bawa motor sendiri..." tanya Sonya pada Kania sambil beberes untuk pulang.
"Nggak..." jawab Kania. Apa bang Mamat menjemput gue ya..( batin Kania
"Kalau gitu kau ikut gue aja Nia..." Kata Sonya mengajak Kania.
"Boleh...apa nggak ngerepotin elo...?" tanya Kania.
"Yaelah Kania...kayak ame siapa aja lo.." jawab Sonya.
"Ya udah yuk kita pulang..." ajak Kania pada ketiga temannya. Sesampainya di luar ruangan mereka bertemu dengan Roby dan Beny.
"Hey...pulang bareng..." kata Roby.
"Iya ayuk...." jawab Karin. Akhirnya mereka berenam masuk bersama kedalam lift untuk segera pulang.
Sesampainya di luar kantor mereka segera menuju tempat parkir. Tapi ketika mereka sampai di parkiran Kania melihat bang Mamat sudah menunggu kedatangannya.
"Bang Mamat...." seru Kania kaget.
"Sudah pulang Non..." tanya bang Mamat sambil membukakan pintu mobil. Akhirnya terpaksa Kania berpamitan pada para sahabatnya untuk pulang naik mobil yang sudah tersedia buat dia.
"Maaf Sonya gue nggak bisa ikut sama elo.. Itu mobil paman gue udah dateng.." kata Kania perlahan.
"Paman elo...." tanya Sonya sambil melihat mobil mewah yang sudah terbuka pintunya buat Kania.
"Iya..." jawab Kania.
"Ya udah nggak apa- apa,..." kata Sonya sambil tersenyum.
Kania pun seger masuk kedalam mobil yang sudah di bukakan pintu oleh bang Mamat. Bang Mamat sangat salut melihat sifat Kania yang nggak sombong. Gadis itu beda dengan gadis lain. Jika yang ada di posisi Kania gadis lain pasti mereka akan menunjukkan kedekatannya dengan sang tuan. Tapi Kania tidak , malahan dia menutupi dan seperti tak mau dekat dengan majikannya. Mamat tahu kalau sang tuan sepertinya tertarik pada gadis cantik ini. Setelah kepergian Kania. Para sahabat membicarakannya.
"So...mobil yang di naiki si Kania bagus banget ya...?" kata Ratih mengomentari mobil yang di naiki Kania.
"Itu seperti mobil baru ya...?" kata Karina menimpali.
"Kayaknya sich iya..." jawab Sonya.
"Itu mobil Mercedes - Benz keluaran terbaru..." timpal Beny datar.
"Ha.. yang bener Ben...?" tanya ketiga sahabat wanita Kania.
"Hmm .." angguk Beny.
"Gila...paman Kania yang mana yang mampu beli mobil semahal itu..." teriak Sonya heran.
"Hus...kita nggak tahu keluarga Kania So..." jawab Ratih.
"Benar kata Ratih So...udah ach kita pulang yuk..." ajak Karin. Akhirnya mereka segera pulang .
****
Di Kantor CEO Bara .
Pagi itu terlihat Bara yang sedang sibuk menyelesaikan tugas yang sudah menumpuk di mejanya. Kesibukannya terhenti ketika terdengar bunyi ponselnya kalau seseorang sedang mengirimkan sesuatu pada ponselnya. Dengan malas Bara mengambil ponsel yang ada di atas meja. tertera di layar ponsel nama Dika telah mengirim sesuatu lewat WA. Dengan penasaran Bara membuka pesan tersebut. Ketika terlihat foto gadis pujaannya yang di kirim Dika Bara menjadi sebal Dan gemas melihat wajah Kania yang imut itu. Dia segera membalas pesan tersebut dengan menelfon Dika
"Assalamualaikum ..kak." terdengar sahutan dari sang adik.
"Walaikum salam...jangan macam - macam kau Dik...." teriak Bara marah.
"Ha ha ha...emang apa salah gue kak..?"Tanya Dika menggoda.
"Apakah pesanan mobil sport Pininfarina Sergio Ferrari. harus aku batalin aja ya.." kata Bara Datar.
"Apa kak....beneran nich mobil itu akan jadi milikku....?" tanya Dika kegirangan.
"Asal kau jaga dia dengan baik..." jawab Bara cuek . Nach kalau bukan dengan cara begini Dika nggak akan mau di ajak kompromi. ( batin Bara)
"Beres kak.. akan ku jaga dia dengan baik.." jawab Dika dengan semangat 45.
