TELFON DARI SIMON.

Setelah makan malam Kania dan keluarga bang Jonet serta paman dan bik Monah berbincang di ruang keluarga. Bang Jonet menanyakan tentang kejadian ketika Kania tertembak. Kaniapun menceritakan kronologi saat terjadinya penculikan dan penyelamatan yang di lakukan Kania hingga membuat Kania tertembak. Percakapan berlanjut menayakan tentang kabar mereka, Tak terasa malam semakin larut , akhirnya anak- anak dan istri bang Jonet serta paman dan bik Monah pamit pergi tidur. Menyisahkan Kania dan Bang Jonet yang masih belum tidur. mereka melanjutkan perbincangan yang menjadi rahasia bagi mereka berdua.

"Bang....apa abang udah tahu siapa yang menyuruh atau menjadi dalang dalam penculikan itu...?" tanya Kania datar.

"Udah Nia... Namun sebelum itu abang pingin nanya, apa anak laki- laki itu putra dari pemilik perusahaan Dirgantara. .?" tanya bang jonet sambil menatap Kania .

Kania menatap bang Jonet dengan serius

"Benar bang...abang kok tahu...?" tanya Kania.

"Sebab ada kaitannya dengan penculikan itu Nia...dalang dari penculikan itu adalah putri sahabat dari orang tua sang pemilik perusahaan Dirgantara itu.." jawab bang Jonet mengagetkan Kania.

"Apaa...! Yang bener bang...?" seru Kania dengan keras tanpa dia sadari.

"Sstt pelankan suaramu Nia .." kata bang Jonet ketika mendengar teriakan Kania.

"Maaf bang...habis gue kaget banget bang...ngedengerin omongan bang Jonet..." jawab Kania sambil menutup mulut dengan satu tangan.

"Iya...dia putri dari sahabat sang Kakek target penculikan ." lanjut bang Jonet.

"Kok Bisa bang.... ?" tanya Kania lagi.

"Yang abang dengar dari informan yang abang suru , sebenarnya wanita itu akan di jodohkan dengan pewaris keluarga Dirgantara itu, kalau nggak salah namanya Bara Aris Dirgantara si bapaknya target. Tapi tuan Bara dan putranya tidak mau, mereka menolak perjodohan itu secara tegas dan langsung saat itu juga.., mungkin karena malu di tolak di depan keluarga , si putri sang sahabat dendam dan sakit hati, dia berusaha menculik putra Bara hidup atau mati dengan bayaran besar..." kata bang Jonet menjelaskan.

"Gila cewek itu...berani sekali dia memprovokasi tuan Bara...apa dia bosan hidup ya ... lalu setelah rencana dia gagal gimana dia sekarang bang...?" tanya Kania.

"Itulah Nia ... gue takut sekarang elo juga menjadi sasaran kenekatan wanita itu.." jawab bang Jonet.

"Gue bang...?" tanya Kania sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya elo..." jawab bang Jonet lagi.

"Kok bisa bang ....?" tanya Kania heran.

"Sebab kau yang telah menggagalkan penculikan itu,.." kata bang Jonet dengan menatap wajah Kania.

"Iya juga sich bang...trus apa yang harus Kania lakukan bang...?" tanya Kania serius.

"Mulai saat ini elo kudu hati- hari dalam seriap tindakan. Kudu lebih jaga diri.. apa perlu abang beri elo pengawal..?" tanya bang Jonet.

"Nggak usa sampai segitunya kali bang.." jawab Kania.

"Gue percaya kekuatan elo Nia...tapi mulai sekarang kau mulai berlatih lagi biar otot tubuh elo tidak Kaku, biar ilmu elo tambah meningkat apa perlu gue datengin bang Jarot kesini....?" Saran bang Jonet.

"Boleh juga bang..." jawab Kania.

"Ya udah kalau gitu setelah abang pulang abang akan bilang ame tu orang " kata bang Jonet.

