Tak terasa tiga hari sudah Kania di rawat di rumah sakit besar kota J. Kini keadaannya sudah mulai berangsur - angsur membaik. Kinan dan Bara serta bik Suti rutin datang mengunjungi . Terkadang Kinan hampir seharian bersama Kania dan bik Siti di rumah sakit. tak terkecuali para sahabat yang telah tahu keadaan Kania. Seperti saat siang ini Kinan sedang tidur dengan nyenyaknya di sebelah Kania. Semenjak dia datang tadi pagi sampai menjelang makan siang iya bermain leptop bersama Kania. Entah kenapa sejak kemaren seharian penuh Kinan berada di rumah sakit menemani Kania. ketika melihat Kinan yang sedang bermain game yang terbilang agak sulit untuk anak seusia Kinan kania menjadi kagum. Ternyata Kinan sudah mahir sekali memegang perangkat elektronik canggih itu. Tangan mungil itu dengan lincah dan mudahnya menari di atas keyboart leptop. Setelah selesai makan siang dia mau di bujuk untuk tidur bersama Kania . sejak kemaren dia selalu ingin tidur bersama Kania. sampai- sampai ketika di ajak pulang bik Siti dan Kania kerepotan membujuknya.
"Non...sebenarnya den Kinan tu sangat sulit tidur lo Non ..apalagi tidur siang.." kata bik Siti.
"Beneran bik...?" tanya Kania kaget
"Iya Non... Saya sampai kasihan padanya. Jikapun dia bisa tidur itupun hanya sebentar , jika nalam hari dia akan sering terjaga dengan wajah ketakutan , dia berkata kalau dia bermimpi menakutkan.." kata bik Siti dengan raut wajah sedih.
"Masak sich bik....?" ucap Nia penasaran.
"Iya Non..." jawab bik Siti dengan raut wajah sedih .
"Ya Tuhan....kasihan sekali..." kata Kania sambil mengusap kepala Kinan sayang .
"Tapi kok disini Kinan tidur nyenyak bik...malahan kemaren bibik tahu sendiri dia tidur pulas sampai sore. .." kata Kania lagi .
"Ya itu Non...bibik juga merasa aneh, malahan tadi malam den Kinan tidurnya pulas sampai pagi. " jawab bik Siti .
"Kok aneh bik..." kata Kania heran.
"Mungkin den Kinan cocok dengan Non Kania, jadi perasaan gembira dan sayangnya terbawa dalam mimpinya, hingga dia terlepas dari mimpi buruknya non.." kata bik Siti sambil menatap Kinan yang pulas tidurnya.
"Yee bibik...masa sampai segitunya .." seru Kania .
"Bisa jadi Non...soalnya bik Siti jadi pengasuh den Kinan sejak den Kinan berumur tiga bulan.." kata bik Siti.
"Ketika umur dua tahun den Kinan mulai sulit tidurnya, bibik sampai kasihan melihatnya...dan baru tadi malam bibik melihat den Kinan tidur dengan nyenyak sampai pagi...."lanjut bik Siti.
"Beneran bik..." tanya Kania tak percaya.
"Iya non..." jawab bibik Siti .
"Apakah tuan Bara tahu bik penyakit susah tidur Kinan..." tanya Kania antusias .
"Sudah Non...sampai den Kinan mempunyai dokter sendiri untuk menangani penyakitnya , tapi semua itu tidak berpengaruh, den Kinan tetap saja sulit tidur...." jawab bik Siti.
"Sampai segitunya bik..." kata Kania heran.
"Lalu Mama Kinan diam aja bik..." tanya Kania karena bik Siti nggak pernah nyinggung soal Mama Kinan.
"Mama den Kinan nggak ada.."
"Emang di mana Mama si Kinan bik..?" tanya Kania kepo.
"Sejak den Kinan baru berumur 3 bulan Mama den Kinan pergi Non..." jawab bik Siti sedih.
"Maksud bibik Mama Kinan meninggal..?" tanya Kania tak mengerti.
"Bukan...bukan meninggal tapi pergi meninggalkan Tuan muda dan den Kinan.." jawab bik Siti lagi.
"Ooo ...maaf..." Kania merasa tak enak.
"Kasihan kau sayang...." ucap Kania sambil membelai Kinan sayang.
"Karena itu Non.. bibik merasa heran kenapa den Kinan bisa tidur nyenyak ketika berjumpa dengan non Kania.." kata Bik Siti lagi. Kania membelai lembut kepala Kinan.
" Semoga setelah ini penyakit susah tidur Kinan sembuh ya bik, kasian anak sekecil ini memiliki penyakit susah tidur ..." doa Kania tulus.
"Semoga Non..." jawab bik Siti. Dia menatap Kania yang sedang membelai lembut Kinan. Ketulusan hati Kania terlihat dari caranya memperlakukan Kinan sejak pertama mereka berjumpa. Bik Sitipun tersenyum senang.
'Non Kania semoga kau jadi ibunya den Kinan Non..' doa bik Siti dalam hati sambil menatap Kania . mereka melanjutkan berbincang sebentar , setelah itu bik Siti menyuruh Kania untuk beristirahat agar cepat sembuh. Kaniapun menuruti omongan bik Siti karena diapun merasa ngantuk setelah minum obat. diapun terbang kealam mimpi bersama Kinan. sedang bik Siti duduk di sofa sambil melihat acara di TV.
** **
Di kantor Bara terlihat pria tampan gagah nan dingin itu sedang duduk menghadapi leptop nya dengan wajah serius. ketika dalam keadaan serius terlihat wajah sangat tampan dan gagah milik Bara. tak heran banyak gadis yang berlomba- lomba untuk mendapatkan kasih sayang dari Bara seorang CEO dari perusahaan terbesar di Negara ini . namun apalah daya Bara rak sedikitpun melihat atau melirik pada gadis- gadis muda dan cantik itu yang sedang berlomba memikat hatinya.