Bener kan ...dasar adek matre..( umpat Bara dalam hati)
"Ya udah masih banyak kerjaan, awas jaga dia dengan benar.."
"Siap kak..." jawab Dika .
" Assalamualaikum..."
"Walaikum salam..." Bara pun menutup sambungan telfon dari sang Adik.
"Dasar Dika ..." umpat Bara sambil tersenyum memikirkan sifat sang adik. Dia tersenyum mengingat wajah Kania. Tiba- tiba dia merasakan kerinduan pada gadis yang telah mencuri hati dan keangkuhannya itu. Bara masih ingat saat pertama kali bertemu dengan Kania dulu. Gadis yang penuh keberanian menyembunyikan nya di dalam gerobak gado- gadonya. Tapi kini setelah tahu siapa Kania Bara menjadi semakin tertarik padanya. ternyata di dalam tubuh yang cantik dan lembut itu terdalam kekuatan yang sangat besar.
"Terang aja dia begitu berani dan yakin kalau dia bisa menolongku dulu..." gumam Bara sambil tersenyum. Namun lamunannya kembali terusik ketika terdengar suara ponselnya yang menandakan kalau ada orang sedang mengirim pesan. Ketika Bara melihat ponselnya ternyata Dika sang adik mengirim sesuatu padanya. Dengan penasaran Bara membuka vidio yang di kirim Dika. Saat melihat isi vidio itu Bara merasa senang, ternyata isi vidio tentang Kania yang sedang menggoda para sahabatnya. Bara tertawa dan merasa gemas melihat tingkah gadisnya.
"Sayang ...kau membuatku semakin gemas melihat tingkah imutmu..." kata Bara perlahan . dia jadi iri pada sang adik yang bisa melihat tingkah gadis pujaannya setiap hari.
" Waah...aku harus memiliki CCTV ruangan Kania...tapi tunggu... Aku benci melihat wajah para pria itu yang menatap gadisku dengan penuh damba.." seru Bara dengan sebal. Wah...sisi posesif Bara mulai tampak nich..😂.
Setelah puas melihat vidio sang gadis Bara segera kembali menyelesaikan pekerjaannya . kesibukan nya sedikit mengalihkan pikirannya pada Kania.
Baru sekarang Bara merasakan jatuh cinta pada seorang gadis.
****
Tak terasa perjalanan Kania telah sampai di depan rumahnya. Bang Mamat perlahan menghentikan laju mobilnya. Setelah mobil berhenti Kania segera keluar dari mobil mewah itu.
"Bang Mamat, trimakasih ya bang telah nganterin Kania sampai rumah.
"Iya neng Nia...ini sudah kewajipan bang Mamat kok Non..." jawab bang Mamat.
"Tolong ucapin terimakasih Nia pada tuan Bara ya bang..." lanjut Kania.
"Beres Non..." jawab bang Mamat.
"Ya udah bang Mamat pamit ya Non, Asalamualaikum...." pamit bang Mamat.
"Walaikum salam hati- hati bang..." seru Kania ketika melihat mobil merah itu pergi meninggalkannya. Setelah mobil itu melaju Kania segera masuk kedalam pekarangan rumahnya dia bertemu dengan bik Monah dan pak Saleh yang sudah menunggu kedatangannya.
"Bibik, Paman...kok tumben ada di depan rumah barengan.. " kata Kania sambil mencium tangan kedua orang tua yang sangat menyayangi nya itu.
"Bibik sama paman nungguin kamu datang sayang...." jawab bik Monah.
"Nia..giman lukamu nggak sakit kan ...?" tanya pak Asep.
"Nggak paman...emang tadi agak nyeri sedikit tapi sekarang udah baikan kok.." jawab Kania sambil tersenyum.
"Seharusnya kau nggak usah masuk dulu sayang...." kata bik Monah yang masih merasa cemas terhadap kesehatan Kania
"Nggak masalah kok Bik....Kania baik - baik aja kok..." jawab Kania menghibur mereka.
"Lagian Kania sekarang di antar jemput kan Bik he he.." kata Kania sambil tertawa.
"Syukurlah nak... karna itu kau harus berterimakasih pada tuan Bara Nia.." kata bik Monah menasehati.
"Baik bik..." jawab Kania sambil memeluk bik Monah kembali.
"Ya udah yuk masuk...oh iya itu ada si Jonet ame keluarganya dateng..." lanjut pak Asep.