"Siap komandan..." jawab Kania dengan nada kocak. Tapi percakapan mereka terhenti ketika ponsel bang Jonet berbunyi. Bang Jonet segera mengambilnya dari saku celananya.

"Nia si Simon nelfon..." kata bang Jonet setelah melihat si penelfon.

"Angkat aje bang..." kata Kania.

"Asalamualaikum mon...." kata bang Jonet memberi salam pada si Simon.

"Walaikum salam bang....bang gue nggak jadi pulang hari ini, soalnya di sini perusahaan gue dalam keadaan gawat yang harus gue tanganin sendiri bang, tolong bilangin ame Kania ya bang.. lagian kenape tu telfon si Kania nggak bisa gue hubungi....?" seru Simon dari sebrang tanpa jedah.

"Naah ini gua lagi berada di rumah Kania.." kata bang Jonet.

"Beneran bang...." seru Simon gembira.

"Iya...gue kasih ame dia ya biar elo bisa ngomong ame dia..." Kata bang Jonet sambil memberikan ponselnya pada Kania.

"Assalamualaikum kak..." sapa Kania.

"Walaikum salam Nia...kenapa ponsel elo nggak bisa di hubungi sich..." tanya Simon marah.

"Idih mana gue tahu kak... Yang Nia tahu kakak udah nggak inget ame Kania..." cerocos Kania dengan nada juga marah.

"Sembarang...kakak tu udah beberapa kali nelfon elo tapi elo nya yang nggak bisa di hubungi..." sahut Simon dari sebrang.

"Yee..mana bisa, jangan asal dech kak .. orang Kania nggak pernah terima telfon dari Kakak..." seru Kania dengan emosi.

"Beneran Nia , kakak nelfon elo beberapa kali tapi nggak pernah bisa..." jawab Simon tak mau kalah.

" Kakak nggak salah nomor kan..." tanya Kania.

"Kayaknya nggak sich, nomor elo kan xxxx ini kan...?" kata Simon menyebut beberapa dijid nomor.

"Dasar kakak aja yang dodol ..itu nomor yang lama kak...terang aja nggak nyambung...kan Kania udah ngasik tahu nomor baru Kania, Nomor itu udah hilang ame telfonnya beberapa tahun lalu kak..." seru Kania gemas .

"Eee...berani ya elo bilang kakak dodol.. awas lo..." seru Simon dengan gemas.

"Emang kakak dodol week...." olok Kania

"Dasar adek tak sopan...awas kalau abang pulang lo..." ancam Simon.

"Nggak takut ha ha ha...." kata Kania mengerjain Simon.

"Dasar gadis nakal.. Oh ya Nia kakak mau ngomong kalau kak Simon nggak bisa pulang sekarang soalnya ada keadaan darurat di perusahaan kakak.." kata Simon menjelaskan.

"Nggak apa - apa kak...Kania mengerti kok..." jawab Kania memaklumi.

"Tapi sekarang elo udah sehat kan...?" tanya Simon khawatir.

"Gue udah baik - baik kok kak...kak Simon nggak usah cemas .." jawab Kania menghibur.

"Ya udah kakak lega mendengar elo baik baik aja..." kata Simon tenang.

"Tapi ingat kalau ada apa- apa jangan lupa telpon kakak..." nasehat Simon.

"Siap Bos..." jawab Kania.

"Ya udah kakak akhiri dulu ya..besok kakak telfon lagi, dan jangan lupa kirim nomor elo yang sekarang..." pinta Simon

"Baik kak Simon yang cakep...selamat malam Asalamualaikum..." ucap Kania mengakhiri.

"Dasar gadis nakal..walaikum salam.."

Percakapanpun berakhir. Kania segera memberikan ponsel bang Jonet pada si pemilik iiiiii.

"Ya udah bang.. Udah malem Nia tidur dulu ya bang...." pamit Kania pada bang Jonet.

