Hari ini seperti biasa sepulang dari kerja Nia menjalankan motor metiknya dengan santai. Setelah mengantar sang sahabat Sonya pulang kerumahnya karena mobilnya masuk bengkel Kania sengaja menjalankan motornya perlahan. Dia ingin merasakan kesejukan kota J di sore hari. Ketika melewati taman kota kania dikejutkan dengan teriakan seorang wanita yang meminta tolong. Kania segera mencari asal suara itu. Memang saat ini taman kota terlihat sepi. Setelah mencari asal teriakan tadi, Kania dapat melihat di sudut taman kota yang tidak terlalu jauh dari dirinya terlihat seorang wanita dan bapak- bapak sedang mempertahankan seorang anak yang akan di ambil paksa oleh dua orang pria yang terlihat bertubuh besar. Dengan cepat Kania mendekati keributan tadi. Ketika Kania sampai di sana sang anak kecil sudah bisa mereka rebut. Mereka segera akan pergi . dengan segera Kania menaruh motornya di pinggir jalan dekat kejadian. dengan berlari di mendekati kedua orang yang akan membawa Kinan.
"Bang....mau di bawa kemana tu anak bang...?" tanya kania yang sudah berdiri menghadang jalan mereka.
"Hay nona cantik jangan turut campur urusan orang... Mendingan ikut abang aja ya .." jawab salah satu dari mereka dengan wajah mesumnya.
"Waah ya nggak bisa dong bang... Kalau soal beginian gue nggak bisa tinggal diam bang..." kata kania dengan sinis.
"Ya Tuhan Non Kania....untung non Kania datang ,tolong den Kinan Non.." teriak bik Siti dengan cemas.
"Iya bik... Kania usahakan..." jawab Kania lembut.
"Bang...gue minta baik- baik, tolong kembalikan anak itu pada kami bang..." pinta Kania dengan sabar.
"Enak aja...kami mendapatkannya dengan susah paya , lo seenaknya aja mau minta. .." jawab salah satu dari mereka dengan marah.
"Apa kalian nggak kasihan pada dia bang... Tu lihat dia menangis , tolong balikin aja anak itu bang pada kami.." kata Kania sabar menahan emosi.
"Bodoh amat kami membutuhkan dia, dia nangis atau nggak itu bukan urusan elo .." teriak salah satu dari mereka lagi.
"Ya nggak bisa gitu bang...kalau kalian tetap membawa dia pergi , terpaksa gue ngehalangi niat kalian, lagian apa kalian nggak ngerasa dosa melakukan perbuatan seperti ini....? Sadar dong bang..masih banyak pekerjaan halal yang dapat kalian kerjakan.. kenapa harus kejahatan sich bang yang kalian kerjakan.." kata Kania lagi.
"Ba****t lo...nggak usah ikut campur urusan orang lain..urus aja urusan elo sendiri..lo ingin mati ya..?" teriak si penjahat itu semakin marah.
"Yeee...ya nggak lah bang... Bakso masih enak ayam goreng masih sedap ngapain gua pingin mati , rugi bang.." jawab kania konyol.
"Kalau gitu pergi lo dari sini...nggak usah ikut campur urusan gue, mumpung gue kasih lo kesempatan hidup.." kata salah satu dari mereka.
"Yeee...emang kalian berdua yang nentuin hidup mati gue , enak aja Tuhan no yang nentuin gua hidup atau mati....." ejek Kania.
"Ba****t lo , kebanyakan bacot elo emang cari mampus bocah., Dul elu hajar cewek bre****k yang pingin mati itu.." kata pria yang masih tetap memegang Kinan.
"Beres bang...." jawab si Dul dengan gaya pongah. Dia segera menghadapi Kania dengan gaya sombong.
"Hey bocah jangan berlagu , kami udah menasehati elo tapi elo sombong , kini Terimalah pelajaran dari gue.." serunya sambil memasang kuda- kuda.
"Boleh aja bang... Gue yang bodoh siap nerima pelajaran dari abang.." kata Kania tenang
"Kak....tolong Kinan kak..." teriak Kinan takut sambil menangis .
"Iya sayang...tunggu kakak mau kasi pelajaran sama si otong dulu ya.." kata Kania memprovokasi.