"Mereka udah dateng paman...?" seru Kania kegirangan.
"Iya..itu mereka ada di dalam.." jawab pak Asep. Kania segera berlari kedalam rumah. Ketika sampai di ruang keluarga Kania melihat laki- laki paruh baya dan seorang wanita yang terlihat masih cantik walau sudah berumur serta gadis manis berumur 15 tahun sedang duduk menonton TV.
" Bang Jonet, kak Rima..." seru Kania sambil berlari ke arah mereka yang lagi asik nonton TV . mereka bertiga segera menatap ke arah Kania.
"Kania...." seru bang Jonet dan istrinya hampir bersamaan.
"Kak Nia ...." seru gadis manis yang berada diantara mereka berdua.
"Apa kabar bang..." tanya Kania sambil meneluk Jonet dan Rima bergantian.
"Baik - baik sayang...." jawab kak Rima sambil menatap Kania.
"Nia...kau sekarang tambah cantik ,iya kan pak..." puji Rima istri bang Jonet.
"Iya Nia...kau sekarang tambah cantik .." jawab bang Jonet.
"Siapa dulu...Kania..." sombong Kania. mereka pun tertawa bersama.
"Kak..kak Kania kok lupa sama Sinta sich..." seru gadis manis yang berada di sebelah Rima. Kaniapun segera memalingkan muka menatap gadis manus itu.
"Maaf...kakak lupa ame adik kakak yang cantik ini..." kata Kania sambil memeluk Sinta dengan sayang.
"Kirain kakak lupa sama Sinta..." rajuk gadis putri bang Jonet .
"Mana mungkin kak Nia lupa pada adik yang cantik dan imut ini..." rayu Kania sambil mencium pipi Sinta dengan gemas.
"Lo..si Rendra mana bang kok nggak kelihatan....?" tanya Kania pada bang Jonet. Rendra adalah putra pertama bang Jonet yang dulu di tolong Kania. umur mereka hampir sama.
"Siapa yang sedang mencariku..." seorang pria tinggi gagah dan tampan masuk kedalam ruangan.
"Rendra....wiih...tinggi amat kau sekarang Rend..." seru Kania pada pria tampan yang ternyata putra bang Jonet.
"Apa kabar Nia..." kata Rendra sambil berjalan kearah Nia dan memeluknya dengan erat.
"Baik Rend..." jawab Kania.
"Katanya kau terluka tembakan ..." tanya Rendra setelah melepas pelukannya.
"Iya..tapi sekarang udah sembuh kok.." jawab Kania. mereka berdua segera duduk di sofa bergabung dengan mereka.
"Nia...kau benar - benar udah sembuh..?" tanya kak Rima sambil menatap Kania.
"Sebenarnya dia belum benar - benar sembuh Rim.." yang menjawab bik Monah
"Kalau kau belum benar - benar sembuh kenapa kau sudah kerja Nia..." kata Rima dengan wajah khawatir.
"Nia nggak enak terlalu lama ijin kak..." jawab Kania.
"Kau itu kayak nggak tahu sifat si Nia bu.." sela bang Jonet.
"Nach itu bang Jonet tahu he he he.." kata Kania sambil tertawa.
"Emang dasar manusia gila kerja..." sungut kak Rima. Kania hanya tertawa mendengar omongan kak Rima. Kaniapun terlibat perbincangan dengan keluarga bang Jonet yang hampir empat tahun ini tak bertemu. terakhir mereka datang ketika Kania masih kuliah di semester dua. sesekali terlihat Rendra melirik pada Kania dengan tatapan kagum akan kecantikan Kania, tak lama Kania berdiri.
"Maaf bang , kak Rima Nia tinggal kedalam dulu ya... Nia mau membersihkan badan dulu..badan Nia lengket semua..." kata Kania mohon diri.
"Iya mandi dulu sono...kau masih bau.." kelakar bang Jonet. Kania hanya tertawa mendengar omongan bang Jonet. dia segera berjalan meninggalkan mereka.
Udahan dulu ya......jangan lupa dong like dan komennya agar author lebih semangat buat karya..tapi author minta maaf ya jika banyak tipo dan salah tulus..🙏🙏
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
"Candy75
lebih bahagia bersama keluarga lain daripada keluarga kandung sendiri
2024-11-05
0
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🙃🙃🥰🥰🥰
2024-04-08
1
perjuangan ✅
4 cwk semua punya pasangan, bara,anton dika,
2023-05-04
0