"Iya Nia...tidur gih besok elo kerja..." jawab bang Jonet.

"Malem bang..." ucap Kania sambil berjalan meninggalkan bang Jonet.

"Malem juga Nia..." balas bang Jonet.

****

Dirumah besar milik seorang konglomerat Bara terlihat seorang pria tampan sedang membujuk sang putra yang sedang merajuk di saksikan oleh sang adik dan beberapa pembantu..

"Sayang....ini sudah malam Kinan..." kata Bara pada sang putra

"Pokoknya Kinan mau sekarang.." seru Kinan marah.

"Tapi ini sudah malam Kinan, lihat jam di dinding sudah pukul 11 malam..." Kata Bara mulai tak sabar.

"Bukankah Kinan sudah sejak tadi mengajak papa kerumah kak Kania.." teriak Kinan marah. Memang Kinan sudah sejak jam 7 malam tadi sudah meminta sang papa untuk mengantarnya ke rumah Kania. Namun sang papa tidak mau karena takut mengganggu Kania yang sedang istirahat.

"Papa juga sudah bilang kalau kak Kania butuh istirahat karena seharian dia sudah kerja Kinan.." jawab Bara dingin.

"Tapi Kinan pingin ketemu kak Kania Pa.." seru Kinan dengan nada memelas.

Bara terdiam lama.

"Please Pa....." mohon Kinan dengan wajah sedihnya. akhirnya hati Bara luluh menatap wajah Kinan yang memelas.

"Oke papa anter dengan syarat makan dulu..." jawab Bara pada Kinan karena sejak tadi dia belum makan sedikitpun..

"Horee....beneran Pa....?" seru Kinan gembira.

"Iya...asal kau makan lebih dahulu.." jawab Bara datar. Dika yang duduk di sebelah Kinan menghembuskan nafas lega.

"Kakak akan membawa Kinan pergi kerumah Kania kak...?" tanya Dika dengan mimik ragu. Sebab saat ini sudah tengah malam.

"Terpaksa ...kau mau mendengar dia merengek terus..." jawab Bara dengan wajah lelah. Tanpa setahu Bara Dika tersenyum tipis.

' Kenapa nggak sejak tadi aja kak Bara z zzzmembawa kinan kerumah Kania..( batin Dika menertawakan sang kakak)

Terlihat Kinan memakan makanan yang di bawa bik Siti dengan lekas.

"Perlahan Kinan...nanti kau tersedak.." nasehat Bara ketika melihat Kinan yang terburu- buru makan.

"Bukankah Papa bilang sekarang sudah malam, jadi Kinan takut kak Kania sudah tidur.." kata Kinan dengan menyuapkan makanan terakhir kemulutnya.

"Nach..itu kamu tahu.. gimana kalau kita besok aja kesananya..." kata Bara mencoba membujuk Kinan.

"Nggak Kinan pingin sekarang..." kekeh Kinan sambil berdiri. Akhirnya Bara mengikuti Kinan berdiri dari duduknya .

"Baiklah ayo Papa antar.." kata Bara sambil mengangkat Kinan kedalam gendongannya. Mereka berdua berjalan keluar rumah. Bara segera memasukkan Kinan kedalam mobil sport mewah nya. Tak berapa lama terlihat mobil itu berjalan keluar pekarangan meninggalkan rumah mewah milik Bara. Tak berapa lama sampai lah mobil itu di depan rumah pak Asep. Setelah memarkirkan mobil di pinggir jalan Bara segera Membawa sang putra keluar dari mobil dan berjalan kerumah pak Asep.

Dengan perasaan yang tak enak Bara menekan bel rumah yang berada dekat pintu. Saat itu Kania yang sedang berjalan kearah kamarnya setelah berbincang dengan bang Jonet mendengar bel pintu rumah berbunyi. Dengan perasaan heran Kania berjalan kearah pintu. Sebelum membuka pintu dia mengintip siapa orang yang tengah malam datang bertamu. Betapa terkejutnya Kania ketika mendapati Kinan dan Bara berada di depan pintu. Dengan cepat Kania segera membuka pintu .