"Dasar wanita j****g trimalah kematianmu.." teriak si Dul marah mendengar ejekan Kania, dia segera menerjang Kania dengan marah. Kania yang sejak tadi sudah gatal segera menghindar melawan penjahat pongah itu dan ketika ada kesempatan kaki jenjang Kania yang memakai sepatu berhak tinggi itu melayang menghantam dada pria yang bertarung dengannya. Hingga pria bertubuh besar itu jatuh terkapar dengan memuntahkan setegug darah dari mulutnya. Melihat temannya jatuh penjahat yang sedang memegang Kinan menjadi marah. dia melepaskan Kinan yang ada di pelukannya . Melihat kesempatan itu Kania segera menerjang tubuh sang penjahat. dengan sekali lompatan kaki mulus Kania segera melayang ke wajah sang penjahat. Hingga tubuh besar itu terjengkang kebelakang. Kania segera mengambil Kinan dan membawanya menjauhi pria besar itu. dan memberikan Kinan pada bik Siti.
"Brengsek dasar wanita j***ng.. Dul ayo kita habisi wanita j***ng ini..." kata sang penjahat yang mendapatkan salam kaki Kania yang mendarat di muka brewoknya . melihat keahlian beladiri Kania keluar lagi dua orang dari dalam mobil hitam milik sang penjahat . mereka segera mengepung Kania , Maka terjadilah perkelahian empat lawan satu antara Kania dan empat penjahat itu. Tak butuh waktu lama akhirnya Kania mangalahkan keempat penjahat itu. Namun perasaan Kania yang peka merasakan ada bahaya yang mengancam keselamatan Kinan. Kania menatap mobil hitam milik para penjahat yang berada tidak jauh dari keberadaan mereka. Dan mata jeli Kania melihat moncong pistol yang keluar dari cendela mobil hitam tersebut yang mengarah pada Kinan. Dengan sigap Kania segera berlari kearah Kinan yang memang berada tidak jauh darinya. Dia segera memeluk Kinan untuk melindungi nya dari sasaran peluru.
Duaaar.......
terdengar letusan peluru menggema di udara.
"Aaaaagh......" terdengar seruan tertahan Kania yang memeluk tubuh Kinan.
"Non Kaniaaa....." teriak bik Siti. Dan ketika melihat sasaran mereka salah serta terlihat banyak penduduk yang berdatangan karena mendengar suara tembakan, para penjahat pun segera membawa mobil mereka pergi setelah membawa masuk keempat temannya yang terluka masuk kedalam mobil. Bik Siti dan Mamat segera berlari mendekati Kania yang kini telah jatuh bersimbah dara sambil memeluk Kinan. Dia terkena tembakan di punggung sebelah kanan.
"Ya Tuhan Non....kenapa jadi begini.." kata bik Siti sambil memapah kepala Kania yang terkulai .
"Nggak apa- apa bik..." kata Kania sambil tersenyum lemah.
"Non...tolong tahan sebentar ya... Kami akan membawa Non Kania kerumah sakit..." kata bik Siti dengan wajah cemas dan menangis. Dengan di bantu para penduduk yang datang ketika mendengar suara tembakan , Kania segera di bawa masuk kedalam mobil Kinan . Bik Siti dan Mamat serta Kinan yang sejak tadi menangis melihat Kania segera membawa Kania kerumah sakit Darma Kartika yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat kejadian. Rumah sakit Darma Kartika adalah rumah sakit terbesar di kota J. Setelah sampai di sana Kania yang sudah tidak sadarkan diri segera di tangani para petugas medis. Setelah Kania masuk kedalam ruan IGD Bik Siti menyuruh Mamat untuk segera menelfon sang majikan. Mamatpun segera menelfon tuan Bara Aris Dirgantara papa Kinan.
Bersambung dulu ya guys.
Jangan lupa beri like dan komen nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Seru
2024-04-07
1
Dwi Setyaningrum
trus perannya polisi mana Thor😁😁 nanya doang Thor✌️
2023-12-08
1
perjuangan ✅
gk ada pengawal kah, ko di gangu trs, org kaya hrs nya da pengawalnya
2023-05-04
0