Tok Tok tok...
"Masuk...."terdengar suara bariton nan dingin milik Bara .
Seorang pria tampan masuk kedalam ruang Bara .
"Siang tuan..." kata sopan terucap dari mulut pria itu. yang tak lain sahabat Bara sekaligus asisten pribadi Bara yaitu Anton Mahendra.
"Siang Ton...gimana hasil penyelidikanmu...?" tanya Bara langsung ketika melihat wajah sang sahabat. Anton segera duduk di kursi depan meja Bara.
"Saya sudah mendapatkan semua informasi itu dan siapa yang menginginkan Kinan. Semua ada di dalam sini , tapi maaf si otak pelaku aku belum bisa menemukan nya..." kata Anton sambil menyerahkan mab warna hitam di atas meja Bara.
"Bar...ternyata mereka kelompok preman ular cobra, mereka adalah kelompok spesial penculikan dan pembunuh bayaran .." terang Anton kembali. Anton akan berbicara santai jika mereka hanya berdua.
"Pembunuh bayaran....?sebenarnya aku tahu mereka anggota ular cobra, tapi aku nggak tahu mereka pembunuh bayaran.." Kata Bara dingin .
"Iya... mereka membunuh dengan bayaran yang mahal..." jawab Anton .
Bara membuka mab hitam itu, di dalamnya terdapat beberapa lembar kertas yang berisikan data- data keanggotaan geng ular cobra. juga data transaksi yang di lakukan oleh kelompok itu. Data terakhir terlihat transferan uang senilai 1 M dari seseorang tanpa nama.
"1 milyar..." gumam Bara.
"Ya satu milyar itu data terakhir mereka menerima bayaran, mungkin harga penculikan atau pembunuhan Kinan..." kata Anton dengan wajah keruh. dia tak bisa mengerti pada orang yang terlalu berani memprovokasi Bara.
"Mereka memberi harga satu milyar untuk nyawa putraku...?" gumam Bara perlahan. Dia mengepalkan tangannya erat penuh kemarahan . hingga jemari tangan Bara memutih.
"sepertinya orang yang menyewa mereka itu sangat menginginkan kematian Kinan Bar..." kata Anton serius.
"Berani sekali dia...siapa sebenarnya orang itu dan mengapa dia ingin membunuh Kinan..." gumam Bara penuh rasa marah.
"Ton cari orang yang menyewa mereka dan hancurkan kelompok itu.." perintah Bara dengan geram.
"Tapi mereka telah di hancurkan oleh sekelompok orang yang entah dari kelompok mana mereka .." jawab Anton dengan wajah serius.
"Apaa...sudah di hancurkan..." tanya Bara kaget.
"Iya sehari setelah kejadian penculikan Kinan, keesokan harinya mereka di serang oleh sekelompok orang yang mempunyai ilmu tinggi..." jawab Anton.
"Benarkah ...?" tanya Bara tak percaya.
"Iya...orang yang kukirim untuk mengawasi kelompok itu setelah aku tahu siapa yang ingin menculik Kinan , Dia berkata kalau sekelompok orang berilmu tinggi datang menyerang dan menghancurkan kelompok itu.." jawab Anton dengan datar . mendengar perkataan Anton Bara teringat dengan percakapan Kania di telfon .
"Hm...ternyata dia lebih cepat membereskannya..." ucap Bara sambil tersenyum.
"Dia....? Dia siapa yang kau maksud Bar...?" tanya Anton tak mengerti.
"Sudahlah kau tak akan tahu.. Sekarang selidiki siapa yang telah menyewa mereka untuk menculik atau membunuh putraku...." lanjut Bara.
"Baiklah aku akan segera menyelidikinya ..." kata Anton lagi.
"Kalau begitulah aku akan kembali keruanganku...." kara Anton sambil berdiri.
"Pergilah..." jawab Bara datar. Antonpun segera keluar dari ruangan Bara.
Sepeninggal Anton Bara berjalan dan berdiri di depan cendela ruangannya. Dia menatap ke luar sambil tersenyum sendiri
" Kania...siapa kau sebenarnya...kau penuh dengan kejutan dan itu membuatku semakin mencintaimu dan semakin ingin memilikimu..." ucap Bara perlahan. Dia mengusap perlahan kalung dengan bandul bintang di dadanya. Kalung yang selalu melingkar di lehernya sejak 7 tahun yang lalu. kalung yang selalu mengharapkan pertemuan kembali dengan sang pemilik. tak lama Bara mengambil ponselnya yang ada di atas meja kerjanya. dia segera menekan tanda panggil untuk seseorang.
"Ada sesuatu yang harus saya lakukan Bos.." tanya Binsar ketika dia tahu sang Bos besar menghubungi nya.
"Bi, kau cari Informasi siapa yang telah menghancurkan kelompok ular cobra.." perintah Bara pada pengawal pribadinya.
"Binsar siap melaksanakan tugas Bos..." jawab Binsar cepat.
"Segera kau laporkan padaku secepatnya.." perintah lanjutan dari Bara.
"Siap Bos...." jawab Binsar. Barapun mengakhiri panggilan. ia segera berjalan kearah meja kerjanya untuk melanjutkan menyelesaikan pekerjaannya.
***
Sampai di sini dulu ceritanya. ayo jangan lupa like ,Vote dan komennya dong...
author selalu menunggu respon dari kalian lo....
Bersambung .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Runik Runma
semoga berjodoh
2024-05-07
1
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
😊😊🥰🥰🥰
2024-04-07
0
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat
2023-03-03
1