"Bos Bara, Kinan..." seru Kania sambil membuka pintu lebar.

"Maaf Kania kami mengganggu..." kata Bara tak enak.

" Nggak masalah Bos mari masuk..." kata Kania mempersilahkan Bara masuk.

"Nggak usah Kania sudah malam nggak enak di lihat orang..." kata Bara menolak ajakan Kania.

"Baiklah Bos...lalu ada apa Bos datang kemari...?" tanya Kania heran.

"Ini mengantarKinan, Dia ingin kerumahmu.. .." jawab Bara.

"" Ya ampun...sini sayang..." seru Kania sambil merentangkan tangan meminta Kinan pada Bara.

"Nggak usah kau gendong , kau belum kuat..." tolak Bara.

"Nggak apa - apa Bos, kalau cuma untuk gendong Kinan..." kata Kania lagi.

"Kau yakin..." tanya Bara Khawatir.

"Hmm..." kata Kania sambil menganggukkan kepala. Akhirnya Bara memberikan Kinan pada Kania dengan perasaan was- was.

"Biar Kinan tidur disini Bos , besok Bos bisa menyuruh seseorang datang kesini menjemput Kinan.." kata Kania setelah Kinan berada dalam gendongannya.

"Maaf Nia kami mengganggu mu..." kata Bara memohon maaf. Terlihat senyuman di wajah dingin Bara.Kania tertegun menatap wajah bara yang sedang tersenyum. Dia merasa terpesona melihat senyuman Bara yang baru terlihat malam ini.

"Nia ada apa..." tanya Bara. Dia tahu gadisnya terpesona dengan senyumannya.

"Ah..nggak ada Bos..." jawab Kania yang sadar akan Kelakuannya. Dia merasakan malu pada Bara. Terlihat warna merah di wajah putihnya saat malu mengingat kelakuannya yang terpesona pada senyuman Bara. Bara gemas melihat keimutan wajah Kania yang sedang di landa malu. Ingin rasanya Bara mencium pipi yang merona merah itu. dengan susah paya Bara menahan keinginan gilanya .

"Nggak masalah Kinan berada di sini... kau nggak terganggu..?" tanya Bara khawatir.

"Ngak masalah Bos, lagian Kania tidur sendiri kok.." ya Tuhan...kenapa gue ngomong gitu...( teriak Kania panik dalam hati. dia merasa malu mengatakan tidur sendiri.)

"Baiklah kalau gitu, besok pagi Kinan aku jemput..." kata Bara sambil kembali tersenyum.

"Baik Bos..." jawab Kania

"Kalau begitu aku pulang dulu, selamat malam... Asalamualaikum..." pamit Bara.

"Walaikum salam hati- hati Bos..." jawab Kania yang membuat Bara senang. dia merasakan Kania memperhatikan dia ketika mendengar Kania berucap agar dia berhati- hati. sekali lagi Bara menatap Kania dengan lembut, sedang Kania yang menerima tatapan Bara merasa jantungnya berdetak kencang.

'hey ada apa dengan jantungku..' seru Kania dalam hati. tak lama Bara melangkah meninggalkan Kania yang masih berdiri di depan pintu. sesampainya di dekat mobil Bara kembali menatap Kania sebelum dia masuk kedalam mobilnya. Akhirnya mobil mewah itu pun bergerak meninggalkan rumah Kania . setelah mobil Bara tak terlihat lagi Kania segera menutup pintu rumahnya dan menguncinya.

"Kinan tidur bareng Kakak ya Sayang...." Kata Kania pada Kinan yang berada di gendongannya.

"Iya kak, Kinan emang rindu tidur dengan kak Kania....." jawab Kinan sambil memeluk leher Kania dan menaruh kepalanya di pundak Kania . Kania tersenyum melihat tingkah Kinan. merekapun berjalan kearah kamar Kania. ketika melewati ruang keluarga Kania bertemu dengan bang Jonet.

"Siapa tamu tadi Nia...dan pria kecil ini..?" tanya bang Jonet sambil menatap Kinan .

"Dia tadi tuan Bara bang...dan pria kecil ini putra tuan Bara yang aku tolong itu.. namanya Kinan. " kata Kania menjelaskan.

"Dia lengket dengan mu...?" tanya bang Jonet lagi.

"Iya bang... dia ude kenal ame gue sebelum kejadian penculikan itu.. pertemuan gue ame anak ini juga berawal seminggu sebelum kejadian dia udah mau di culik bang, tapi penculikan itu gue gagalin, nach seminggu kemudian mereka nyulik anak ini lagi, hingga terjadi penembakan itu bang..." kata Kania menjelaskan panjang kali lebar.

"Jadi mereka gagal dua kali Nia...?"

"Iya bang..." jawab Kania.

"Trus si Bos kok tahu rumah elo...?" tanya bang Jonet penasaran.

"Kepulangan Kania dari rumah sakit dia yang nganter bang.. abang tahu nggak sebenarnya Kania kerja di perusahaan bapak anak kecil ini ..." kata Kania membuat bang Jonet kaget.

"Apaa...lo kerja di perusahan besar itu..?" seru bang Jonet.

"Sst...pelan kali bang..." tegur Kania.

"Habis elo ngagetin abang..." kata bang Jonet .

"Iya bang...dia Bos gue..." jawab Kania.

"Gila lo Nia...trus sekarang putranya lengket ame elo...?" ucap bang Jonet.

"Iya bang...kasihan dia nggak punya nyak.." kata Kania perlahan.

"Kasian banget ...ya udah sono bawa dia tidur..." kata bang Jonet ketika melihat Kinan sudah tertidur di gendongannya Kania.

"Baik bang , Nia tinggal dulu ye...." kara Kania sambil berlalu.

"Iye..." jawab bang Jonet sambil menatap kepergian Kania yang berjalan kearah kamarnya. sedang bang Jonet berjalan kearah kamar sang Istri.

Sesampainya di dalam kamarnya Kania segera menidurkan Kinan di atas ranjangnya dengan perlahan. setelah itu di tariknya selimut agar menutup tubuh kecil Kinan. Di tatapnya wajah tampat nan tenang bagai malaikat yang tertidur dengan nyenyaknya.

"Kenapa gue merasa sayang ame pria kecil ini ya.. saudara bukan anak bukan tapi kok gue sayang banget sama dia... apa karena dia nggak punya ibu...?" kata Kania perlahan sambil membelai wajah malaikat kecil itu. Dia kembali tersenyum lalu beranjak meninggalkan tempat tidur menuju kamar mandi sambil membawa baju tidur. tak berapa lama terlihat Kania keluar dari kamar mandi sudah mengganti bajunya dengan baju tidur.

Dia segera merebahkan diri di dekat Kinan . Kania tidur miring menghadap kearah Kinan. di usapnya lembut pipi Kinan. tiba - tiba Kinan berucap.

"Mama..." gumam Kinan sambil memeluk erat Kania. Tubuh Kania membeku seketika ketika mendengar ucapan Kinan dan tubuh Kinan yang sudah lengket memeluk tubuh Kania. perasaan menghangat menjalar di hati Kania. Kania tersenyum dan memeluk lembut tubuh kecil Kinan. tak lama diapun ikut hanyut dalam mimpi.

Sedang di rumah besar Bara Aris Dirgantara terlihat seorang pria yang teramat tampan nan dingin terlihat rebahan di atas ranjang besar nan mewah dengan mata sulit terpejam. terlihat senyuman yang selalu ada di wajah tampannya.

Masih terbayang dalam matanya. wajah cantik penuh binar menatap wajahnya dengan wajah kagetnya.

"Ya Tuhan...kenapa wajah itu semakin cantik dan imut tiap hari..." ucapnya perlahan.

"Kania bagaimanapun caranya aku akan membuatmu jatuh cinta padaku..." ucapnya dengan tekat yang semakin besar. lalu dia memejamkan matanya berusaha untuk segera tidur. tak lama terlihat dia terlelap dengan senyum masih melekat di wajah tampannya. ya ampuun...apa begitu ya kalau lagi di landa cinta... 😍😍

Udahan dulu ya.... besok author lanjut lagi. jangan lupa dong like dan komen yang selalu author tunggu...

Bersambung.

Terpopuler

Comments

"Candy75

"Candy75

senyum terus Bara

2024-11-05

0

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🥰🥰🥰

2024-04-08

1

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

lanjut thorrrr kuh

2023-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 PERKENALAN.
2 MENOLONG SEORANG PRIA.
3 KESEDIHAN KANIA.
4 KINAN.
5 MENGHADIRI PESTA
6 MENOLONG KINAN
7 KANIA TERLUKA.
8 RUMAH SAKIT 1
9 RUMAH SAKIT 2
10 RUMAH SAKIT 3.
11 PEMBUNUH BAYARAN.
12 KESEDIHAN KANIA .
13 Cerita Tentang KANIA.
14 PULANG DARI RUMAH SAKIT
15 KEMBALI KERJA.
16 KEDATANGAN BANG JONET.
17 TELFON DARI SIMON.
18 KANIA TERLUKA LAGI.
19 AVANYA.
20 PERHATIAN BARA.
21 KEDATANGAN AVANYA DI KANTOR BARA.
22 KISAH SEDIH KATERINA.
23 PULIHAN SULIT.
24 DI RUMAH BARA.
25 KAU ADALAH GADISKU
26 ITU HUKUMANMU.
27 KINAN YANG POSESIF.
28 KEMBALI MASUK KERJA
29 SIAPA ELISABET.
30 RUMOR ELISABET.
31 BUNDA KINAN.
32 BUNDA.
33 ULAH SI ELISABET.
34 SEKERTARIS SEKSI .
35 BODYGUARD BUAT KANIA.
36 Penyerangan di Tepat Parkir.
37 AUDISI FILM 1.
38 AUDISI FILM 2
39 AUDISI FILM 3.
40 TANDA TANGAN KONTRAK.
41 Yee..PAPA IRI TU..
42 KANIA DAN BARA.
43 Kerumah Paman Asep.
44 KERINDUAN BARA.
45 Bertemu Orang Tua Bara.
46 GANGGUAN DATANG.
47 BERTEMU DEBY.
48 KE INGINAN BARA
49 GAGALNYA PERJODOHAN
50 KELICIKAN DEBY.
51 SYUTING.
52 Keputusan Tuan Mahesa.
53 Bertemu Kakek Herlambang.
54 KEBENARAN TENTANG KANIA.
55 DEWI MAUT KEBAIKAN.
56 BERTEMU REZA.
57 BERTEMU FAREL KEMBALI.
58 TENTANG MAMA KINAN
59 SYUTING BERSAMA FAREL
60 KANIA TERLUKA.
61 KEPUTUSAN KAKEK HERLAMBANG.
62 TES DNA.
63 BERITA UNTUK DEBY.
64 KEBENARAN YANG TERUNGKAP
65 KEBENARAN YANG TERUNGKAP 2.
66 PENYESALAN SETYO HADI
67 PENOLAKAN KANIA.
68 LAMARAN UNTUK KANIA
69 Gadis penyebab Farel pergi
70 KETAKUTAN DEBY.
71 DI APARTEMEN.
72 Kepulangan Setyo Hadi
73 DATANG KE KANTOR
74 DEBY LAGI...
75 "DEBY DI KANTOR POLISI.
76 SIAPA LAGI AMELIA.
77 SIAPA AMELIA.
78 ULANG TAHUN PERUSAHAAN 1
79 ULANG TAHUN PERUSAHAAN 2
80 Menyelamatkan Nyonya Sinta.
81 KE INGINAN REZA.
82 CERITA SINTA.
83 KEMARAHAN SETYO HADI.
84 NASIB PINGKI DAN DEBY
85 PENDERITAAN PINGKI.
86 Keluarga Amelia ke Mension tuan Mahesa.
87 PESTA SYUKURAN.
88 PERNIKAHAN.
89 MAAF DARI MAMA SINTA.
90 MALAM PERTAMA.
91 BERTEMU RONI DAN TUTI.
92 KEJADIAN DI DALAM BUTIK.
93 MENGINAP DI HOTEL.
94 FITNAH AMELIA
95 MENJADI PUSAT GOSIP.
96 Berkunjung Kerumah Mertua.
97 SIMON SAHABAT BARA.
98 MENGEJAR JAMBRET.
99 KEMARAHAN BARA.
100 KEPUTUSAN PERISAHAAN.
101 MENOLONG WIDURI .
102 SAHABAT MAMA SINTA.
103 RENCANA AMELIA.
104 KARTU UNDAMGAN.
105 BERKUNJUNG KE MARKAS.
106 JEBAKAN AMELIA 1
107 JEBAKAN AMELIA 2
108 ISTRI BARA.
109 PERESMIAN BUTIK DAN SALAON.
110 BERTEMU EMILDA.
111 KELUARGA MALIK HANDOKO
112 EMILDA MAMA KINAN.
113 KEBAHAGIAAN KANIA.
114 ISTRI BARA ARIS. D.
115 KEHAMILAN KANIA.
116 EMILDA MENEMUI KANIA.
117 KAKEK TUA.
118 PENJAHAT DARI KOTA . K
119 KAKEK BUYUT.
120 KAKEK BUYUT 2
121 PESTA PERKAWINAN.
122 PENCULIKAN KINAN.
123 KANIA KOMA.
124 KANIA SADAR.
125 KEDATANGAN KELUARGA EMILDA
126 KESEMBUHAN JOHAN.
127 KEBWRANFKATAN KINAN.
128 pengumuman
Episodes

Updated 128 Episodes

1
PERKENALAN.
2
MENOLONG SEORANG PRIA.
3
KESEDIHAN KANIA.
4
KINAN.
5
MENGHADIRI PESTA
6
MENOLONG KINAN
7
KANIA TERLUKA.
8
RUMAH SAKIT 1
9
RUMAH SAKIT 2
10
RUMAH SAKIT 3.
11
PEMBUNUH BAYARAN.
12
KESEDIHAN KANIA .
13
Cerita Tentang KANIA.
14
PULANG DARI RUMAH SAKIT
15
KEMBALI KERJA.
16
KEDATANGAN BANG JONET.
17
TELFON DARI SIMON.
18
KANIA TERLUKA LAGI.
19
AVANYA.
20
PERHATIAN BARA.
21
KEDATANGAN AVANYA DI KANTOR BARA.
22
KISAH SEDIH KATERINA.
23
PULIHAN SULIT.
24
DI RUMAH BARA.
25
KAU ADALAH GADISKU
26
ITU HUKUMANMU.
27
KINAN YANG POSESIF.
28
KEMBALI MASUK KERJA
29
SIAPA ELISABET.
30
RUMOR ELISABET.
31
BUNDA KINAN.
32
BUNDA.
33
ULAH SI ELISABET.
34
SEKERTARIS SEKSI .
35
BODYGUARD BUAT KANIA.
36
Penyerangan di Tepat Parkir.
37
AUDISI FILM 1.
38
AUDISI FILM 2
39
AUDISI FILM 3.
40
TANDA TANGAN KONTRAK.
41
Yee..PAPA IRI TU..
42
KANIA DAN BARA.
43
Kerumah Paman Asep.
44
KERINDUAN BARA.
45
Bertemu Orang Tua Bara.
46
GANGGUAN DATANG.
47
BERTEMU DEBY.
48
KE INGINAN BARA
49
GAGALNYA PERJODOHAN
50
KELICIKAN DEBY.
51
SYUTING.
52
Keputusan Tuan Mahesa.
53
Bertemu Kakek Herlambang.
54
KEBENARAN TENTANG KANIA.
55
DEWI MAUT KEBAIKAN.
56
BERTEMU REZA.
57
BERTEMU FAREL KEMBALI.
58
TENTANG MAMA KINAN
59
SYUTING BERSAMA FAREL
60
KANIA TERLUKA.
61
KEPUTUSAN KAKEK HERLAMBANG.
62
TES DNA.
63
BERITA UNTUK DEBY.
64
KEBENARAN YANG TERUNGKAP
65
KEBENARAN YANG TERUNGKAP 2.
66
PENYESALAN SETYO HADI
67
PENOLAKAN KANIA.
68
LAMARAN UNTUK KANIA
69
Gadis penyebab Farel pergi
70
KETAKUTAN DEBY.
71
DI APARTEMEN.
72
Kepulangan Setyo Hadi
73
DATANG KE KANTOR
74
DEBY LAGI...
75
"DEBY DI KANTOR POLISI.
76
SIAPA LAGI AMELIA.
77
SIAPA AMELIA.
78
ULANG TAHUN PERUSAHAAN 1
79
ULANG TAHUN PERUSAHAAN 2
80
Menyelamatkan Nyonya Sinta.
81
KE INGINAN REZA.
82
CERITA SINTA.
83
KEMARAHAN SETYO HADI.
84
NASIB PINGKI DAN DEBY
85
PENDERITAAN PINGKI.
86
Keluarga Amelia ke Mension tuan Mahesa.
87
PESTA SYUKURAN.
88
PERNIKAHAN.
89
MAAF DARI MAMA SINTA.
90
MALAM PERTAMA.
91
BERTEMU RONI DAN TUTI.
92
KEJADIAN DI DALAM BUTIK.
93
MENGINAP DI HOTEL.
94
FITNAH AMELIA
95
MENJADI PUSAT GOSIP.
96
Berkunjung Kerumah Mertua.
97
SIMON SAHABAT BARA.
98
MENGEJAR JAMBRET.
99
KEMARAHAN BARA.
100
KEPUTUSAN PERISAHAAN.
101
MENOLONG WIDURI .
102
SAHABAT MAMA SINTA.
103
RENCANA AMELIA.
104
KARTU UNDAMGAN.
105
BERKUNJUNG KE MARKAS.
106
JEBAKAN AMELIA 1
107
JEBAKAN AMELIA 2
108
ISTRI BARA.
109
PERESMIAN BUTIK DAN SALAON.
110
BERTEMU EMILDA.
111
KELUARGA MALIK HANDOKO
112
EMILDA MAMA KINAN.
113
KEBAHAGIAAN KANIA.
114
ISTRI BARA ARIS. D.
115
KEHAMILAN KANIA.
116
EMILDA MENEMUI KANIA.
117
KAKEK TUA.
118
PENJAHAT DARI KOTA . K
119
KAKEK BUYUT.
120
KAKEK BUYUT 2
121
PESTA PERKAWINAN.
122
PENCULIKAN KINAN.
123
KANIA KOMA.
124
KANIA SADAR.
125
KEDATANGAN KELUARGA EMILDA
126
KESEMBUHAN JOHAN.
127
KEBWRANFKATAN KINAN.
128
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!